Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS REGRESI SPASIAL DAN POLA PENYEBARAN PADA KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PROVINSI JAWA TENGAH Fatati, Inna Firindra; Wijayanto, Hari; Sholeh, Agus M.
MEDIA STATISTIKA Vol 10, No 2 (2017): Media Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Science and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.726 KB) | DOI: 10.14710/medstat.10.2.95-105

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the diseases that threaten human health. The cases of dengue fever in the district / city certainly has different characteristics, geographic condition, the potential of the region, health facilities, as well as other matters that lie behind them. Based on local moran index values are visualized through thematic maps, some area adjacent quadrant tends to be in the same group. There are two significant quadrant in describing the pattern of spread of dengue cases namely quadrant high-high and lowlow. This indicates a spatial effect on the number of dengue cases, so that the spatial regression analysis. Based on the value of  and AIC, autoregressive spatial models (SAR) is good enough to be used in modeling the number of dengue cases in the province of Central Java. Factors that influence the number of dengue cases Central Java province in 2015 is the number of health centers per 1000 population, the number of polindes per 1000 population, population density (X3), percentage of people with access to drinking water sustainable decent (X6), the percentage of water quality net free of bacteria, fungi and chemicals (X7), and the number of facilities protected springs (X8).
PEMETAAN TINDAK KRIMINAL DI WILAYAH MADIUN DENGAN ANALISIS KORESPONDENSI BERGANDA Nufitasari, Anindia; Wijayanto, Hari; Sulvianti, Itasia Dina
MEDIA STATISTIKA Vol 10, No 2 (2017): Media Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Science and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.51 KB) | DOI: 10.14710/medstat.10.2.131-143

Abstract

Multiple correspondence analysis is one of the statistical methods that can be used to describe the characteristics of criminal acts. Information about charateristic of crime is necessary to reduce the number of criminal acts. The purpose of this study is to describe criminal acts in the City and District of Madiun. Data sourced from Madiun City Police Station and Madiun District Police recording during 2016. The result of the research shows that criminal acts of theft, mistreatment and fraud have similar events characteristic at public place and residential area of Madiun City and Sub Unit of Development Area 2 at 06.00-11.59. Gambling and rape also characterize similar events at the crime scene residential area Sub Unit of Development Area 3 at 18.00-23.59. Illegal logging has different characteristics than other criminal acts. Meanwhile, theft, torture, and rape have characteristics of ≤ 25 years old and education level ≥ Senior High School (SHS). But criminal acts of fraud, illegal logging, and gambling have different characteristics of the perpetrators.
Komparasi Sistem Remunerasi Pada Tiga Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNbh) Astridina Astridina; M. Syamsul Maarif; Hari Wijayanto
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.977 KB) | DOI: 10.29244/jmo.v8i3.22448

Abstract

 ABSTRACTThe research objective is to analyze the suitability of the design of the remuneration system in three PTNbh with preparation stages and principles of remuneration and evaluate the system of socialization and information systems used in the application of the remuneration of the three PTNbh. This research was conducted in three PTNbh located in Jakarta (PTNbh X), West Java (PTNbh Y) and East Java (PTNbh Z) using primary data obtained from in-depth interviews and secondary data derived from the literature, previous research, laws and regulations, government regulations and decrees that are relevant to the implementation of the remuneration of PTNbh. This study used a descriptive approach qualitative analysis benchmarking method. In the preparation of the remuneration system, which first assigned PTNbh not follow the stages of preparation with good remuneration, whereas previously PTNbh derived from State BLU more likely to obey the principle and the preparation of their remuneration has been prepared in detail based on the principles of remuneration and government regulations.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian rancangan sistem remunerasi di tiga PTNbh dengan tahapan dan prinsip penyusunan remunerasi dan mengevaluasi sistem sosialisasi serta sistem informasi yang digunakan dalam penerapan remunerasi pada tiga PTNbh.  Penelitian ini dilakukan di tiga PTNbh yang berada di DKI Jakarta (PTNbh X), Jawa Barat (PTNbh Y) dan Jawa Timur (PTNbh Z) dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam serta data sekunder yang berasal dari studi pustaka, penelitian terdahulu,  peraturan pemerintah yang berlaku dan surat keputusan yang relevan dengan penerapan remunerasi pada PTNbh. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis patok duga. Dalam penyusunan sistem remunerasi, PTNbh yang lebih dulu ditetapkan belum mengikuti tahapan penyusunan remunerasi dengan baik, sedangkan PTNbh yang sebelumnya berasal dari PTN BLU cenderung lebih taat azas dan penyusunan remunerasinya sudah disusun dengan detil berdasarkan prinsip-prinsip remunerasi dan peraturan pemerintah.
Persepsi Masyarakat Mengenai Kriteria Calon Presiden 2004-2009 (Studi Kasus: Daerah Pemilihan Kota Bogor) Hari Wijayanto; Utami Dyah Syafitri; Sri Wahyuningsih
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 9 No. 2 (2004)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 5 Juli 2004 secara langsung  memberikan kesempatan masyarakat untuk dapat memilih calon presiden sesuai dengan harapannya. Harapan masyarakat tersebut dapat dilihat melalui pandangan masyarakat tentang kriteria apa saja yang penting dimiliki oleh seorang calon presiden dan apakah kriteria tersebut ada pada diri calon presiden itu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria yang paling penting dimiliki oleh seorang calon presiden adalah mampu mengatasi krisis ekonomi. Persepsi masyarakat Bogor secara umum menilai bahwa calon presiden Amien Rais merupakan tokoh yang  tidak terlibat pelanggaran HAM, tidak terlibat Orde Baru, dan mampu menggalang hubungan internasional.   Sedangkan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai  mampu mengatasi krisis ekonomi, memiliki visi, misi dan program kerja yang jelas serta  memiliki intelektual yang tinggi.  Pendukung calon presiden Hamzah Haz paling tidak konsiten pada jawaban mereka mengenai kriteria-kriteria calon presiden, kemudian diikuti oleh pendukung Megawati dan Wiranto.  Sedangkan pendukung calon presiden Amien Rais merupakan pendukung yang paling konsisten, kemudian diikuti oleh pendukung Susilo Bambang Yudhoyono.
Poling Dan Penerapannya Di Indonesia Anang Kurnia; Hari Wijayanto; Rysda Rysda
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 9 No. 2 (2004)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poling yang akhir-akhir ini marak dan seringkali diselenggarakan oleh berbagai media elektronik, media cetak, dan lembaga-lembaga riset untuk melihat pendapat masyarakat terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi.  Hasil poling dari satu penyelenggara dengan penyelenggara lain seringkali berbeda karena metode yang digunakanpun berbeda.  Poling yang diselenggarakan televisi biasanya menggunakan metode penarikan contoh tidak berpeluang (unscientific polling), sedangkan poling yang diselenggarakan oleh lembaga riset biasanya menggunakan metode penarikan contoh berpeluang (scientific polling).  Sumber bias dari kebanyakan poling yang diselenggarakan disebabkan oleh metode penarikan contoh yang kurang tepat, urutan dan kualitas pertanyaan yang kurang baik, serta tingkat pengetahuan dan kepedulian responden yang rendah.  Kata kunci : Poling, unscientific polling, scientific polling
ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN Hari Wijayanto; Yenni Angraini; Riana Riskinandini
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 12 No. 1 (2007)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas perbandingan analisis konjoin metode full profile dan metode CBC.  Metode full profile merupakan metode yang klasik dan cukup mudah diterapkan terutama dalam pembuatan disain pengumpulan dan analisis data, tetapi cukup merepotkan dalam tahap pengumpulan data.  Sedangkan Metode CBC, walaupun agak sulit dalam disain  pengumpulan dan analisis datanya tetapi pada saat pengumpulan datanya relatif lebih mudah dan dipandang lebih alamiah. Penerapan kedua metode ini dalam menelaah faktor yang paling dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih pekerjaan memberikan hasil yang relatif sama.  Faktor utama yang berpengaruh terhadap pilihan pekerjaan mahasiswa adalah besarnya gaji pertama dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang pendidikannya.
KAJIAN METODE THURSTONE DALAM PENENTUAN ASPEK PENTING PADA SISTEM TRANSAKSI NON TUNAI Hari Wijayanto; Anang Kurnia; Ina Widayanty
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 12 No. 2 (2007)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data persepsi sudah sangat umum diukur dalam skala ordinal.  Thurstone memperkenalkan metode untuk mengolah data ordinal, diantaranya adalah metode Thurstone, metode equal appearing intervals, dan metode successive intervals. Prinsip dasar metode-metode tersebut adalah mentransformasi data dari skala ordinal menjadi interval agar relevan dalam melakukan interpretasi. Selain itu, metode tersebut dapat menilai peringkat suatu atribut dan mengukur seberapa besar perbedaan kepentingan suatu atribut terhadap atribut lainnya. Pada kasus penilaian tingkat kepentingan responden dalam menggunakan transaksi non tunai, hasil uji kesesuaian model pada metode Thurstone dan metode successive intervals menyatakan bahwa model telah cukup baik menggambarkan kondisi data sebenarnya dengan tingkat ketidaksesuaian masing-masing sebesar 2.3% dan 4.5%.  Metode Thurstone relatif tidak sensitif terhadap perubahan bobot atau skala penilaian pada suatu atribut. Metode Thurstone hanya melihat bagaimana hasil penilaian berpasangan antara dua atribut, namun tidak mampu melihat perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden terhadap atribut-atribut tersebut. Penilaian tingkat kepentingan dalam menggunakan transaksi non tunai memberikan hasil tiga peringkat tingkat kepentingan paling tinggi dalam melakukan transaksi non tunai secara berutut-turut adalah aspek tingkat kemudahan atau aksesibilitas, tingkat keamanan, dan kecepatan transaksi. Kenyamanan merupakan aspek yang tingkat kepentingannya paling rendah dibandingkan atribut lain. Kata kunci : Metode Thurstone, Transaksi Non Tunai
KONSISTENSI RESPONDEN DALAM MENGEVALUASI PROFIL PRODUK PADA ANALISIS KONJOIN Utami Dyah Syafitri; Hari Wijayanto; Yuni Suci Kurniawati
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 12 No. 2 (2007)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu non sampling error dalam suatu survey adalah ketidakkonsistenan jawaban yang diberikan oleh responden terutama jika diminta untuk memberikan prioritas terhadap profil suatu produk. Hal tersebut berkaitan dengan alat ukur (kuesioner) yang digunakan. Dalam analisis konjoint, evaluasi preferensi terhadap suatu produk dilakukan dengan memberikan penilaian (rating) dan mengurutkan (ranking) profil-profil suatu produk. Responden dikatakan konsisten apabila hasil analisis konjoin per individu dari data rating dan ranking menunjukkan urutan tingkat kepentingan atribut yang sama dari dua metode pengukuran tersebut. Sebagai bahan evaluasi terhadap ketidakkonsistenan jawaban responden, dalam penelitian ini digunakan studi kasus preferensi mahasiswa IPB dalam memilih mata kuliah pilihan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Dari hasil survey, secara umum dapat dikatakan responden konsisten dalam mengevaluasi stimuli dengan metode rating dan ranking. Sedangkan apabila ditinjau dari sisi masing-masing individu diperoleh sekitar 43% responden yang dapat mengevaluasi stimuli dengan metode rating dan ranking secara konsisten. Kekonsistenan jawaban responden dipengaruhi oleh lamanya waktu yang diperlukan untuk evaluasi produk, sikap dan kesungguhan dalam menjawab, serta pribadi yang serius (ditunjukkan oleh prilaku yang tidak gemar bermain games). Kata kunci : konjoint, rating, ranking, kekonsistenan
ALTERNATIVE SEMIPARAMETRIC ESTIMATION FOR NON-NORMALITY IN CENSORED REGRESSION MODEL WITH LARGE NUMBER OF ZERO OBSERVATION Andres Purmalino; Asep Saefuddin; Hari Wijayanto
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 20 No. 2 (2015)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.025 KB)

Abstract

A large number of zero observation on the response variable in the socio-economic field are often found in household demand models. This will imply on the method to estimate parameters in the model used. Ordinary least square estimators of linear models to be biased and inconsistent. One model to overcome is using censored regression model is also know as tobit model. However, non-normality in the Tobit Estimators being inconsistent. Another alternative estimators is censor least absolute deviations (CLAD). CLAD estimator is consistent and asymptotically normal for a wide class of distribution. This study was to focus on the application of Tobit and Censored Least Absolute Deviations (CLAD) estimators for LPG demand. The data used is the LPG expenditure in rural areas in the provinces of West Java that the number zero observations is 39 percent of the sample. The result shows that CLAD and Tobit estimators are consistent estimators. But along with increasing the number of samples, the CLAD estimators performance is getting better than Tobit estimators.Keywords : Zero observation, CLAD, Tobit, Consistent estimator, LPG demand
The Estimation of Price Sensitivity Curves Using Generalized Linear Models Hari Wijayanto; Khairil A. Notodiputro; . Barizi; Jajah K. Wagiono
Forum Pasca Sarjana Vol. 18 No. 1 (1995): Forum Pascasarjana
Publisher : Forum Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.428 KB)

Abstract

The estimation of price sensitivity curves is usually based on historical data of the product. The estimates obtained, however, are potentially biased especially if the previous condition does not reflect the current market situation. alternativety, the estimation could be based on preference data. This paper introduces the use of Generalized Linear models to estimate the curve based on preference data.