Didik Hariyono
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN FENOLOGI PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN GENERATIF PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus MURR.) Ali, Fandyka Yufriza; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21176/protan.v6i8.835

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah Tropis yang memilikirasa dan aroma yang unik. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam agribisnis komoditas durian ialah suplai buah yang tidak kontinyu, keadaan ini disebabkan tanaman durian mempunyai sifat berbuah musiman (seasonal bearing). Fenomena tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama iklim mikro dan faktor endogen tanaman. Penelitian bertujuan untuk mempelajari perbedaan karakter fenologi pertumbuhan vegetatif dan generatif pada beberapa varietas tanaman durian (Durio zibethinusMurr.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 di Kebun Durian Desa Mendalan Wangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei yang bersifat diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan vegetatif dan generatif pada empat varietas durian yaitu Monthong, Sunan, D24 dan Matahari memiliki perbedaan antara varietas satu dengan yang lainnya. Perkembangan flushpada varietas Monthong, Sunan dan D24 sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan kelembaban udara. Sedangkan pada varietas Matahari, perkembangan flush hanya dipengaruhi oleh kelembaban udara. Perkembangan bunga pada varietas Monthong, Sunan dan D24 sangat dipengaruhi oleh suhu udara. Pembentukan buah pada varietas Monthong, Sunan dan D24 sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan kelembaban udara. Sedangkan pada varietas Matahari, pembentukan buah hanya dipengaruhi oleh kelembaban udara.
Kajian Hubungan Curah Hujan Dengan Produktivitas Tanaman Pisang Mas Kirana (Musa Acumunata) di Kabupaten Lumajang Junior, David Christian; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1374

Abstract

Pisang di Indonesia memiliki hasil produksi tertinggi dengan produksi sebesar 6.862.558 ton atau sekitar 34,65 persen dari total produksi buah di Indonesia, memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi buah nasional. Meningkatnya suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya gas emisi rumah kaca merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Dampak yang disebabkan oleh perubahan ikilm dapat mengubah segala aspek dari kebutuhan manusia terutama pangan atau dalam bidang pertanian, salah satu dampak negatif adalah dapat menurunan produksi tanaman khususnya tanaman pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara curah hujan dengan produktivitas tanaman pisang Mas Kirana di beberapa sentra produksi di Kabupaten Lumajang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2019 di sentra produksi pisang di Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan menerapkan metode observasi dan survei. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani. Data sekunder yang dibutuhkan adalah produktivitas Pisang Mas Kirana di Kabupaten Lumajang dari Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dan data iklim diperoleh dari BMKG Karangploso. Data primer digunakan untuk mendeskripsikan keadaan umum daerah penelitian. Analisis korelasi digunakan dalam pengolahan data sekunder untuk mengetahui hubungan antara iklim (curah hujan, bulan basah, bulan kering dan har hujan) dengan produktivitas Pisang Mas Kirana. Berdasarkan hasil analisa menjelaskan bahwa produktivitas Pisang Mas Kirana di Kabupaten Lumajang tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan unsur iklim curah hujan, hari hujan, bulan basah dan bulan kering
Pengaruh Konsentrasi Paklobutrazol Dan Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Krisan Pot (Chrysanthemum sp.) Kusumawardani, Dinda Anastasia; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1387

Abstract

Krisan merupakan salah satu jenis tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi dan estetika yang tinggi dan menjadi salah satu jenis tanaman hias yang cukup digemari di Indonesia. Tanaman krisan dapat dibudidayakan dalam bentuk bunga potong dan bunga pot. Tanaman krisan umumnya memiliki tinggi tanaman mencapai 120 cm. Tanaman krisan pot yang diminati masyarakat umumnya dengan memiliki tinggi tanaman 25-35 cm. Adapun upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan zat penghambat pertumbuhan untuk mendapatkan tinggi tanaman krisan yang diminati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian konsentrasi Paklobutrazol dengan komposisi media tanam yang tepat untuk menghasilkan kualitas tanaman krisan pot. Penelitian dilaksanakan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu pada bulan Februari hingga Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan konsentrasi Paklobutrazol dan media tanam yang berbeda menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman krisan yang berbeda dibandingkan dengan perlakuan yang tidak diberi Paklobutrazol. Hal ini dapat dilihat dari parameter pertumbuhan tinggi tanaman menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi, jumlah daun, jumlah cabang dan jumlah bunga yang lebih banyak dengan perlakuan tanpa diberi Paklobutrazol dan media tanam pupuk sapi. Lama kesegaran bunga  yang lebih tahan didapatkan pada perlakuan tanpa diberi Paklobutrazol dan media tanam pupuk sapi.  Pemanfaatan pupuk kandang sapi sebagai media tanam salah satu cara untuk menghasilkan kualitas tanaman krisan pot.
Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Novatriana, Christina; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1396

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Hasil produksi bawang merah tahun 2015 sebesar 1.229.184 ton dan meningkat menjadi 1.446.860 ton tahun 2016, akan tetapi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia lebih tinggi dibandingkan produksi bawang merah. Tujuan penelitian yaitu untuk mempelajari aplikasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Juni 2019 di Jalan Puncak Joyo Agung, Lowokwaru, Malang. Alat yang digunakan yaitu cangkul, pisau, timbangan analitik, jangka sorong, gelas ukur, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu benih bawang merah varietas Tajuk, PGPR, pupuk kompos, pupuk kandang ayam, pupuk NPK. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok sederhana dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yaitu; P0: tanpa aplikasi PGPR; P1: perendaman 30 menit dengan dosis 0 ml; P2: perendaman 60 menit dengan dosis 0 ml; P3: perendaman 0 menit dengan dosis 20 ml; P4: perendaman 30 menit dengan dosis 20 ml; P5: perendaman 60 menit dengan dosis 20 ml; P6: perendaman 0 menit dengan dosis 30 ml; P7: perendaman 30 menit dengan dosis 30 ml; P8: perendaman 60 menit dengan dosis 30 ml. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F). Apabila terdapat pengaruh di antara perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian perlakuan P7 mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang tertinggi dan mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, jumlah umbi, dan diameter umbi.
Aplikasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Novatriana, Christina; Hariyono, Didik
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.1.1

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Hasil produksi bawang merah tahun 2015 sebesar 1.229.184 ton dan meningkat menjadi 1.446.860 ton tahun 2016, akan tetapi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia lebih tinggi dibandingkan produksi bawang merah. Tujuan penelitian yaitu untuk mempelajari aplikasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Juni 2019 di Jalan Puncak Joyo Agung, Lowokwaru, Malang. Alat yang digunakan yaitu cangkul, pisau, timbangan analitik, jangka sorong, gelas ukur, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu benih bawang merah varietas Tajuk, PGPR, pupuk kompos, pupuk kandang ayam, pupuk NPK. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok sederhana dengan 9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yaitu; P0: tanpa aplikasi PGPR; P1: perendaman 30 menit dengan dosis 0 ml; P2: perendaman 60 menit dengan dosis 0 ml; P3: perendaman 0 menit dengan dosis 20 ml; P4: perendaman 30 menit dengan dosis 20 ml; P5: perendaman 60 menit dengan dosis 20 ml; P6: perendaman 0 menit dengan dosis 30 ml; P7: perendaman 30 menit dengan dosis 30 ml; P8: perendaman 60 menit dengan dosis 30 ml. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F). Apabila terdapat pengaruh di antara perlakuan maka dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian perlakuan P7 mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang tertinggi dan mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, jumlah umbi, dan diameter umbi.
Radiation Use Efficiency of Maize (Zea mays L.) on Different Varieties and Intercropping with Mungbean in the Rainy Season Sija, Patta; Sugito, Yogi; Suryanto, Agus; Hariyono, Didik
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 42, No 3 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v42i3.2498

Abstract

The variety selection and intercropping system are closely related to canopy architecture which determines the capability of maize crops to intercept and absorb the intensity of solar radiation. The research to increase radiation use efficiency (RUE) of maize based on varietal selection and intercropping with mungbean related to canopy characteristics. The experiment was conducted during the rainy season, from September 2016 to January 2017, in Gowa Regency, South Sulawesi. A factorial randomized block experiment with three replicates was designed the fasilitate the combination of two factor. The first factor was three maize varieties, i.e. Bisi 18, Lamuru, and local variety and the second factors dealt with intercropping systems, i.e. intercropping of maize varity with one, two, three, and four lines of mungbean, and maize monoculture. The results showed that there were interactions between varieties and intercropping to RUE of maize. The RUE of all maize varieties intercropped with mungbean was higher compared to the maize monoculture. The RUE of Bisi 18 intercropped with mungbean was higher than Lamuru and local varieties with the values of 9.53%, 8.80%, and 6.43% respectively. Bisi 18 that has vertical leaf character were more efficient in utilizing solar radiation when intercropped with denser mungbean populations.
Kajian Umur Panen Buah pada Beberapa Jenis Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) Emiliya Putri, Nurul Hilmiah; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 5 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1551

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) ialah salah satu jenis buah di Indonesia yang populer, karena memiliki cita rasa yang khas serta aromanya yang unik. Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai buah durian karena memiliki kandungan yang bermanfaat seperti vitamin, kalori lemak dan protein. Oleh sebab itu permintaan konsumsumsi buah tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan. Produktivitas buah durian di Indonesia mengalami fluktuasi dan berkecenderungan meningkat, pada tahun 2015 sebesar 13,72% dan pada tahun 2018 produktifitasnya meningkat sebesar 17,49%. Durian yang memiliki kualitas buah yang baik dapat dilihat dari bentuk fisik serta aroma dan rasa daging buahnya yang manis. Umur panen pada beberapa jenis durian memiliki tingkat kemasakan dan panen yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Desember 2019 di Kebun Durian Dukuh Blawu, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat tulis, hand counter, penanda sampel, meteran tanah, kamera, personal computer. Bahan yang digunakan adalah data iklim, tanaman durian jenis montong, musangking, bawor dan duri hitam. Hasil analisis deskriptif dapat di jelaskan bahwa waktu bunga mekar (blooming) sampai dengan umur panen pada beberapa jenis durian memiliki umur yang berbeda. pada jenis durian musangking memiliki waktu panen yang paling cepat dengan membutuhkan waktu 118,33 hari. Sedangkan waktu panen durian yang lebih lama terjadi pada durian jenis monthong yang berlasung selama 143,00 hari. Perbedaan umur panen tanaman durian tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor lingkungan yang berupa curah hujan, suhu udara dan suhu kelembaban.
Pengaruh Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis Var. Microcarpa) Vitiara, Mustarini Dessy; Hariyono, Didik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1611

Abstract

Jeruk Siam (Citrus nobilis) ialah salah satu komoditas unggulan nasional. Jeruk siam digemari masyarakat Indonesia karena memiliki rasa manis dan kaya vitamin C. Kabupaten Sambas menjadi sentra utama produksi jeruk siam di Kalimantan Barat atau berkontribusi sekitar 75% dari produksi keseluruhan dengan varietas utamanya yaitu Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis var. Microcarpa). Keberhasilan budidaya jeruk siam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim suatu tempat. Unsur iklim berperan penting dalam hasil tanaman Jeruk Siam Pontianak, baik kualitas dan kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan dan pengaruh antara curah hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan penyinaran matahari dengan produktivitas Jeruk Siam Pontianak di Kabupaten Sambas. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2021 di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Lokasi wawancara dilakukan pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tebas, Kecamatan Sebawi, dan Kecamatan Sambas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani. Data sekunder berupa data unsur iklim yaitu curah hujan, suhu udara, kelembapan udara dan penyinaran matahari tahun 2004-2020 dari Stasiun Meteorologi Kelas III Paloh Sambas dan data produktivitas tanaman Jeruk Siam Pontianak tahun 2004-2020 dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas.  Metode analisis yang digunakan ialah analisis korelasi dan regresi linier menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan, suhu udara, dan penyinaran matahari tidak berpengaruh terhadap produktivitas dan kelembapan udara berpengaruh dominan terhadap produktivitas Jeruk Siam Pontianak di Kabupaten Sambas.