Endah Harisun
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Khairun

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN SISTEM SERTIFIKASI LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG DI KOTA TERNATE PROPINSI MALUKU UTARA Harisun, Endah
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sertifikat Laik Fungsi atau SLF, pemberlakuannya dimulai sejak tahun 2010 akan menjadi dokumen yang wajib dimiliki setiap bangunan gedung, baik yang baru atau Pekerjaan Umum yang sudah lama berdiri. Ketentuan ini dikeluarkan pemerintah demi memastikan keselamatan pengguna bangunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sistem yang berlaku pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate, menganalisa pemahaman masyarakat dan pelaku jasa konstruksi terhadap pemberlakuan SLF bangunan gedung, dampak yang dihadapi terhadap pemberlakuannya. Selain itu, untuk mengetahui korelasi antara pemahaman Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan terhadap dampak yang dirasakan dengan adanya kewajiban sertifikasi laik fungsi bangunan tersebut.Metodologi yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penyatuan data dilakukan dengan cara mengkombinasikan data kualitatif dalam bentuk teks dengan data kuantitatif dalam informasi angka. Penyatuan ini dicapai melalui melaporkan hasil secara bersama-sama di dalam hasil dan pembahasan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan belum berjalan sama sekali. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah Kota belum siap terhadap pemberlakuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25 tahun 2007. Pada satu sisi pentingnya pemahaman dari masyarakat dan pelaku jasa konstruksi tentang SLF bangunan gedung sangat berpengaruh terhadap dampak yang akan dirasakan pada pemberlakuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut. Penelitian yang dilakukan terhadap pemahaman masyarakat dan pelaku jasa konstruksi berdasarkan analisis, terlihat bahwa masyarakat dan pelaku jasa konstruksi kurang mengetahui dan memahami Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. Demikian juga dengan dampak yang dirasakan dengan pemberlakuan Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan khususnya bagi masyarakat, dapat disimpulkan bahwa aturan-aturan maupun sanksi yang diberlakukan dalam Peraturan Menteri tersebut tidak berpengaruh pada masyarakat.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin masyarakat dan pelaku jasa konstruksi memahami Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, masyarakat dan pelaku jasa konstruksi akan lebih mematuhi aturan-aturan yang diberlakukan oleh Peraturan Menteri tersebut. Demi tertatanya suatu kondisi bangunan gedung yang laik fungsi, pemerintah diharapkan lebih tegas dalam memberikan sanksi-sanksi baik yang teringan berupa sanksi administratif maupun sanksi terberat berupa pembongkaran.Kata kunci: Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung, Ternate Maluku Utara
FUNGSI-FUNGSI RUANG PADA BANGUNAN SASADU - BALAI MUSYAWARAH JAILOLO - SAHU Poedjowibowo, Djajeng; Harisun, Endah; Paputungan, Suharto
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSasadu merupakan bangunan tradisional yang berfungsi untuk pertemuan bagi masyarakat desa di wilayah Jailolo-Sahu, Kabupaten Halmahera Barat – Provinsi Maluku Utara.Sasadu memiliki denah segi delapan memanjang sehingga menyerupai bentuk perahu tetapi tidak berdinding. Terlihat pembagian rung yang tegas : sebelah kiri merupakan daerah wanita, sedangkan sebelah kanan merupakan daerah laki-laki. Tiap-tiap bagian tersebut dibagi lagi menjadi tiga bagian , tua-tua adat, kepala-kepala keluarga dan tamu.Bangunan ini memiliki delapan tiang utama, dua belas tiang pinggir dan dua belas tiang diantara tiang utama dengan tiang pinggir. Empat tiang utama (di daerah laki-laki maupun wanita) membentuk bidang bujur sangkar.Ruang utama yang berada diantara delapan tiang utama dan dibawah atap utama berbentuk pelana merupakan ruang yang diperuntukkan menempatkan peralatan upacara. Bagian buritan dan haluan diperuntukkan para tamu, daerah ini berada dibawah atap tambahan. Tempat tua-tua adat dan kepala-kepala keluarga berada tepat disamping ruang utama, berada dibawah terusan atap utama.PengaruH kehidupan bahari terlihat pada bentukan ragawi, denah, serta bentuk hiasan di kedua atap akan menyerupai haluan dan buritan perahu.Kata kunci : Balai adat, orientasi, zoning, kehidupan bahari.
Typology of Fala Kanci House As a North Maluku Traditional House Harisun, Endah
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 12, No 2 (2020): July 2020
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/lw.v12i2.4005

Abstract

The Indonesian people are very rich in tradition and culture. One of the traditions and culture that still exists today is a traditional house. This traditional house has the uniqueness and characteristics of each region. Buttoned traditional house (fala kanci) is a traditional North Maluku house spread throughout North Maluku. Button house has unique characteristics, namely building construction. With building construction using wood as a building structure starting from beams on foundation, columns and beams which all bound together using traditional wooden pegs and joints. In this modern era the existence of traditional houses is increasingly rarely found. This research it is hoped that it can open up the horizons of thought about the existence and uniqueness of traditional houses owned by the people of North Maluku in general and the people of Ternate in particular. The typology approach by comparing four traditional houses of fala kanci was chose from four different villages, so that it can be conclude about the characteristics of fala kanci traditional houses in Ternate. These characteristics are in the form of building facades, floor plans, walls, foundations and construction of fala kanci traditional houses. Fala Kanci is also an earthquake resistant building because of the uniqueness of its building frame. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v12i2.4005