Asep Abbas Abdullah
UIN Sunan Ampel Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Antara Yogyakarta dan Jakarta: Campur Kode dan Domestikasi Bahasa Jawa dalam Iklan Tokopedia Munfa’ati Muadibah; Miranti Widyaningsih; Assolatu Jamiah; Asep Abbas Abdullah
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2569.956 KB) | DOI: 10.15642/suluk.2020.2.1.63-73

Abstract

The sociolinguistic paradigm forms the background of this study. Code switching in advertisements is an interesting thing because it actually shows the interrelation between major and minor languages which are in Indonesian and Javanese. On the other hand, code switching is a linguistic phenomenon that is closely related to certain social situations. The object in this study is the Tokopedia advertisement "Berani Tentukan Mimpi: Lanjutkan Mimpi atau Ubah Mimpi". The method of the study is qualitative based on video advertisements in the Youtube channel. Based on the results of the analysis, it is concluded that the linguistic event (code switching) is Tokopedia's strategy in imaging itself, increasing the interest of producers and consumers in making transactions in the marketplace at once.
“Humor in Da’wah”: Socio-linguistic Analytic of Kyai Ishaq Latif Da’wah from Pesantren Tebuireng Jombang Asep Abbas Abdullah; Abdul Muhid; Winarto Eka Wahyudi
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 14, No 2 (2020): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v14i2.9053

Abstract

This article aims to describe the anatomy of humor exercised consistently by one of Islamic preachers and teachers from Pesantren Tebuireng, Jombang. This article employs qualitative approach. Kyai Ishaq Latif humor in his sermon analyzed by socio-linguistic perspective. This article found that the Islamic teaching containing theology, family relationship, and social interaction was delivered by him with humor such as anecdotes, acronym., codes, limerick, and satire. Humor has been developed within certain social context. Preacher use humor to be more understood by broader audiences. This article thus suggests that the usage of humor in religious sermons will generate intimacy which enable audience accepted the message without being coerced or offended or intimidated. Humor in religious sermon shows social dialect (sociolect) of the preacher that has integrated with his audiences. The usage of humor is an alternative instrument in delivering holy messages (act sequences) to be accepted effectively by the audiences.Artikel ini bertujuan untuk mengetahui anatomi humor dalam dakwah yang dikembangkan oleh Kiai Ishaq Latif dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Melalui pendekatan kualitatif, paper ini dianalisis menggunakan perspektif sosiolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa metode humor Kiai Latif antara lain anekdot, akronim, alih kode, pantun dan sindirian. Selain itu, metode humor merupakan “bahasa” yang lahir dari ruang dan konteks sosial tertentu. Bahasa lelucon yang diselipkan dalam dakwah merupakan bentuk guyub tutur yang jamak berlaku di masyarakat awam. Implikasi praksis penelitian ini adalah humor yang ditunjukan oleh seorang pendakwah akan melahirkan keakraban (intimate) yang memungkinkan seseorang menerima ajaran Islam tanpa tekanan, paksaan dan intimidasi. Pada posisi tertentu, humor juga menunjukan dialek sosial (sosialek) seorang pendakwah yang lebih menyatu dengan psikologi masa. Humor diadopsi sebagai instrument untuk membawa amanat suci (act sequences) ajaran agama Islam agar tersampaikan secara efektif bagi masyarakat.
Anasir-Anasir Kisah Perjalanan dalam Helen dan Sukanta: Travel Writing Carl Thompson Ahmad Taqiyuddin Hidayah; Asep Abbas Abdullah; Moh Atikurrahman
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.1.47-56

Abstract

Tulisan ini menempatkan Helen dan Sukanta sebagai teks bergenre perjalanan. Sepintas lalu narasi novel Pidi Baiq ini seperti memusat pada kisah sejoli dari senjakala kolonialisme Hindia Belanda. Helen, seorang perempuan keturunan Belanda yang lahir dan tumbuh di sebuah kawasan perkebunan di pedalaman Ciwidey, Bogor jatuh hati pada Sukanta. Kisah asmara mereka kandas lantaran perbedaan rasial. Tragedi itu sendiri diceritakan oleh protagonis kepada narator utama novel yang kebetulan tengah melawat ke Belanda. Oleh sebab itu, kisah Helen tersebut sangat bergantung pada bagaimana sikap dan posisi narator novel untuk merespon dan merepresentasikan kenangan protagonis. Dalam penelitian ini novel Baiq dikaji sebagai representasi sastra perjalanan. Sebuah catatan yang bersumber pada aktivitas perjalanan bagi Carl Thompson mengemukakan beberapa pokok penting, yakni informasi atau keadaan riil belahan dunia lain (reporting the world), sikap pribadi seorang (revealing the self), dan respon terhadap orang asing (respresenting the other) yang notabene berbeda budaya. Secara umum penggambaran novel menempatkan narator sebagai pelancong merupakan diri (self) yang secara aktif bersikap sehingga menentukan jalan cerita dalam Helen dan Sukanta.
POLIGAMI DAN PERSELINGKUHAN: POTRET RUMAH TANGGA DALAM POSTER TAYANGAN INDONESIA (STUDI IKONITAS DIAGRAMMATIK PIERCE) Fitri Rahma Wardani; Asep Abbas Abdullah
Pena Literasi Vol 6, No 2 (2023): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.6.2.141-153

Abstract

Komposisi pada poster tayangan di Indonesia selalu memiliki pakem yang menjadi cara bagi (calon) penonton untuk mengintip fiksi dari filem atau serial yang bakal ditontonnya. Sebuah poster dari tayangan memang merangkum keseluruhan cerita yang disajikan. Penempatan tokoh, ekspresi, gestur, pakaian bahkan latar pada sebuah poster dapat menjadi potongan-potongan enigmatik yang menjadi bekal bagi (calon) penonton untuk memahami keseluruhan tayangan yang ditontonnya. Artikel ini hendak mengkaji poster serial bertema selingkuh dan poligami. Dibandingkan dengan poster tayangan bergenre lain, tontonan yang mengangkat isu dinamika keluarga tersebut memiliki kekhasan tersendiri. Seolah terdapat sebuah formula yang pakem dan disepakati antara satu poster dengan poster lain. Hasil penelitian ditemukan berbagai tanda yang memiliki keselarasan antara satu sama lain sehingga mendukung tersampainya pesan yang ingin disampaikan dalam poster film. Visualisasi pendukung yang ditampilkan pada poster serial yang berkembang di Indonesia memberikan gambaran tersirat tentang konflik yang terdapat dalam setiap tayangan dan mempengaruhi tanda visual yang tergambar dalam poster.