Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) Sebagai Alternatif Pengganti Larutan Nutrisi AB Mix pada Pertanian Sistem Hidroponik di BON Farm Narmada M. Liwa Ilhamdi; Khairuddin Khairuddin; Muh. Zubair
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.435 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i1.20

Abstract

Sistem hidroponik merupakan salah satu teknologi bercocok tanam dengan menggunakan media tanam air, nutrisi dan oksigen tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Faktor nutrisi adalah penentu keberhasilan dalam bercocok tanam sistem hidroponik. Nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman diperoleh melalui pemberian larutan yang mengandung unsur makro dan mikro. Larutan nutrisi yang biasa digunakan oleh petani adalah larutan AB Mix. Mahalnya harga pupuk AB Mix memperbesar biaya produksi, sehingga dibutuhkan inovasi sebagai alternatif pengganti nutrisi untuk tanaman hidroponik. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan tersebut. POC mengandung komposisi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman seperti halnya pupuk AB Mix, namun bisa diperoleh dengan harga yang sangat murah karena berasal dari fermentasi bahan organik. Pelatihan Penerapan POC ini akan dilakukan di BON Farm Narmada. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik pertanian hidroponik, (2) Mengimplementasikan penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai alternatif pengganti pupuk AB Mix pada pertanaian hidroponik. Kegiatan pengabdian ini akan dilakukan dalam bentuk penyampaian teori, pelatihan dan pendampingan praktek yang disampaikan oleh tim pengabdian dan  diikuti oleh Kelompok Pemuda Mandiri BON Farm Narmada, Lombok Barat. Pada akhir kegiatan pengabdian diharapkan masyarakat mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam bertani sistem hidroponik dan menggunakan POC sebagai alternatif pengganti pupuk AB Mix. Kata kunci: Pelatihan, Hidroponik, Nutrisi, POC, AB Mix
Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning Febrina Amaliya Rha’ifa; Khairuddin Khairuddin; I Wayan Merta
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.919 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i1.973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA Biologi antara siswa yang belajar menggunakan model Reciprocal Learning (RL) dan siswa yang belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di kelas VII SMP Negeri 20 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest non-control group design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 20 Mataram. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dan diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen I dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah objective test. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t polled varians dengan taraf signifikansi 5%. Data yang diuji dengan uji-t tersebut adalah data gain score. Hasil uji-t untuk data hasil belajar kognitif didapatkan bahwa thitung > ttabel yakni 2,15 > 2.02. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model Reciprocal Learning (RL) dan Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 20 Mataram tahun ajaran 2016/2017.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Yuli Febrianti; Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 3 (2019): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.224 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i3.1340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan hasil belajar siswapada penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan model pembelajaran Guided Discovery Learningdi SMPN 13 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah quasy experimentdengan desain pre-test and post-test group design.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016.Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Mataram.Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda serta lembar penilaian afektif dan psikomotor.Uji hipotesis yang digunakan yaitu Uji-t. Hasil uji yang didapatkan adalah thitung> ttabelyaitu 4,93>1,99, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan modelProblem Based Learningdengan menggunakan modelGuided Discovery Learning. Hasil belajar IPA terpadu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning.
Analisis Total Bakteri Coliform Sebagai Indikator Pencemaran Air Pada Sungai Unus Lombok Juwita Anisafitri; Khairuddin Khairuddin; Dewa Ayu Citra Rasmi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 3 (2020): Juni
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.783 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1622

Abstract

Topik penelitian ini yaitu bakteri coliform sebagai indicator pencemaran air. Penelitian mengenai bakteri coliform sebagai indikator pencemaran air di sungai Unus telah dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menentukan seberapa tinggi tingkat pencemaran air sungai Unus sesuai parameter total koliform dan koliform fekal sebagai indikator pencemaran air, dan (2) Menentukan kualitas air sungai Unus dilihat pada parameter total koliform dan koliform fekal berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Populasi penelitian ini adalah air sungai Unus dengan panjang ± 7.500 meter, meliputi Kecamatan Sandubaya di Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Mataram di Kelurahan Pagesang, Kecamatan Sekarbela Kelurahan di Karang Pule dan Kelurahan Tanjung Karang. Teknik penentuan sampel adalah sistematik sampling berdasarkan jarak. Jarak antara titik adalah 833 meter. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Sungai Unus telah mengalami pencemaran oleh bakteri koliform dengan total koliform ≥ 16.000 MPN/100ml dan koliform fekal ≥ 16.000 MPN/100ml. Sedangkan tingkat cemaran bakteri koliform di Sungai Unus telah melebihi ambang batas jenis air permukaan kelas II-IV. Sumber pencemaran bakteri koliform bersumber dari buangan limbah rumah tangga, perilaku buang air besar sembarangan masyarakat di Sungai dan cemaran dari kotoran hewan ternak.
Analisis Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) pada Bandeng (Chanos chanos forsk) yang Berasal dari Kampung Melayu Kota Bima Khairuddin Khairuddin; Muhammad Yamin; Kusmiyati Kusmiyati
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.747 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i1.2257

Abstract

Tujuan dan target khusus dalam penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam berat Tembaga (Cu) pada Bandeng (Chanos chanos Forsk) yang berasal dari Kampung Melayu Kota Bima. Manfaat khusus adalah untuk melindungi konsumen yang mengkonsumsi bandeng dari kontaminan logam berat. Penelitian dilakukan di Kampung Melayu Kota Bima yaitu pada daerah yang ada tambak bandeng. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan jaring insang (gill net). Sampel Bandeng diambil 3 ekor langsung pada areal tambak. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik dan kemudian disimpan dalam kotak sampel. Sampel penelitian kemudian dianalisis di laboratorium analitik UNRAM. Metode analisis data dilakukan dengan mengambil jaringan otot dari Bandeng (Chanos chanos Forsk), kemudian dianalisis kandungan logam berat Tembaga (Cu) dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer), Pengukuran logam berat pada jaringan otot Bandeng diawali dengan Proses Destruksi, Pembuatan Kurva kalibrasi dari Larutan baku Tembaga (Cu), dan Pengaturan alat AAS disertai dengan pembacaaan hasil. Hasil penelitian menemukan 27.3 % Tembaga (Cu) dalam jaringan Bandeng, yang menunjukan bahwa lingkungan tempat ikan dipelihara sudah terkontaminasi oleh Tembaga (Cu). Apabila manusia mengkonsumsi ikan bandeng yang mengandung Tembaga (Cu), maka tembaga tersebut dapat terakulumasi dalam tubuh, sehingga dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pembatalan Perkawinan (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Yogyakarta) Khairuddin Khairuddin; Djoko Budiarto; Erizal Erizal
Widya Pranata Hukum : Jurnal Kajian dan Penelitian Hukum Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/widyapranata.v4i1.586

Abstract

Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan ideal, untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, namun faktanya tidak semua perkawinan berjalan dengan baik sesuai Tujuan undang-undang. Pembatalan perkawinan merupakan fenomena nyata di masyarakat, dan tidam membedakan suku, ras, agama, atau golongan apapun. Berikut ini studi putusan untuk mengetahui proses pembatalan perkawinan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974  dan pertimbangan hakim dalam memutus perkara pembatalan perkawinan, pada era saat ini meski hanya terbatas memperspektifkan 3 (tiga) putusan. Diharapkan sampai pada kesimpulan akhir tentang pertimbangan-pertimbangan hakim terhadap putusan pembatalan perkawinan.
ANALISIS KANDUNGNAN LOGAM BERAT PADA TUMBUHAN MANGROVE Khairuddin, M. Yamin, Abdul Syukur
Jurnal Biologi Tropis Vol. 18 No. 1 (2018): Januari - Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.719 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v18i1.731

Abstract

AbstrakPencemaran air dapat berasal dari sampah, limbah cair serta bahan pencemar lain seperti dari pupuk, pestisida, penggunaan detergen sebagai bahan pembersih. Air laut dapat dengan mudah tercemari oleh berbagai logam berat seperti timbal (Pb), dan kadmium (Cd). Permasalahan dalam penelitian ini yaitu ” Berapakah kandungan logam berat (Pb dan Cd) pada tumbuhan bioindikator dari teluk Bima ? Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui kandungan logam berat Pb dan Cd pada tumbuhan bioindikator dari teluk Bima. Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan topografi, yang dibagi menjadi 2 stasiun. Sampel akar dan daun mangrove  diambil dengan menggunakan alat pemotong atau secara manual untuk 2 spesies mangrove yaitu Sonneratia alba dan Ryzophora apiculata. Jaringan dari akar dan daun akan dianalisis kandungan logam berat berupa timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) pada jaringan daun dan akar tumbuhan bioindikator/mangrove dari teluk Bima pada spesies bakau (Sonneratia alba) masing-masing 3,74 ppm dan 4,15 ppm. Sedangkan kadar logam timbal (Pb) pada jaringan daun bakau kecil (Ryzophora apiculata) sebesar 3,21 ppm dan pada akarnya sebesar 1,85 ppm. Kadar Cd pada daun bakau (Sonneratia alba) adalah 0,24 ppm, dan pada akarnya sebesar 0,19 ppm. Sementara kadar Kadmium (Cd) pada daun Ryzophora apiculata adalah 0,41 ppm dan pada akarnya sebesar 0,18 ppm.Kata Kunci : Tumbuhan bioindikator,  jaringan akar dan daun, dan logam berat.AbstractThe contamination of  water come from waste, liquid waste and other pollutants such as from fertilizers, pesticides, use of detergents as cleaning materials. Sea water can be easily polluted by various heavy metals such as lead (Pb), and cadmium (Cd). The problem in this study is "What is the heavy metal content (Pb and Cd) in bioindicator plants from Bima bay? The purpose of this study is to know the heavy metal content of Pb and Cd in bioindicator plants from Bima bay. Sampling is determined based on topographic considerations, which are divided into 2 stations. Samples of roots and mangrove leaves were taken using cutlery or manually for 2 mangrove species namely Sonneratia alba and Ryzophora apiculata. The tissue from root and leaf will be analyzed heavy metal content in the form of lead (Pb), and Cadmium (Cd) by using Atomic Absorption Spectrophotometer (Atomic Absorption Spectrophotometer). The results showed that the heavy metal content of lead (Pb) in leaf tissue and bioindicator / mangrove root from Bima bay in mangrove species (Sonneratia alba) were 3.74 ppm and 4.15 ppm respectively. While the lead metal content (Pb) in small mangrove leaf tissue (Ryzophora apiculata) of 3.21 ppm and at its roots of 1.85 ppm. The level of Cd in mangrove leaves (Sonneratia alba) is 0.24 ppm, and at its roots of 0.19 ppm. While the level of cadmium (Cd) in Ryzophora apiculata leaves is 0.41 ppm and at its roots of 0.18  ppm.Keywords: Bioindicator, root and leaf tissue, and heavy metal.
The Assessment of the Quality of Water from Regional Drinking Water Company Giri Menang as a Source of Community drinking water in the City of Mataram Baiq Desi Hariani; Agil Al Idrus; Khairuddin Khairuddin
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 1 (2021): Januari - April
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i1.2209

Abstract

Drinking water is one of the most essential human needs. The purpose of this study was to investigate the status of the water quality of PDAM Giri Menang as a source of drinking water for people in Mataram area based on physical, chemical, and microbiological parameters. Determination of sample points was done by random sampling method while the samples were collected by using composite sample method. The results of analysis of physical parameters (odor, taste, turbidity, temperature, color), chemical parameters (dissolved oxygen, iron (Fe), pH, hardness, manganese (Mn), chloride (Cl-), ammonia (NH4), cadmium (Cd) ), and the microbiological parameters including the presence of E.coli bacteria and total Coliform in the five PDAM water samples generally meet the quality of drinking water since the value of each parameter was below the maksimum value set by Permenkes RI No. 492/2010 concerning requirements quality of drinking water. The conclusion from the research results shows that the status of water quality PDAM Giri Menang as a source of drinking water for people in Mataram area is very good according to the mandatory parameters, namely physics, chemistry, and microbiology that are in accordance with the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No. 492/2010 regarding the requirements for the quality of drinking water. The results of this study can be used as a reference for further research with more samples and parameters, especially in the city of Mataram and West Lombok.
Diet and Behavior of Macaca fascicularis for Ecotourism Contributing on Pengsong Area M. Yamin; Dadi Setiadi; Khairuddin Khairuddin
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 1 (2021): Januari - April
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i1.2370

Abstract

Mount Pengsong is a mountainous ecotourism area with beautiful natural scenery and interesting biodiversity, including the presence of Macaca fascicularis populations. Type of food Macaca fascicularis in the tourist area of Mount Pengsong is not yet known, including it’s carrying capacity for population numbers. This study aims to determine the types of plants eaten and the types of food provided by visitors as well as the nutritional content of food consumed by monkeys in the area and the behavior of Macaca fascicularis as a management basis to support ecotourism in Mount Pengsong.  Data were collected using the "broad survey and line transect" method in the morning, afternoon and evening. Food data taken includes sources of food, drink, weather, temperature, humidity, humidity, altitude from sea level, and human activities around. The Macaca  fascicularis behavior data studied were daily activities, time to eat, play, rest, breed, population structure, population disturbance, social patterns (solitary / pair / group) and home range. The result is a monkey diet in the form of plants available around the tourist area as many as 23 species, 5 types of animals, 10 types of plants produced in agricultural areas and nine Types of food provided by visitors. Nutritional needs and elements can be fulfilled from available food sources and it will be more perfect by obtaining other food sources provided by visitors. Macaca fascicularis consumes a lot of plant species and is very dependent on the availability of food in its environment, the food given by visitors is liked by monkeys and provides good nutritional value. The population of Macaca fascicularis in the tourist area of Mount Pengsong was 83 individuals, 83 of whom were recorded from 9 (± 11%) adult males, 29 (± 35%) adult females and 45 (± 54%) juveniles and children. Daily activities of Macaca fascicularis were recorded as moving (35%), grooming (25%), playing (15%), inactive (10%), eating (6.8%), agonistic (3.6%), sleeping (2.3%), mating (0.9 %), and have a voice (0.8%).
Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Penggunaan Media Video dengan Media Powerpoint Melalui Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) di SMAN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021 Nadia Utami; Khairuddin Khairuddin; Mahrus Mahrus
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v5i2.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa pada pembelajaran menggunakan media video dengan media Powerpoint melalui pembelajaran daring di SMAN 3 Mataram. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen (eksperimen Semu). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 280 siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai kelas ekperimen. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu sampel diberikan oleh guru mata pelajaran dengan pertimbangan tertentu yaitu masing-masing kelas memliki kemampuan yang sama. Kelas eksperimen 1 berjumlah 33 siswa dan kelas eksperimen 2 berjumlah 31 siswa, sehingga total sampel adalah 64 siswa. Pada kelas eksperimen 1 diberikan pembelajaran daring menggunakan media Video dan kelas eksperimen 2 diberikan pembelajaran daring menggunakan media PowerPoint. Untuk mengetahui hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan uji statistik t. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen 1 diperoleh yaitu 57,20 dan nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen 2 yaitu 51,19. Sedangkan hasil post-test menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 diperoleh nilai rata-rata 73,51 dan nilai rata-rata post-test kelas ekperimen 2 yaitu 67,90. Dengan demikian hasil belajar siswa yang diajar dengan media Video lebih baik daripada media PowerPoint. Uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 2,23 > ttabel = 2,00 pada taraf signifikan 5 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima, Ho ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa pada penggunaan media video dengan media powerpoint melalui pembelajaran dalam jaringan (Daring) di SMAN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021.Kata kunci: Media Video, Media PowerPoint, Hasil  Belajar