Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KAJIAN SEBARAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MENGGUNAKAN DATA CITRA LANDSAT 8 DI DAERAH IRIGASI BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rijal Budiman; Eri Gas Ekaputra; Isril Berd
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.1.46-53.2021

Abstract

Irigasi skala besar pada umumnya memiliki ketersediaan air cenderung tidak merata dari hulu, tengah dan hilir, sehingga mempengaruhi akan produktivitas tanaman padi. Daerah Irigasi Batang Anai merupakan irigasi skala besar dengan luas daerah layanan 13.604 ha tentu membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tinggi untuk melakukan perhitungan produktivitas secara manual. Salah satu teknologi yang dimanfaatkan untuk mendukung perhitungan produktivitas padi adalah dengan memanfaatkan algoritma nilai Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) dari analisis citra Landsat 8 selama 6 tahunan. Melalui identifikasi umur tanaman padi dapat diketahui pola tanam dan waktu panen. Nilai NDVI pada saat akan panen atau padi berumur 14-16 MST dijadikan acuan untuk pendugaan produktivitas yang dikorelasikan dengan produktivitas data ubinan. Analisis pada umur 14-16 MST didapatkan hubungan negatif. Semakin tinggi nilai NDVI maka produktivitas semakin rendah dengan nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,8856. Dengan persamaan regresi yang didapatkan y = -9,4514x + 10,467. Terdapat nilai simpangan tertinggi 10,86 % atau 0,61 ton, sedangkan yang terkecil yaitu 1,45 % atau 0,07 ton. Sebaran produktivitas padi berdasarkan nilai NDVI di Daerah Irigasi Batang Anai dibagi menjadi tiga kawasan yaitu hulu sebesar 6,45 ton/ha GKP, tengah sebesar 6,46 ton/ha GKP, dan hilir sebesar 5,42 ton/ha GKP.
RASIONALITAS PARAKU DALAM MANAGEMEN SISTEM IRIGASI DI JORONG SITUGAR NAGARI TANJUNG BONAI KECAMATAN LINTAU BUO UTARA Rahmi Awalina; Eri Gas Ekaputra; Isril Berd
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.722 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.22.1.52-60.2018

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat paraku sebagai alat bagi air tradisional yang mampu membagi air secara rasionalitas dalam memenuhi kebutuhan air irigasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur debit air dengan menggunakan persamaan ambang lebar yang dikorelasikan dengan kebutuhan air setiap sawah yang terairi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara debit pada alat bagi paraku dengan kebutuhan air sawah yang terairi. Paraku mempunyai pola pengaturan air yang sangat proporsional dengan nilai efisiensi 87,9% dan efektifitas 84 %.
Program Cerdas Penghijauan Dengan Casuarina Equisetifolia di Pantai Parupuk Tabing Kota Padang Jamilah Jamilah; Isril Berd; Junaidi Junaidi; Zuherna Mizwar; Erwin Erwin; Nursidah Nursidah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.919 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.6067

Abstract

Kegiatan penghjauan di Pantai Parupuk Tabing Kota Padang merupakan suatu keharusan dan menjadi tanggung jawab semua fihak.  Hal ini karena kondisi pantai yang sangat tandus, dan mengkhawatirkan adanya isu tsunami yang akan membahayakan secara langsung masyarakat yang ada ditepi pantai.  Saat ini pemerintah Kota Padang sudah membangun crip pemecah ombak dengan menumpuk secara teratur batu coral menjorok ke laut yang berguna memecah ombak.  Namun jika ada bencana gempa yang besar, hal ini dianggap akan membahayakan.  Oleh sebab itu penghijauan pantai menggunakan tanaman casuarina equisetifolia menjadi laternatif yang paling aman.  Masyarakat digandeng bersama dalam upaya menghijuakan pantai, baik dalam kegiatan menyulam tanaman yang mati atau juga memelihara tanaman yang tumbuh. Dari kegiatan memberikan edukasi kepada masyarakat pantai upaya pemeliharaan tanaman yang baik, mampu menurunkan angka kematian tanaman dari 30%  menjadi 5% saja. Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan kepada masyarakat agar mampu memelihara lingkungan khususnya menjaga tanaman yang tumbuh agar tepi pantai terpelihara tetap hijau. Selain itu, diharapkan pantai tidak mudah tergerus ombak. Kesimpulan kegiatan penghijauan pantai Parupuk Tabing dengan menggunakan tanaman Casurina sangat efektif dalam memelihara pantai dari kekeringan dan kegersangan. Upaya tersebut menjadi sangat besar maknanya karena ada  komitmen bersama antara masyarakat sekitar yang mendapat manfaat dari penghijauan tersebut. Kerjasama dengan masyarakat mencegah banyaknya tanaman yang mati akibat kekeringan.
Review Impact of the Spatial Development Patterns on Water Ecology of Cisadane Watershed Ujang Sudiartono; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.137

Abstract

A Watershed is a land area that is an ecosystem unit with rivers and their tributaries that function to accommodate, store, and drain water that comes from rainfall to lakes or seas naturally, whose boundaries on land are topographical and separator boundary in the sea up to the watering area which is still affected by land activities. Characteristics and ecological conditions of the watershed environment are influenced by changes in spatial use patterns with reduced land cover in the watershed area will affect watershed conditions. Human intervention with various activities, especially economic, industrial and residential activities in the upstream to downstream watershed areas affects the water cycle (hydrological cycle) as well as the quality and quantity of the aquatic ecology of the watershed environment. Efforts to maintain the availability of green open space in the watershed area is one of the important things to be able to maintain and maintain water ecology in the Cisadane watershed in addition to various efforts to maintain the water quality of the watershed so that various unique aquatic biota can still be maintained and well maintained. The involvement of local governments, stakeholders, and the community is one of the most important things in preserving and maintaining the environmental conditions of watersheds.
Review of Ecosystem Typology of the Musi River Flow is Affected by Several Ecological Functions of Peat, Mangrove, and Estuarine Ecosystems Yulkar Pramilus; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.139

Abstract

The Musi Watershed as a priority watershed is also contained in the Decree of the Minister of Forestry No. SK.328/Menhut-II/2009. The Musi watershed with an area of about a million ha is one of the 108 watersheds in Indonesia that was designated by the Minister of Forestry Decree No. SK.328/MenhutII/2009 as a priority watershed because of its critical condition. This condition is indicated by the area of critical land with a moderately critical to very critical category which reaches 1.7 million ha. Another indication is that the remaining forest cover in South Sumatra is 1,346.8 ha (± 15.6% of the total area of South Sumatra). Musi watershed is simply an area unit that drains water to the same point which is influenced by various ecosystems in it, such as Peatland is a unique ecosystem that has economic value, ecological value, and environmental function, and downstream there is a Mangrove ecosystem and Estuaries, this ecosystem from ecological and environmental functions, among others, has a high biodiversity value, a hydrological function in the management of storage and release of water, as well as a carbon storage function. South Sumatra has a peat area of 14 million ha or 16.3% of the total area, and this condition is one of the potential natural resources to be managed and utilized for the benefit and welfare of the entire community.
Chemical Physical Analysis of River Water Quality in Padang Panjang City Resti Fevria; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd; Edwin Edwin
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.142

Abstract

Rivers are bodies of water that are elongated on the earth's surface that are naturally formed, ranging from small ones upstream to large downstream ones. In Padang Panjang City, 10 rivers flow, 6 rivers in West Padang Panjang District, and 4 rivers in East Padang Panjang District. Data from the analysis of river water quality in Padang Panjang City was obtained from secondary data, namely data from river water quality tests conducted by the Padang Panjang City Environment Service in March 2021 and from various other official sources such as journals and articles. The value of water quality in Padang Panjang City, in general, meets the Quality Standards based on PP No. 82/2001, but there are several sources whose values are below the established Quality Standards. The use of surface water for various activities according to water quality standards using physical, chemical, and biological parameters can be grouped into several parts, including human consumption, water recreation, fisheries, industry, and agriculture.
Environmental Ecology of the Palembayan Watershed – Agam Regency Petrizal Petrizal; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.145

Abstract

The Palembayan Watershed as an object of study, in the 2011 RTRW of the Agam Regency, is one of the watersheds in the Agam Regency, an area that must maintain the authenticity of its environmental ecology, from studies and research the raw water quantity can be calculated and potential, very high quality raw water needs to be maintained , starting from upstream to downstream in the Landian watershed, it is necessary to carry out guidance, integrated conservation of all sectors so that it is maintained according to its function.
Structure of the Macrozoobenthos Community in Estuaria of Padang Pariaman Regency Adnal Yeka; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd; Deni Sarianto; Athosra Athosra; Petrizal Petrizal
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.138

Abstract

This research was carried out in rivers and estuaries in the Batang Naras River, Padang Pariaman Regency, West Sumatra. The river is often used by residents for pond irrigation and ice factory cooling machines. This activity will indirectly affect the biota in rivers and estuaries. Macrozoobenthos is one of the biological aspects that play an important role in assessing the quality of water. The purpose of this study was to determine the community structure of macrozoobenthos in the estuary of Batang Naras. The method used is a descriptive survey. Sampling was done by purposive sampling by setting up 3 research stations. Based on the research results found 2 phyla, namely Arthropoda and Mollusca, 3 classes namely Crustacea, Insects, and Gastropods, 6 orders, 11 families, and 12 genera. The highest benthic diversity index (H') was found at station I at 1.803 and the lowest was found at station III at 1.222. This zone belongs to lightly to moderately polluted waters and the dominance value is 0.5. Diversity and dominance show moderate values. The influence of industrial activities and aquaculture disturb the amount of benthos in the estuary.
Review of Aquatic Ecology Problems Athosra Athosra; Abdul Razak; Eni Kamal; Isril Berd
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 5 No 1 (2022): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v5i1.140

Abstract

Ecology which studies individual organisms is called autecology, the environment is mainly studied in environmental science which is applied ecology with the aim that humans can apply the basic principles and concepts of ecology in the living environment. In ecology, the relationship between living things and their environment is objective, humans are seen as equal to other living things. In environmental science, humans are distinguished from other living things, and the view of the relationship between humans and the environment is subjective (ecology and environmental science). In ecology, interactions are not only between organisms and abiotic components but also between living organisms themselves. Interactions can occur between organisms of the same type or population.
Sosialisasi Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Masyarakat Berada di Das Kuranji Kota Padang Jamilah Jamilah; Isril Berd; Junaidi Junaidi; Zuherna Mizwar; Nefilinda Nefilinda
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 1 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i1.5053

Abstract

Daerah aliran Sungai atau yang disebut DAS khususnya DAS Kuranji meruapakan semua kawasan yang akan mempengaruhi kualitas Batang Kuranji. Saat ini air pada Batang Kuranji mengalami peramsalahan yang serius, mulai dari debit air yang sangat fluktuatif antara musim hujan dan kemarau, terjadinya pendangkalan sungai di bagian hilir, intensifnya penambangan galian C di bagian Hulu dan Tengah Kawasan DAS, alih fungsi lahan yang sangat intensif di bagian Hulu DAS, sampah yang potensial merusak badan sungai dan lingkungan, semuanya menjadikan DAS semakin tidak sehat. Tujuan kegiatan adalah memberikan pemahaman pada masyarakat di kawasan DAS Kuranji pentingnya memelihara DAS untuk kehidupan yang bersinergi antara alam dan manusia secara kesinambungan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan dan 2 kali tiap minggu di 5 kecamatan yang berada dalam kawasan DAS Kuranji, yaitu Koto Tangah, Padang Utara, Nanggalo, Kuranji dan Pauh. Metode pelaksanaannya adalah dengan memberikan ceramah, diskusi (tanya jawab) dan buku program kerja FDAS Kota Padang pada Camat. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa Kegiatan sosialisasi memberikan dampak positif terhadap pemehaman masyarakat yang berada di dalam DAS Kuranji dalam upaya pemeliharaan DAS. Masyarakat mengharapkan kegiatan sosialisasidapat lebih intensif dilaksakan hingga ke kelurahan agar hasilnya jauh lebih efektif dibandingkan hanya di Kecamatan saja.