Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISA PARAMETER KEKASARAN PERMUKAAN BAHAN ALUMUNIUM JENIS Al Mg Si 3.6082 DIN 1725 PADA PROSES PEMESINAN CNC MILLING moch yunus; Didi Suryana; Mulyadi Mulyadi
AUSTENIT Vol. 4 No. 01 (2012): AUSTENIT 04012012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.888 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4544317

Abstract

Machining process will produce a good product / work in accordance with the instructions specified by the finishing process, while still a lot of operator / mechanic machine tools are still faced with determining machining parameters such as cutting speed, feed rate, and the dept of cut.Melalui results of this study expected to contribute a measure of optimal parameters in CNC operations carried out by means of experiments Milling.Penelitian Al Mg Si material 3.6082 DIN 1725 using a CNC Milling. Any specimen that has been done on a CNC Milling with three variations of cutting speed, feed rate, and the dept of cut measured surface roughness (Ra). From the results of further experimental data are analyzed with regression models to obtain mathematical models. Mathematical models that produced a regression equation Y = 0.880-0.001 n- 0.004 f + 0.316 a 69.8% level of eligibility.
APLIKASI UDARA BUANG AC UNTUK PENGERING PAKAIAN Muchtar Ginting; Karmin Karmin; Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 4 No. 02 (2012): AUSTENIT 04022012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.611 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4544364

Abstract

Proses pengeringan pakaian merupakan kegiatan rutin di rumah tangga. Pengeringan pakaian di sinar matahari tergantung pada cuaca sedangkan pengeringan dengan mesin pengering yang sudah ada  memerlukan energi yang akan menambah biaya.  Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka dirancang alat pengering pakaian yang hemat energi. Alat pengering pakaian yang dibuat terdiri dari dua ruangan yaitu ruang pemanas dan ruang tempat pakaian basah. Sumber pemanas alat ini menggunakan udara panas dari buangan AC window 0,75 Hp. berkapasitas sekitar 5  kg pakaian basah. Proses pencucian pakaian secara manual kemudian diperas dan dikibaskan dan selanjutnya dikeringkan dalam alat ini. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :proses pengeringan 8 baju daster membutuhkan waktu 40 menit, 8 baju kaos membutuhkan waktu 45 menit dan 8 celana panjang butuh waktu 55 menit dan kebersihan pakaian terjamin karena udara panas tidak bersentuhan dengan pakaian.
PENGARUH DRUMUS OIL SEBAGAI MEDIA PENDINGIN TERHADAP PENINGKATAN KEKERASAN DAN TRANFORMASI FASA PADA PROSES PENGERASAN BAJA AMUTIT Karmin Karmin; Moch Yunus; Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT 06022014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1326.587 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546646

Abstract

Engineering process technology is basically an effort to optimize the use of natural resources effectively and efficiently in order to provide maximum benefit for the benefit of human life. Amutit steel is one of the low alloy steel which is identical to AISI O1 standard. This steel hardness can be increased through a heat treatment process that allows used for industrial purposes as cold work tool steels as well as other purposes. In this research the process of hardening, the steel is heated to a temperature of 8200 C and then cooled rapidly using a coolant emulsion (dromus oil with water). To reduce brittle properties and improve the ductility, the steel is then heated again at a temperature of 4000 C and held for one hour and cooled slowly in the furnace. The results amutit hardening of steel using a coolant with a mixture ratio variations dromus oil with water, after tempering highest hardness is 590 HV, obtained using dromus oil emulsion with water 1:30 ratio while using oil as quenching media produced 544 HV hardness.
PENGARUH CUTTER SPEED, FEED RATE DAN DEPT OF CUT PAD PROSES CNC MILLING TERHADAP NILAI KEKASARAN BAJA AISI 1045 BERBASIS REGRESI LINEAR Moch Yunus; M Ginting; Karmin Karmin
AUSTENIT Vol. 5 No. 1 (2013): AUSTENIT 05012013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.009 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546342

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menentukan  pengaruh  besaran  cutter speed, feed rate dan dept of cut pada proses CNC Frais/Milling terhadap nilai kekasaran baja AISI 1045. Proses frais yang dilakukan menggunakan pendingin dromus dengan variasi cutter speed antara 200 rpm s.d 350 rpm, variasi feed rate antara 14 mm/menit s.d 59,5 mm/menit dan variasi dept of cut 0,5 s.d 1,5 mm. Hasil dari proses frais untuk setelah dilakukan pengukuran kekasaran dan data nilai kekasaran tersebut diproses dengan menggunakan program SPSS 20 dihasilkan suatu bentuk formula regresi ganda Y = 6,473 + 0,004 X1 – 0,028 X2 – 0,422 X3, yang menyatakan bahwa 85,4% besarnya cutter speed, feed rate dandept of cut berpengaruh terhadap nilai kekasaran dan 14,6% nilai kekasaran dipengaruhi oleh gesekan chip terhadap benda kerja, kondisi pisau frais/cutter dan kesalahan teknis lainnya. Nilai keksaran yang paling kecil (permukaan yang halus) didapat pada cutter speed 250 rpm, feed rate 42,5 mm/menit dan dept of cut 1,5 mm.
ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP LOGAM DENGAN PERBEDAAN KEKERASAN Karmin Karmin; M Ginting; Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 5 No. 2 (2013): AUSTENIT 05022013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.736 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546366

Abstract

Proses  pengerjaan  dengan  mesin  yang  mempunyai  kemampuan  yang  sama untuk mencapai kekasaran/ kwalitas permukaan benda kerja, tetapi didalam kenyataan terkadang sulit dilakukan terhadap bentuk benda tertentu sehinga diperlukan harus memilih alternatip lain. Ampelas adalah salah satu perkakas yang  unik  yang  sampai  sekarang ini masih diproduksi dan dipasarkan yang artinya perkakas ini masih dipertahankan keberadaannya untuk kepentingan sebagai alat pemeroses material terutama yang sulit dikerjakan dengan mesin ataupun yang tidak mampu proses lain untuk mencapai kreteria kekasaran yang dibutuhkan. Secara teoritis kekasaran yang dihasilkan dengan penegerjaaan mesin atau alat, tidak saja tergantung dengan alat semata tetapi materialpun dapat mempengaruhi hal ini. Perkakas ini mempunyai banyak pilihan grit butiran abrasive yang disediakan yang tentunya akan menghasilkan keksaran yang berbeda. Pada penerapan grit ampelas yang sama terhadap bahan yang mempuyai kekerasan yang berbeda juga akan menghasilkan kekasaran permukaan yang berbeda pula. Sesuai dengan hasil pengujian dengan grit ampelas (60-1200) kekasaran yang mampu dicapai untuk pemerosesan material baja karbon adalah; (0,04-099 μm), kuningan (0,05-1,54 μm),Tembaga (0,08-1,69 μm), aluminium (0,14-1,93 μm)
APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENYESUAIAN SILABUS TERHADAP SKKNI GAMBAR TEKNIK Muchtar Ginting; Moch Yunus; Karmin Karmin
AUSTENIT Vol. 6 No. 1 (2014): AUSTENIT 06012014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.645 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546641

Abstract

Mengutip Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP. 240/MEN/X/2004 pada poin pertama , Memutuskan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor  Logam dan Mesin yang didalamnya terdapat Drawing, Design and Drafting, poin kedua yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sebagaimana dimaksud dalam AMAR PERTAMA berlaku secara nasional dan menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Teknik Mesin adalah penyelenggara pendidikan yang di dalam kurikulumnya terdapat sejumlah matakuliah antara lain adalah Gambar yang dibagi menjadi tiga yaitu: Gambar Teknik diberikan pada semester 1, Gambar Mesin 1 diberikan pada semester 2 dan Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) diberikan pada semester3. Silabus dan materi berdasarkan Referensi Menggambar Mesin dengan Standar ISO dan refrensi lain yang terkait.Untuk mengetahui apakah topik atau silabus Mata Kuliah Gambar pada Jurusan Teknik Mesin telah mencakup materi yang dibutuhkan pada Standar Kompetensi Gambar pada SKKNI, maka dilakukan penelitian tentang tingkat hubungan antara materi silabus sebagai objek dan SKKNI Gambar sebagai patokan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD)dan hasilnya ditampilkan dalam matrik House Of Quality (HOQ). Hasil analisa terhadap kesesuaian kompetensi silabus dengan SKKNI Gambar terdapat aspek kritis sebagai hasil penelitian yang perlu ditindak lanjuti antara lain adalah belum adamya kejelasan tentang bagaimana mengorganisasi pemilihan, penggunaan alat gambar, simbol, suaian dan toleransi maupun Gambar Detail dari komponen permesinan. Untuk penyempurnaan materin silabus maka disarankan adalah perlunya tambahan materi terkait dengan SOP proses penggambaran mulai awal sampai selesai lengkap dengan sistim filing, order maupun perubahannya, perlunya pengenalan dan penekanan penggunaan Alat Gambar manual maupun komputerisasi secara utuh, serta diperbanyak latihan gambar assembling yang berkaitan dengan fungsi komponen dan proses pengerjaan permesinan. 
OPTIMASI KOPLING SENTRIFUGAL DENGAN VARIASI MASSA KAMPAS KOPLING Natabaya Saimona; Tri Widagdo; Dicky Seprianto; Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 8 No. 1 (2016): AUSTENIT 08012016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.694 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547567

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh massa kampas koplingsentrifugal terhadap putaran masuk dan keluar pada mekanisme kopling sentrifugal. Penulis mencari untuk mengetahui apakah penggunaan beberapa model massa kopling sentrifugal ini lebih effesien jika dibandingkan dengan model standar pabrikan. Pengumpulan data dilakukan malalui pengamatan dan pengujian. Untuk menganalisa data menggunakan alat simulasi transmisi CVT dan diukur menggunakan alat ukur tachometer. Kesimpulannya bahwa semakin rendah massa kopling sentrifugal maka semakin mudah meraih menyalurkan putaran pada nilai putaran mesin rendah. Akan tetapi, semakin mudah kehilangan grip pada putaran tinggi. Penulis menyarankan bahwa untuk penggunaan jenis mekanisme kopling sentrifugan dengan massa kampas yang ringan sangat dianjurkan pada kendaraan atau perkakas permesinan yang membutuhkan akselerasi dan momen torsi yang tinggi.
ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP SPINDLE SPEED DAN FEEDING PADA PROSES SURFACE MILLING MENGGUNAKAN MESIN CNC DENGAN TEKNOLOGI CAM Tri Hidayat; Tri Widagdo; Dicky Seprianto; Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 8 No. 1 (2016): AUSTENIT 08012016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.326 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547579

Abstract

Analisis Kekasasaran ini  bertujuan Untuk Mengetahui Nilai Kekasaran Terhadap variasi  spindel speed dan feeding berbeda-beda   pada proses surface milling menggunakan mesin CNC dengan teknologi CAM, Kekasaran permukaan merupakan salah satu tolak ukur kualitas suatu produk (benda kerja) maka perlu diketahui strategii pemakanan yang tepat sehingga didapat nilai kekasaran permukaan yang baik. material yang akan di analisa kekasaran  ini mengunakan bahan alumunium paduan dengan ukuran 100x50x15 mm, dengan putaran mesin (n), kecepatan potong (Vc) yang bervariasi , gerak pemakanan (F) yang bervariasi, dengan kecepatan spindle speed (n) = 800 Rpm, 1000 Rpm,1500 Rpm, (F) = 300 mm/menit, 400 mm/menit, 500 mm/menit, mengunakan single depth cutter 2 gigi,  diameter  mm dengan dalam pemakanan 2 mm, 1 mm untuk sekali makan, mesin yang digunakan  adalah mesin emco VMC-200 Dengan kontrol mitsubisi M70  3 axis. Didapat dari analisis yang telah dilakukan bahwa tingkat kekasaran (Ra) yang paling rendah didapat pada spindle speed 1500 Rpm, dengan feeding 300 mm/menit dengan nilai (Ra) 1,062 μm, Nilai Ra Yang paling besar terdapat pada spindle speed 800 Rpm, dengan feeding 400 mm/menit dengan nilai (Ra) 3,686 μm, dan Pengunaan perangkat lunak CAM dapat Mempengaruhi proses pembuatan benda kerja sederhana maupun komplek/rumit, Dengan mengacu pada percobaan mengunakan feeding 300 Rpm dapat dibuat persamaan regresi linear Y= 0,002x+5,282 yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan nilai kekasaran permukaan.
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI DESA KAYUNI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT Muhammad Misbachudin; Desylita Subang; Tri Widagdo; Moch Yunus
AUSTENIT Vol. 8 No. 2 (2016): AUSTENIT 08022016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.782 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547583

Abstract

Energi listrik merupakan alah satu sumber energi yang sangat berperan  penting  dalam kehidupan manusia, baik dalam sektor rumah tangga, pertanian, publik, maupun industri. Penyediaan energi listrik merupakan salah satu infrastruktur yang wajib dipenuhi agar kegiatan masyarakat di suatu daerah dapat berjalan denga baik, sehingga proes perkembangan pun dapat terlihat. Air merupakan salah satu potensi utama disetiap pelosok daerah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal, sementara sampai saat ini kita tau bahwa air merupakan  salah satu energi yang dapat diperbaharui. Sehingga disaat kita  dapat memanfaatkan energi tersebut secara maksimal dan bertanggung jawab, kita tidak perlu lagi bergantung pada bahan bakar fosil yang sewaktu-waktu dapat mengalami krisis ketersediaan, salah satu potensi alam yang belum dimanfaatkan adalah, air terjun Kayuni didesa Kayuni Kabupaten Fakfak, provinsi Papua Barat yang mempunyai tingggi jatuh air (Head) 7.5 m dan debitnya 1.61 m3 per second sehingga dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan turbin air untuk pemenuhan energi listrik bagi penduduk di sekitarnya. Perancangan turbin diawali dengan pemilihan turbin berdasarkan putaran spesifik (N) yang dihitung berdasarkan data head dan debit (Q) yang diperoleh, setelah diketahui  jenis turbin  yang sesuai maka dapat dilakukan perancangan turbin (runner), sudu, nozel, penstok dan poros pada perancangan ini dihasilkan gambar kerja dari (runner, sudu, nozel, penstok dan poros yang nantinya  desain dari turbin impuls ini dapat digunakan  dalam berbagai kondisi yang ada di pelosok Indonesia  sehingga pada akhirnya dapat membantu mengurangi krisis energi listrik yang terjadi.
ANALISA KERUSAKAN MAIN CONTROL VALVE PADA INSTALASI PIPA AIR Arief Baharsah; Moch Yunus; Didi Suryana
AUSTENIT Vol. 8 No. 2 (2016): AUSTENIT 08022016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.936 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547585

Abstract

Setelah analisa dan perawatan pada main control valve, diketahui bahwa penyebab terjadinya kegagalan pada Part valve. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kegagalan pada komponen tersebut, harus dilakukan penelitian dan pengumpulan data. Data yang akan digunakan diperoleh dari proses disassembling (pembongkaran) dan observasi terhadap kedua komponen tersebut, studi literature dan wawancara dengan mekanik yang bersangkutan. Setelah proses pengumpulan data, ditemukan sebuah scratch (goresan) pada inner parts dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan fungsi pada valve. Kasus ini kemungkinan disebabkan  mengalami overheat dan kontaminasi dari  oil. Dan untuk mencegah terjadinya kegagalan fungsi di waktu mendatang.