Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE PADA JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) Owena Arishy Melala; Rizal Munadi; Hubbul Walidainy
Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/kitektro.v5i1.15537

Abstract

Abstrak— Penelitian ini membahas tentang pengujian nilai parameter network Qos (throughput, delay, jitter, dan packet loss) dan membandingkan dengan standar TIPHON pada layanan video call menggunakan aplikasi Skype. Tujuan dari penelitian ini mengukur nilai parameter network QoS yang dipengaruhi perubahan kuat sinyal dan waktu pengukuran pada saat dilakukan layanan video call serta membandingkan kualitas nilai parameter network Qos berdasarkan standar TIPHON untuk operator XL Axiata. Pengujian dilakukan langsung dilapangan dengan membagi kualitas sinyal dalam 3 kondisi (kuat, sedang, dan lemah) pada waktu pengujian di pagi hari dan malam hari selama 7 hari. Kualitas sinyal di lokasi pengukuran di waktu pagi hari lebih baik dari pada waktu malam hari, semakin jauh jarak antara user dengan eNodeB dapat mempengaruhi kuat sinyal yang diterima dan kualitas jaringan pada saat melakukan layanan. Pada kondisi kuat sinyal berkatagori kuat di waktu pengukuran pagi hari menghasilkan nilai indeks network Qos sebesar 4 dengan katagori memuaskan, sedangkan untuk waktu malam hari mengahasilkan nilai indeks network QoS sebesar 3.5 dengan katagori bagus. kondisi kuat sinyal berkatagori sedang di waktu pengukuran pagi hari menghasilkan nilai network Qos sebesar 4 dengan katagori memuaskan, sedangkan untuk waktu malam hari mengahasilkan nilai indeks network QoS sebesar 3 dengan katagori bagus. Pada kuat sinyal berkatagori lemah di waktu pengukuran pagi hari menghasilkan nilai network Qos sebesar 3,25 dengan katagori bagus, sedangkan untuk waktu malam hari menghasilkan nilai indeks network QoS sebesar 2.5 dengan katagori sedang.               Kata Kunci— QoS, throughput, delay, packet loss, TIPHON
PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE) MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI COST 231 HATA DI KOTA SABANG Akmal Mardhatillah; Rizal Munadi; Hubbul Walidainy
Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga dewasa ini, perkembangan teknologi komunikasi nirkabel terus berkembang dan teknologi generasi keempat yang dikenali sebagai Long Term Evolution (LTE) telah tersedia. Keberadaan teknologi ini menjadi perhatian semua operator telekomunikasi di Indonesia dan terus berupaya memperlebar daerah layanan berbasis teknologi LTE. Namun demikian, penyebarannya masih didominasi di kota besar, umumnya ibu kota provinsi. Salah satu daerah yang cukup berpotensi, yaitu Sabang yang terletak di Pulau Weh, layanan komunikasi seluler masih belum memuaskan dan ketersediaan layanan LTE sangat dibutuhkan. Untuk itu diperlukan pemilihan model propagasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan melakukan perencanaan jaringan menggunakan model propagasi Cost 231 dengan melakukan simulasi coverage plot menggunakan software Atoll. Metode yang digunakan yaitu simulasi. Pada simulasi coverage plot pada kesuluruhan level daya terima menggunakan software Atoll untuk level sinyal terbaik diperoleh pada pada propagasi Cost 231 sebanyak 6% dan pada level sinyal terburuk (-100 sampai -105) diperoleh sebesar 12%.  Kata Kunci— LTE, Cost 231, Coverage Plot,  Propagasi, Atoll
DESAIN DAN PENGUJIAN ANTENA MICROSTRIP RECTANGULAR PATCH ARRAY DUA ELEMEN UNTUK WIMAX 2,3 GHZ Muhammad Reza Aditya; Rizal Munadi; Hubbul Walidainy
Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro Vol 2, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejalan dengan perkembangan zaman teknologi antena sangat diperlukan untuk sistem komunikasi. Antena sendiri berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik kemudian meradiasikan dan menerima gelombang elektromagnetik yang berisi informasi yang akan dikirim dan diterima oleh perangkat. Antena microstrip menjadi solusi dalam perancangan antena microstrip patch rectangular. Antena yang akan dirancang digunakan untuk frekuensi WIMAX yang mempunyai range frekuensi 2,3 GHz. Antena yang dirancang adalah amtena microstrip rectangular patch array dua elemen yang dilakukan dengan menggunakan teknik optimasi. Antena microstrip rectangular patch array dua elemen telah dilakukan dengan simulasi, fabrikasi dan pengujian menggunakan spectrum analyzer. Perancangan dan simulasi antena menggunakan bantuan software Advanced  Design System (ADS) dengan spesifikasi retun loss = -10 dB, VSWR = ≤ 2, gain = 1, bandwidth = 15-28 MHZ. Pada  penelitian ini diperoleh hasil pengujian antena microstrip array dua elemen sudah mampu mendeteksi sinyal pada frekuensi WiMAX 2,3 GHz.
ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES INDIHOME UNTUK TEKNOLOGI GPON DAN MSAN DI STO DARUSSALAM Dhian Ulfa Safitri; Rizal Munadi; Hubbul Walidainy
Jurnal Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Internet merupakan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat dan didukung dengan teknologi komunikasi yang handal. Untuk melayani kebutuhan ini, PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu penyedia jasa layanan dan akses mempunyai layanan IndiHome yang dapat digunakan untuk suara, data, dan video. Layanan ini disebut dengan triple play. Namun, keluhan layanan merupakan hal yang sering terjadi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap layanan tersebut pada perangkat teknologi MSAN dan GPON. Pengukuran kualitas jaringan dilakukan menggunakan aplikasi IBOOSTER yang ada di PT. Telkom Akses dengan parameter kualitas jaringan MSAN adalah SNR dan redaman, sedangkan GPON adalah Rx Power. Hasil pengukuran menunjukkan penurunan kualitas jaringan dialami pada pelanggan daerah Rukoh dan Gampong Pineung. Penurunan kualitas jaringan disebabkan oleh gangguan pada jaringan tembaga maupun fiber optik hal ini diperlihatkan dari indikasi gangguan pada alikasi IBooster. Pada penelitian ini untuk kualitas jaringan yang diperoleh nilai rata-rata pengukurannya masih berada dalam standar acuan yang disarankan PT. Telkom Indonesia. Kata Kunci—Jaringan akses, MSAN, GPON, kualitas transmisi, kinerja jaringan.
Analisa Kegagalan Call pada BTS Flexi di PT TELKOM Kandatel Banda Aceh Hubbul Walidainy; Teuku Yuliar Arif
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 9, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.18 KB) | DOI: 10.17529/jre.v9i1.170

Abstract

Telkom Flexi merupakan telepon seluler berbasisCDMA (Code Division Multiple Access), produk ini dirancangmampu menghindari gangguan suara dan lemahnya sinyal.Namun sebagai seluler berbasis CDMA pertama di BandaAceh, Telkom Flexi masih harus dihadapi oleh masalahkegagalan komunikasi (call failure). Kegagalan komunikasiini disebabkan oleh beberapa faktor seperti terjadinyablocked call, drop call dan signalling failure. Dari hasil analisadidapat bahwa rata-rata drop call dari bulan Januari hinggaMaret untuk BTS BNAC sebesar 0,95 %, Darussalam 1,62%, Lambaro 1,50 % dan Keutapang 1,34 %. Blocked callrates tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 0,13 %pada BTS Lambaro. Access failure, drop call, dan signallingfailure terjadi karena kondisi RF yang buruk, hal inidisebabkan antara lain daya terima MS yang rendah hanyamencapai -108 hingga -95 dBm dan FER yang lebih besardari 1 %. Kegagalan call pada BTS Flexi juga disebabkankarena adanya handover failure dan Link failure padahubungan BTS dan BSC.