Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN DAN KEMIRIPAN BENTUK PROFIL TERUMBU BERDASARKAN IKAN KARANG DAN LIFEFORM KARANG DI TELUK DEPAPRE JAYAPURA, PROVINSI PAPUA, INDONESIA Yunus Pajanjan Paulangan; Achmad Fahrudin; Dewayany Sutrisno; Dietriech Geoffrey Bengen
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.467 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i2.24140

Abstract

Pemahaman tentang keanekaragaman, dan asosiasi di dalamnya khususnya ikan karang sangat penting dalam rangka pengelolaannya secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji struktur komunitas dan kemiripan berdasarkan kelimpahan famili ikan karang dengan bentuk lifeform. Pengambilan data lifeform menggunakan metode Point Intercept Transect, dan pengambilan data ikan karang menggunakan metode Underwater Visual Census. Analisis Korespondensi digunakan untuk menggambarkan kemiripan kelimpahan famili ikan karang dan lifeform karang dengan bentuk profil terumbu. Hasil penelitian menunjukan bahwa total ikan karang yang dijumpai untuk ikan indikator dan ikan target sejumlah 3.666 ekor yang terdiri dari 130 spesies dari 26 famili, kelimpahan individu ikan target tertinggi secara berturut-turut Tanjung Tanah Merah, Tanjung Harlem, Pulau Kwahkeboh, Tanjung Sarebo, Amayepa, Tanjung Amay dan Tanjung Kuburan Tablasufa. Keanekaragaman (H’) relatif tinggi, yakni berkisar 2,66-3,63, Indeks Keseragaman (E) cukup tinggi yakni berkisar 0,55-0,76 (→1), dan Indeks Dominansi (D) rendah yakni berkisar 0,03-0,08 (→0). Kelimpahan famili ikan karang dan lifeform memiliki kemiripan pada bentuk profil terumbu.
Kesesuaian budidaya keramba jaring apung (KJA) ikan kerapu di perairan Teluk Sabang Pulau Weh, Aceh T. Faizul Anhar; Bambang Widigdo; Dewayany Sutrisno
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1202.519 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.2.15199

Abstract

Weh Island is one of the coastal region that has high prospect in fisheries, one of it is floating net cage. Unfortunately, the unavailability of the classification zone for fish net culture and the oceanographic conditions of the coastal water become the main issues of the success of the fish net cage (KJA) culture activities.  The aim of this study is analyze suitability of floating net cage culture for grouper in Sabang Bay. The method use in this research is Inverse Distance Weighted (IDW) method. There were 10 water quality variabels measured, such as protection, bathimetry, water transparency, current velocity, temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, nitrate and phosphate. Area suitability divided into three suitability criteria, i.e very suitable, suitable and not suitable were used to determine the suitability of floating net cage. The result of the analysis are obtained show that the area for grouper culture Sabang Bay covering 11.3 % or 9.08 Ha of Sabang Bay were classified as very suitable (S1), suitable class (S2) covering an area of 39.8 % or 32.08 Ha of Sabang Bay, and not suitable class (N) covering 49 % or 39.54 Ha of Sabang Bay. Based on this percentage can be concluded that some of the coastal of the Sabang Bay can be utilized as a floating net cage culture of grouper fish activities.Keywords: Grouper culture, GIS, Suitability, Sabang Bay, Aceh Province ABSTRAKPulau Weh merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Akan tetapi dengan belum tersedianya penentuan lokasi budidaya keramba jaring apung serta data kondisi perairan yang tersedia menjadi kendala utama dalam peningkatan keberhasilan dan pengembangan budidaya keramba jaring apung (KJA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luasan kesesuaian perairan budidaya keramba jaring apung ikan kerapu di perairan Teluk Sabang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Inverse Distance Weighted (IDW). Terdapat sepuluh parameter yang diukur, yaitu keterlindungan, kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat dan fosfat. Tingkat kesesuaian perairan dibagi menjadi 3 (tiga) kelas kesesuaian, yaitu sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa luasan untuk budidaya ikan kerapu Teluk Sabang sangat sesuai (S1) seluas 9,08 % atau 11,3 Ha dari Teluk Sabang, kelas sesuai (S2) seluas 39,8 % atau 32,08 Ha dari Teluk Sabang, dan kelas tidak sesuai (N) seluas 49 % atau 39,54 Ha dari Teluk Sabang. Berdasarkan persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian perairan Teluk Sabang dapat dimanfaatkan sebagai usaha budidaya keramba jaring apung ikan kerapu.Kata kunci: Budidaya ikan kerapu, SIG, Kesesuaian perairan, Teluk Sabang, Provinsi Aceh
Kesesuaian budidaya keramba jaring apung (KJA) ikan kerapu di perairan Teluk Sabang Pulau Weh, Aceh T. Faizul Anhar; Bambang Widigdo; Dewayany Sutrisno
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.15199

Abstract

Weh Island is one of the coastal region that has high prospect in fisheries, one of it is floating net cage. Unfortunately, the unavailability of the classification zone for fish net culture and the oceanographic conditions of the coastal water become the main issues of the success of the fish net cage (KJA) culture activities.  The aim of this study is analyze suitability of floating net cage culture for grouper in Sabang Bay. The method use in this research is Inverse Distance Weighted (IDW) method. There were 10 water quality variabels measured, such as protection, bathimetry, water transparency, current velocity, temperature, salinity, pH, dissolved oxygen, nitrate and phosphate. Area suitability divided into three suitability criteria, i.e very suitable, suitable and not suitable were used to determine the suitability of floating net cage. The result of the analysis are obtained show that the area for grouper culture Sabang Bay covering 11.3 % or 9.08 Ha of Sabang Bay were classified as very suitable (S1), suitable class (S2) covering an area of 39.8 % or 32.08 Ha of Sabang Bay, and not suitable class (N) covering 49 % or 39.54 Ha of Sabang Bay. Based on this percentage can be concluded that some of the coastal of the Sabang Bay can be utilized as a floating net cage culture of grouper fish activities.Keywords: Grouper culture, GIS, Suitability, Sabang Bay, Aceh Province ABSTRAKPulau Weh merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Akan tetapi dengan belum tersedianya penentuan lokasi budidaya keramba jaring apung serta data kondisi perairan yang tersedia menjadi kendala utama dalam peningkatan keberhasilan dan pengembangan budidaya keramba jaring apung (KJA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luasan kesesuaian perairan budidaya keramba jaring apung ikan kerapu di perairan Teluk Sabang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Inverse Distance Weighted (IDW). Terdapat sepuluh parameter yang diukur, yaitu keterlindungan, kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat dan fosfat. Tingkat kesesuaian perairan dibagi menjadi 3 (tiga) kelas kesesuaian, yaitu sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa luasan untuk budidaya ikan kerapu Teluk Sabang sangat sesuai (S1) seluas 9,08 % atau 11,3 Ha dari Teluk Sabang, kelas sesuai (S2) seluas 39,8 % atau 32,08 Ha dari Teluk Sabang, dan kelas tidak sesuai (N) seluas 49 % atau 39,54 Ha dari Teluk Sabang. Berdasarkan persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian perairan Teluk Sabang dapat dimanfaatkan sebagai usaha budidaya keramba jaring apung ikan kerapu.Kata kunci: Budidaya ikan kerapu, SIG, Kesesuaian perairan, Teluk Sabang, Provinsi Aceh