Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung di RSUD Kota Tasikmalaya Ira Suwartika; Peni Cahyati
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 01 (2015): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i01.32

Abstract

Pendahuluan: Penyakit gagal jantung adalah penyakit sindrom klinis yang ditandai oleh sesak nafas dan fatique saat istirahat atau aktivitas yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gejala yang paling umum yaitu ngantuk sepanjang hari dan kesulitan tidur. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan parahnya penyakit jantung, metabolik dan kognitif pasien. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung. Metode: Desain penelitian adalah korelasi analitik dengan cross sectional. Tekhnik sampling adalah consecutive sampling berjumlah  80. Analisa data dilakukan dengan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi (p=0,001), kebiasaan merokok (p=0,004) dan tingkat keparahan penyakit (p=0,028) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung. Hasil multivariat didapatkan tingkat keparahan penyakit merupakan faktor paling dominan yang berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien gagal jantung p = 0,001 (p < 0,05). Diskusi: Efek kafein dan nikotin menyebabkan peningkatan aktivitas kardiovaskuler seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah sehingga menyebabkan pasien dalam keadaan terjaga. Perubahan pada kualitas tidur pada pasien gagal jantung juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit yang menyebabkan perubahan secara patologis pada pasien seperti timbulnya sesak nafas dan adanya pembatasan pada saat aktivitas.Kata Kunci : Gagal Jantung, Kualitas Tidur Introduction: Heart failure is a clinical syndrome disease characterized by shortness of breath and fatigue at rest or on exertion caused by abnormalities of structure or function of the heart. The most common symptoms found in patients with heart failure are sleepy during the day and difficulty sleeping. The condition causes an increase in the severity of heart disease increases, metabolic and cognitive patients. This study aimed to analyze factors that affect the quality of sleep of heart failure patients in Tasikmalaya hospital. Methods: The study design was cross-sectional analytic correlation. Sampling techniques by consecutive sampling are 80 samples. The data analysis was conducted using univariate, bivariate and multivariate multiple logistic regression to find the dominant factor. Results: The results showed that coffee drinking habits (p = 0.001), smoking (p = 0.004) and severity of disease (p = 0.028) had a significant influence on the quality of sleep of heart failure patients. Multivariate results obtained severity of the disease is the most dominant factor affecting the quality of sleep of heart failure patients p = 0.001 (p <0.05). Discussion: The effects of caffeine and nicotine cause an increase in cardiovascular activity such as increased heart rate and blood pressure, causing the patient is awake. Changes in the quality of sleep in patients with heart failure also affected by the severity of the disease that causes pathological changes in patients such as the onset of shortness of breath and the current restrictions on activity. Key words: Heart Failure, Sleep QualityFull printable version: PDF
Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Skizofrenia Dengan Dukungan Sosial Keluarga Dalam Perawatan Pasien Skizofrenia Ridwan Kustiawan; Peni Cahyati; Empon Nuralisah
Media Informasi Vol. 19 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.793 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v19i1.39

Abstract

Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa berat yang mengakibatkan ketidaksesuaian dalam kenyataan. Berdasarkan data dari rumah sakit skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa tertinggi, hasil studi pendahuluan 10 keluarga pasien skizofrenia semua keluarga hanya membawa pasien ke Poli Jiwa agar pasien mendapat obat. Pengetahuan keluarga akan mempengaruhi dukungan keluarga, upaya pencegahan penyakit skizofrenia dapat dilakukan dengan adanya dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian ini untuk hubungan antara pengetahuan dengan dukungan keluarga dalam merawat skizofrenia. Metode dalam penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota keluarga pasien skizofrenia yang datang ke Poli Jiwa dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling berjumlah 59 orang. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan tentang skizofrenia ada pada kategori cukup sebesar 55,9 %, dukungan sosial keluarga dalam perawatan pasien skizofrenia ada pada kategori mendukung sebesar 54,2%. Berdasarkan uji statistik chi square ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan keluarga tentang skizofrenia dengan dukungan sosial keluarga dalam perawatan pasien skizofrenia dengan nilai p sebesar 0,000. Bagi keluarga disarankan untuk meningkatkan pengetahuannya, dengan lebih aktif menanyakan dan meminta informasi yang lengkap dan jelas tentang skizofrenia agar dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya kekambuhan berulang pada pasien skizofrenia.