Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURUTERA (Jurnal Umum Teknik Terapan)

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN KONSTRUKSI KUALIFIKASI KECIL DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN RESIKO DI KABUPATEN ACEH TIMUR, ACEH TAMIANG DAN KOTA LANGSA Yulina Ismida; Ipak Neneng Mardiah Bukit; Yusnawati Yusnawati
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 5 No 02 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v5i02.726

Abstract

Kemampuan perusahaan konstruksi kualifikasi kecil terhadap pengelolaan resiko proyek merupakan kemampuan strategis dalam pengelolaan proyek konstruksi. Karakterisitik proyek yang bersifat sementara dengan sumber daya yang terbatas, memberikan peluang terjadinya resiko sangat tinggi. Manajemen resiko seharusnya diterapkan sejak awal inisiasi proyek dan harus menjadi bagian integral dari keseluruhan daur hidup proyek. Namun demikian, tidak semua perusahaan konstruksi kualifikasi kecil memiliki keamampuan dalam perencanaan resiko. Tahapan dalam manajemen resiko ada enam yaitu perencanaan resiko, identifikasi resiko, analisis resiko, penanganan resiko, monitoring dan evaluasi resiko dan pengawasan resiko. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran karakter perusahaan konstruksi kualifikasi kecil dan apa yang dilakukan perusahaan dalam tahapan sistem manajemen resiko tersebut. Lokasi penelitian adalah perusahaan konstrukis di tiga Kabupaten/Kota Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan interview (wawancara) dan penyebaran angket (kuesioner). Pengujian yang dilakukan adalah validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Correlation Product Moment (PPM) dan Cronbach Alpha coefficient. Analisa hasil kuesioner menjelaskan prioritas resiko, dan dilanjutkan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan hirarki antar variable dalam kuesioner. Batasan penelitian adalah empat tahapan pelaksanaan manajemen resiko yaitu identifikasi, analisis, pengananan dan monev resiko. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuesioner bernilai valid dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.828 dibandingkan dengan nilai rtabel = 0.274. Berdasarkan metode AHP, keterkaitan antar kriteria menunjukkan prioritas manajemen resiko adalah pada pengananan resiko. Sedangkan masing-masing elemen menunjukkan prioritas terhadap identifikasi jadwal pelaksanaan proyek, analisis sensitifitas alternatif penanganan, menghindari terjadinya resio dan koreksi desain. Prioritas yang dipilih oleh responden memberikan penilaian terhadap penerapan manajemen resiko oleh perusahaan kualifikasi kecil yang masih rendah.
Pembatasan Kecepatan Kendaraan Dengan Pengembangan School Safety Zone Di Zona Sekolah Kota Langsa Ipak Neneng Mardiah Bukit
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 02 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i02.739

Abstract

Kawasan lalulintas di dekat sekolah sangat beresiko terhadap terjadinya kecelakaan lalulintas. Mengingat anak-anak yang sulit diprediksi prilakunya serta ukuran mereka yang kecil menyebabkan mpengendara terkadang tidak melihat mereka terutama dalam kecepatan tinggi. Kondisi lalulintas terutama pada jam pergi dan pulang sekolah menjadi semakin rawan. Upaya untuk melindungi siswa sekolah dari resiko kecelakaan ini menjadi penting diperhatikan. Antara lain dengan cara membatasi kecepatan kendaraan di lokasi-lokasi jalan dimana terdapat gedung sekolah. Zona Selamat Sekolah (ZoSS) didesain untuk keperluan perlambatan kecepatan kendaraan. ZoSS merupakan suatu system management transportasi yang mengatur pergerakan lalulintas menjadi lebih tertib dengan mengurangi kecepatan kendaraan yang lewat. Paper ini akan mengupas perlambatan kecepatan dan bagaimana penerapan fasilitas ZoSS ini selayaknya dikembangkan pada lalulintas di Kota Langsa. Dengan sistem ini diharapkan lalulintas di kawasan sekolah menjadi lebih tertib, aman dan nyaman terutama bagi siswa sekolah.
Pola Kerusakan Sambungan Baut Pada Struktur Balok Profil Kanal (C) Ferrofoam Concrete Dengan Tinggi 300 Milimeter Sebagai Alternatif Gelagar Jembatan (Variasi Jumlah Baut 2 dan 4 Buah) Irwansyah Irwansyah; Faiz Isma; Ipak Neneng MB
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 3 No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v3i01.1571

Abstract

Telah di uji 2 (Dua) balok profil I ferrofoam concrete yang dibentuk dengan 4 segmen profil kanal (C) yang panjangnya 110 mm dirangkai dan disambung dengan pelat 5 mm dan baut berdiameter 12 mm. Balok I tersebut masing-masing dimensinya h = 300 mm, bf = 100 mm, tf = 30 mm, tw = 30 mm, panjang 220 mm. Dari hasil pengujian didapat hasil untuk 2 baut beban maksimum sebesar 3,31 Ton untuk 4 buah baut sebesar 7,10 Ton dan lendutan terbesar 73,14 mm untuk 2 buah baut, Dari data uji tarik wiremesh menghasilkan tegangan luluh 4200 Kg/cm2, regangan luluh 0,0012, modulus elastisitas baja 3,5 x 106 Kg/cm2, diuji juga kawat tulangan di dapat hasil tegangan luluh 4217 Kg/cm2, regangan luluh 0,00176, modulus elastisitas baja 2,393 x 106 Kg/cm2. Uji tarik baut di dapat hasil tegangan luluh 3670 Kg/cm2, regangan luluh 0,0018, modulus elastisitas baja 2,0388 x 106 Kg/cm2, uji tarik pelat tegangan luluh 2585 Kg/cm2, regangan luluh 0,0012, modulus elastisitas baja 2,205 x 106 Kg/cm2.
Pemanfaatan Limbah Pecahan Keramik Sebagai Agregat Kasar Campuran dan Pengaruhnya Terhadap Kuat Tekan Beton Asmadi Suria; Ipak Neneng MB; Wan Alamsyah
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 4 No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v4i01.1581

Abstract

Dalam pekerjaan konstruksi, sering ditemui sisa material/bahan bangunan yang tidak terpakai, dibuang sebagai limbah. Jika limbah tersebut dibuang secara sembarangan, maka dapat menimbulkan permasalahan baru terhadap lingkungan. Limbah pecahan keramik adalah salah satu contoh limbah yang dihasilkan dari pabrik keramik atau hasil pekerjaan konstruksi bangunan. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui apakah limbah pecahan keramik berpengaruh terhadap kuat te006Ban beton terutama untuk konstruksi sipil. Dalam penulisan ini limbah pecahan keramik digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton. Rencana campuran beton dibuat sesuai dengan peraturan SNI T-15-1990-03 dengan faktor air semen 0,57. Penelitian ini menguji sampel beton dengan menggunakan benda uji kubus untuk uji tekan (15 cm x 15 cm x 15 cm). Umur pengujian selama 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari sebanyak 60 kubus terdiri dari 5 variasi dan setiap variasi dibuat 3 sampel. Komposisi campuran limbah pecahan keramik dengan variasi 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40% dari volume agregat kasar. Dari hasil penelitian diperoleh penurunan nilai slump pada adukan beton yang menggunakan limbah keramik. Beton dengan agregat kasar limbah pecahan keramik memiliki berat volume yang lebih kecil dan serapan air yang lebih besar dibanding beton normal. Hasil dari pengujian kuat tekan beton dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan beton normal 28 hari adalah sebesar 30,10 MPa, setelah mengganti agregat kasar dengan pecahan keramik maka terjadi penurunan pada kuat tekan beton, pecahan keramik 10% pada umur 28 hari menunjukkan hasil kuat tekan beton sebesar 23,95 MPa, hingga perbandingan pecahan keramik 40% pada umur 28 hari menunjukkan hasil kuat tekan sebesar 18,44 MPa. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan penggunaan komposisi limbah pecahan keramik tidak direkomendasikan untuk struktur konstruksi bangunan.
Analisa Potensi Erosi Pada Das Deli Sumatera Utara Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Faiz Isma; Irwansyah Irwansyah; Ipak Neneng MB
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 4 No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v4i01.1582

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli merupakan salah satu bagian satuan wilayah sungai (WS) Wampu – Ular – Padang yang memiliki luas 472,98 km2 dan terdiri dari tujuh sub DAS yang langsung melintasi jantung kota Medan, akibat interaksi manusia terhadap DAS yang terus meningkat akan memberikan dampak erosi terhadap DAS Deli tersebut.Untuk mengatasi terjadinya erosi yang terus meningkat di DAS Deli, maka diperlukan suatu aplikasi teknologi mutakhir yang mampu memberikan informasi potensi erosi, tingkat bahaya erosi (TBE), kapasitas angkutan sedimen, dan masuknya erosi ke sungaiyang berfungsi sebagai pedoman pembuat keputusan untuk penanggulangan dampak erosi dan pendangkalan sungaipada DAS Deli, oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian dengan judul: “Studi Potensi Erosi pada DAS Deli Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)”yang merupakan komposit antara metode Universal Soil Loss Equation (USLE) sebagai pendugaan potensi erosi, peraturan Menteri Kehutanan RI, 2009 sebagai pendugaan tingkat bahaya erosi (TBE), persamaan Verstraten, 2007 sebagai pendugaan kapasitas angkutan sedimen yang dipengaruhi vegetasi, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menghasilkan basis data spasial menjadi lapisan informasi baru pada potensi erosi di DAS Deli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAS Deli mengalami 5 kejadian sebaran erosi, yaitu sangat ringan 3.138,312 ha (6,64 %), ringan 7.505,460 ha (15,87 %), sedang 24.019,166 ha (50,78 %), berat 12.013,670 ha (25,40 %), dan sangat berat 621,423 ha (1,31 %), dengan erosi rata – rata tahunan 138,808 ton/ha/tahun atau 6.565.344,948 ton/thnberada pada tolak ukur kelas erosi sedang, dengan adanya penerapan konservasi tanah di lahan DAS Deli terjadi penurunan erosi tanah sebesar 56,64 ton/ha/tahunatau terjadi persentasi penurunan akibat konservasi lahan sebesar 59,20 % dari besaran erosi sebelum konservasi tanah.. Berdasarkan kategori tingkat bahaya erosi (TBE), DAS Deli didominasi pada kriteria sangat bahaya/lahan sangat kritis dengan sebaran luas 28.760,755 ha atau 60,81 % dari total luas DAS Deli.Perkiraan erosi yang masuk ke hilir sungai sub DAS Deli Petani berkisar 9,706 ton/ha/tahun, sub DAS Deli Deli berkisar 6,914 ton/ha/tahun, sub DAS Deli Paluh Besar berkisar 5,223 ton/ha/tahun, sub DAS Deli Sei Sekambing berkisar 2,031 ton/ha/tahun, sub DAS Deli Simaimai berkisar 4,927 ton/ha/tahun, sub DAS Deli Babura berkisar 15,697 ton/ha/tahun, dan sub DAS Deli Bekala berkisar 31,240 ton/ha/tahun. Kemudian pelepasan sedimen yang terjadi di sungai DAS Deli sebesar 162.288,818 ton/tahun.