Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Produksi Susu Kambing Peranakan Etawah Melalui Pemberian Coleus amboinicus Lour dan Sauropus androgynus L. Merr Adriani Adriani; Sri Novianti; Fatati Fatati
Jurnal Agripet Vol 21, No 1 (2021): Volume 21, No. 1, April 2021
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v21i1.18070

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Coleus amboinicus L. (daun bangun-bangun) dan Sauropus androgynus L. Merr (daun katuk) terhadap produksi susu kambing Peranakan Etawah. Enam belas ekor kambing Peranakan Etawah laktasi digunakan pada penelitian ini dengan rancangan acak kelompok 4 x 4. Perlakuan P0 = 30% konsentrat +70% hijauan, P1= P0+6 g/kg BK Coleus amboinicus L., P2 = P0+6 g/kg BK Sauropus androgynus L. Merr, dan P3 =3 g/kg BK Coleus amboinicus L. +3 g/kg BK Sauropus androgynus L. Merr. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, Ca dan P), produksi susu dan kualitas susu (bahan kering, bahan kering tanpa lemak, lemak, protein, casein dan berat jenis). Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika berbeda nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut berganda Duncan. Perlakuan pemberian Coleus amboinicus L. dan Sauropus androgynus L. Merr tidak memengaruhi konsumsi bahan kering (BK) pakan, protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), Ca dan P (P0,05). Perlakuan Coleus amboinicus L. dan Sauropus androgynus L. Merr dapat meningkatkan produksi susu (P0,05), namun tidak memengaruhi kualitas susu (bahan kering, bahan kering tanpa lemak, lemak, protein dan casein) (P0.05) dan sangat nyata memengaruhi berat jenis (BJ) susu kambing Peranakan Etawah (P0,01). Disimpulkan bahwa pemberian Coleus amboinicus L. dan Sauropus androgynus L. Merr dapat meningkatkan produksi susu, tetapi tidak memengaruhi konsumsi ransum dan kualitas susu.  (Increased production of Etawah cross-breed goat milk by giving Coleus amboinicus Lour and Sauropus androgynus L. Merr) ABSTRACT. This study intended to determine the effect of Coleus amboinicus L. and Sauropus androgynus L. Mers on Etawah crossbreed goat milk production. Sixteen lactating Etawah crossbred goats were used in the 4 x 4 randomized block experiment consisted of four treatments, P0 = 30% concentrate + 70% forage, P1 = P0 + 6 g/kg Coleus amboinicus L., P2 = P0 + 6 g/kg Sauropus androgynus L. Merr and P3 = 3 g/kg Coleus amboinicus L. + 3 g/kg Sauropus androgynus L. Merr on dry matter basis. The variables measured were consumption (dry matter, crude protein, crude fat, crude fiber, Ca and P), milk production and milk quality (dry matter, milk solid non fat, protein, specific gravity). Data were analyzed by ANOVA, if there were differences between treatments, Duncan's multiple-test was carried out. The result showed that, the addition of Coleus amboinicus L. and Sauropus androgynus L. Merr in ration did not affect dry matter consumption, crude protein, crude fat, crude fiber, Ca and P (P0.05). Coleus amboinicus L and Sauropus androgynus L. Merr significantly increased milk production (P0.05), and highly affected specific gravity of Etawah crossbreed goat milk (P 0.01), but did not affect milk quality (dry matter, dry ingredients non fat, protein fat and casein) (P0.05). It could be concluded that the addition of Coleus amboinicus L. and Sauropus androgynus L. Merr increased milk production, but did not affect consumption and milk quality.
Penguatan usaha kelompok peternak pelaku integrasi sawit-sapi berbasis limbah di Kecamatan Mestong Ardi Novra; Adriani Adriani; Suparjo Suparjo; Nelson Nelson; Sri Novianti
Riau Journal of Empowerment Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.155 KB) | DOI: 10.31258/raje.2.2.43-54

Abstract

This strengthening waste-based palm oil-cattle integration groups business program is a continuation of the development program in the 2013. It is intended to accelerate and increase production capacity through process technology improvements. The results of the activity show that the group's integrated waste processing business has developed well according to the installed capacity of Biourine A Plus and In-site Trychocompose (ITC) production. The implementation of activities is broadly in line with the target. The achievement of ITC production has been 56% of installed capacity but seen from the production trend has shown the direction towards actual capacity use. The income of group business has a significant increase that almost double. The constraints faced are mainly caused by fluctuations in the supply of the main raw materials (liquid waste and solid cages) as the cattle population changes. Follow-up efforts are to encourage changes in business orientation into a dual purpose: to maintain the balance of composition between male and female livestock, and expansion of partnerships of raw material input with the aim of non-group cattle farmers.
INTENDED CHANGE MASYARAKAT PELAKU INTEGRASI TERNAK HULTIKULTURA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ASAP DI LAHAN GAMBUT KECAMATAN KUMPEH ULU Adriani Adriani; Jul Andayani; Hamzah Hamzah; Yunta Gombang Armando; Sri Novianti
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.744 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i2.4291

Abstract

Setiap tahun wilayah kumpeh selalu mengalami kebakaran hutan yang berdapak pada banyaknya asap yang ditimbulkan, ditambah lagi kebiasaan masyarakat dalam pengolah lahan pertanian dengan membakar dengan alasan lebih mudah, murah dan sisa pembakaran bisa menjadi pupuk. Namun sebagian besar wilayahnya terdiri atas lahan gambut yang mudah terbakar jika terjadi kemarau dan api sulit dikendalikan. Tentunya ini menjadi masalah sekaligus tantangan untuk bisa merubah pola pengolahan lahan yang selama ini dilakukan kearah yang lebih baik (Intended-Change). Survei pendahuluan, wawancara dengan masyarakat dan kelompok tani di Kumpeh Ulu bahwa kebiasaan masyarakat sudah turun temurun dilakukan yaitu membakar lahan 1-3 minggu dengan cara menunpuk tanaman semak yang sudah ditebas, kemudian ditutup tanah dibagian atasnya dan dibakar sampai semua sisa tanaman habis. Namun karena lahanya berupa gambut, maka tanah bagian atas juga merupakan bahan yang siap terbakar. Padahal selama proses pebakaran ini terjadi pencemaran udara karena tingginya kandungan asap, sulit mengendalikan api jika sudah melebar. Potensi yang sangat menunjang dalam proses pengolahan lahan yang ramah lingkungan adalah melakukan pengolahan limbah kotoran ternak dan limbah tanaman yang ada menjadi pupuk organik. Karena selama ini petani peternak tidak mengetahui pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk bahkan kotoran ternak yang ada dibuang begitu saja disekitar kandang yang juga mengakibatkan pencemaran udara dan air. Padahal jumlah ternak yang dimiliki kedua kelompok tani (sumber rezeki dan karya tani) tergolong banyak yaitu sapi 37 ekor dan kambing 66 ekor. Potensi kotoran dari ternak ini sekitar 851 kg per hari dalam bentuk basah dari sapi dan sebanyak ± 30 kg per hari dari kambing. Tentunya ini merupakan bahan baku yang bisa dimanfaatkan selain sisa atau limbah tanaman hultikutura yang ada. Kegiatan penyluhan dilakukan di rumah ketua kelompok sumber rezeki yang diikuti sebanyak 22 onggota kelompok tani. Materi yang diberikan pada kegiatan penyuluhan ada 3 yaitu karerateristik lahan gambut, proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dan hijauan serta materi dampak asap pembakaran terhadap kesehatan. Selain penyuluhan juga ada praktek pembuatan pupuk organik sebanyak 1 ton, dengan menggunakan 600 kg kotoran kambing, 400 kg rumput yang sudah dicacah, ditambah dengan 1 liter EM4, 5 kg dedak padi dan 2,5 kg urea. Semua bahan diaduk rata dan disimpan selama 21 hari dengan cara ditutup tarpal. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian bahwa pupuk organik yang dihasilkan memperlihatkan bentuk fifik yang baik yaitu berwarna coklat sampai kehiataman, berbauk tanah dan bertektur gembur.
Penerapan Iptek Pada Kambing Perah di Desa Jati Emas Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sri Novianti; Fatati Fatati; Jul Andayani; Suhessy Syarif; Heni Suryani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.163 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar peserta pelatihan yang merupakan peternak kambing perah yang terdapat di desa Jati Emas dapat menerapkan manajemen pemeliharaan kambing perah yang baik, dapat membuat pakan komplit dan melakukan seleksi pejantan. Agar tujuan pemeliharaan kambing perah berupa penghasil susu dapat tercapai seiring dengan kebijakan pemerintah daerah yang akan menjadikan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing. Metode pelaksanaan berupa pendekatan partisipatif dengan melibatkan peternak yang tergabung dalam kelompok tani Makmur dan Suka Maju, perangkat desa Jati Emas dan dinas Ketahanan Pangan kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap,yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat hasil evaluasi terhadap kehadiran dan keaktifan peserta pelatihan dalam diskusi maupun dalam penerapan Iptek. Hasil yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap manajemen pemeliharan kambing perah yang baik, mampu membuat pakan komplit untuk kambing perah dan dapat melakukan seleksi pejantan. Peningkatan pengetahuan ini diiringi dengan penerapannya pada usaha ternak kambing yang mereka jalani. Selanjutnya masih perlu dilakukan program pendampingan dalam upaya mewujudkan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing di kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya dan propinsi Jambi pada umumnya.
Penerapan Iptek Pada Kambing Perah di Desa Jati Emas Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sri Novianti; Fatati Fatati; Jul Andayani; Suhessy Syarif; Heni Suryani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Volume 5, Issue 3, Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.015 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar peserta pelatihan yang merupakan peternak kambing perah yang terdapat di desa Jati Emas dapat menerapkan manajemen pemeliharaan kambing perah yang baik, dapat membuat pakan komplit dan melakukan seleksi pejantan. Agar tujuan pemeliharaan kambing perah berupa penghasil susu dapat tercapai seiring dengan kebijakan pemerintah daerah yang akan menjadikan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing. Metode pelaksanaan berupa pendekatan partisipatif dengan melibatkan peternak yang tergabung dalam kelompok tani Makmur dan Suka Maju, perangkat desa Jati Emas dan dinas Ketahanan Pangan kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahap,yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat hasil evaluasi terhadap kehadiran dan keaktifan peserta pelatihan dalam diskusi maupun dalam penerapan Iptek. Hasil yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap manajemen pemeliharan kambing perah yang baik, mampu membuat pakan komplit untuk kambing perah dan dapat melakukan seleksi pejantan. Peningkatan pengetahuan ini diiringi dengan penerapannya pada usaha ternak kambing yang mereka jalani. Selanjutnya masih perlu dilakukan program pendampingan dalam upaya mewujudkan desa Jati Emas sebagai sentra penghasil susu kambing di kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya dan propinsi Jambi pada umumnya.
Analisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak JambiAnalisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak Jambi Hutwan Syarufuddin; Jul Andayani; Sri Novianti; Fatati Fatati
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 19 No. 2 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.734 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v19i2.4507

Abstract

Penelitian dilaksanakan di habitat mentok rimba yang ada di Taman Nasional Berbak (TNB) Provinsi Jambi. Pelaksanaan penelitian selama 5 bulan dari bulan Juli sampai Nopember 2016. Habitat mentok rimba merupakan daerah rawa-rawa yang berdekatan dengan Desa Telago Limo dan Desa Sungai Rambut.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik habitat Mentok Rimba dan mengetahui binatang, tumbuhan yang menjadi sumber makanan Mentok Rimba di Kawasan Taman Nasional Berbak. Metode penelitian adalah survei dan eksperimen di lapangan serta di laboratorium Fakultas Peternakan. Pengamatan dilakukan terhadap aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar TNB, karakteristik habitat mentok rimba yang berhubungan dengan keberlanjutan mentok rimba. Indeks keberlanjutan mentok rimba di TNB secara multidimensi sebesar 48,98 pada skala sustainabilitas 0 – 100, yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang berkelanjutan. Kata kunci: Mentok Rimba, Habitat, TNB
Kecernaan In Sacco Kulit Buah Jagung Amoniasi Sebagai Bahan Penyusun Ransum Ternak Sapi Jul Andayani; Sri Novianti
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 24 No. 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.585 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v24i2.19138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan secara in sacco penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Bahan yang digunakan adalah kulit buah jagung, rumput gajah, jagung giling, dedak halus, bungkil kelapa dan urea. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pemotong rumput, ember, alat semprot, kantong plastik, oven, alat giling, pH meter, desikator, seperangkat alat untuk in sacco (kantong nilon, tali nilon, selang plastik, karet pengikat, karet penggantung). Peubah yang diambil pada percobaan ini adalah degradasi bahan kering, degradasi NDF dan degradasi ADF. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah R 0 = 70 % Hijauan (100% Rumput + 0% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 1 = 70 % Hijauan (75% Rumput + 25% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 2 = 70 % Hijauan (50% Rumput + 50% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 3 = 70 % Hijauan ( 25% Rumput + 75% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat, R 4 = 70 % Hijauan (0% Rumput + 100% Kulit Buah Jagung Amoniasi) + 30% Konsentrat. Data yang diperoleh dianalisis dengan anlisis ragam sesuai dengan rancangan yang digunakan. Uji lanjut yang digunakan adalah uji jarak berganda Duncan. Hasil pada penelitian ini yaitu perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap degradasi bahan kering, degradasi NDF dan degradasi ADF. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kulit buah jagung amoniasi dapat menggantikan total hijauan dalam ransum ternak sapi.