NASRUN HARIYANTO
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Perencanaan Sistem Proteksi Generator dari Putaran Balik di PLTMH Totabuan ARFIANTO, TEGUH; HARIYANTO, NASRUN; SITOHANG, DELFAN TONIUS
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 3 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.436

Abstract

ABSTRAKPada penelitian ini penulis melakukan perhitungan, simulasi dengan aplikasi ETAP 12.6.0 kemudian membandingkan hasil simulasi dengan standar PLN. Pada setting relay daya balik penulis menerapkan standart IEEE C37.102-2006, daya balik generator dengan kapasitas 2 x 2,5 MW adalah 50000 watt dengan waktu tunda relay 10 detik. Sedangkan daya balik untuk generator kapasitas 4 x 0,7 MW adalah 14000 watt dengan waktu tunda relay 10 detik. Hasil yang didapat dari simulasi saat terjadi kenaikan tegangan 110% adalah 0,57 detik dan saat 130% adalah 0,105 detik. Sedangkan untuk setting relay tegangan saat terjadi turun tegangan 50% adalah 0,125 detik dan saat 80% adalah 1,25 detik. Hasil simulasi dengan standar PLN tidak jauh berbeda, waktu yang diterapkan PLN ketika naik tegangan 110% adalah 2 detik dan saat 130% adalah 0,1 detik kemudian untuk turun tegangan 50% adalah 0,1 detik dan saat 80% adalah 1 detik.Kata Kunci: Generator, Daya Balik, Proteksi, Setting, Relay ABSTRACTIn this study the authors perform calculations, simulations with software ETAP 12.6.0 and then compare the results of simulation with standard PLN. On setting power relay writer applying standart IEEE C37.102-2006, generator reverse power capacity 2 x 2.5 MW is 50000 watt with relay time delay 10 second. While reverse power for generator capacity 4 x 0,7 MW is 14000 watt with a 10 second delay time. The results obtained from simulation when there is a 110% increase voltage 0.57 seconds and when 130% is 0.105 seconds. As for the setting of voltage relay when there voltage drop of 50% is 0.125 seconds and when 80% is 1.25 seconds. The result of simulation with PLN standard is not much different, the time applied by PLN when the voltage rise of 110% adds 2 seconds and when 130% is 0.1 seconds later to drop the 50% voltage 0.1 second and 80% is 1 second.Keywords: Generator, Reverse Power, Proteksi, Setting, Relay
Perancangan Dan Realisasi Alat Penatas Telur Dengan Catu Daya Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis Arduino Uno R3 AR, TAUFIK ISMAIL; HARIYANTO, NASRUN; WALUYO, WALUYO
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.21 KB)

Abstract

Abstrak Seiring dengan perkembangan industri-industri kecil yang tersebar di seluruh pelosok nusantara ini khususnya industri peternakan unggas, maka industri ini dituntut untuk menghasilkan unggas yang berkualitas. Oleh karena itu dibuatlah alat penetas telur untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari anak unggas tersebut. Alat penetas telur ini bekerja secara otomatis mengendalikan suhu dengan sensor DHT11 sesuai dengan suhu penetasan yaitu 38-39˚C dan membolak-balikan telur dengan Motor Servo selama 3 jam sekali sebesar 60 derajat. Semua dikendalikan dengan Arduino Uno R3. Pada saat ini, lebih dari 10 persen energi listrik dikonsumsi dalam bentuk DC dan diperkirakan dimasa yang akan datang banyak peralatan elektronik menggunakan sumber arus DC. Maka dipilihlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebagai catu dayanya. Alat penetas ini membutuhkan daya sebesar 493,23 Wh per-hari , sehingga diperlukan panel surya berkapasitas 120 Wp dan kapasitas baterai yang dibutuhkan adalah 51,378 Ah. Solar Charge Controller harus memiliki kapasitas minimal 14,4 A. Kata kunci: Alat Penetas Telur, DHT11, Motor Servo, Arduino Uno R3, PLTS   Abstract The development of small industries scatter across the archipelago is especially poultry industry. The industry is required to produce a good quality poultry, for it makes ​​egg incubator tools to improve quality and quantity of the poultry child. Designed an egg incubator tool worked automatically to control the temperature by DHT11 sensor according to the hatchery temperature was 38-39˚C flipping back the egg with Servo Motors three hours once as much as 60 degrees. All parameters was controlled by Arduino Uno R3. At this time, more than 10 percent of the electrical energy consumed in the form of DC and expected future many electronic devices use DC current source. Then, the addition Solar Power Plant as that source of power supply was selected. The Egg incubator tool required a power of 493,23 Wh, so that necessary solar panel was 120Wp capacity and battery capacity was required as 51,378 Ah. The Solar Charge Controller had to a  minimum capacity of 14, 4 A Keywords: Tool Egg Incubator, DHT11, Servo Motors, Arduino Uno R3 , Solar Power Plant
Perancangan Sistem Transmisi Daya Listrik Bertegangan 150 KV dan Berkapasitas 35 MVA di Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur ALIUS, HERI SEPTIADI; HARIYANTO, NASRUN; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.786 KB)

Abstract

Abstrak Ketersediaan dan penyaluran sumber energi listrik perlu ditingkatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah merencanakan perancangan transmisi 150 kV di Kabupaten Bulungan. Penelitian ini membahas tentang perancangan pembangunan  saluran transmisi 150 kV sepanjang 30 km, mulai dari GI 150 kV Sajau sampai 150 kV Mangkupadi. Parameter yang mempengaruhi perancangan transmisi ini adalah  kondisi lahan tempat tower, jarak antar kawat, pemilihan kawat yang ekonomis, jumlah isolator, perhitungan tegangan tarik andongan, penentuan kaki tower transmisi, dan kawat pelindung petir. Saluran transmisi ini menggunakan menara tower tipe AA setinggi 33,8 m dan tipe DD setinggi 32,2 m, tipe kabel AAAC dengan luas penampang 70 mm2 dengan resistans 0,438 Ω/km dan kemampuan hantar arus 255 A. Isolator yang digunakan adalah double string 2x11 buah dan digunakan menara transmisi dengan jarak antar menara 300 m, kawat pelindung petir yang digunakan 2 buah kawat tanah baja dengan jari-jari kawat 0,48 cm dan luas penampang 55 mm2. Dari hasil rancangan ini diperoleh andongan antara dua menara yang sama tinggi sebesar 11,08 m -12,7 m dan andongan untuk dua menara yang berbeda tinggi sebesar 10,83 m-12,45 m. Kata Kunci : konduktor, isolator, transmisi 150 kV, andongan, menara Abstract The availability and distribution of electrical energy sources should be increased as much as possible to meet the needs, One of the steps taken is to plan the design of 150kV transmission in Bulungan district. This research discussed the 150 kV project design of transmission line along 30 km from Sajau Mangkupadi. The parameters that affect the design of transmission line were the condition of tower occupied, the distance between the wires, economical wire selection, the number of insulators, sagging calculation, grounding leg transmission tower, and lightning protective wire determination. This transmission line used towers 33.8 m high AA, and DD types as high as 32.2 m. AAAC conductor type was used with cross sectional area of 70 mm2, with resistance of 0.438 Ω/km and current-carrying capacity of 255 A, using double insulator strings  2x11 discs and used transmission towers with distance between towers 300 m, used the lightning protective wires of 2 times 0,48 radius of galvanized steel wire and wire cross-sectional area 55 mm2. The results indicated that the sagging between same two-towers height were 11.08 m – 12.7 m and between different height of two towers were 10.83 -12.45 m in ranges. Keyword:condunctor,isolator,transmission150kV,sagging
Rewinding Motor Induksi 3 Fasa Double Speed dengan Rating Tegangan 80 V NURSEHA, MUHAMAD KOSIM; HARIYANTO, NASRUN; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1397.077 KB)

Abstract

ABSTRAKMotor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik di gunakan juga di rumah dan di industri. Sedangkan pada kendaraan listrik, memiliki kelemahan sebagai motor penggerak, khususnya dilihat dari segi biaya, pemeliharaan dan keamanan tegangan listrik. Motor induksi adalah salah satu jenis yang banyak dipilih sebagai motor penggerak kendaraan listrik karena memiliki keandalan, daya tahan yang tinggi serta harga yang lebih murah. Pada mobil listrik penggunaan motor dengan rating tegangan 380 V akan memakan daya besar terhadap kapasitas batere. Oleh karena itu, untuk mobil listrik digunakan motor induksi dengan rating tegangan yang realtif kecil seperti 80 V. Pada penelitian ini, tegangan motor induksi 3 fasa 380 V di ubah menjadi 80 V dengan cara menggulung ulang motor dan menjadi dua kecepatan yaitu 750 rpm dan 1500 rpm, dengan menggunakan metode Dahlander, dimana satu motor hanya menggunakan 1 jenis lilitan dan ukuran konduktor yang sama yaitu diameter 0,85 mm.Kata kunci: menggulung ulang motor induksi 3 fasa, kendaraan listrik, metode DahlanderABSTRACTElectric motor is an electromechanical device that converts electrical energy into mechanical energy. The electric motor is also used at homes and in industres. While in an electric vehicle, has a disadvantage as a motor drive, particularly in terms of cost, maintenance, and security of power supply voltage. The induction motor is a type that has been chosen as the motor of an electric vehicle because it has the reliability, high durability and cheaper price. Low voltage system is applied in order to avoid the danger of high voltage systems. In electric cars the use of motors with voltage rating of 380 V will take a great power battery capacity. Therefore for electric cars, it is necessary to use an induction motor with a low voltage rating such as 80 V. In this final induction motor 3-phase 380 V rating was changed to 80 V in a rewind way and repeat again the motor and change the induction motor 3 phase into double speed that was 750 rpm and 1500 rpm using Dahlander method, within one motor only use one type of winding and conductor diameter size.Keywords: rewinding induction motor 3 phase, electric vehicles, Dahlander
Analisis Aliran Daya Listrik Dan Arus Hubung Singkat JTM 20 kV PLTM Buakayu Tana Toraja Sulawesi Selatan EKAPUTRA, RIZKI; HARIYANTO, NASRUN; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sistem kelistrikan antara pusat pembangkit dan pusat beban pada umumnya terpisah dalam puluhan kilometer. Hal ini terjadi karena beban (konsumen) terdistribusi ke setiap tempat (konsumen), sementara lokasi pembangkit umumnya terletak dipusat-pusat sumber energi. Oleh karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat-kawat saluran transmisi. Dalam proses penyaluran listrik akan terjadi rugi-rugi daya yang mengakibatkan tegangan mengalami penurunan atau biasa disebut dengan tegangan jatuh (voltage drop). Hal ini terjadi saat proses regulasi tegangan terdapat perbedaan tegangan antara pengirim dan penerima. Oleh karena itu perlu dianalisis besar tegangan jatuh, rugi daya dan arus hubung singkat pada saluran transmisi 20 kV pada PLTM Buakayu. Penelitian ini bertujuan menganalisis aliran daya listrik dan arus hubung singkat pada sistem jaringan 20 kV PLTM Buakayu menggunakan software simulasi dan secara perhitungan manual tegangan jatuh, rugi daya dan arus hubung singkat. Dari penelitian ini, diperoleh hasil pengujian bahwa terdapat tegangan jatuh menggunakan perhitungan manual terdapat tegangan jatuh  8,7%, dan rugi daya 515,3 kW. Dari  hasil perhitungan tersebut maka jaringan 20 kV PLTM Buakayu dapat digolongkan beroperasi dengan cukup baik karena batas nilai tegangan jatuh pada jaringan 20 kV PLTM Buakayu tidak  melewati batas yaitu sebesar 10%, sedangkan besar arus hubung singkat 3 fasa pada perhitungan manual adalah 0,909 kA. Kata Kunci : hubung singkat, PLTM, rugi-rugi daya listrik, tegangan jatuh ABSTRACT The electricity system between generating stations and load centers are generally separately in tens kilometers. This problem happens due to the load of (consumer) that distributed to any consumers place, while plant sites are generally located in the center area of the energy source. Therefore, the electric power generated are channeled through the wires of the transmission line. In the process of distribution of electricity, there will be losses that will generate a voltage decrease or commonly it called the voltage drop. This happend while the process voltage regulation, there will be a difference between the sender and receiver the result of by it was necessary to analyze the amount of large voltage drop, power losses and short-circuit current in the transmission line of 20 kV at Buakayu micro power plants network system using simulation software and manual calculation of voltage drop, power losses and short circuit current. From this study showed that there is a drop voltage test using a manual calculation re is a 8.7% voltage drop, and 515.3 kW power loss results manual calculations, the network of 20 kV Buakayu micro power plants can be classified operates quite well because the limit value of the voltage drops on the network 20 kV Buakayu micro power not more than at 10%, whill three phase short circuit current on the manual calculation is 0.909 kAKeyword : Sort Circuit, mini hydro, power losses, drop voltage
Studi Besaran Torka Induksi pada Motor Listrik Hoist Berdasarkan Hasil Perhitungan dan Simulasi ROBBY, AHMAD; HARIYANTO, NASRUN; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.511 KB)

Abstract

ABSTRAK Studi besaran torka induksi telah dilakukan pada motor listrik hoist crane  NHE3T. Dalam bidang perencanaan, penggunaan motor listrik sebagai penggerak dan beban yang digerakkan diperlukan perhitungan torka yang terdapat pada poros motor yang dipakai untuk menggerakkan motor. Hal ini perlu dilakukkan agar sistem tidak mengalami gangguan pada saat dibebani. Pengujian dilakukkan pada motor listrik hoist crane, 3 fasa, 4 kW, 380 Volt, 50 Hz, 1500 rpm, kapasitas beban maksimum sebesar 3 ton. Dari hasil pengukuran dilakukkan pengolahan data secara perhitungan matematis dan hasil dari perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan hasil simulasi simulink matlab yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik kinerja dari motor listrik hoist. Hasil dari perhitungan didapatkan torka induksi motor, beban 0 kg, 1982 kg, 2672 kg berturut-turut sebesar 8,22 N.m, 15,79 N.m, 20,73 N.m. Sedangkan, hasil simulasi simulink matlab didapatkan torka induksi motor, beban 0 kg, 1982 kg, 2672 kg berturut-turut sebesar 8,638 N.m, 15,48 N.m dan 20,21 N.m. Kata Kunci : motor listrik hoist, torka pada poros motor, torka induksi kerja motor. ABSTRACT Study of the magnitude torque induction has been done on the electric motor hoist crane NHE3T. In the field of planning, the use of the electric motors as the driving and driven load torque were required calculations contained in the engine shaft as used to drive the motors. This case should be done so that the system has not impaired when under loading. The tests were carried out on the electric motor hoist crane , 3-phase , 4 kW , 380 Volt , 50 Hz , 1500 rpm, a maximum load capacity of 3 tons. From the results of measurements, the performed data processing in mathematical calculations and the results of the calculations would be compared with the results of the simulation matlab simulink which aims to determine the performance characteristics of the electric motor hoist. The results of the calculation were obtained the torque induction motor, load 0 kg, 1982 kg, 2672 kg, were 8.22 N.m, 15.79 N.m, 20.73 N.m. respectively. Meanwhile, the results of simulink matlab simulation were obtained the torque induction motor, load 0 kg, 1982 kg, 2672 kg were 8.638 N.m, 15.48 N.m, 20.21 N.m respectively. Keywords : motor electric hoist, torque on the motor shaft, torque induction motors work.
Studi Karakteristik Impedansi Imajiner dan Riil Pentanahan Konfigurasi Vertikal dengan Variasi Panjang Batang Elektroda Menggunakan Injeksi Arus Bolak Balik Berfrekuensi 50 Hz - 2 MHz BERGY, BOBBY; ANGGORO, BAMBANG; HARIYANTO, NASRUN
REKA ELKOMIKA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.117 KB)

Abstract

Abstrak Sistem pembumian dirancang sebagai pengaman atau pelindung instalasi listrik dengan tujuan mencegah gangguan alat akibat kenaikan potensial tanah ketika terjadi arus gangguan atau arus petir serta untuk mengetahui seberapa besar tahanan pentanahan yang ada pada elektroda tersebut. Jenis elektroda yang digunakan adalah elektroda batang yang ditanam dan kontak langsung dengan bumi. Penelitian ini menggunakan variasi panjang batang elektroda yang berbeda dengan panjang 3 meter dan 6 meter dengan menggunakan BC rod. Metode yang digunakan adalah metode tiga titik konfigurasi vertikal yang dimana disusun secara seri. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan injeksi frekuensi bolak balik dari frekunsi 50 Hz sampai 2 MHz. Berdasarkan dari analisis penelitian ini nilai impedansi imajener pada kurva frekuensi rendah bahwa menunjukkan lebih banyak bersifat resistif sedangkan pada kurva frekuensi tinggi menunjukkan bahwa lebih banyak bersifat induktif. Sedangkan dari semua pengukuran impedansi riil menunjukan bahwa nilai impedansi kecil dengan nilai tahanan maksimal 2,77 Ohm. Maka nilai resistivitas tanah yang ada di sekitar gedung kerja sama PLN-ITB memenuhi standar sistem pentanahan.   Kata kunci : Impedansi, Frekuensi, Elektroda   ABSTRACT The grounding system is designed as a safety or protective electrical installations with the aim for preventing irritation due to the increase in ground potential when the fault current or lightning current and to know how big the earth prisoners that existed at the electrode. The type of electrode used was an electrode rod planted and direct contact with the earth. This study used a variety of different length electrode rod with a length of 3 meters and 6 meters using rod BC. The method was used the three-point vertical configuration which was arranged in series. The measurements in this study were used the injection frequency of the alternating frequency of 50 Hz to 2M Hz. Based on the analysis of this study, the imaginary impedance values at low frequency curve indicated resistive property whereas at high frequency curve showed inductive property. While from all the real impedance measurements, this small impedance values was maximum resistance of 2.77 Ohm. That indicated existing soil resistivity at regional cooperation buildings PLN-ITB met the standards grounding system. Keywords: Impedance, Frequency, Electrodes
Analisis Pengaruh Ketidakseimbangan Kondisi Beban terhadap Harmonik Arus dan Faktor Daya Generator Sinkron Tiga Fasa CUMENTAS, ISMAIL; WALUYO, WALUYO; HARIYANTO, NASRUN
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1150.383 KB)

Abstract

Abstrak Harmonik adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar arus atau tegangan itu sendiri. Adanya harmonik ini dapat mempengaruhi faktor daya dan kinerja dari peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada sistem, terutama pada sumber penghasil energi listrik itu sendiri yaitu generator, hal itulah yang mendasari dilakukannya studi analisis ini.Untuk menganalisisnya, maka dilakukanlah penelitian terhadap salah satu kondisi sistem kelistrikan yang dapat menimbulkan harmonik arus pada sistem tersebut yaitu ketidakseimbangan kondisi beban. Proses penelitian dilakukan dalam empat tahapan, yaitu pengukuran tegangan, arus dan faktor daya generator, pengambilan datagelombang harmonik arus beban, pengolahan data harmonik arus beban dan analisis. Hasil yang diperolehmenunjukkan bahwa pada saat kondisi beban seimbang, kandungan harmonik arus beban berkisar (0.2-7.3%) dengan faktor daya (0.13-0.98), sedangkan pada saat kondisi beban tak seimbang, kandungan harmonik arus beban berkisar (0.8-8.4%)dengan faktor daya (0.11-0.75). Kata Kunci: Ketidakseimbangan kondisi beban, harmonik arus, faktor daya. Abstract Harmonics are periodic distortion of sinusoidal voltages or currents whose frequencies are integer multiples of its fundamental frequency. The presence of these harmonics in the power system will give negative effect to power factor and electrical power quality, especially the source of that electrical energy itself, which is generator, and that is the reason why this analysis study was done. To analyze it, a research to one of electrical system condition (unbalanced load condition) that can cause current harmonics was conducted. This research was done in four steps;voltages, currents and power factor measurement, load current harmonics waveform data recording, load current harmonics data processing and analysis. The result shows that under balanced load condition, the total of load current harmonics ranges from (0.2-7.3%) with its power factor (0.13-0.98), while under unbalanced load condition, the total of load current harmonics ranges from (0.8-8.4%) with its power factor (0.11-0.75). Keywords: Unbalanced load condition, current harmonics, power factor.
Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2 TERIMANANDA, R. GERHA; HARIYANTO, NASRUN; SYAHRIAL, SYAHRIAL
REKA ELKOMIKA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.952 KB)

Abstract

ABSTRAK   Perubahan suatu beban akan mempengaruhi tegangan keluaran generator. Apabila beban naik maka tegangan keluaran generator turun dan apabila beban turun maka tegangan keluaran generator naik. Supaya tegangan keluaran generator tetap diperlukan suatu pengaturan tegangan keluaran generator. Pengaturan tegangan keluaran generator dilakukan dengan mengatur arus eksitasi generator. Sistem pengaturan arus eksitasi generator memakai Automatic Voltage Regulator (AVR). Didalam AVR pada pembangkit listrik di PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2 memakai system tegangan keluaran PMG yang disearahkan oleh semikonverter, kemudian dimasukkan ke kumparan medan AC-Exciter dan tegangan keluaran dari AC-Exciter disearahkan oleh diode penyearah dan diberikan ke kumparan medan generator utama. Sudut penyalaan thyristor diatur dari 116,570° hingga 120,96° untuk mendapat tegangan keluaran fasa-fasa tetap sebesar 11,8 kV untuk daya beban 55 MW. Simulasi dilakukan dengan software Simulink dari MATLAB. Didapat hasil  simulasi dengan batas minimum 100,71 dengan beban 56,3 MW dengan tegangan keluaran generator 11,7 kV. Dan batas maksimum sudut penyalaan 127,15 pada beban 55,2 MW dengan besarnya tegangan keluaran generator 11,8 kV. Kata Kunci : semikonverter, eksitasi, sudut penyalaan, thyristor, generator. ABSTRACT Load variation will influence the output voltage of the generator. If the load increases, the generator output voltage will drop down, and vise versa then the generator output voltage will rise. Thus, the output voltage of the generator is still required a generator output voltage regulation. A setting the output voltage of the generator is done by adjusting the generator excitation current. The generator excitation current setting system uses Automatic Voltage Regulator (AVR). In the AVR at a power plant in PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2, it uses PMG system output voltage that rectified by semiconverter, then put into the AC-exciter field coils and the output voltage of the AC-exciter is rectified by a rectifier diodes and supplied to the main generator field winding. Thyristor firing angle is set from 116.570° to 120.96° to obtain the output voltage phases remain 11.8 kV for power load of 55 MW. A simulation was performed by using Simulink of MATLAB software. The simulation results were obtained with the minimum limit of 100.71 o, with a load of 56.3 MW AND 11.7 kV generator output voltage. The maximum limit on the firing angle was 127.15o on 55.2 MW load,  where the magnitude of the output generator voltage of 11.8 kV. Keywords: semikonverter, excitation, firing angle, thyristor, generator
Analisis Perhitungan Ekonomi dan Potensi Penghematan Energi Listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Pabrik Kelapa Sawit PT. X SIHOMBING, VALDO; HARIYANTO, NASRUN; SAODAH, SITI
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.9 KB)

Abstract

Abstrak Energi fosil (minyak bumi, batu bara dan gas) persediaanya semakin lama semakin berkurangdan dan untuk perbaharuannya dibutuhkan waktu yang sangat lama. Penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi yang berlebihan atau yang terbuang. Penghematan energi merupakan unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi, semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan berkembangnya perkonomian dan industri, jika terjadi krisis energi akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perekonomian negara serta dampak lain bagi industri seperti diberlakukannya tarif listrik dua kali lipat. Maka dari itu pembangkitan listrik pada PKS diperlukan penghematan  energi  listrik dan keekonomian. Metoda dalam penghematan energi listrik dan keekonomian, terlebih dahulu melakukan pengukuran  tegangan, arus, daya dan faktor daya pada generator, boiler dan  digester. Pada Penelitian Tugas akhir ini akan dianalisa penghematan energi untuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. X. Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa Faktor Kebutuhan oleh generator 1800 kW sebesar 57,3 %, Penghematan pada rugi-rugi boiler dengan menggunakan Economizer dapat menghasilkan penghematan sebesar Rp.116.000.000 pertahunnya dengan payback period 1.7 tahun.   Kata kunci: Penghematan Energi, Faktor Kebutuhan, Faktor Daya, Boiler, Payback Period. Abstract Fossil energy (oil, coal and gas) is increasingly and to takes a very long time. Saving energy is the act of reducing the amount of energy use excessive or wasted. Saving energy is an important element of an energy policy, increasing energy use in line with the development of interconnected economy and industry, in the event of an energy crisis will greatly affect the continuity of the country's economy as well as other effects such as the imposition of tariffs for industrial electricity doubled. Thus the generation of electricity at the PKS required electrical energy savings and frugality. Method in electrical energy savings and frugality, first perform the measurement voltage, current, power and power factor at the generator, boilers and digesters. In this thesis research will analyze the energy savings for palm oil mill (PKS) PT. X. From the results showed that the factors need by 1800 kW generator of 57.3%, savings in loss-boiler with economizer use can result in a savings of Rp.116.000.000 per year with payback period of 1.7 years.   Keywords: Energy Saving, Factor Supplies, Power Factor, Boiler,Payback Perriod