Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proposed long period transition map for new Indonesia earthquake resistant building code based on Indonesia seismic hazard map 2010 Usama Juniansyah Fauzi; Achmad Fauzi; Masyhur Irsyam; F. X. Toha; . Hendriyawan
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 1, No 2 (2011): Engineering
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1570.999 KB)

Abstract

The new method for determining ground-motion parameters in the next edition of the Indonesian Earthquake Resistant Building Code SNI 03-1726-X, which will be issued in this year, has significant changes than the old code. The major changes in SNI 03-1726-X are using Risk-Targeted Maximum Considered Earthquake (MCER) Spectral Response Acceleration maps. These maps developed by Team for Revision of Seismic Hazard Maps of Indonesia were based on probabilistic approach for 2% probability of exceedance in 50 years and deterministic approach by using three-dimensional seismic source models and by considering latest geological and seismological data and fragility curve of buildings. For building design, it has been decided that ASCE 7-10 will be adopted for coming code SNI 03-1725-X. The design philosophy adopted from ASCE 07-10 standard contains a significant addition consisting of a constant-displacement segment of the design response spectrum. This paper presents the proposed parameter TL developed by the author and Disaster Mitigation Research Center ITB (Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB) to provide more realistic estimates of the ground motions at periods T 4 sec by consisting a constant-displacement segment.
MEKANISME TRANSFER BEBAN FONDASI KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA MELALUI UJI BEBAN STATIS VERTIKAL SKALA PENUH DAN ANALISIS NUMERIK 3D UNTUK KONDISI SMALL STRAIN HELMY DARJANTO; Masyhur Irsyam; Sri Prabandiyani Retno W
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2 No 1 (2016): Narotama Jurnal Teknik Sipil (JUNI, 2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31090/njts.v2i1.180

Abstract

KSLL karya anak bangsa yang dikategorikan sebagai fondasi dangkal dan terdiri dari dua bagian struktur yaitu pelat dan rib sebagai pengaku, Djajaputra et al (2009) dan Pane (2011-2012), namun dari penelitian-penelitian tersebut bahwa mekanisme pengalihan beban hingga ke tanah dasar belum diteliti secara menyeluruh. Dilakukan uji beban statis/Static Load Test (SLT) skala penuh hingga failure (60 ton) terhadap prototipe KSLL dengan dimensi 2,6m x 2,6m. Prosedur SLT (axial compressive load) mengikuti standar ASTM D 1143-81 (Reapproved 1987) dengan sistem "Quick Maintained Load Test" dan cyclic loading. Akurasi pengamatan penurunan juga menggunakan alat LVDT (Linear Variable Displacement Transducer) selain dengan 8 buah dial gauge dengan ketelitian 0,01 mm dan akurasi pembebanan menggunakan alat load cell dengan kapasitas 500 ton. Pemasangan strain gauge pada tulangan rib dan pelat, juga pada permukaan beton sisi rib dilakukan untuk mengamati regangan yang terjadi pada tulangan dan beton KSLL selama uji beban dilaksanakan. Dari hasil penyelidikan tanah di area uji merupakan tanah lempung kelanauan dengan nilai NSPT = 3 hingga kedalaman 3,0 m sedangkan pada kedalaman 3,0 m - 7,0 m nilai NSPT = 6 dan pada kedalaman 8,0 m - 11,0 m, nilai NSPT = 2 - 3. Hasil penelitian pada saat beban kerja berada di bagian rib atau berada di titik 4, maka mekanisme transfer beban yang terjadi sepenuhnya dipikul oleh rib dan diteruskan ke tanah di bawahnya melalui ujung tip. Pemetaan MTB menggunakan rasio daya dukung tanah ultimit KSLL (Rib dan Pelat) terhadap beban uji yang selanjutnya disebut Load Ratio Factor (L-URF). Kondisi ini terjadi ketika beban diberikan sebesar 8 ton maka seluruh beban dipikul oleh kuat dukung RSisi dengan L-URF=3,75. Sedangkan saat beban diberikan sebesar 30 ton maka seluruh beban dipikul oleh rib, pelat, dan tanah pengisi dengan L-URF=3,4 kemudian shear strain maksimal yang terjadi adalah sebesar 0,744 di sekitar sisi luar dari rib settlement dan di bawah ujung rib tersebut tersebar ke tanah di bawahnya dan relative shear stress yang terjadi adalah sebesar 0,93. Hasil penelitian terhadap uji beban statis menunjukkan bahwa kondisi small displacement terjadi pada beban 8 ton dan 15 ton. Kinerja KSLL terhadap hasil penurunan masing-masing pembebanan pada zona small displacement (beban; penurunan-load; penurunan-unload) adalah (8 ton; 0,87 mm; 0,32mm) dan (15 ton; 1,19 mm; 0,21 mm). Kemudian hasil pengamatan strain gauge yang terjadi pada: Rib Konstruksi masih < 250, Pelat < 800, dan Permukaan Beton < 1000 atau semua regangan yang terjadi masih dalam batas small strain. Hubungan kekakuan perkerasan KSLL untuk beban 8 ton dibandingkan dengan kekakuan ekivalen perkerasan kaku terhadap deformasi yang terjadi adalah identik dimensi pelat setebal 20 cm. Mekanisme transfer beban dapat diungkapkan dengan baik secara numerik dengan terkalibrasi dari hasil uji lapangan. Secara praktis, dengan penggunaan pemodelan baik skala prototipe dan numerik dapat dikembangkan sistem KSLL untuk perkerasan jalan.
ANALISIS DAN EVALUASI FAKTOR AMPLIFIKASI PERCEPATAN PUNCAK GEMPA DI PERMUKAAN TANAH Fahmi Aldiamar; M Ridwan; M. Asrurifak; Masyhur Irsyam
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 27 No 3 (2010)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Earthquake resistant infrastructure planning, generally require the acceleration data at ground level. Currently, the American Society of Civil (ASCE) 07-2010 provides amplification factor for earthquake resistant building design needs so that planners can get the acceleration of the surface by multiplying the value of the accelaration of Infonsesian Earthquake Maps 2010 with the amplification factor. To evaluate the amplification facttor with the seismic hazard analysis using software USGS PSHA-07, evaluation using grid analysis in Sumatra was done using variations of shear wave velocity(VS) which represents the ASCE 07-10 sites classification for very dense soil and soft rock (SC), the soil medium (SD) and soft soil (SE). According to the amplification factor comparison between analysis result and the ASCE 07-2010 at two reviewed period (PGA and 0.2 sec), the SC and SD site result show a close amplification factor to ASCE 07-2010. While large deviation occur between analysis and ASCE 07-2010 at SE site and period T = 1sec with VS30 < 175m/sec. The large deviation probably caused by modeling limitation which only can used specified attenuation function that represent fault zone only. To gain the good quality amplification factor, it is advice to do specific dynamic reponse analysis using local soil condition according to ASCE-07-2010 classification. Keyword : Seismic hazard analysis, amplification factor, peak surface acceleration, surface spectrum response.