Siti Rusyanti
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERSEPSI DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN ANTE NATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH I PUSKESMAS KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016 Yayah Rokayah; Siti Rusyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.339 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.66

Abstract

Menurut KepMenPAN Nomor 58 Tahun 2002 menyatakan ada tiga jenis pelayanan, salah satunya yaitu pelayanan jasa yang diberikan oleh penyedia layanan yang bersentuhan langsung kepada masyarakat, diantaranya pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil berupa pelayanan Antenatal Care. Persepsi masyarakat terhadap suatu layanan merupakan suatu tolok ukur untuk menigkatkan kualitas pelayanan yang pada akhirnya akan membentuk kepuasan pelanggan. Hasil penelitian Saputri Reni (2009) tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagian besar persepsi masyarakat dalam kategori cukup (52,5%). Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi dan sikap ibu hamil terhadap pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan di wilayah I Puskesmas Kabupaten Lebak. Desain penelitian dilakukan dengan pendekatan Cross sectional. Besar sampel sebanyak 100 responden, populasinya ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC oleh bidan. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat sebagian besar 94.0% ibu hamil mempunyai persepsi baik terhadap pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, sebesar 66.0% sikap ibu hamil terhadap pemanfaatan layanan ANC oleh bidan adalah baik, dan pemanfaatan layanan ANC yang diberikan oleh bidan sebagian besar 71.0% adalah baik. Hasil analisis bivariat pada variable persepsi didapatkan nilai P 1,000 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi dengan pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, penelitian ini sejalan dengan Lukiono (2011) bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak dipengaruhi oleh persepsi masyarakat atas mutu pelayanan kesehatan. Pada variable sikap didapatkan nilai P 0.122, maka tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, pernyataan ini sesuai Notoatmodjo (2008) bahwa sikap seseorang yang baik tidak bisa menjamin untuk bisa berprilaku yang positif dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Bidan hendaknya lebih meningkatkan lagi kualitas dalam memberikan pelayanan ANC terutama keterampilan komunikasi, karena komunikasi dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan perubahan prilaku ibu hamil dalam melakukan perawatan kehamilan. Ibu hamil hendaknya membagikan pengalaman positif tentang perawatan kehamilan kepada ibu-ibu yang lain.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU KESPRO TERHADAP PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) OLEH REMAJA DI SMAN I CIPANAS KABUPATEN LEBAK TAHUN 2015 Yayah Rokayah; Siti Rusyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.123 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.149

Abstract

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena mortalitas dan morbiditasnya yang tinggi. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) perlu dikuasai dan dilakukan oleh remaja putri agar dapat melakukan deteksi dini kanker payudara. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SADARI remaja adalah melalui penyuluhan SADARI dengan menggunakan media buku saku kesehatan reproduksi remaja. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa hanya sebagian kecil wanita yang melakukan SADARI, diantaranya kepatuhan mereka yang dapat dipengaruhi oleh ketersediaan media. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan media buku saku kesehatan reproduksi dalam pelaksanaan SADARI oleh remaja di SMAN 1 Cipanas Kabupaten Lebak. Penelitian dirancang menggunakan desain penelitian Kohort. Besar sampel sebanyak 108 responden. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (91,7%) responden menggunakan media buku saku kesehatan reproduksi. Hanya sebagian kecil (6,5%) responden yang melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pada uji statistik (uji chi square) diperoleh hasil p=1,000artinya tidak ada perbedaan bermakna pada kedua variabel tersebut atau tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media buku saku kesehatan reproduksi remaja dengan pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) oleh responden. Selain media buku saku kesehatan reproduksi, disarankan perlu media lain seperti Pusat Informasi, Konseling Remaja & Mahasiswa (PIK R/M) dan pemberian informasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi remajadi sekolah secara periodik.
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MENSTRUASI PERTAMA Siti Rusyanti; Achadiyani Achadiyani; Ieva Baniasih Akbar
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 1 (2019): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i1.210

Abstract

Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap berbagai masalah reproduksi karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Hasil studi UNICEF di Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa satu dari enam gadis remaja harus absen dari sekolah selama 1 hari atau lebih selama menstruasi. Sejauh ini materi yang berkaitan dengan pubertas sering diberikan dengan metode ceramah termasuk di kota Serang, Banten, sehingga remaja hanya menggunakan indera pendengaran mereka. Media audiovisual melibatkan pendengaran dan penglihatan pada saat yang sama dalam suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan pengetahuan remaja setelah menggunakan video dan ceramah tentang menstruasi pertama. Metode penelitian menggunakan Quasi Experiment dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 35 remaja pada kelompok video dan 34 remaja pada kelompok ceramah. Teknik sampel adalah teknik random permuted blocks dan analisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan video dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Terdapat peningkatan pengetahuan remaja pada kelompok video tetapi tidak lebih tinggi dari remaja pada kelompok ceramah (nilai p = 0,185). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa video meningkatkan pengetahuan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama.
PERAN KONSELOR SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU TANGGAP DARURAT BENCANA Yayah Rokayah; Kadar Kuswandi; Ismiyati Ismiyati; Siti Rusyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 1 (2021): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i1.276

Abstract

Bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Teman sebaya adalah teman yang sejajar atau memiliki tingkat usia dan kematangan yang sama, mempunyai kesamaan dalam minat, nilai-nilai, pendapat, dan sifat-sifat kepribadian.Tahun 2018 terjadi bencana sunami di kabupaten pandeglang dan serang, dampaknya menimbulkan banyak korban jiwa sebanyak 438 orang meninggal, 584 orang luka luka, sebagian korban adalah anak-anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh informasi teman sebaya terhadap peningkatan pengetahuan dan prilaku penanggulangan bencana pada anak remaja SMP. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperiment, jumlah sampel yang sebanyak 70 orang (35 orang untuk kelompok intervensi, dan 35 orang kelompok control). Analisis data dengan menggunakan uji Wiloxom dan Mann Whitney. Hasil uji Univariat terjadi peningkatan nilai rerata pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok dengan selisih rata-rat lebih tinggi pada kelopok kontrol yaitu dari 3,60 menjadi 7,86. dan kesalahan perilaku menyelamatkan diri saat terjadi bencana memiliki proporsi yang hampir sama, yaitu 62.9% dan 57.1%, dan perubahan perilaku penyelamatan diri lebih banyak (85.7%) terjadi pada kelompok kontrol dengan nilai p=0.009 (p<α), dengan OR sebesar 0.198. Perbedaan rerata nilai pengetahuan sebelum dan setelah perlakuan adalah signifikan pada masing-masing kelompok, dengan rerata selisih (delta) nilai pengetahuan lebih tinggi terjadi pada kelompok kontrol. Perubahan perilaku penyelamatan diri lebih banyak terjadi pada kelompok kontrol bila dibandingkan dengan kelompok intervensi dan terdapat pengaruh atau hubungan antara perilaku yang diberikan pada kelompok dengan perubahan perilaku penyelamatan diri saat terjadi bencana.
Pemberdayaan Remaja dalam Pengelolaan Kesehatan Reproduksi pada Layanan Konseling Sebaya: Youth Empowerment on Health Reproduction Management at Peer Counseling Services Ismiyati Ismiyati; Hani Sutianingsih; Siti Rusyanti; Rery Kurniawati; Dwi Aprilina Andriani
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.591 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.884

Abstract

The problems of adolescents in Banten Province are very concerning, including free sex, teenage pregnancy, teenage marriage, teenage childbirth, sexual diseases and deviant sexual behavior. These problems increased from 59% in 2012 to 74% in 2017. Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) is the government's effort in overcoming adolescent problems by using a peer approach. The purpose of this activity is to improve the skills of peer counselors in providing peer counseling on adolescent reproductive health in Lebak Regency, identify the knowledge of peer counselors in providing counseling on adolescent reproductive health and identify the number of peer counseling services in providing counseling before and after the intervention. Service activities in the form of training on peer counseling are divided into four stages of activity. The results of this community service activity are that there is an increase in the knowledge of peer counselors about peer counseling, an increase in the number of peer counseling services as much as 71% carried out by counselors, the addition of online counseling services has increased to 63%, and the production of peer counseling videos which are used as learning materials for members. PIK-R in providing peer counseling. ABSTRAK Permasalahan remaja di Provinsi Banten sangat memprihatinkan, diantaranya seks bebas, kehamilan remaja, pernikahan remaja, persalinan remaja, penyakit seksual dan perilaku seks menyimpang. Permasalahan ini meningkat dari 59% pada tahun 2012 menjadi 74% pada tahun 2017. Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan remaja dengan menggunakan pendekatan teman sebaya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan konselor sebaya dalam memberikan konseling sebaya tentang kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Lebak, mengidentifikasi pengetahuan konselor sebaya dalam memberikan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja dan mengidentifikasi jumlah layanan konseling sebaya dalam memberikan konseling sebelum dan sesudah intervensi. Kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan tentang konseling sebaya yang dibagi menjadi empat tahap kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan pada konselor sebaya tentang konseling sebaya. Terjadi peningkatan jumlah layanan konseling sebaya sebanyak 71% yang dilakukan oleh konselor, penambahan layanan konseling secara daring meningkat menjadi 63%, serta dihasilkannya video konseling sebaya yang menjadi bahan belajar anggota PIK-R dalam memberikan konseling sebaya.
KONSELING INTENSIF DAPAT MENINGKATKAN EFIKASI DIRI IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS B DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Siti Rusyanti; Yayah Rokayah; Nani Yuningsih; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.325

Abstract

Pregnant women with Hepatitis B must have confidence in their abilities to organize the actions needed to manage the situation during childbirth. Achieving self-efficacy in pregnant women requires internal and external support intensive counselling as part of the management of pregnant women with Hepatitis B. The formulation of the problem in this study is how the description of the self-efficacy of pregnant women with Hepatitis B in dealing with childbirth and whether there is an effect of Intensive counselling on the self-efficacy of pregnant women with Hepatitis B in facing a delivery. The purpose of this study was to describe the self-efficacy of pregnant women with Hepatitis B in dealing with delivery and to determine the effect of intensive counselling on the self-efficacy of pregnant women in dealing with the delivery in Lebak Regency in 2021. This study used a quasi-experimental approach with a pretest-posttest design approach. The sample size in this study was based on the number of pregnant women with Hepatitis B in the Lebak district in July 2021, as many as 32 (Consecutive sampling). Inclusion criteria in this study were pregnant women in the third trimester who suffered from Hepatitis B. Univariate data analysis aimed to present an overview of the frequency distribution of each variable, and bivariate analysis to analyze the relationship between independent and dependent variables, with the non-parametric Wilcoxon test. The results showed an increase in the self-efficacy of pregnant women with Hepatitis B in facing delivery, after intensive counselling, with a value of p = 0.000 (p < ). Pregnant women with Hepatitis B need intensive counselling as external support in preparing for childbirth and caring for their babies. One strategy to increase people's knowledge and attitudes is through intensive counselling. The provision of health education, including the implementation of counselling, aims to improve knowledge, change behaviour, prevent complications, support health conditions, empowerment and self-efficacy.
Media Video Berpengaruh Terhadap Kesiapan Remaja Dalam Menghadapi Menstruasi Pertama Siti Rusyanti
Jurnal Obstretika Scientia Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Akademi Kebidanan La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.659 KB) | DOI: 10.55171/obs.v7i1.377

Abstract

70,4% remaja putri menganggap bahwa menstruasi adalah darah kotor/polusi. Ketidaksiapan remaja menghadapi menstruasi pertama berdampak buruk terhadap fisik, psikis dan emosional remaja. Informasi tentang menstruasi harus diketahui oleh remaja putri sedini mungkin, jauh sebelum mereka mengalami menstruasi pertama, sehingga remaja siap dalam menghadapi menstruasi pertama. Media video menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk mendukung kesiapan remaja tersebut. Jika remaja siap menghadapi menstruasi pertama, maka mereka dapat melakukan perilaku hidup sehat menjelang dan saat mengalami menstruasi.Berdasarkan gambaran tentang pentingnya kesiapan remaja dalam menghadapi menarche, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh media video terhadap kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama di SDN Kaduagung Timur-Rangkasbitung  tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video terhadap kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama di SDN Kaduagung Timur-Rangkasbitung.Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan pretest-posttest design. Ukuran sampel penelitian ini adalah 68 siswi kelas 4,5 6 SD. Data penelitian diambil secara primer menggunakan kuesioner. Analisis data untuk mengetahui perbedaan rerata sebelum dan setelah diberi intervensi edukasi dengan media video, menggunakan uji statistik t dependent.Hasil penelitian menunjukkan video dapat meningkatkan kesiapan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama (p0,001).Metode pembelajaran dengan menggunakan media video meningkatkan kesiapan remaja menghadapi menstruasi pertama.