Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Eksplorasi

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI PERWUJUDAN NASIONALISME DAN ALAT BERDIPLOMASI DALAM MENGHADAPI KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN Harini, Setyasih
Exsplorasi Vol 28, No 2 (2016): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.084 KB)

Abstract

Sepuluh negara yang tergabung dalam Komunitas Sosial-Budaya ASEAN seharusnya dapatsaling berbagi dan meningkatkan promosi mengenai kebudayaan nasional agar dapat lebihberkembang. Saat ini batik yang awalnya merupakan wujud budaya lokal telah menjadisebuah identitas nasional. Sebagai identitas nasional, batik dapat digunakan sebagaiperwujudan nasionalisme dan alat melakukan diplomasi kebudayaan. Rumusan masalahdalam penelitian ini adalah bagaimana pelestarian batik sebagai perwujudan nasionalisme danalat diplomasi Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-Budaya ASEAN. Tujuan daripenelitian ini untuk menjelaskan bahwa pelestarian batik dapat menjadi perwujudannasionalisme dan alat diplomasi Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-BudayaASEAN. Nasionalisme dan diplomasi budaya digunakan sebagai teori dalam penelitian ini.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data primer dan sekunder.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas nasional yang bersumber pada budaya lokalseperti batik dapat menjadi perwujudan nasionalisme dan menjadi alat diplomasi khususnyadiplomasi kebudayaan Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-Budaya ASEAN.Kesimpulannya adalah pelestarian batik sangatlah penting.Kata kunci: Nasionalisme, Batik, Diplomasi Kebudayaan
PEMAHAMAN TERHADAP BUDAYA MELAYU SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DALAM MENGURANGI KONFLIK INDONESIA-MALAYSIA Harini, Setyasih
Exsplorasi Vol 29, No 1 (2016): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.578 KB)

Abstract

Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun Melayu namun hubungannya sering mengalami pasang surut seperti roller coaster. Hubungan bilateral ini sangat penting mengingat potensi konflik kemungkinan bisa muncul kapan saja yang disebabkan karena kekurangsepahaman. Rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) dapat menjadi agen dalam diplomasi warga untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya Melayu. Tujuan penelitiannya adalah 1. Deskripsi tentang budaya Melayu dan pemetaannya di seluruh dunia, 2. Menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan dari Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) dan aktivitasnya dalam mempertahankan budaya Melayu, 3. Menjelaskan tentang diplomasi warga. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi warga. Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif dengan obyek penelitiannya adalah Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM). Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dari analisis data diketahui bahwa Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) melakukan kegiatan secara online dan offline dalam pelestarian budaya Melayu. Kesimpulannya bahwa kedua aktivitas tersebut sangat penting.Kata kunci: budaya Melayu, Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, diplomasi warga
PELESTARIAN BATIK SEBAGAI PERWUJUDAN NASIONALISME DAN ALAT BERDIPLOMASI DALAM MENGHADAPI KOMUNITAS SOSIAL BUDAYA ASEAN Setyasih Harini
Exsplorasi Vol. 28 No. 2 (2016): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepuluh negara yang tergabung dalam Komunitas Sosial-Budaya ASEAN seharusnya dapatsaling berbagi dan meningkatkan promosi mengenai kebudayaan nasional agar dapat lebihberkembang. Saat ini batik yang awalnya merupakan wujud budaya lokal telah menjadisebuah identitas nasional. Sebagai identitas nasional, batik dapat digunakan sebagaiperwujudan nasionalisme dan alat melakukan diplomasi kebudayaan. Rumusan masalahdalam penelitian ini adalah bagaimana pelestarian batik sebagai perwujudan nasionalisme danalat diplomasi Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-Budaya ASEAN. Tujuan daripenelitian ini untuk menjelaskan bahwa pelestarian batik dapat menjadi perwujudannasionalisme dan alat diplomasi Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-BudayaASEAN. Nasionalisme dan diplomasi budaya digunakan sebagai teori dalam penelitian ini.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data primer dan sekunder.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas nasional yang bersumber pada budaya lokalseperti batik dapat menjadi perwujudan nasionalisme dan menjadi alat diplomasi khususnyadiplomasi kebudayaan Indonesia dalam menghadapi Komunitas Sosial-Budaya ASEAN.Kesimpulannya adalah pelestarian batik sangatlah penting.Kata kunci: Nasionalisme, Batik, Diplomasi Kebudayaan
PEMAHAMAN TERHADAP BUDAYA MELAYU SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DALAM MENGURANGI KONFLIK INDONESIA-MALAYSIA Setyasih Harini
Exsplorasi Vol. 29 No. 1 (2016): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dan Malaysia merupakan negara serumpun Melayu namun hubungannya sering mengalami pasang surut seperti roller coaster. Hubungan bilateral ini sangat penting mengingat potensi konflik kemungkinan bisa muncul kapan saja yang disebabkan karena kekurangsepahaman. Rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) dapat menjadi agen dalam diplomasi warga untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya Melayu. Tujuan penelitiannya adalah 1. Deskripsi tentang budaya Melayu dan pemetaannya di seluruh dunia, 2. Menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan dari Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) dan aktivitasnya dalam mempertahankan budaya Melayu, 3. Menjelaskan tentang diplomasi warga. Penelitian ini menggunakan teori diplomasi warga. Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif dengan obyek penelitiannya adalah Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM). Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dari analisis data diketahui bahwa Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) melakukan kegiatan secara online dan offline dalam pelestarian budaya Melayu. Kesimpulannya bahwa kedua aktivitas tersebut sangat penting.Kata kunci: budaya Melayu, Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, diplomasi warga