Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Pelabuhan Mesuji Untuk Masuk Dalam Trayek Tol Laut Apri Yuliani
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.66 KB) | DOI: 10.25104/transla.v20i1.796

Abstract

Rencana pembangunan Pelabuhan Mesuji di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung bertujuan untuk mendukung kelancaran distribusi barang dari Pulau Sumatera menuju Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, atau sebaliknya. Dengan keberadaan Pelabuhan Mesuji, waktu tempuh Kabupaten Mesuji – Jakarta hanya 5 jam, lebih cepat 10 jam dibandingkan dengan moda transportasi darat melalui Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan Mesuji diusulkan untuk masuk ke dalam trayek tol laut. Untuk menjadikan Pelabuhan Mesuji layak disinggahi kapal tol laut, perlu dilakukan analisis kelayakan yang meliputi analisis prediksi demand, analisis prediksi supply, analisis kinerja pelayanan transportasi saat ini dan analisis kebutuhan fasilitas pelabuhan di masa mendatang. Berdasarkan hasil pengolahan data, potensi bongkar dan muat di Pelabuhan Mesuji diperkirakan dapat mencapai 37.428 ton pada tahun 2017 dan sekitar 76.466 ton pada tahun 2028. Ukuran kapal maksimal yang dapat dilayani Pelabuhan Mesuji yaitu berat kotor 1,000 DWT dan panjang kapal 58 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data, Pelabuhan Mesuji lebih tepat dimasukkan ke dalam trayek kapal perintis daripada trayek tol laut. 
PEMODELAN DAN SIMULASI FASILITAS GANGWAY DI PELABUHAN PENYEBERANGAN MEULABOH Atik S Kuswati; Apri Yuliani; Erna mei Lestari
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v15i1.755

Abstract

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh merupakan langkah pemerintah untuk menyediakansarana mobilisasi masyarakat dari Meulaboh – Simeulue dan sebaliknya. Pengoperasian pelabuhanpenyeberangan yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2016 belum dilengkapi dengan fasilitasgangway. Gangway merupakan salah satu persyaratan fasilitas pokok yang disebut di dalam KM No. 52Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan digunakan untuk proses embarkasi dandebarkasi penumpang. Dalam rangka pemenuhan fasilitas gangway, perlu dilakukan perencanaan basemodel pembangunan gangway yang tepat di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh. Dengan menggunakansoftware VISWALK, dapat diketahui simulasi pergerakan penumpang dan tingkat kepadatan sebagai salahsatu indikator kenyamanan penumpang. Base model gangway dengan panjang 600 m dan lebar 1,5 m memilikitingkat kepadatan 0.22 ped/m2 (LOS A) dinilai cukup untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang. Selainmemperhatikan tingkat kepadatan, pembangunan gangway perlu dilengkapi dengan fasilitas dissabilitas,penunjuk arah, alat penerangan dan fasilitas peneduh.
PEMODELAN DAN SIMULASI FASILITAS GANGWAY DI PELABUHAN PENYEBERANGAN MEULABOH Atik S Kuswati; Apri Yuliani; Erna Lestari
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 1 (2017): JUNI
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1824.337 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v15i1.756

Abstract

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh merupakan langkah pemerintah untuk menyediakansarana mobilisasi masyarakat dari Meulaboh – Simeulue dan sebaliknya. Pengoperasian pelabuhanpenyeberangan yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2016 belum dilengkapi dengan fasilitasgangway. Gangway merupakan salah satu persyaratan fasilitas pokok yang disebut di dalam KM No. 52Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan digunakan untuk proses embarkasi dandebarkasi penumpang. Dalam rangka pemenuhan fasilitas gangway, perlu dilakukan perencanaan basemodel pembangunan gangway yang tepat di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh. Dengan menggunakansoftware VISWALK, dapat diketahui simulasi pergerakan penumpang dan tingkat kepadatan sebagai salahsatu indikator kenyamanan penumpang. Base model gangway dengan panjang 600 m dan lebar 1,5 m memilikitingkat kepadatan 0.22 ped/m2 (LOS A) dinilai cukup untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang. Selainmemperhatikan tingkat kepadatan, pembangunan gangway perlu dilengkapi dengan fasilitas dissabilitas,penunjuk arah, alat penerangan dan fasilitas peneduh.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN FASILITAS PUBLIK PEJALAN KAKI MENCAPAI OBJEK WISATA KEBUN RAYA BOGOR Irawati Andriani; Fitri Indriastiwi; Apri Yuliani
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 13, No 4 (2015): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.27 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v13i4.177

Abstract

Kita dapat menyimpulkan bahwa PT KAI berhasil menjadikan Commuter line sebagai moda terbaik di Jabodetabek. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang CL pada tahun ini. Didukung dengan banyaknya objek wisata di sekitar Stasiun Bogor, bisa menjadikan commuter line sebagai pilihan moda yang tepat bagi pengunjung objek wisata di Kota Bogor. Pemilihan moda ini dirasakan dapat mengurangi macetan di Kota Bogor di saat akhir pekan. Setelah dilakukan pengamatan, pemanfaatan fasilitas pejalan kaki di sekitar Stasiun Bogor menuju tempat wisata khususnya Kebun Raya Bogor masih relative rendah. Dengan demikian, perlu dikaji permasalahan dari rendahnya minat pengunjung Kebun Raya Bogor menggunakan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor dan sebaliknya. Tujuan studi ini yaitu untuk menyusun rekomendasi perbaikan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor dalam rangka meningkatkan pemanfaatan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor. Melalui permodelan pedestrian dengan menggunakan software VISWALK diharapkan dapat menemukan sebuah scenario pejalan kaki yang dapat menarik minat pengunjung Kebun Raya Bogor untuk memanfaatkan fasilitas pejalan kaki di sekitar Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor. Hasil analisis kondisi base model dibandingkan dengan kondisi skenario perbaikan yaitu untuk menarik minat perlu perbaikan dari pemangku kebijakan sesuai dengan kewenangan dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor dan PT. Kereta Api (Persero). Usaha perbaikan tersebut antara lain pengembalian fungsi fasilitas pejalan kaki, pelebaran jalur pejalan kaki (trotoar) di Jalan Kapten Muslihat, sekitar pintu keluar Stasiun Bogor, penambahan atau pengadaaan lampu penerangan, pengadaan pelindung atau peneduh pada fasilitas pejalan kaki, pengadaan fasilitas pejalan kaki untuk pengguna berkebutuhan khusus (diffabel), petunjuk informasi mengenai arah, jarak dan waktu tempuh menuju Kebun Raya Bogor serta pengadaaan fasilitas pendukung lainnya, seperti : tempat duduk, tempat sampah, dll. Dari hasil simulasi didapatkan waktu tempuh pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor yaitu 1.212 detik atau 20 menit 12 detik, dengan kecepatan rata-rata pejalan kaki 0,78 km/jam.
Evaluasi Penerapan Next Generation Terminal Management System (NGEN) Dalam Mendukung Kelancaran Penanganan Petikemas Pada PT. JICT di Pelabuhan Tg. Priok Apri Yuliani
Warta Penelitian Perhubungan Vol 23, No 4 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1778.094 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i4.1090

Abstract

The increasing throughput significantly in the Port of Tg. Priok should be well-balanced by terminal's efforts to improve facility, management, systems and information technology. Otherwise, it will bring a negative impact to the container handling performance which will influence the users' satisfaction value. Therefore, since 1 September 2009, PT. JICT has applied the Next Generation Tenninal Management System (nGen) in container handling process. The purpose of this study is to evaluate the effectiveness of the implementation of nGen in supporting the container handling process. The method used is a paired t test, to evaluate the container handling performance between pre-implementation and post implementation of nGen in PT. JICT. The advantages of nGen could bring a positive impact to the effectiveness of container handling. It doesn't only come to JICT's operator but also the users, such as Shipping Line, Freight Fonuarding, and EMKL. Tiw availability of real time data effectively improves the effectiveness of receiving and delivery process. Based on data analysis, there's a significant correlation (55,9%) for crane's average performances between pre-implementation and post implementation of nGen. 44J % is influenced by other factors such as : operator's competency, equipment's condition, ship's and yard's condition. The implementation of nGen could improve the crane's perfonnance around 0)41 to 2,059 moves. Meanwhile, there's no correlation for YOR average between pre-implementation and post implementation of nGen.Keywords : nGen, perfonnance, container terminal
Peramalan Throughput Kendaraan Melalui Terminal Kendaraan Tanjung Priok Apri Yuliani
Warta Penelitian Perhubungan Vol 27, No 4 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.858 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v27i4.791

Abstract

Tingginya jumlah kendaraan ekspor dan impor melalui Tanjung Priok menuntut pihak Terminal Kendaraan Tanjung Priok sebagai satu-satunya terminal kendaraan untuk terus mengevaluasi kecukupan fasilitas. Untuk mengevaluasinya, diperlukan perhitungan throughput kendaraan di masa mendatang untuk menghitung kebutuhan fasilitas. Analisis peramalan menggunakan analisis peramalan kuantitatif, diujicobakan pada beberapa model regresi melalui software SPSS v.14 dan Microsoft Excel 2007 untuk dipilih model yang terbaik dengan nilai R square tertinggi dan standard error terendah. Dalam penghitungan peramalan, variabel lain yang mempengaruhi throughput kendaraan dianggap stabil dari tahun ke tahun.  Melalui persamaan Y = 11.470,3e0,189x, diperoleh rata-rata peningkatan throughput kendaraan impor dari tahun 2016 – 2020 sebesar 20,8%. Sementara itu, untuk peramalan throughput kendaraan ekspor, model yang paling sesuai yaitu model power dengan persamaan Y = 42.782,78x0,458. Hasil peramalan throughput kendaraan ekspor mengalami peningkatan di tahun 2016 – 2020 sebesar 2,26% - 2,82%. Untuk mengantisipasi peningkatan throughput, Terminal Kendaraan Tanjung Priok dapat melakukan perluasan dan penambahan fasilitas dengan memanfaatkan ketersediaan lahan di sekitar terminal.
Evaluasi Pelayanan Transportasi Laut Dalam Rangka Mendukung Pariwisata Di Wilayah Nusa Tenggara Barat Apri Yuliani; Erna Mei Lestari
Warta Penelitian Perhubungan Vol 26, No 4 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.974 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v26i4.903

Abstract

Besarnya dampak positif parwisata terhadap perekonomian nasional dan besarnya potensi alam yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat layak menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengembangan pariwisata perlu didukung oleh ketersediaan transportasi yang nyaman sebagai untung penunjang. Peningkatan pelayanan transportasi laut di Provinsi NTB mampu menjadikan nilai tambah bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai pilihan objek wisata para wisatawan mancanegara. Pentingnya peranan transportasi dalam keberhasilan sektor pariwisata tersebut melatarbelakangi disusunnya kajian ini. Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi pelayanan transportasi laut yang ada saat ini untuk menyusun rekomendasi peningkatan pelayanan transportasi laut dalam mendukung pengembangan pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode SWOT, terdapat beberapa aspek pelayanan yang menjadi perhatian pihak penyelenggara angkutan laut dalam rangka meningkatkan peran pelayanan transportasi laut di wilayah Nusa Tenggara Barat, yaitu ketepatan waktu keberangkatan/ kedatangan kapal, ketersediaan informasi trayek dan jadwal angkutan laut. Melalui diagram formulasi strategi SWOT, diperoleh pilihan Strategi Strength Opportunity (SO). Strategi tersebut mencakup (1) Peningkatan keselamatan penumpang dengan memperhatikan kelayakan sarana dan prasarana angkutan laut; (2) Peningkatan pelayanan angkutan laut dengan menambah jumlah rute/trayek angkutan laut di NTB; dan (3) Memperhatikan tingkat availability dan utility dari fasilitas pelabuhan berupa kolam pelabuhan, alur pelayaran, dermaga, fasilitas parkir, dan lain-lain.
Evaluasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Embarkasi Dan Debarkasi Penumpang Kapal Pelni di Pelabuhan Tenau Kupang Apri Yuliani
Warta Penelitian Perhubungan Vol 25, No 6 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1735.531 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i6.750

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi dengan pentingnya menjaga dan meningkatkan kepuasan penumpang terhadappelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasanpenumpang terhadap pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang kapal Pelni di Pelabuhan TenauKu pang. Dengan menggunakan metode CSI dan IP A, diketahui bahwa kinerja pelayanan embarkasipenumpang kapal masih harus mendapatkan perhatian khusus karena nilainya masih berada di bawahstandar pelayanan (74,60% ). Sedangkan kinerja pelayanan debarkasi penumpang kapal berada pada batasminimal standar pelayanan (79,54%). Terdapat beberapa aspek pelayanan yang perlu diperbaiki gunameningkatkan kepuasan pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang kapal Pelni di Pelabuhan TenauKu pang.
Kajian Biaya Penanganan Petikemas Melalui Terminal Petikemas Tanjung Priok Apri Yuliani
Warta Penelitian Perhubungan Vol 23, No 1 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1915.029 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i1.1052

Abstract

The tremendeous intensity of export/import activity using containers in Indonesia should be an opportunity to support economic development and improve public's welfare. In fact, it was hampered by the high logistics costs. This phenomenon's correctly proven by a periodic national logistics performance survey conducted by The World Bank, Logistics Performance Index (LPI). In 2010, World Bank ranked Indonesia in position 75 out of 155 countries, which is one of these performance considerations is the cost of shipping, that has put Indonesia at rank 80. Referring to the ESCAP model port tariff structure, the port tariff structure of Tg. Priok's divided into four sections. They are navigation, berth, cargo operations and other business. Compared to Port of Melbourne's tariff, Pelabuhan Tg. Priok even regulates a lower rate of tariff Based on interviews and observations, the detenninant factors causing high cost of logistics are: (i) illegal fees, mostly caused by inadequacy of infrastructure, red-tape bureaucracy, insufficient and less-regulated standard operating procedures, the absence of rotation mechanism and exclusive authority without supervision; (ii) the surcharge; and (iii) induced cost of unpredictability delivery process.Keywords : Handling costs, Tariff, Container
Pemodelan Pergerakan Penumpang di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok Fitri Indriastiwi; Apri Yuliani; Dienda R Pramita
Warta Penelitian Perhubungan Vol 27, No 6 (2015): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v27i6.858

Abstract

Kajian ini dimaksudkan untuk membuat pemodelan pergerakan penumpang dari masuk ke terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan software Viswalk. Analisis kajian ini adalah pedestrian simulation menggunakan software viswalk. Dari hasil analisis untuk kondisi base model dibandingkan dengan kondisi skenario perbaikan yaitu mengoptimalkan jumlah pintu yang ada pada area keluar dariterminal penumpang menuju ke kapal serta menambah jumlah pintu masuk ke termial peumpang dengan konsekuensi menambah jumlah x-ray. Dengan menambah jumlah pintu maka kepadatan penumpang saat masuk terminal penumpang dan keluar terminal penumpang untuk menuju ke kapal menjadi lebih berkurang. Dari hasil simulasi didapatkan travel time rata-rata berkurang menjadi 255.92 detik dari sebelumnya 318 detik setelah dilakukan scenario perbaikan. Untuk density average yang tertinggi pada area measurement 3 yaitu area di tangga yaitu sebanyak 4.67 ped/m2 berkurang dari density average sebelumnya yaitu 6.92 ped/m2 namun masih berada pada LOS F dengan hampir semua orang di dalam antrian berdiri dengan kontak fisik langsung dengan orang lain; kepadatan sangat tidak nyaman, tidak ada gerakan yang mungkin dalam antrian, potensi untuk mendorong dan panik ada. density average pada area measurement 4 yaitu area ketika akan naik tangga, memiliki density average sebesar 1.44 ped/m2 berkurang dari sebelumnya 1.76 ped/m2 dan memiliki LOS E yang berarti Berdiri dengan kontak fisik dengan orang lain tidak dapat dihindari; sirkulasi dalam antrian tidak mungkin; mengantri di kepadatan ini hanya dapat dipertahankan untuk waktu yang singkat tanpa ketidaknyamanan serius. Area measurement 1 yaitu area sebelum pintu masuk terminal penumpang memiliki density average sebesar 0.67 ped/ m2 berkurang dari density average sebelumnya adalah 0.78 ped/m2 memiliki LOS C pada area tersebut berdiri dan sirkulasi terbatas melalui daerah antrian mengganggu orang lain; kepadatan berada dalamkisaran kenyamanan pribadi. Sedangkan Area measurement 2 dan 5 memiliki density average adalah 0.2 ped/m2, berkurang dari density average adalah 0.03 ped/m2 dan 0.04 ped/m2 dengan LOS A dengan kondisi berdiri dan sirkulasi bebas melalui daerah antrian tanpa mengganggu orang lain dalam antrian.Kata kunci: pemodelan, pergerakan penumpang, pedestrian simulation.