Koping merupakan cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah. Data yang didapatkan yaitu 66,7% keluarga menggunakan koping mal adaptif dan 33,3% menggunakan koping adaptif. Saat menghadapi anggota keluarga yang dirawat karena penyakit kritis, membuat keluarga tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang baik, dimana keluarga merasa cemas, khawatir dan takut dengan kondisi pasien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama rawat dan status pasien kritis dengan koping keluarga di ruang ICU RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebanyak 54 orang. Sampel penelitian diambil berdasarkan total samplingyaitu 54 orang.Penelitian ini dilakukan di ruang ICU RSUD Sele Be Solu Kota Sorong pada tanggal 2-11 Oktober2018.Hasil uji statistik chi–square menunjukkan pvalue= 0,030< α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan lama rawat dengan koping keluarga di ruang ICU RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. P value= 0,030< α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan status pasien kritis dengan koping keluarga di ruang ICU RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.Kesimpulan ada hubungan lama rawat dengan koping keluarga dan ada hubungan status pasien kritis dengan koping keluarga di ruang ICU RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Saran diharapkan keluarga mampu menghadapi penyakit kritis pasien dan mampu menggunakan mekanisme koping yang baik selama pasien dirawat di ICU.