Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Kompos dari Sisa Daun Kempaan Gambir di Nagari Koto Baru Korong Nan Ampek Resti Fevria; Vauzia Vauzia; Ganda Hijrah Selaras; Edwin Edwin
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.201

Abstract

Tanaman gambir (Uncaria gambir Hunte Roxb) adalah komoditas spesifik Lokasi Sumatera Barat. Jumlah petani yang mengusahakan gambir sekitar 125.000 RTP dengan luas garapan 1-2,0 ha/RTP. Sentra penghasil Gambir di Sumatera Barat adalah wilayah Kabupaten Pesisir selatan yaitu Kecamatan Koto XI Tarusan (KBKA) (Nazir, 2000 dan Denian, 2004). Kegiatan ini dilaksanakan diwilayah KBKA. Limbah gambir saat ini tidak termanfaatkan secara optimal. Dalam satu Ha lahan gambir berumur < 3 tahun dihasilkan 4-5 ton ampas daun gambir dan jumlah ini meningkat dengan meningkatnya umur tanaman. Pada tanaman yang berumur > dari 3 tahun produksi daun ini bisa mencapai 6-7 ton/ha. Biasanya ampas ini ditaburkan saja dipermukaan tanah tanpa diolah. Ampas kempaan ini perlu diolah menjadi pupuk organik, sehingga kandungan unsur hara didalam pupuk organik meningkat. Disamping itu, sumber daya manusia yang terbatas dalam pengolahan sumber daya alam. Untuk itu perlu diadakan “ Pelatihan Pembuatan Kompos dari Limbah daun Gambir di Nagari KBKA Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan” Kegiatan yang dilaksanakan adalah pertama Sosialisasi program kepada masyarakat Nagari KBKA dan petani gambir, setelah itu penyusunan rencana kegiatan yaitu dengan memberikan materi pembuatan kompos dari Sisa Kempaan gambir serta teknik pelaksanaannya yang dimulai dengan membuat bak pengolahan berukuran lebar 1 m , panjang 1-2 m dan tinggi 1 m, kemudian membuat kompos sebanyak 1 ton dengan penambahan 250 kg pupuk kandang, stardec 2,5 kg, kapur dolomit 2,5 kg dan Urea 2,5 kg. Proses pengomposan berlangsung selama 1 bulan dan dilakukan pengadukkan sekali seminggu. Setelah itu dilaksanakan program pemeliharaan dan rancangan evaluasi.
The Effect of the Two Stay Two Stray Learning Model Based on a Scientific Approach to Student Competence in Biology Learning Rizka Putri Alti; Moralita Chatri; Irdawati Irdawati; Vauzia Vauzia
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 2 (2023): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i2.2933

Abstract

This study aims to determine the effect of the two stay two stray learning model based on a scientific approach to the competence of class XI students at SMAN 3 Pariaman. This type of research is a quasi-experimental research with a randomized control-group posttest only design. The research population was all class XI MIPA students at SMAN 3 Pariaman in the 2022/2023 academic year. Sampling used a purposive sampling technique, so that class XI MIPA 1 (experimental class) and class XI MIPA 3 (control class) were selected. Data analysis techniques using normality test, homogeneity test and hypothesis testing. Testing the hypothesis in the domain of knowledge uses the t test while testing the hypothesis in the domain of attitudes and skills using the Mann Whitney test. The results of the study found that the two stay two stray learning model based on a scientific approach had an effect on the competence in the realm of knowledge, attitudes and skills of class XI students at SMAN 3 Pariaman