Bambang Hariwiyanto
ENT Department of Faculty of Medicine, Gadjah Mada University/Sardjito Hospital, Yogyakarta, Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Utara Bulaksumur, Yogyakarta – 55284

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ekspresi E-cadherin pada metastasis karsinoma nasofaring Taufiqurrahman, Taufiqurrahman; Herdini, Camelia; Hariwiyanto, Bambang; Harijadi, Harijadi
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 45, No 1 (2015): Volume 45, No. 1 January - June 2015
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.311 KB) | DOI: 10.32637/orli.v45i1.103

Abstract

Latar belakang: Karsinoma Nasofaring (KNF) adalah keganasan dengan distribusi etnis dan geografis yang khas. KNF memiliki karakteristik yang berbeda dari kanker kepala dan leher lainnya,seperti perilaku pertumbuhan yang cepat, kecenderungan yang tinggi untuk bermetastasis ke kelenjargetah bening (KGB) regional dan organ jauh. E-cadherin memainkan peran penting dalam pemeliharaanadhesiantar sel-sel epitel. Perubahan molekul adhesi sel E-cadherin yang dimediasi oleh sel-sel kankerberkontribusi untuk peningkatan penyebaran sel tumor dan pembentukan metastasis. Tujuan: Untukmengetahui perbedaan ekspresi E-cadherin pada KNF yang telah bermetastasis dengan KNF yang belumbermetastasis. Metode: Desain penelitian adalah studi kasus-kontrol. Subjek penelitian adalah blok parafindari pasien KNF yang telah menjalani biopsi. Blok dari pasien KNF yang telah bermetastasis dikategorikansebagai kelompok kasus, sementara yang tidak bermetastasis sebagai kelompok kontrol. Sampel dari keduakelompok diperiksa dengan metode imunohistokimia (IHK) menggunakan antibodi E-cadherin. Hasil:Sampel 48 blok parafin, masing-masing kelompok terdiri dari 24 blok. Terdapat perbedaan yang signifikanekspresi E-cadherin dengan p<0,001 dan Odds Ratio (OR) 87,4 (95% interval kepercayaan 10,15-2653,26).Terdapat pula hubungan yang signifikan antara penurunan ekspresi E-cadherin dengan status KGB leher(p<0,001), metastasis jauh (p=0,001), dan stadium penyakit (p=0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaanyang signifikan antara ekspresi E-cadherin pada kelompok KNF yang telah bermetastasis dibandingkankelompok KNF yang belum bermetastasis. Kata kunci: Karsinoma nasofaring, ekspresi E-cadherin, metastasisABSTRACT Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a malignancy with distinct ethnic and geographical distribution. NPC has different characteristics from other head and neck cancers, suchas rapid growth behavior, high propensity to metastasize to regional lymph nodes and distant organs.E-cadherin plays an important role in the maintenance of cell adhesion between epithelial cells. Changesin the cell adhesion molecule E-cadherin mediated by cancer cells contributes to increase in the spreadof tumor cells and the formation of metastasis. Purpose: To determine the difference in the expressionof E-cadherin between NPC that has metastasized and NPC that has not metastasized. Method: Acase-control study. Subjects were paraffin blocks from NPC patients who had undergone biopsy. Blocksfrom NPC patients who had metastasized categorized as a group of cases, while not metastasized as acontrol group. Samples from both groups were examined using immunohistochemistry method (IHC)with antibody E-cadherin. Result: Samples were 48 paraffin blocks, each group consisted of 24 blocks.There was a significant difference between the expression of E- cadherin with p<0.001 and Odds Ratio(RO) 87.4 (95% confidence interval 10.15 to 2653.26). There was also a significant correlation betweenreduced expression of E-cadherin with neck lymph node status (p<0.001), distant metastasis (p=0.001),and stage of disease (p=0.001). Conclusion: There was a significant difference between the expressionsof E-cadherin in NPC that had metastasized with the NPC that had not metastasized. Keywords: Nasopharyngeal carcinoma, E-cadherin expression, metastasis
Photodynamic therapy (PDT) pada penderita karsinoma nasofaring: kajian angka harapan hidup Indrasari, Sagung Rai; Hariwiyanto, Bambang; Astuti, Indwiani; Sastrowijoto, Soenarto
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 46, No 1 (2016): Volume 46, No. 1 January - June 2016
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4753.572 KB) | DOI: 10.32637/orli.v46i1.145

Abstract

Latar belakang: Terapi karsinoma nasofaring (KNF) yang adekuat dan efektif tidak selalu tercapaidi negara berkembang. Ketersediaan alat radioterapi yang tidak seimbang dengan jumlah penderita KNFmenyebabkan keterlambatan jadwal terapi, sehingga berakibat pada buruknya hasil terapi. Alternatifterapi lain perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Photodynamic therapy (PDT)telah digunakan untuk terapi tambahan pada berbagai kanker, termasuk KNF residu maupun rekuren.Tujuan: Mengetahui respon terapi lokal dan angka harapan hidup 5 tahun penderita KNF residu ataurekuren yang mendapatkan PDT.Metode: Kohort retrospektif dengan data rekam medis penderita KNFresidu atau rekuren yang mendapatkan PDT di Departemen THT-KL RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun2005–2011.Hasil: Local response rate sebesar 83,9% dan angka harapan hidup 5 tahun penderita sebesar60,7%. Angka harapan hidup 5 tahun penderita laki-laki lebih tinggi (73,5%) dibandingkan penderitaperempuan (42,2%), perbedaan ini bermakna secara statistik (p=0,045). Angka harapan hidup 5 tahunpenderita berusia <40 tahun lebih tinggi (76,2%) dibandingkan penderita berusia > 40 tahun (53,0%),meskipun tidak signifikan (p=0,417). Angka harapan hidup penderita yang masih terdapat tumor padanasofaring lebih baik (80%) dibandingkan penderita dengan hasil biopsi nasofaring negatif (57,8%),namun tidak signifikan (p=0,638). Angka harapan hidup penderita berdasarkan stadium saat ditegakkandiagnosis KNF, penderita stadium awal mempunyai angka harapan hidup lebih kecil (53,3%) dibandingkanpenderita stadium lanjut (62,1%), meskipun tidak signifikan (p=0,521).Kesimpulan: Local responserate PDT 83,9% dan angka harapan hidup 5 tahun sebesar 60,7%. PDT merupakan modalitas terapi yangefektif untuk KNF residu maupun rekuren. Kata kunci: Karsinoma nasofaring, photodynamic therapy, angka harapan hidup ABSTRACTBackground: Adequate and effective nasopharyngeal carcinoma (NPC) treatment cannot bereached in developing countries. The lack of radiotherapy apparatus cause delayed treatment thatbring about bad treatment results. An alternative treatment modality should be created to overcome theproblem. Photodynamic therapy (PDT) has been conducted for many malignancies including recurrentor residual NPC. Purpose: To find out the local response rate and 5-year overall survival amongrecurrent or residual NPC patients who got PDT. Method: Retrospective cohort, data was taken frommedical records of patients with PDT in ENT-H&N Surgery Department Sardjito Hospital since 2005until 2011. Results: Local response rate was 83.9%. Five-year overall survival was 6.7%. The 5-yearoverall survival among men was significantly higher than women (73.5%:42.2%) p=0.045. The 5-yearoverall survival among patients <40 years old was higher than patients > 40 years old (76.2%:53.0%)even though it was not significant (p=0.417). The 5-year overall survival among patients with tumor washigher than patients without tumor (80%:57.8%) although it was not significant (p=0.638). The 5-yearoverall survival among patients with previous early stage NPC was lower than previous advanced stage (53.3%:62.1%) although it was not significant (p=0.521). Conclusion: Local response rate of PDT was83.9% and the 5-year overall survival was 60.7%. PDT was found as an effective treatment modalityfor recurrent or residual NPC. Keywords: Nasopharyngeal carcinoma, photodynamic therapy, 5-year overall survival