Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analysis on the quality of test items on disaster management block Rosaria Indah; . Mulyadi; Reza Maulana
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 3, No 3 (2013): Addendum
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.937 KB)

Abstract

Written exam is the format most often used to assess the extent of student learning achievement. The advantages of written exam are more easily prepared and relatively more economical when compared with clinical examination test. Block’s written exam, especially on disaster management block is considered important because it will illustrate the students' competence at the end of this special block. This study is a qualitative research, aimed to evaluate the quality of test on disaster management block.  The quality of the test were evaluated using qualitative method by deep interviewing 5 criteria of students.  The result was analized using Miles and Huberman method and the themes emerged were: 1) The test item in disaster management block were fairly easy 2) Test items were in accordance with the competence of undergraduate, 3) The test item were congruent with the content material taught in this block.  However, there were some weaknesses, including: 1) There were repeated items, 2)  There were format of question that complicates matters without a clear purpose, 3) There were ‘easy to predict’ item questions, 4) Lack of variation of format.  These problems might cause low discriminant items.  Recommendation including continues improvement of item developers’ capability by integrate it within curriculum for faculty development programs
Konflik Sosial Ditinjau Dari Segi Struktur dan Fungsi . Mulyadi
Humaniora Vol 14, No 3 (2002)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.69 KB) | DOI: 10.22146/jh.764

Abstract

Dalam kehidupan sosial manusia, di mana saja dan kapan saja, tidak pernah lepas dari apa yang disebut “konflik” (Chandra, 1992; Lauer, 1993). Istilah “konflik” secara etimologis berasal dari bahasa Latin “con” yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan. Dengan demikian “konflik” dalam kehidupan sosial berarti benturan kepentingan, keinginan, pendapat, dan lain-lain yang paling tidak melibatkan dua pihak atau lebih. William Chang (2001) mempertanyakan “benarkah konflik sosial hanya berakar pada ketidakpuasan batin, kecemburuan, iri hati, kebencian, masalah perut, masalah tanah, masalah tempat tinggal, masalah pekerjaan, masalah uang, dan masalah kekuasaan?”, ternyata jawabnya “tidak”; dan dinyatakan oleh Chang bahwa emosi manusia sesaat pun dapat memicu terjadinya konflik sosial. Dalam International Encyclopaedia of The Social Sciences Vol. 3 (halaman 236-241) diuraikan mengenai pengertian konflik dari aspek antropologi, yakni ditimbulkan sebagai akibat dari persaingan antara paling tidak dua pihak; di mana tiap-tiap pihak dapat berupa perorangan, keluarga, kelompok kekerabatan, satu komunitas, atau mungkin satu lapisan kelas sosial pendukung ideologi tertentu, satu organisasi politik, satu suku bangsa, atau satu pemeluk agama tertentu (Nader, t.t.). Dengan demikian pihak-pihak yang dapat terlibat dalam konflik meliputi banyak macam bentuk dan ukurannya. Selain itu dapat pula dipahami bahwa pengertian konflik secara antropologis tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan secara bersama-sama dengan pengertian konflik menurut aspek-aspek lain yang semuanya itu turut ambil bagian dalam memunculkan konflik sosial dalam kehidupan kolektif manusia (Chang, 2001).
PENGEMBANGAN KAMPUNG EKOWISATA DALAM MENDUKUNG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KKN-PPM DI KAWASAN CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK Lukas Y. Sonbait; . Mulyadi; Y. L. D Wambraw
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 4 (2018): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 4 NO. (EDISI KHUSUS) NOVEMBER 2018
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v4iK.5434

Abstract

Kampung Kwau dan Syoubri merupakan satu dari beberapa  kawasan pariwisata ekowisata endemik di Papua karena kaya akan satwa dan kawasan hutan konservasi maka, penyuluhan tentang konservasi dan pemeliharaan kawasan satwa endemik dan pelestariannya sangat diperlukan, agar populasi satwa terjaga dan area konservasi tetap lestari. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama adalah melalui obsevasi lapangan dan pembekalan, tahap kedua meliputi implementasi kegiatan dilapangan dan tahap ketiga melalui evaluasi dan penyempurnaan program. Tahap persiapan meliputi audiensi dengan aparat kampung dan masyarakat, tahap pelaksanaan meliputi penyuluhan maupun praktek langsung di masyarakat serta pendampingan program yang telah disusun bersama, sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh tim KKN dan Dinas kebudayaan dan Pariwisata untuk melihat dampak dari program yang telah dilakukan. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN selanjutnya. Keywords: KKN PPM, CAPA, peningkatan pendapatan, pengelolahan souvenir, kesadaran masyarakat, satwa endemik.
EFEKTIVITAS PROGRAM PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA) DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN EKOWISATA MELALUI KKN - PPM DI KAMPUNG ANGGRA DISTRIK MINYAMBOUW KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK Lukas Y. Sonbait; Yustina L. D. Wambrauw; . Mulyadi
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10133

Abstract

Arfak Mountains Regency is one of the expanded districts in West Papua Province with the potential of exotic regions and great potential for the development of natural ecotourism and organic agriculture. But behind the existing potential, in this area is an area with a low level of education. The Hatam and Sough people, in general, cannot write and read. According to the data, 3,477 people in this region are the illiterate and highest population in West Papua Province. Anggra Village in the Minyambouw District is a sample village through the KKN-PPM Literacy Eradication Program in West Papua Province 2019. This village is one of the disadvantaged and backward villages from various aspects including education, economy and human resources both the community and village officials in building the village To be more developed, this is likely the reason for KKN-PPM activities in conducting literacy teaching assistance for eradicating illiteracy and training in financial and agricultural management. Through this activity it is hoped that the implementation of teaching reading and writing to eradicate illiteracy, so that there is a decrease in illiteracy, especially in the Arfak Mountains District. In general, all programs can be absorbed thanks to the support of the local government, especially the activity partners of the Culture and Tourism Office of West Papua Province, village officials, and the community in the KKN target location. The obstacles that are still encountered are the low level of community participation in several activities, as well as the low independence of the target group. In the future, to be used as a model, the facilitation of established programs must be continued through the next KKN activities.Keywords: KKN-PPM, effectiveness, literacy, agriculture and ecotourism. ABSTRAKKabupaten Pegunungan Arfak Merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua Barat dengan potensi wilayah yang eksotis dan berpotensi besar untuk pengembangan ekowisata alam dan pertanian organik. Namun di balik potensi yang ada, di daerah ini merupakan wilayah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat Hatam dan Sough pada umumnya tidak bisa menulis dan membaca. Menurut data, 3.477 orang di wilayah ini merupakan penduduk buta aksara dan tertinggi di Provinsi Papua Barat. Kampung Anggra di Distrik Minyambouw merupakan satu kampung yang dijadikan sampel melalui program KKN-PPM Pemberantasan Buta Aksara Provinsi Papua Barat 2019. Kampung ini merupakan salah satu kampung tertinggal dan terkebelakang dari berbagai aspek diantaranya pendidikan, ekonomi dan SDM baik masyarakat maupun aparat kampung dalam membangun kampung untuk lebih berkembang, hal inilah kemungkinan yang menjadi alasan dilakukan kegiatan KKN-PPM dalam melakukan pendampingan pengajaran baca tulis untuk pemberantasan buta aksara serta pelatihan pengelolahan keuangan dan pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara, sehingga terjadi penurunan Buta Aksara khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN berikutnya.Kata kunci: KKN-PPM,  efektivitas, penuntasan buta aksara, pertanian dan ekowisata.Kabupaten Pegunungan Arfak Merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua Barat dengan potensi wilayah yang eksotis dan berpotensi besar untuk pengembangan ekowisata alam dan pertanian organik. Namun di balik potensi yang ada, di daerah ini merupakan wilayah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat Hatam dan Sough pada umumnya tidak bisa menulis dan membaca. Menurut data, 3.477 orang di wilayah ini merupakan penduduk buta aksara dan tertinggi di Provinsi Papua Barat. Kampung Anggra di Distrik Minyambouw merupakan satu kampung yang dijadikan sampel melalui program KKN-PPM Pemberantasan Buta Aksara Provinsi Papua Barat 2019. Kampung ini merupakan salah satu kampung tertinggal dan terkebelakang dari berbagai aspek diantaranya pendidikan, ekonomi dan SDM baik masyarakat maupun aparat kampung dalam membangun kampung untuk lebih berkembang, hal inilah kemungkinan yang menjadi alasan dilakukan kegiatan KKN-PPM dalam melakukan pendampingan pengajaran baca tulis untuk pemberantasan buta aksara serta pelatihan pengelolahan keuangan dan pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara, sehingga terjadi penurunan Buta Aksara khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN berikutnya.
Analisis Propagasi Gelombang Radio Menggunakan DLink 624 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala . Syahrial; Hubbul Walidaini; . Mulyadi
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.751 KB) | DOI: 10.17529/jre.v10i2.142

Abstract

Telecommunication technology nowadays tries to implement Personal Communication System (PCS) which has Personal Mobility (PM) and Terminal Mobility (TM). PCS can be define as radio technology that uses Radio Frequency (RF) as a transmission medium, which is small and light, and can be implemented indoor and outdoor. One equipment that implements this technology is called D-Link. The application of D-Link is to communicate among users either indoor or outdoor. Research methodology includes deciding the parameters and calculating the path loss between base station and portable station at the second floor of Electrical Engineering Department Syiah Kuala University. The final result was that the communication between the base station and portable station in the rooms at the second floor could exist but the process is rather slow and can experience discontinuity. Those were happenbecause the receiver’s power was below the threshold of the portable station level, i.e.. -40 dB.
Analisis Propagasi Gelombang Radio Menggunakan DLink 624 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala . Syahrial; Hubbul Walidaini; . Mulyadi
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v10i2.142

Abstract

Telecommunication technology nowadays tries to implement Personal Communication System (PCS) which has Personal Mobility (PM) and Terminal Mobility (TM). PCS can be define as radio technology that uses Radio Frequency (RF) as a transmission medium, which is small and light, and can be implemented indoor and outdoor. One equipment that implements this technology is called D-Link. The application of D-Link is to communicate among users either indoor or outdoor. Research methodology includes deciding the parameters and calculating the path loss between base station and portable station at the second floor of Electrical Engineering Department Syiah Kuala University. The final result was that the communication between the base station and portable station in the rooms at the second floor could exist but the process is rather slow and can experience discontinuity. Those were happenbecause the receiver’s power was below the threshold of the portable station level, i.e.. -40 dB.
APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK PERENCANAAN PENGELASAN PADA MATERIAL BAJA . Mulyadi; Fentje Abdul Rauf; Rudy Poeng
JURNAL POROS TEKNIK MESIN UNSRAT Vol. 4 No. 1 (2015): Jurnal Poros Teknik Mesin Unsrat
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of software in Welding Strength Design have fulfill the demand of quick account and efficiency that could manage and maximize resources. This research aim to get welding strength from several loading systems in steel material using software “Smalltalk” The result of the simulation of welding strength design for butt joint, normal tension 34,286 N/mm2 with seam welding strength Fe 390. For lap joint, normal tension 44,63 N/mm2 with seam welding strength Fe 490. At T joint for ring surface, bending strength 64,646 N/mm2 with  seam welding strength Fe 590. At T joint for square surface, bending strength 79,502 N/mm2 with  seam welding strength Fe 690. Keyword : Smalltalk Software, Welding Strength Design, Welding Joint.