Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perancangan Jaringan Distribusi FTTH Menggunakan Teknologi GPON Di Perumahan Griya Dulomo Indah Dicky Dunggio; Bambang Panji Asmara; Syahrir Abdussamad
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 3, No 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.422 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v3i2.10073

Abstract

Kebutuhan layanan seperti internet, telepon, dan siaran TV saat ini berkembang setiap tahunnya. Perkembangan jenis layanan ini disebut triple play. Fiber to the Home (FTTH) merupakan sarana komunikasi jaringan fiber optik yang mampu memberikan layanan triple play dengan akses langsung sampai ke pengguna rumahan, yang menggunakan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) sebagai konfigurasi perangkat maupun arsitektur jaringannya. Penelitian ini bertujuan merancang jaringan distribusi berbasis FTTH di perumahan Griya Dulomo Indah, dengan mengukur parameter-parameter standar kelayakan jaringan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dengan melakukan perancangan desain jaringan diperumahan Griya Dulomo Indah menggunakan aplikasi SAS Planet. Kemudian perhitungan standar kelayakan jaringan secara manual dan menggunakan aplikasi yang akan di bangun dalam penelitian ini. Hasil perhitungan standar kelayakan jaringan yang dilakukan secara manual maupun menggunakan aplikasi, untuk link power budget didapatkan nilai redaman terjauh sebesar 21,58605 dB, dan rise time budget didapatkan nilai tertinggi sebesar 0,263396244 (0,27 ns). Nilai dari hasil kedua perhitungan tersebut telah memenuhi standar kelayakan sebuah jaringan distribusi yang telah ditentukan oleh PT.Telkom.  The need for services such as internet, telephone, and TV broadcasting is currently growing every year. The development of this type of service is called triple play. Fiber to the Home (FTTH) is a fiber optic network communication facility capable of providing triple play services with direct access to home users, using GPON (Gigabit Passive Optical Network) technology as a device configuration and network architecture. This study aims to design a FTTH-based distribution network in Griya Dulomo Indah housing, by measuring the standard parameters of network feasibility. The research method used was experimental, by designing a home network design at Griya Dulomo Indah using the SAS Planet application. Then calculate the network feasibility standard manually and use the application that will be built in this study. The results of the calculation of network feasibility standards are done manually or using applications, for link power budget the farthest attenuation value is 21.58605 dB, and the rise time budget is the highest value of 0.263396244 (0.27 ns). The value of the results of the two calculations has met the feasibility standard of a distribution network that has been determined by PT.Telkom. 
Rancang Bangun Alat Peringatan Dini Dan Informasi Lokasi Kebakaran Berbasis Arduino Uno Novaldiyanto K. Nento; Bambang Panji Asmara; Iskandar Zulkarnain Nasibu
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 3, No 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.187 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v3i1.8339

Abstract

Bahaya  kebakaran  adalah  bahaya  yang  diakibatkan  oleh  adanya  ancaman  potensial  dan  derajat terkena  pancaran  api  sejak  dari  awal  terjadi  kebakaran  hingga  penjalaran  api,  asap  dan  gas  yang ditimbulkan. Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak dikehendaki. Proses informasi adanya kebakaran pada umumnya masih memakai cara manual, hal ini dilakukan karena belum memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sekarang ini sangat berkembang pesat. Informasi kebakaran ini kurang cepat dan tepat khususnya pada satuan pemadam kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan kebakaran dengan cepat beserta informasi lokasi pada tempat terjadinya kebakaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen dan perancangan baik dalam pembuatan perangkat keras serta perangkat lunak pendukungnya. Perangkat kerasnya menggunakan sensor api, sensor asap dan sensor suhu, dan menginformasikan melalui modul GSM serta modul GPS untuk membaca koordinat lokasi kebakaran. Hasil dari perancangan alat peringatan dini dan informasi lokasi kebakaran berbasis arduino uno bekerja dengan baik. Pada alat pengirim, saat kondisi ada api, ada asap dan suhu diatas 50 derajat alat mengirimkan sms untuk menyalakan alat penerima dan sms link google maps lokasi kebakaran. Pada alat penerima, saat alat menerima sms dari alat pengirim, alat akan menyalakan buzzer. Alat bekerja sesuai dengan yang telah direncanakan dan bisa digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran. Fire hazard is a danger that is caused by the potential threat and the degree of exposure to fire from the start of a fire to the spread of fire, smoke, and the gas it causes. Fire is a fire incident that is not desired. In general, the information process for fires still uses the manual method, this is done because it has not taken advantage of the sophistication of technology which is now very rapidly developing. This fire information is not fast and accurate, especially for fire fighting units. The purpose of this research is to design a system that can be used to quickly inform fires along with location information at the scene of the fire. The method used in this research is the experimental method and design both in hardware and supporting software. The hardware uses fire sensors, smoke sensors, and temperature sensors, and informs via GSM module as well as the GPS module to read the coordinates of the fire location. The results of the design of early warning tools and fire location information based on Arduino Uno worked well. On the sending device, when there is a fire, there is smoke and the temperature is above 50 degrees, the device sends an SMS to the receiving device and the SMS link on the google maps location of the fire. On the receiving device, when the device receives an SMS from the sending device, the device will create a buzzer. The tool works as planned and can be used to check for fires.
Analisis Pentransmisian Fiber Optik Saluran Udara Pada Panjang Gelombang 1310 nm Dari Optical Distribution Point (ODP) – Optical Network Termination (ONT) Ahmad Muharor; Bambang Panji Asmara; Zainudin Bonok
Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Vol 1, No 2 (2019): Juli - Desember 2019
Publisher : Teknik Elektro - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.142 KB) | DOI: 10.37905/jjeee.v1i2.2882

Abstract

Fiber  optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Struktur dan komponen kabel fiber optik yaitu Inti (core/optical fibers), bagian utama yang terbuat dari serat kaca, berada dibagian pusat kabel.Dalam penelitian ini, pengukuran dilakukan pada fiber optik saluran udara pada panjang gelombang 1310 nm dengan jarak 100 meter hingga 350 meter. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur daya kirim pada ODP (Optical Distribution Point), daya terima pada ONT (Optical Network Termination) yang ada di pelanggan, serta total loss yang terjadi di sepanjang kabel.Dari hasil pengukuran yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan jarak 100 meter sampai 350 meter diperoleh nilai daya terima yang berkisaran antara -18.729 dB sampai dengan -24.796 dB dan nilai total loss yang berada pada kisaran 0.634 dB sampai dengan 0.751 dB.
Pelatihan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan AHSP Sesuai Standar Nasional Indonesia Ervan Hasan Harun; Jumiati Ilham; Ifan Wiranto; Bambang P Asmara; Wahab Musa; Wrastawa Ridwan
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Sbermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v9i2.10125

Abstract

Peningkatan infrastruktur melalui alokasi dana desa dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat semakin banyak dilakukan di setiap daerah. Setiap tahun alokasi dana desa melalui APBN terus meningkat. Dalam kegiatan pembangunan infrastruktur desa, penyusunan rencana anggaran biaya adalah hal yang sangat penting dan harus dikuasai agar kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dengan target biaya, mutu dan waktu yang efektif dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan. Desa Tunas Jaya sebagai mitra yang bekerjasama dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kali ini telah dibimbing dan dilatih melalui kegiatan pelatihan menggunakan metode learning by doing terkait Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Adapun materi-materi yang deberikan kepada perangkat desa yakni: pengenalan tentang RAB dan komponen penyusunnya, perhitungan volume pekerjaan, perhitungan estimasi waktu penyelesaian pekerjaan, perhitungan jumlah tenaga kerja dan kebutuhan material dan diakhir pelatihan akan diberikan materi berupa penyusunan RAB dan komponennya menggunakan Microsoft Excel. Dari hasil pelatihan dapat disimpulkan bahwa, perangkat desa telah memahami bagaimana menyusun RAB berdasarkan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) menggunakan Microsoft Excel. Luaran dari kegiatan pengabdian kali ini adalah berupa modul anggaran biaya yang dapat digunakan oleh perangkat desa dalam rangka kegiatan perencanaan pembangunan di desanya.
Pelatihan Penyusunan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHS) sesuai SNI di Desa Tongo Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolango Ervan Hasan Harun; Jumiati Ilham; Ifan Wiranto; Bambang Panji Asmara; Wahab Musa; Wrastawa Ridwan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.958 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3834

Abstract

Increasing infrastructure through the allocation of village funds in the context of improving community services is increasingly being carried out in every region. Every year the allocation of village funds through the APBN continues to increase. Along with these efforts, village officials who are expected to be intermediaries for the implementation of the infrastructure improvement program are required to have the ability to carry out technical development implementation activities in the field. Tongo Village as a partner who cooperates in Community Service activities this time has been guided and trained through training activities using the learning by doing method related to Work Unit Price Analysis (AHSP) based on the Indonesian National Standard (SNI). The materials provided to village officials are: an introduction to the RAB and its constituent components, and Work Unit Price Analysis (AHSP) which consists of: work volume, estimated time for work completion, calculation of the number of workers and material requirements. From the results of the training it can be concluded that village officials understand how to make a Work Unit Price Analysis (AHSP) according to the Indonesian National Standard (SNI) using Microsoft Excel as the main component in the Budget Plan (RAB).
Pembekalan Pengetahuan Pemanfaatan Jenis Sampah dan Klasifikasinya pada Anak Usia Sekolah Sejak Dini Sebagai Suatu Sumber Energi Terbarukan Bambang Panji Asmara; Ikhsan Hidayat; Zainudin Bonok; Wahab Musa
ELDIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Mei - Oktober 2023
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ejppm.v1i1.6

Abstract

Carry out community service activities for teaching staff in an effort to carry out one of the tasks as the implementation of one of the tridarma of higher education) - one of which is this service is an effort by Gorontalo State University to implement the Tridarma of Higher Education to contribute science and technology to society Based on this, we propose a Community Service activity at SDIT School in Kota Tengah District, Gorontalo City with the aim of this service is to provide knowledge to school-age children from an early age so they can have an understanding of waste utilization and how to classify it so that they can apply it in their daily environment. so that a clean environment is created and the waste can be used as a source of renewable energy. The expected outputs from this activity are 1) to equip students with knowledge about waste and its benefits, 2) that waste is managed according to the disposal site and its classification, so that it is easy to use as an energy source in their urban areas so that it accelerates its implementation and can be maintained a meaningful and beneficial environment
PENGONTROLAN ENERGI PANAS DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 DAN ESP32 PADA PROSES FERMENTASI TEMPE GEMBUS Wahab Musa; Ikhsan Hidayat; Saiful Alam; Bambang Panji Asmara; Ade Irawati Tolago
Journal Of Renewable Energy Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): Journal Of Renewable Energy Engineering (April)
Publisher : Program Vokasi-Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jree.v2i1.33

Abstract

The fermentation process of tempe embus with conventional methods is highly dependent on weather conditions and requires heat energy (temperature) 25°C - 35°C within 36 - 48 hours. This research aims to stabilize the heat energy and reduce the fermentation process time to get quality tempeh production results in a short time. The research method used is the experimental method by making an automatic temperature and humidity controller and testing its performance. This tool works using the DHT22 sensor and ESP32 microcontroller as the control center. Temperature automation is done with two conditions that are used to regulate lights and fans. If the fermentation temperature is lower than the setpoint, the lower light and upper light turn on, if the temperature rises, the upper light turns off and the fan turns on, to keep the temperature within the pre-set setpoint value. This research shows that the temperature and humidity control device operates stably in the temperature range of 32°C to 35°C. At these temperature conditions, the fermentation process runs stably. At that temperature condition, the fermentation process of tempe embus lasts 16 hours, with testing of color, taste, and smell for the best quality category Tempe.