Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

WORKSHOP MEDIA PEMBELAJARAN INFOGRAFIS BAGI GURU MATA PELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ALTERNATIF DI MADRASAH ALIYAH TANSYITUL MUTA’ALLIMIIN Rani Noviyanti; Tundjung Tundjung; Yusuf Budi Prasetya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v3i2.695

Abstract

Media pembelajaran merupakan salah satu instrumen penting dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran dan memudahkan peserta didik dalam proses belajar. Media pembelajaran memiliki banyak varian, salah satu varian media pembelajaran adalah infografis. Infografis dapat menjadi media pembelajaran alternatif bagi guru. Kelebihan media pembelajaran infografis ialah tampilannya yang menarik, sehingga membuat pembelajaran menjadi tidak membosankan. Media pembelajaran infografis juga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Tansyitul Muta’allimiin belum pernah menggunakan media infografis sebagai media pembelajaran. Pelatihan media pembelajaran infografis yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Tansyitul Muta’allimiin diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para guru dalam penguasaan variasi media pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan yang tidak tatap muka atau daring, yang membuat komunikasi sedikit terganggu, keterbatasan waktu yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar melalui daring.
Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen dan Pembangun Kota Batavia (1619-1629) Rani Noviyanti
Sosio e-Kons Vol 9, No 1 (2017): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.549 KB) | DOI: 10.30998/sosioekons.v9i1.1688

Abstract

ABSTRACTThe establishment of the city of Batavia on the west coast of the north coast of Java, cannot be separated from the role of a figure named Jean Pieterzoon Coen. Although previously Jayakarta (the name before Batavia), was controlled and built by Pangeran Fatahillah, the situation and conditions in the social and economic fields of Jayakarta were not like the management of J.P. Coen. After Jayakarta was controlled by the VOC, through a military expedition policy designed by JP. Coen, the condition of the city of Jayakarta slowly gradually increased in the social and economic fields. The increase in the city of Batavia in the social and economic fields was based on three JP policies. Coen was quite brave, namely increasing trade activities in the Sunda port of Kalapa, revitalizing the position of the islands in northern Batavia as a base of administration and defense and security, and opening the widest door for Chinese traders and immigrants. The three policies, in fact, were purely based on the thoughts outlined by JP. Coen, after taking over the Jayakarta area from the mastery of Prince Fatahillah.Keywords: J.P. Coen, Kota Batavia.ABSTRAKPendirian kota Batavia di sebelah barat pesisir pantai utara Jawa, tidak dapat dipisahkan dari peran seorang tokoh yang bernama Jean Pieterzoon Coen. Meskipun sebelumnya Jayakarta (nama sebelum Batavia), dikuasai dan dibangun oleh Pangeran Fatahillah, akan tetapi situasi dan kondisi dalam bidang sosial dan ekonomi Jayakarta tidak seperti pada masa pengelolaan J.P. Coen. Setelah Jayakarta dikuasai oleh VOC, melalui kebijakan ekspedisi militer yang dirancang oleh JP. Coen, keadaan kota Jayakarta perlahan demi perlahan semakin meningkat dalam bidang sosial dan ekonomi. Peningkatan kota Batavia dalam lapangan sosial dan ekonomi dilatari oleh tiga kebijakan JP. Coen yang cukup berani, yakni meningkatkan aktivitas perdagangan di pelabuhan Sunda Kalapa, merevitalisasi kedudukan pulau-pulau di utara Batavia sebagai basis adiministrasi dan pertahanan dan keamanan, serta membuka pintu seluas-luasnya bagi pedagang dan pendatang etnis Tionghoa. Tiga kebijakan tersebut, sejatinya meurpakan murni hasil pemikiran yang dituangkan olh JP. Coen, setelah mengambil alih wilayah Jayakarta dari penguasaan pangeran Fatahillah.Kata Kunci : J.P. Coen, Kota Batavia.
Sejarah Perumnas Depok I: Perumahan Nasional Pertama di Indonesia (1974-1980) Yusuf Budi Prasetya Santosa; Rani Noviyanti
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v9i2.11418

Abstract

Abstrak: Sejak terjadi perpindahan industri dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia, banyak bermunculan kota-kota industri baru. Tingginya angka industrialisasi meningkatkan arus urbanisasi sehingga banyak permasalahan yang muncul di kota-kota industri baru tersebut termasuk persoalan pemukiman. Perumnas Depok I merupakan role model bagi pembangunan pemukiman rakyat yang dibangun oleh pemerintah di seluruh Indonesia. Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana sejarah Perumnas Depok I yang merupakan perumahan nasional pertama di Indonesia (1974-1980). Tujuan penelitian yaitu menelusuri sejarah pemukiman Perumnas Depok I (1974-1980). Penelitian ini menggunakan metode historis yang melalui empat tahapan penelitian di antaranya heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perumnas Depok I merupakan pembuktian oleh perusahaan Perum Perumnas dalam menjalankan tugasnya untuk menyediakan pemukiman murah bagi rakyat golongan menengah ke bawah. Pembangunan Perumnas Depok I oleh Perum Perumnas tidak hanya telah menyediakan rumah murah dan layak bagi para penghuninya, melainkan juga telah mendorong pembangunan Kota Depok sehingga menjadi Kota Satelit.Kata kunci : Sejarah, Perumahan, Nasional, Depok IHistory National Housing of Depok I: First National Housing in Indonesia (1974-1980)Abstract: Since the industrial movement occurred from developed countries to developing countries including Indonesia, many new industrial cities have sprung up. The high rate of industrialization increases the flow of urbanization so that many problems that arise in these new industrial cities include the problem of settlements. Perumnas Depok I is a role model for the construction of community settlements built by governments throughout Indonesia. The problem in this study is how the history of Depok I National Housing which is the first national housing in Indonesia (1974-1980). The purpose of this research is to trace the history of the settlement of Perumnas Depok I (1974-1980). This study uses a historical method that goes through four stages of research, including heuristics, verification, interpretation and historiography. The results showed that the Depok Perumnas I is a proof by the Perumnas company in carrying out their duties to provide low-cost housing for the people of the lower middle class. The construction of the Depok Perumnas I by Perum Perumnas has not only provided cheap and decent housing for its residents, but has also encouraged the development of the City of Depok to become a Satellite City.Keywords: History, Housing, National, Depok I
Kendala-Kendala Guru Sejarah dalam Penerapan Model Blended Learning di SMA Swasta se-Kecamatan Cimanggis Kota Depok Rani Noviyanti
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/thje.v4i1.4251

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mengubah paradigma kehidupan manusia. Pandemi juga mengubah cara belajar di sekolah yang awalnya hanya menggunakan metode konvensional menjadi digital. Perpaduan antara pembelajaran digital dan konvensional adalah definisi dari blended learning. Dalam pelaksanaan pembelajaran campuran ada beberapa kendala yang dialami oleh guru selama proses pembelajaran di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat implementasi dan implementasi blended learning, termasuk kendala yang dihadapi dan solusi yang diberikan oleh pihak sekolah dan guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus kajian penelitian ini adalah penerapan model blended learning pada guru sejarah SMA swasta di Kota Depok. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru sejarah tentang pembelajaran campuran sudah baik, namun masih terdapat beberapa kendala dalam menerapkan model pembelajaran ini yang umumnya dihadapi oleh guru dan siswa. Berbagai pihak memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah ini dengan berbagai strategi dan antisipasinya masing-masing.
Guru dan Problematikanya Serta Peran Organisasi Guru ( PGRI ) Provinsi Dki Jakarta dalam Memperjuangkan Nasib Guru SMA di Dki Jakarta (1998-2015) Nurbaity Nurbaity; Rani Noviyanti; Yeni Handayani
Journal on Education Vol 5 No 2 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i2.795

Abstract

The Professional Association of Indonesian Teachers (PGRI) continues to fight for the welfare of teachers and educators, demonstrating a commitment to this cause. The PGRI DKI Jakarta Province is a key player in achieving its organizational goals. Through its mechanisms, the organization is able to effectively pursue its objectives. The organization is governed by its AD/ART, which oversees meetings at the national and local level focused on policymaking for improving teacher welfare. Since the formation of the Law on Teachers and Lecturers in 2005, which provides a legal basis for demands for improved teacher welfare, the struggle for better working conditions for teachers has intensified. There are not only demands for teacher professional allowances, but also struggles for local governments and other related institutions, such as regional allowances, grants, self-protection (such as in the collaboration between POLRI and PGRI), housing, and so on. The teacher's professional position and dignity are important considerations when making decisions about what to do in the classroom
Analisis Wacana Kritis (AWK) terhadap Teks Sejarah Dalam Artikel “Tahanan Politik Wanita di Plantungan” Nurbaity Nurbaity; Rani Noviyanti; Yeni Handayani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8119

Abstract

AWK memiliki asumsi dasar bahwa bahasa digunakan untuk beragam fungsi dan bahasa yang memiliki berbagai konsekuensi. Tujuan akhir dari AWK adalah kemajuan ilmiah dan perubahan sosial serta politik. Peneliti AWK diharapkan menjadi agent of change dan mendukung dengan mereka yang membutuhkan perubahan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tahanan politik di Plantungan yang mana tahanan politik ini adalah kaum perempuan yang merupakan bagian dari GERWANI. Dalam sejarah Indonesia khususnya di tahun 1965, ada peristiwa yang tidak akan pernah terlupa dan selalu tertulis dam buku-buku teks sejarah di sekolah yaitu Peristiwa Pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965 yang diduga menjadi dalangnya adalah PKI. Salah satu organisasi perempuan yang dibina oleh PKI adalah Gerwani. Dalam artikel dari media social yang ditelaah dengan AWK ini, memperlihatkan bahwa kaum perempuan yang ditangkap kemudian menjadi tahanan politik, mendapatkan perlakuan yang tidak adil baik ketika mereka dalam kamp Plantungan maupun ketika mereka berada dalam kehidupan bermasyarakat di luar kamp. Penelitian ini menggunakan metode AWK milik Fairclough yang memiliki 4 langkah. Beberapa aspek yang ditemukan dalam menganalisis teks dalam artikel Tahanan Politik Wanita di Plantungan antara lain: Plantungan merupakan tempat yang terpencil, tahanan tidak boleh berbaur dengan warga setempat. Jatah makan dan pengobatan sangat buruk, tapol wanita meninggal karena TBC dan kanker. Jenazah tapol ini bahkan tidak diterima keluarga.