Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

CHARACTERISTICS OF NURSING PROFESSIONALS AT NERS STUDY STUDENTS OF HEALTH FACULTY, MUHAMMADIYAH UNIVERSITY, SEMARANG Tri Hartiti; Diah Wulandari
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.4.2.72-79

Abstract

Background: Nursing professionalvalueis a foundation for a nurse in nursing practicing which can described by three valuecomponents, those are caring, activism, and professionalism. Applying nursing professional valuestarted by when the education process until practice in the clinic. The purpose of the research: Knowing describe of nursing professional value on student of program study nursing profession Faculty of Nursing and Health University of Muhammadiyah Semarang.Researchmethods: Kind of this study was descriptive qualitative which is applied survey approach, applied total sampling method with total respondent were 114 students, the data submitted was applied questionnaire of NPSV-3 (Nurse Professional Values Scale-3) consists of 28 question with Likert scale (Weish & Schank, 2017). Statistic analysis applied univariat analysis. Research results: The research showed characteristic of female sample 70 (61,4%), respondent age minimum 22 years and maximum 30 years. The value of nursing professionals with the category of less good 2 (1.8%), both 112 (98.2%). Caringvalue with category less good 1 (9%), good 113 (99,1%). The value of activismwith category less good 4 (3.5%), good 110 (96,5%). The value of professionalismwith the less good category 1 (9%), either 113 (99.1%).Conclusion: It was concluded that the average of the three components of the overall score in both categories with the total value of professional nursing was 112 (98.2%) with good category.Suggestion: This study canbe the evaluation material for institution of education and student nurse in applying nursing professional score also as an input in adjustment of education curriculum and supporting professionalism.
GAMBARAN SOFTSKILL MAHASISWA SARJANA PERAWAT DI FIKKES UNIVERSTAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Tri Hartiti; Ernawati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.189 KB)

Abstract

Perawat adalah seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan (care provider) secara profesional, dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Perawat diharapkan memiliki kompetensi sebagai perawat profesional, baik berupa hard skill maupun soft skill.Soft skill merupakan salah satu keterampilan yang harus di miliki oleh setiap orang terutama bagi perawat. Soft skill diperlukan untuk mendukung hard skill atau keterampilan teknis yang telah didapatkan oleh para perawat saat mengikuti pendidikan keperawatan atau sebagai mahasiswa keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran softskill mahasiswa strata satu keperawatan..Metode penelitian non eksperimen(deskriptif), dengan pendekatan survey terhadap populasi 264 mahasiswa yang diambil semuanya dari semester 2 sampai 8. Hasil yang didapatkan adalah sebagian besar mahasiswa perawat berjenis kelamin perempuan 65,5%,rerata umur 20 tahun, softskill mahasiswa berada pada katagori sedang, yaitu sebesar 55.7% , mahasiswa dengan softskill yang tinggi 32.3%, namun demikian masih ada 12 % yang kemampuan softskillnya masih rendah. Komponen softskill yang paling tinggi yang dimiliki oleh mahasiswa perawat adalah kemampuan bekerja sama, diikuti etik moral dan professional serta kewirausahaan. Kemampuan yang paling rendah adalah kemampuan memimpin dan kemampuan berfikir kritis yaitu sebesar 24.6%. Softskill mahasiswa keperawatan menunjukkan trend yang meningkat dari semester 2, 4 dan 6, namun mengalami penurunan lagi setelah memasuki semester 8 hal tersebut dikarenakan pada semester 8 mahasiswa kembali melaksanakan kegiatan yang bersifat individu dan interaksi dengan kelompok sudah sangat sedikit.Kata kunci : softskill mahasiswa perawat
PEMBERDAYAAN KADER POSBINDU LANSIA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA KANGKUNG DEMAK Yunie Armiyati; Edy Soesanto; Tri Hartiti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.344 KB)

Abstract

An increasing number of elderly people will have an impact on the socioeconomic well in the family, society and the government. The aging process resulted in a decrease in the physical, psychological, decreased independence, inability to work and the impact on the non-fulfillmentof their daily needs and social needs of the community. Posbindu as an effort to empower elderly people to optimize promotive, preventive, curative and rehabilitative for the problems of the elderly need to engage in activities that can support these efforts through posyandu elderly,providing support to the elderly and to optimize the utilization of plant family medicine for curative measures for the health problems of the elderly. Support for improving community participation in pokjakes and optimizing health worker roles and community service activities conducted through science and technology-based community empowerment elderly health cadres. The purpose of this community service activities was to apply science and technology to the community-based elderly health cadres. Activities undertaken include the making of a media health promotion leaflets and flipcharts, conducting a training cadre posyandu elderly health prevention and treatment of diseases of the elderly, physical examination and simple laboratory tests in the elderly, as well as the management of complementary therapies in elderly empower the community in producing extracts family of traditional medicine in the packaging. Other activities carried out by holding the equipment to cultivate medicinal plants, medicinal plants cultivation training and training of traditional medicine-making family. Having done community service activities, increased numbers of cadres and cadres liveliness, increasedtraffic posbindu elderly and increased knowledge and skills in the management of elderly health problems as well as increase the ability of cadres in the processing of herbal ingredients.
TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG - ERNAWATI; TRI HARTITI; IDRIS HADI
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri pada saat menstruasi atau haid sering dikeluhkan seorang wanita sebagai sensasi tidak nyaman,bahkan karena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untukistrahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya selama beberapa jam atau beberapa hari.Puncak insiden dismenore primer terjadi pada akhir masa remaja (adolescence) dan di awal usia 20,insiden dismenore pada remaja (adolescence) dilaporkan sekitar 92%. Rasa ketidaknyamanan jika tidakdiatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan fisik individu sehingga mendesak untuk segera mengambiltindakan/terapi secara farmakologis atau non farmakologis. Dalam lingkup keperawatan dikembangkanterapi non farmakologis sebagai tindakan mandiri perawat. Penelitian ini untuk menjelaskan perbedaanderajat nyeri dismenore sebelum dengan sesudah dilakukan terapi relaksasi pada mahasiswi keperawatanUniversitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental denganrancangan Non Equivalent Control Group Design. Pengambilan subyek dilakukan berdasarkanProporsional Random Sampling dan yang memenuhi syarat inklusi yaitu sebanyak 50 orang . Usiaresponden berkisar antara 17 – 28 tahun, sebelum dilakukan terapi relaksasi nafas dalam mengalaminyeri sedang sebanyak 31 orang (62,0%) dan sesudah dilakukan teknik relaksasi sebagian besar kategorinyeri ringan sebanyak 35 orang (70,0%). dengan uji Wilcoxon diketahui nilai significant difference p =0,000, <a (0,05). Sehingga ada perbedaan yang bermakna antara nyeri dismenore sebelum dan sesudahdilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada mahasiswi S-1 Keperawatan UNIMUS dan ada pengaruhteknik relaksasi nafas dalam relaksasi dengan nyeri dismenore.Kata Kunci : Tehnik relaksasi nafas dalam, dismenore
GAMBARAN KADAR TRIGLISERID AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA YANG DILAKUKAN BEKAM BASAH Amin Samiasih; Tri Hartiti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Medroksi Depo Progesterone Acetate (DMPA) use in central Java is56.88% . DMPA  used in Indonesia because the failure rate of less than 1%, might forget asmall, high reversibility, does not interfere with intercourse, use of a long period of time (along-acting contraceptive steroids) (BKKBN, 2012, Ganiswara SG, 2008). Research Hartiti T2010, the longer use of DMPA Injectable  increased triglyceride levels. Triglycerides contributeto risk factors for atherosclerosis and coronary heart disease (CHD) when accompanied bydecreased levels of HDL. (Mitrovska S, Jovanova S, Matthiesen I, Libermans C, 2009, LihChen Yun Wing, Ya Chi Chen, Yu Yin Shih, Jung Chien Cheng, Jiuan Yiu Lin, and Jyh JiangMeeii 2008). Wet cupping complementary therapies proven to reduce LDL cholesterol tonormal males (Farahmand SK, LZ Gang, Saghebi SA, Mohammadi M, Mohammadi S,Mohammadi G, et al 2012). Wet Cupping lower cholesterol, triglycerides and uric acid inpatients with migraine in Demak (Samiasih A, and Hartiti T, 2013). Obaject of research: toprove the effect of wet cupping on injectable DMPA acceptors triglycerides. Results: Levels oftriglycerides before cupping mean 305mg / dl, minimum 250mg / dl and a maximum of 370mg /dl with a standard deviation of 33.9. Triglyceride levels after cupping mean 272 mg / dl, aminimum of 200 mg / dl and a maximum of 350 mg / dl with a standard deviation of 51.5. Thetest results stated Pair T Test p value 0.001 which means there wet cupping effect ontriglyceride levels injectable DMPA acceptors. Conclusions wet cupping decreased triglyceridelevel on DMPA contaception injection use. Keywords: DMPA, wet cupping, triglycerides
PENINGKATAN SOFTSKILL MAHASISWA PERAWAT MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DI FIKKES UNIMUS Tri Hartiti; Ernawati Ernawati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: A nursing lecturer is an individual responsible for learning process management of nursing students who are expected to professionally provide health services (care provider) in the forms of biological, psychological, social, and spiritual services to individuals, families, and communities in the future. A nursing lecturer is expected to have competences as a classroom management leader who gives opportunities for students to properly actualize their emotions, the one who effectively utilizes resources, andwho does not only focus on the working results known as transformational leadership. Transformational leadership is widely acknowledged as one leadership model which improves human resources. Objectives: this research aims to figure out the lecturers’ transformational leadership in classroom management at Nursing and Health Faculty of Muhammadiyah University of Semarang.Methods: This non experimental (descriptive) research is conducted with a survey approach on a population of 24 nursing lecturers fulfilling inclusion criteria.
KELAINAN FUNGSI HATI DAN GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) AKIBAT SUPLEMENTASI TAWAS DALAM PAKAN Ratih Haribi; Sri Darmawati; Tri Hartiti
JURNAL KESEHATAN Vol 2, No 2 (2009): Ilmu-Ilmu Kesehatan
Publisher : JURNAL KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.171 KB)

Abstract

Abstract Alum is used to improve the quality of food containing toxic heavy metal ions which can interfere with Aluminum enzymatic system, and tissue damage. Liver and kidney are the most used network is affected, because it is a detoxification organ. Liver and kidney damage can be detected by an enzyme concentration of SGOT, SGPT, Billirubin, Protein, Ureum and Creatinin in the blood This study aims to find out the effects of alum in a feed supplement for liver and kidney damage in a clinic conducted from May to Oclober 2007, at the Laboratory of the University Clinic Patologt Muhammadiyah Semarang. Sample studies of white rats (Rattus norvegicus, L.), aged 2 months with weight average of 200 grams. 0o/o dose treatment (without supplementation), 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 0% (without supplementation), and subsequent treatment with a dose of 2%, 3%, 4%, 5 % and 6% volum, who every day put into the stomach of rats l0 mL Clinical laboratory tests performed at the time before treatment (control), 4 weeks, 6 weeks and 8 weeks of exposure time. Examination AST and ALT with Ultra Violet Test methods, Total Billirubin with modifications Groff Jendrasik method, total protein Colorimetri method, U Berthelot method, Creatinin Jaffe method. Clinical chemistry tests showed that supplementation influence of alum on the concentration of Enzymes and other factors in the blood of mice associated with damage to liver and kidney tissue. Level of organ damage significant with alum in a feed supplement. The higher the concentration of alum disuplementasion and the longer exposure time resulted in damage to the liver and kidneys getting worse.
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN LOW BACK PAIN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN Amien Dyah Nawang Wulan; Tri Hartiti; Machmudah -
FIKkeS Vol 5, No 2 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.203 KB)

Abstract

Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial menjadi masyarakat rentan, sehingga perlu diciptakan suatu kondisi fisik maupun nonfisik yang kondusif untuk pembinaan kesejahteraannya. Salah satu masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lansia adalah nyeri punggung bawah atau LBP. Senam lansia diharapkan dapat menurunkan LBP pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan LBP pada lansia, jenis penelitian quasi experiment dengan menggunakan rancangan one grouppretest-posttest design. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2011 di Puskesmas Kandangserang dengan metode accidental sampling, jumlah sampel 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan LBP pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang Kabupaten Pekalongan sebelum senam lansia 30% responden mengalami nyeri ringan dan 70% sisanya mengalami nyeri sedang. LBP pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang kabupaten Pekalongan sesudah senam lansia, responden mengatakan nyeri ringan 73,3%, sedangkan sisanya nyeri sedang yaitu sebanyak 26,7%. Ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan LBP pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang Kabupaten Pekalongan (p<0.05)Kata kunci : lansia, LBP, senam lansia.
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOTAH SETAMA TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG TUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Dera Alfiyanti; Tri Hartiti; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5549.319 KB)

Abstract

Terapi bermain adalah bentuk-bentuk pengalaman bermain yang direncanakan sebelum anak menghadapi tindakan keperawatan untuk membantu strategi koping mereka terhadap kemarahan, ketakutan, kecemasan, dan mengajarkan kepada mereka tentang tindakan keperawatan yang dilakukan selama hospitalisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah quasy experiment dengan one group pre test and post test design. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengobservasl dua puluh responden yang mengacu pada enam item pernyataan yang tercantum di lembar observasi. Tiap - tiap responden diobservasi dua kali, sebelum dan sesudah pemberian terapi bermain pada dua tindakan keperawatan yang sama. Alat pengolahan data yang digunakan adalah program SPSS 11.0 for windows release. Paired t-test digunakan untuk menganalisa pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain (p value = 0,005 lebih kecil dari a = 0,05) Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi bermain berpengaruh terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah selama tindakan keperawatan. Peneliti mengharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk melengkapi hasil penelitian ini dengan sampel dan metode yang lebih representatif. Kata kunci : terapi bermain, tingkat kecemasan anak usia prasekolah
LAMA WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI USIA DINI DENGAN STATUS GIZI BAYI (6-12 BULAN) DI KELURAHAN TLOGOURANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJA Eko Widya Retno Wahyu Indriani; Tri Hartiti; Amin Samiasih
FIKkeS Vol 4, No 2 (2011): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.742 KB)

Abstract

Usia awal bayi yaitu 0-6 bulan sering timbul masalah gizi, baik gizi kurang ataupun gizi lebih. Salah satu faktor penyebab timbulnya masalah gizi pada bayi adalah perilaku pemberian makanan, dalam hal ini pemberian makanan pendamping ASI secara dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama waktu pemberian makanan pendamping ASI di usia dini (0-6) dengan status gizi di Desa Tlogourang Wilayah Kerja Puskesmas Boja. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6 bulan yang tinggal di Desa Tlogourang sebanyak 35 orang Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu memberikan MP ASI pada usia 5 bulan yaitu 25,7%. Sebagian besar bayi dalam status gizi baik yaitu 71,4%. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,036 (<0,05), maka dapat dinyatakan ada hubungan yang bermakna antara usia pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi anak di Desa Tlogourang Wilayah kerja Puskesmas Boja. Diharapkan kepada institusi kesehatan diharapkan dapat lebih meningkatkan penyuluhan kepada ibu bayi agar memberikan asupan gizi yang baik terutama ASI eksklusif selama 6 bulan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung normal.Kata Kunci : Usia MP ASI, Status gizi