Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM, DAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TERHADAP BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH DI ACEH Teuku Fauzi; Darwanis Darwanis; Syukriy Abdullah
Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol 7, No 2 (2014): Jurnal Telaah & Riset Akuntansi
Publisher : Program Magister Akuntansi Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.196 KB)

Abstract

ABSTRACT This study aimstoexamine the effect oflocal revenue, sharing fund revenue, general allocation fundandbudgetsurplustosocialaidexpenditureinAceh districs/municipalitie.The research use census methodof heterogeneouspopulationbased on thetarget of criteria that was prescribed within district/municipalitiesinAcehthathavebudget surplus, the value ofgeneral allocation based on the measured of variablethat notminus(after personnel expenditures deducted), andsocial aidexpenditures were spent. The number ofobservationsin this studyof the23district/municipalitiesinAcehof periodfrom 2007 until 2012are136reports of budget spending. Based on specified criteria, there are107reports of budget spending thatmeet thecriteria. The analytical methodusingmultiple linear regression.The results of this study discribes thatlocal revenue, sharing fund revenue, general allocation fundandbudget surplus tosocialaidexpenditureinAceh districs/municipalities, has a constant value is 3.953,292, the value of coefficient X1 is -0,081, the value of coefficient X2 is 0.207, the value of coefficient X3 is -0.018, the value of coefficient X4 is -0.035, with the level of correlation coefficient (R) is 0,396, the coefficient of determination (R2) is 0,157, and the value of Adjusted R2 is 0,124. Keywords    :    Budget, local revenue, sharing fund revenue, general allocation fund,budget surplus, andsocial aid expenditure
Analisis Pembagian Hasil Dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus Pelabuhan Perikanan Lampulo Kota Banda Aceh) Linda Dwi Rejeki; Suyanti Kasimin; Teuku Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.835 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.871

Abstract

sistem pembagian hasil, menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 1964 bahwa nelayan pemilik mendapatkan 60% dan nelayan penggarap mendapat 40% dari sistem bagi hasil. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga ABK sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga ABK. Adapun indikator dalam melihat kondisi ketahanan pangan rumah tangga dengan mengalikan proporsi pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total rumah tangga ABK dengan konsumsi energi rumah tangga ABK. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui besarnya persentase pembagian hasil yang diterapkan di Pelabuhan Perikanan Lampulo antara nelayan pemilik (Tauke Kapal dan Tauke Bangku) dan nelayan penggarap (Kapten Kapal dan ABK) serta bagaimana kondisi ketahanan pangan rumah tangga ABK. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Lampulo Kota Banda Aceh dengan menggunakan metode survei. Analisis data yang digunakan untuk sistem pembagian hasil ialah dengan menggunakan rumus penerimaan total, rumus pendapatan dan persentase pembagian hasil sedangkan analisis data yang digunakan untuk ketahanan pangan ialah menggunakan pengukuran derajat ketahanan pangan dengan mengalikan  proporsi pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total rumah tangga ABK dengan konsumsi energi rumah tangga ABK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase pembagian hasil yang diterima nelayan pemilik sebesar 64% dan nelayan penggarap sebesar 36%, sedangkan kondisi ketahanan pangan rumah tangga ABK di Pelabuhan Perikanan Lampulo ialah kategori rawan pangan dengan proporsi pengeluaran pangan sebesar 69% dan konsumsi energi sebesar 61%.Kata Kunci: Sistem Pembagian Hasil, Ketahanan Pangan, Proporsi   Pengeluaran Pangan dan Konsumsi Energi. Abstract - The revenue received in Lampulo Fishing Port based on law no. 16 in 1964 show that the owners get 60% and the smallholders gain 40% of revenue Agrsharing. The income is used to fulfill the household needs of the crews as an effort to boost up their level of food security. The indicator which can be used to determine the food security level is by multiplying the proportion of food expenditure to total expenditure of each crew with energy consumption. This study was conducted to find out the percentage of revenue sharing implemented by Lampulo Fishing Port between fishermen and the boat owners (Tauke Kapal and Tauke Bangku) and smallholders or workers (boat captain and crews) and it is also expected to figure out the household food security of the crews. The study was conducted at Lampulo Fishing Port and for the purpose of data collection, the researcher used survey method. The data then were analyzed using total revenue formula, revenue formula, and revenue sharing percentage. Meanwhile, to analyze food security the researcher used the measurement of the degree of food security by multiplying the proportion of food expenditure to total expenditure of crews’ household with energy consumption of each crew household. The results of the study show that the average percentage of revenue sharing received by the boat owners is 64% and smallholder/ workers is 36%. Furthermore, the level of household food security of the boat crews at Lampulo Fishing Port is categorized as food insecurity with the proportion of food expenditure by 69% and energy consumption by 61%.                                 Keywords: Revenue Sharing Sistem, Food Security, Food Expenditure   Proportion,  and Energy Consumption.                   
Persepsi Petani Terhadap Risiko Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Ikhram Maulidi; Irwan A. Kadir; Teuku Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.593 KB)

Abstract

Keberhasilan dalam suatu usahatani padi sawah  yaitu dengan berhasilnya mendapatkan hasil yang tinggi sehingga dapat mensejahterakan petani. Tentunya dalam usaha untuk meningkatkan hasil produksi dalam berusahatani akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,seperti gangguan hama,kekurangan air dan sebagainya. Oleh karena itu perlu untuk meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi sehingga dapat mengurangi tingkat kegagalalan dalam usahatani padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Blang Bintang desa data Makmur dan Kayee Kunyet. Objek dalam penelitian ini yaitu petani padi sawah di Desa Data Makmur dan Kayee Kunyet di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang diukur dengan menggunakan skala likert.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kakao Pada Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Pidie Jaya Ikhsan Ikhsan; Agustina Arida; Teuku Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.114 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.1330

Abstract

Abstrak - Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan utama di Indonesia. Luas lahan perkebunan rakyat di Provinsi Aceh mencapai 75.130 hektar (Ha) sedangkan perkebunan swasta hanya 3.670 hektar (Ha) yang tersebar di delapan kabupaten sentra komoditas kakao. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kakao yang menjual hasil kakaonya di koperasi yang ada. di Kabupaten Pidie Jaya yang berjumlah sebanyak 300 orang. Dari hasil penelitian  diperoleh bahwa Secara serempak produktivitas kakao  pidie jaya di pengaruhi oleh faktor luas lahan, tenaga kerja, modal, jumlah batang kakao, pupuk Urea dan Npk.Kata Kunci : Kakao, Produktivitas, Produktivitas kakao.
Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang Vannamei Di Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Cut Miranti Kemala; Teuku Fauzi; Sofyan Sofyan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1 (2016): November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.065 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v1i1.857

Abstract

Abstrak-Udang vannamei sebagai komoditas alternatif yang saat ini diminati petambak. Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe merupakan salah satu tempat yang berpotensi untuk mengembangkan udang vannamei. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prospek pengembangan usaha budidaya udang vannamei di Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe jika ditinjau dari aspek teknis, aspek finansial, dan aspek pemasaran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan kriteria investasi dan analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil analisis bahwa prospek pengembangan usaha budidaya udang vannamei di Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe bila ditinjau dari aspek finansial layak diusahakan dengan nilai NPV Rp451.186.947,-, Net B/C 3,336,  IRR 76%, dan BEP terjadi pada Tahun ke-3 Bulan ke-9.Kata Kunci : Budidaya UdangVannamei, Prospek Pengembangan. Abstract - Vannamei shrimp as an alternative comodity that currently attracts farmers’ interest at   Ujong Blang village Banda Sakti district of Lhokseumawe is a potential area to develop vannamei shrimp. The purpose of this study was to determine the development prospects of vannamei shrimp cultivation at Ujong Blang village Banda Sakti district of Lhokseumawe from the technical, financial, and marketing aspects. The analytical methods used in this research were the investment criteria and sensitivity analyzes. The result of analysis showed that the development prospects of vannamei shrimp cultivation in the village of Ujong Blang Banda Sakti district of Lhokseumawe from the financial aspects worth cultivating with a NPV value Rp 451,186,947, -, Net B / C 3.336, IRR 76%, and BEP occured in the 3rd year the 9th  month. Keywords : Vannamei Shrimp Cultivation, Development Prospects.
Analisis Finansial Agroindustri Pengolahan Minyak Kemiri Di Kecamata Ulee Kareng Banda Aceh Hendri Fadhli; Azhar Gani; Teuku Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.483 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i2.2871

Abstract

ANALISIS KEUNTUNGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KEMIRI DI KECAMATAN ULEE KARENGHendri Fadhli1,T. Fauzi2, Azhar3 1Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala ABSTRAKKemiri merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui serta memiliki ragam keunggulan, nilai ekonomis karena kemiri ialah salah satu dari hasil tani yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari bumbu dapur, obat-obatan serta mengatasi kerontokan pada rambut. Perlu diarahkan suatu analisis usaha untuk kepentingan pengelolaan menyangkut dengan besarnya penggunaan modal yang keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tinggakat keuntungan  yang diperoleh agroindustri pengolahan minyak kemiri yang berlabel Malem Diwa, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Pada metode analisis menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Rath (Net B/C), Pay Back Period (PBP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan minyak kemirio memberikan keuntungan, bersih pada tahun pertama ialah sebesar Rp. 44.999.479 nilai ini menunjukkan lebih besar dari BEP sebesar Rp. 20.770.260, BEP (Break-Even Point). BEP atau titik impas merupakan keadaan yang menggambarkan suatu perusahaan yang tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugianKata kunci : Pengolahan, minyak kemiri , keuntunganABSTRACTCandlenut is a renewable natural resource that has a range of advantages and economic value because it is one of agricultural products that is widely used as herb, drug and even hair loss prevention. A business analysis needs to be directed for the importance of management regarding the amount of capital use and the benefit earned. The aim of this study was to find out the level of benefit earned by a candlenut oil processing agroindustry labeled Malem Diwa. The method used in this study was a case study, while the data used was primary and secondary data. Furthermore, the analysis methods used were Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Rath (Net B/C) and Pay Back Period (PBP). The study result showed that candlenut oil processing provided benefit. The net benefit in the first year was Rp. 44,999,479. This number was greater than BEP (Break-Even Point), which was Rp. 20,770,260 million. BEP or Break-Even Point is a condition that describes a company which makes neither a profit nor a loss.Keywords: Processing, Candlenut Oil, Benefit