Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGGUNAAN BUKU CERITA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B2 TK ASSALAAM KOTA TASIKMALAYA Anwar, Sri Tati; sumardi, sumardi; Yasbiati, Yasbiati; Nurzaman, Istikhoroh
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.193 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v2i2.24539

Abstract

ABSTRACTThis Classroom Action Research is motivated by the results of observations carried out in IP Assalam B2 Kindergarten group shows that the receptive language skills of children are still not achieved, especially in listening skills, for example there are still many children who have not paid close attention to learning, the researchers decided to conduct research using a serial picture story book. The book can cause great attraction for children and can also facilitate children's understanding. By reading a storybook with a serial image, the ability to listen to children will be well honed, children can interpret and retell what is in the story. This study aims to improve the ability of teachers to plan learning, implement learning and improve children's listening skills. The model used in this study is the Classroom Action Research (PTK) model with Suharsimi Arikunto model consisting of two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation and reflection. Based on the results of the study showed an increase, this is evidenced by the increase in the ability of teachers in planning learning, the ability of teachers to carry out learning, the ability of teachers in carrying out learning using serial images and children's abilities in listening skills and other child development such as cognitive aspects, social emotional, physical motor, and religion. Obstacles faced by researchers when learning include the conditioning of children, appreciation in conveying stories and the use of descriptions of appropriate language for children. Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang dilaksanakan di kelompok B2 TK IP Assalam menunjukan belum tercapainya keterampilan reseptif anak khususnya pada kemampuan menyimak, contohnya masih banyak anak yang pada pembelajaran belum memerhatikan secara seksama, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian menggunakan buku  cerita gambar berseri. Buku tersebut dapat menimbulkan daya tarik yang besar bagi anak juga dapat mempermudah pemahaman anak. Dengan cara membacakan buku cerita gambar berseri kemampuan menyimak anak akan terasah dengan baik, anak dapat menafsirkan dan menceritakan kembali apa yang ada dalam cerita tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan menyimak anak. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Suharsimi Arikunto yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi serta refleksi. Berdasarkah hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan buku cerita gambar berseri serta kemampuan anak dalam keterampilan menyimak serta perkembangan anak yang lain seperti aspek kognitif, sosial emosional, fisik motorik, dan agama. Hambatan yang dihadapi peneliti saat pembelajaran meliputi pengkondisian anak, penghayatan dalam menyampaikan cerita serta penggunaan uraian bahasa yang tepat untuk anak.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK PADA KELOMPOK A TK SEJAHTERA 4 Hidayati, Indah Mustika; Yasbiati, Yasbiati; Nurzaman, Istikhoroh
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.869 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26678

Abstract

ABSTRACTThe type of research used is a collaborative action research between the principal researcher and partner researchers, in this case the teacher is group A. The subject of this study were 15 children in the group A TK Sejahtera 4. The technique of collecting data using observation techniques and field notes. Data analysis is by using qualitative and quantitative descriptive methods with 80% success of 15 children, 12 children who reach very good developing criteria. In line with that, the results of this study are improving children's speaking skills through pop-up book learning media in group A TK Sejahtera 4. The stages of teacher assessment are in learning planning, learning implementation, and the use of pop-up book media and assessment of improving speaking skills children of group A Sejahtera TK 4. With the learning process including: (1) Preparing pop-up book learning media, preparing daily learning plan sheets (RPPH), preparing assessment observation sheets; (2) The pop-up book media is used for the delivery of instructional materials about improving children's speaking skills in group A; The teacher gives rewards as motivation in improving children's speaking skills in group A. Thus the success of this study can be known as follows: (1) Pre-action only reached 33%. (2) The first cycle reaches 46%, (3) In the second cycle 74%, and in the third cycle reaches 86%. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui media pembelajaran pop-up book pada kelompok A TK Sejahtera 4 Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kolaburatif antara peneliti utama dan peneliti mitra, dalam hal ini adalah guru kelompok A. Subjek penelitian ini sebanyak 15 anak pada kelompok A TK Sejahtera 4. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi serta catatan lapangan. Analisis data yaitu dengan menggunakan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan mencapai keberhasilan 80% dari 15 anak yaitu 12 anak yang mencapai kriteria berkembang sangat baik. Sejalan dengan itu hasil penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara anak melalui media pembelajaran pop-up book pada kelompok A TK Sejahtera 4. Tahapan penilaian guru yaitu pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penggunaan media pop-up book serta penilaian terhadap peningkatan keterampilan berbicara pada anak kelompok A TK Sejahtera 4. Dengan proses pembelajaran diantaranya: (1) Menyiapakan media pembelajaran pop-up book, menyiapkan lembar rencana pembelajaran harian (RPPH), menyiapkan lembar observasi penilaian;  (2) Media pop-up book digunakan untuk penyampaian materi bahan ajar mengenai peningkatan keterampilan berbicara anak pada kelompok A; Guru memberikan reward sebagai motivasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak pada kelompok A. Dengan demikian keberhasilan penelitian ini dapat diketahui sebagai berikut : (1) Pra Tindakan hanya mencapai 33%. (2) Siklus ke I mencapai 46%,  (3) Pada siklus ke II 74%, dan pada siklus ke III  mencapai 86%.
PERMAINAN TRADISIONAL KAULINAN BARUDAK UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP EMPATI DAN POLA GERAK DASAR ANAK USIA DINI Nur, Lutfi; Halimah, Momoh; Nurzaman, Istikhoroh
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.655 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9357

Abstract

This research is based on the facts in the field regarding the process of achieving early childhood education that is not optimal. Eeducational attainment is about to manage sel emotion of early childhood. The traditional games "kaulinan barudak" are one of the learning process approaches could be expected to provide positive stimulation toward developmental aspect of children’s potential. This study is conducted to determine the contribution of traditional games "kaulinan barudak" to the development of self emotion manage of children aged 5-6 years. This study uses quasi-experimental method with Pretest and Posttest control group design. Data is collected using structured observation, notes, and documentation. The results of this study are 1) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”positive significant”; 2) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years of conventional game in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”no siginificant positive effect”; 3) the ability of self emotion manage of children aged 5-6 years in kindergarten Artanita Tasikmalaya entered into category”Different effect of traditional game “kaulinan barudak” from the conventional game”. The traditional game of “kaulinan barudak” gives a more significant positive effect than the conventional game. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta-fakta di lapangan mengenai kondisi proses pencapaian pendidikan anak usia dini yang belum optimal. Proses pencapaian pendidikan yang dimaksud adalah sikap empati dan pola gerak dasar anak usia dini. Permainan tradisional “kaulinan barudak” merupakan salah satu pendekatan proses belajar yang diduga dapat memberikan stimulasi positif terhadap aspek perkembangan potensi anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi permainan tradisional “kaulinan barudak” terhadap pengembangan sikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan Pretest-Posttest control group design. Subjek siswa yang akan dilibatkan adalah anak usia dini di TK Perwari dan RA Istiqomah , dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 orang sesuai jumlah di TK Perwari dan RA Istiqomah. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan  observasi terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini 1) profil kemampuan bersikap empati dan pola gerak dasar anak usia 5-6 tahun di TK Perwari Kota Tasikmalaya dan RA Istiqomah Kota Tasikmalaya masuk ke dalam kategori “Muncul”, 2) program kegiatan pembelajaran  meningkat, 3) program kegiatan pembelajaran dengan permainan konvensional menunjukan cukup baik, 4) kemampuan pola gerak dasar pada kelompok eksperimen meningkat.; 5) profil sikap empati dan pola gerak dasar setelah melalui penerapan permainan konvensional meningkat, 6) terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap empati dan pola gerak dasar di kelompok kontrol dan eksperimen. 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Anak Usia Dini Mengenal Warna Mulyana, Edi Hendri; Nurzaman, Istikhoroh; Fauziyah, Nur Asifa
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.867 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i1.7170

Abstract

This research is motivated by the problem of cognitive development of 4 years old children in recognizing color. The purpose of this study is to provide treatment to children so that children have an increase in the ability to recognize the color. The research method used is case study using qualitative approach. The subject of this research is one child aged 4 years in group A Play Group Ceria Kecamatan Cibeureum Tasikmalaya City. The results of this study children have increased in recognizing the color, especially the basic color after 16 treatments given by researchers.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perkembangan kognitif anak usia 4 tahun dalam mengenal warna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan treatment kepada anak agar anak memiliki peningkatan kemampuan dalam mengenal warna. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini satu orang anak berusia 4 tahun di kelompok A Kober Ceria Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Hasil dari penelitian ini anak mengalami peningkatan dalam mengenal warna terutama warna dasar setelah diberikan 16 treatment oleh peneliti.
Developing Interactive Storytelling Model to Facilitate Young Learners’ Speaking Skills Nurzaman, Istikhoroh; Gandana, Gilar; Wahidah, Annisa Shofaril
International Conference on Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): Proceedings The 2nd International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.966 KB)

Abstract

Story-telling is a method that teachers can use in learning activities to facilitate young learners‟ development, especially their language development. Through story-telling, students are given opportunities to ask questions and provide responses in simple yet effective sentences. As Istikhoroh, Gilar, and Tri (2018) found, interactive story-telling program has positive effects on speaking skills improvement of 5- to 6-year-old learners. However, teachers‟ ability to perform story-telling activities still depends on fairy-tales or story books and hand puppets provided by the school. In other words, the instruction process tends to be conventional. Meanwhile, in this digital age, there are various technology-based facilities available, such as android application, which can be used in learning process to create an interactive learning atmosphere. Thus, the researcher conducted a further study to develop an android-based interactive story-telling model. The study aimed to describe the basic requirements of an android-based interactive story-telling model, the field test process of the model, and the reflection on the android-based interactive story-telling model. This study employed Reeves‟ Design Based Research (DBR) method. Data was gathered through interviews, field observation, audio and visual recording, and expert judgement techniques. The research instrument was internally validated by experts in early-childhood education and experts in language/linguistics. It also underwent an external validation through field testing in TK Perwari I, Tasikmalaya City; conducted in two separate time. In general, android-based interactive story-telling model is suitable for learning. The reflection on the development of this product yielded an android application-based interactive story-telling model to improve speaking skills in young learners
PENGEMBANGAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA HOLISTIK INTEGRATIF (BKBHI) UNTUK MENINGKATKAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI DI PAUD KOBER CERIA ., Yasbiati; Nugraha, Dadan; Rahman, Taopik; Nur, Lutfi; Nurzaman, Istikhoroh
ABMAS Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.888 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v18i1.36611

Abstract

PENGEMBANGAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA HOLISTIK INTEGRATIF (BKBHI) UNTUK MENINGKATKAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI DI PAUD KOBER CERIA Yasbiati .; Dadan Nugraha; Taopik Rahman; Lutfi Nur; Istikhoroh Nurzaman
ABMAS Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Abmas, Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.257 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v20i1.36427

Abstract

DEVELOPMENT OF A COLLABORATIVE-BASED INTERACTIVE STORYTELLING MODEL ON SKILLS SPEAKING OF GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Istikhoroh Nurzaman; Dwi Alia; Pidi Mohammad Setiadi; Liz Erlyna; Iis Haerunisa
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i1.3876

Abstract

The Android-based Interactive Storytelling Model Research is the initial research that has been conducted, and it concluded that the model used can stimulate students' speaking skills. However, besides that, this research shows that there are deficiencies, namely the limitations of teachers and students in operating Android. Complementing the lack of research that has been done, this research was carried out, which aims to develop a Collaborative-based Interactive Storytelling Model. This study aims to develop a learning model that can stimulate students' speaking skills with the help of presenting practitioners. This research was carried out by going through the stages of the EDR development research procedure proposed by McKenny & Reeves. The research stages that have been carried out are 1) the analysis and exploration stage, 2) the design and construction stage, and 3) the evaluation and reflection stage. The data were obtained from interviews, literature studies, and field trials tested on fourth-grade students at SDN 3 Karangsambung. The final result of this research is to produce a storytelling guidebook product based collaboratively with the image castle community and have gone through the trial phase twice. Based on the expert assessment results and the trials that have been carried out, this interactive storytelling model is declared feasible for use in learning. Penelitian Model Interactive Storytelling berbasis Android merupakan penelitian awal yang telah dilakukan dan menghasilkan kesimpulan bahwa model yang digunakan dapat menstimulus keterampilan berbicara siswa. Namun di samping itu, penelitian tersebut menunjukan adanya kekurangan yaitu keterbatasan guru dan siswa dalam mengoperasikan android. Untuk melengkapi kekurangan penelitian yang telah dilakukan, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan mengembangkan Model Interactive Storytelling berbasis Kolaboratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang mampu memberikan stimulasi keterampilan berbicara siswa dengan bantuan menghadirkan praktisi. Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan prosedur penelitian pengembangan EDR yang dikemukakan oleh McKenny & Reeves. Adapun tahapan penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu: 1) Tahap analisis dan eksplorasi, 2) Tahap desain dan kontruksi, dan 3) Tahap evaluasi dan refleksi. Data diperoleh dari hasil wawancara, studi literatur, dan uji coba dilapangan yang diujikan pada siswa kelas IV di SDN 3 Karangsambung. Hasil akhir dari penelitian ini menghasilkan produk buku panduan bercerita berbasis kolaboratif bersama Komunitas Kastel Imaji dan telah melalui tahap uji coba sebanyak dua kali. Berdasarkan hasil penilaian ahli dan hasil uji coba yang telah dilaksanakan, model Interactive Storytelling ini dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Nilai Pendidikan Karakter Pada Kearifan Lokal Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Istikhoroh Nurzaman; Rahman Rahman; Sri Wulan Anggraeni; Asep Nurhuda
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i1.4649

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui tentang nilai karakter pada kearifan local Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai Pendidikan karakter pada kearifan local di Kampung Naga. Penggunaan pendekatan tersebut bermula dari ketertarikan peneliti  untuk mengkaji lebih mendalam kaitan fenomena yang dialami oleh informan. Informan dari penelitian ini adalah tokoh adat, orang tua. Dan pendidik. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat 18 nilai karakter pada Kearifan Lokal Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya
Assessing Reading Proficiency In Elementary Schools In Tasikmalaya Istikhoroh Nurzaman; Vismaia Sabariah Damaianti; Prana Dwija Iswara
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Article In Progress Special Issue 20
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.5354

Abstract

Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dan menjadi pusat perhatian dalam usaha mengembangkan pendidikan. Belajar membaca merupakan langkah awal menuju tahap kemampuan membaca. Kemampuan membaca saat ini tidak hanya meliputi kemampuan mengenal simbol huruf tetapi mampu menginterpretasi  sehingga mampu mengomunikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan membaca di Sekolah Dasar Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian ini adalah siswa sekolah dasar yang berjumlah 120 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan memperhatikan individu dan tempat yang diteliti, serta menganalisis data dengan cara yang bersifat induktif (berdasarkan temuan lapangan) dan deduktif (berdasarkan teori yang ada). Hasil dari penelitian mencakup refleksi peneliti, deskripsi dan interpretasi tentang masalah, serta kontribusi penelitian peneliti memfokuskan tiga aspek pendekatan fenomenologi. Adapun aspek tersebut meliputi; masalah apa yang terjadi, bagaimana masalah itu terjadi, kemudian bagaimana mengembangkan deskripsi-deskripsi yang mencakup permasalahan dari objek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesadaran fonologis, kemampuan fonik, kekayaan kosakata terbukti unggul daripada kemampuan pada aspek kelancaran dan keterapahaman membaca. Temuan ini menyimpulkan bahwa beberapa sekolah yang telah menerapkan kurikulum merdeka cenderung menguasai aspek fonem, fonik dan kosakata, namun memiliki aspek fluency yang kurang baik dan pemahaman yang lemah.