Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

MESIN PEMARUT TANAMAN UMBI-UMBIAN DENGAN PEMARUT MODEL CAKRA PADA HOME INDUSTRY Almadora Anwar Sani; Nurriyanti Nurriyanti
AUSTENIT Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT: Oktober 2014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.438 KB)

Abstract

Tanaman umbi-umbian memiliki banyak manfaat dan fungsinya, terutama pada olahan makanan dan jajanan pasar. Tanaman umbi-umbian merupakan makanan alternatif pengganti beras yang memiliki sumber karbohidrat. Salah satu cara mengolah tanaman umbi-umbian menjadi bahan baku makanan yaitu dengan diparut. Kebutuhan alat pemarut yang mudah digunakan, aman dalam penggunaan, mudah dalam perawatan dan ekonomis sangat dibutuhkan di home industry.Untuk memenuhi kebutuhan home industry perlu sebuah alat teknologi tepat guna yang terjangkau oleh penggunanya. Design alat pemarut tanaman umbi-umbian memiliki  bagian utama pemarut yang dibutuhkan antara lain : pemarut, penggerak, dan rangka. Pemarut menggunakan sistem model cakra (disc) yang pada permukaannya terdapat duri sebagai pisau pemarut. Penggerak menggunakan motor listrik dengan konsumsi listrik 125 watt dengan putaran 1400 rpm. Rangka berfungsi sebagai penopang pemarut dan motor listrik, rangka juga berfungsi sebagai alat pengaman. Hasil pemarutan tanaman umbi-umbian dapat memarut dengan kapasitas produksi sekitar 60 kg/jam. Selain dapat memarut tanaman umbi-umbian, mesin pemarut ini dapat memarut kelapa, dan biji-bijian. 
PENGARUH DEPT OF CUT DAN FEEDRATE DENGAN CUTTER DIAMETER 60 MM TERHADAP KERATAAN PERMUKAAN MATERIAL ASTM A36 PADA MESIN MITSUBISHI CNC-MILL 3A Didi Suryana; Almadora Anwar Sani; Dicky Seprianto; Iskandar Iskandar
AUSTENIT Vol. 7 No. 1 (2015): AUSTENIT: April 2015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.262 KB)

Abstract

Fungsi Mesin CNC-Mill 3A salah satunya adalah meratakan permukaan benda kerja. Jenis material yang akan digunakan ASTM a36.  Mesin yang digunakan Mitsubishi CNC-Mill 3A dengan diameter cutter 60 mm. kedalaman pemakanan yang diuji 0,15 mm, 0,1 mm, 0,05 mm; federate  30 mm/mnt, 40 mm/mnt, 50 mm/mnt, 60 mm/mnt; kecepatan putaran spindle 600 rpm. Untuk mengetahui kerataan permukaan benda kerja dilakukan dengan pengamatan menggunakan Prussian Blue Paste. Benda kerja yang telah dikerjakan pada mesin CNC-Mill 3A diberikan Prussian Blue Paste dengan cara dioleskan pada permukaan salah satu benda kerja, kemudian disatukan dengan ditumpuk lalu dipisahkan. Hasil uji permukaan benda kerja dengan Prussian Blue Paste menunjukkan kerataan permukaan dipengaruhi oleh dept of cut, federate mempengaruhi kekasaran permukaan, semakin sedikit pemakanan terhadap benda kerja, kerataan permukaan benda kerja jadi semikin rata.
ANALISA PENGARUH PROSES PERMESINAN MESIN CNC MILLING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA MATERIAL BAJA 9SMn36 1.0736 Chan Sovannara; Tri Widagdo; Moch Yunus; Almadora Anwar Sani
AUSTENIT Vol. 8 No. 2 (2016): AUSTENIT: Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.975 KB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang “Analisa Pengaruh Proses Permesinan Mesin CNC Milling Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Material Baja  9SMn36 1.0736”. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: Mengetahui pengaruh proses permesinan CNC milling dan nilai kekasaran (Ra , Rt ), terhadap kekasaran di proses pada pemrograman CNC milling dan mengetahui pengaruh proses mesin yang menghasilkan waktu potong pada pemrograman CNC milling.  Pembuatan spesimen pada dasarnya dilakukan dengan proses mesin CNC Milling untuk mendapatkan spesimen sesuai produk yang aslinya, penulis mencoba melakukan penelitian untuk membuat spesimen dimulai dengan pemilihan material yang kekerasanya sama atau mendekati kekerasan spesimen aslinya dan proses pemesinan dengan melakukan variasi perubahan pengaruh kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan menggunakan mesin CNC Milling type EMCO VMC- 200. Dari hasil analisis pengaruh kecepatan pemakanan dan kedalaman pemakanan terhadap kekasaran permukaan pada proses pembuat spesimen meggunakan mesin CNC milling menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara perubahan feed rate dengan hasil kekasaran permukaan dari hasil pengujian sperimen. Nilai hasil uji kekasaran yang di dapat adalah Permukaan benda yang memiliki nilai rata-rata kekasaran paling rendah dengan kecepatan pemakanan 100 mm dan kedalaman pemakanan 0.5 mm adalah 2.468 µm dan kecepatan pemakanan 300 mm/menit dengan kedalaman pemakanan 0.2 mm memiliki nilai rata-rata kekasaran paling tinggi adalah 6.467 µm. Pada hasil tersebut dapat memberikan perlakuan kedalaman pemakanan 0,5 mm dengan kecepatan pemakanan terhadap benda kerja memiliki tingkat kekasaran permukaan yang terendah.
MODIFIKASI TANG SEBAGAI PEMBUKA BUAH DURIAN PORTABLE Almadora Anwar Sani; Mardiana Mardiana; Dicky Seprianto
AUSTENIT Vol. 9 No. 1 (2017): AUSTENIT: April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.254 KB)

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan manfaat buah durian yang dapat dijadikan bahan olahan, membuat masyarakat ingin mengolah isi buah durian. Industri kecil dan menengah di Indonesia berkembang cukup pesat. Banyak industri kecil saat ini berlomba untuk merancang serta menciptakan suatu produk dengan harga murah dan kualitas baik, sehingga dapat bersaing di pasaran dengan produk barang jenis lain. Agar buah durian dapat dinikmati atau diolah perlu proses untuk membuka kulit buah durian dangan cara dibelah. Pembuatan alat ini terinspirasi dari sistem kerja tang. Alat ini bekerja seperti tang, membuka dan menutup. Metode dalam penelitian ini meliputi pengamatan, study literature, desain alat dan eksperimental. Alat pembelah buah durian ini dapat digunakan dan dikembangkan untuk rumah tangga maupun industri kecil dan menengah. Dengan desain yang sederhana memudahkan untuk penggunaan dalam membuka kulit buah durian. Alat Pembuka kulit buah durian dapat digunakan oleh kalangan pribadi, pedagang buah durian, pengusaha buah durian pada industry kecil dan menengah. Alat ini digunakan, simple dan dapat dibawa (portable) dan mudah dalam perawatan.
DESAIN TEMPAT PARKIR SEPEDA MOTOR BERTINGKAT DENGAN SISTEM OTOMASI Almadora Anwar Sani; Ali Medi; Irawan Malik; Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 10 No. 1 (2018): AUSTENIT: April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.196 KB)

Abstract

Parkir kendaraan khususnya sepeda motor saat ini membutuhkan lahan parkir yang luas. Seiring dengan meningkatnya jumlah sepeda motor setiap tahunnya lahan parkir menjadi semakin kurang dan sempit. Masalah lainnya dengan sistem parkir konvensional saat ini membuat parkir menjadi semrawut, ditambah tidak teraturnya pemilik kendaraan dalam memarkirkan kendaraannya dan menjamurnya juru parkir liar. Kebutuhan lahan parkir di perkotaan menjadi hal yang serius untuk ditangani seiring perkembangan kendaraan yang terus bertambah. Solusi dari permasalahan lahan parkir telah dicoba oleh Negara Maju dengan memanfaatkan parkir betingkat otomatis, yang dapat dekendalikan oleh  pengendara dengan mudah. Sistem parkir ini menggunakan sistem otomasi yang dikendalikan dengan komputer. Sistem parkir bertingkat otomatis yang dikembangkan saat ini disusun dengan vertikal keatas dan bisa dirancang untuk vertikal ke bawah tanah. Solusi parkir seperti ini menjadi alternatif untuk  menanggulangi lahan parkir yang mulai berkurang. Cara kerja sistem parkir otomatis menggunakan sistem pneumatik, sensor, kamera dan komponen mekanis untuk mengambil sepeda motor, memindahkannya ke seluruh slot parkir yang kosong. Luas area parkir 45 m2 tinggi bangunan 9 m, dengan daya tampung maksimum 20 sepeda motor. Tempat parkir ini dapat digunakan pada area perkantoran, pasar, mall, tempat rekreasi dan lokasi lainnya yang membutuhkan tempat parkir khususnya sepeda motor.
PENGARUH PENDINGINAN METODE DOUBLE QUENCHING TERHADAP KEKERASAN PELAT BAJA KARBON RENDAH HASIL PACK CARBURIZING Firdaus Firdaus; Almadora Anwar Sani; Muhamad Solehan
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT: Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.384 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses pendinginan dengan metode double quenching terhadap nilai kekerasan plat baja karbon rendah hasil pack carburizing dengan variasi waktu tahanan dan media karburasi arang tempurung kelapa. Proses karburasi adalah proses pengerasan permukaan pada logam untuk mendapatkan sifat keras pada permukaan dan sifat ulet pada bagian tengah logam. Pada penelitian ini, proses pack carburizing dilakukan pada temperatur 9000 C dengan 3 variasi waktu tahanan yang berbeda yaitu 1,5 jam, 2 jam dan 2,5 jam, dimana satu waktu tahanan menggunakan 3 spesimen uji. Komposisi media karburasi menggunakan 100% serbuk arang tempurung kelapa. Proses quenching pertama menggunakan air kemudian spesimen uji dipanaskan kembali diluar kotak karburasi pada temperatur 8000 C selama 1 jam dengan oli sebagai media quenching kedua. Dari hasil pengujian kekerasan diperoleh nilai kekerasan rata-rata spesimen uji dengan watu tahanan 1,5 jam sebesar 92,5 HRB, waktu tahanan 2 jam sebesar 95,8 HRB dan waktu tahanan 2,5 jam sebesar 92,9 HRB. Sedangkan hasil pengujian struktur mikro pada permukaan spesimen uji sebelum pack carburizing terlihat fasa ferit dengan sedikit fasa perlit dan pada permukaan spesimen uji setelah pack carburizing terdapat fasa ferit ang semakin sedikit dengan fasa perlit yang semakin banyak.
PENGARUH PARAMETER PROSES RAPID PROTOTYPING DENGAN TEKNOLOGI STEREOLITHOGRAPHY TERHADAP KEKERASAN SPESIMEN UJI Wirda Novarika; Muchtar Ginting; Almadora Anwar Sani; Dicki Astra
AUSTENIT Vol. 11 No. 2 (2019): AUSTENIT: Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.101 KB)

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekerasan material resin spesimen roda gigi dengan menggunakan prameter berbeda. Pada proses pengujian ini penguji menggunakan alat uji kekerasan Brinnel (HB / BHN), yang menggunakan indentor bola baja ⌀5 mm dan P(Kg) 250 Kg. Hasil dari pengujian ini didapatkan bahwa pengaruh prameter Exposure Time berpengaruh terhadap kekerasan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Studi Literatur, observasi dan Konsultasi. Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode analisis Statistical Anova.
RANCANG BANGUN ALAT PENGOLAHAN OLI BEKAS MENJADI BAHAN BAKAR CAIR DIESEL DENGAN PERLAKUAN PANAS Yudi Pratomo; Azharuddin .; Almadora Anwar Sani
MACHINERY: Jurnal Teknologi Terapan Vol. 1 No. 1 (2020): Machinery: Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.487 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4540898

Abstract

Oli bekas merupakan golongan limbah B3. Dengan jumlah yang banyak setiap harinya sangat baik jika dapat diolah menjadi bahan yang dapat digunakan. Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat alat mengolah limbah oli bekas menjadi bahan bakar cair dengan menggunakan perlakuan panas atau metode pirolisis. Metode pirolisis dilakukan pemanasan dengan sedikit oksigen atau reagen lainnya dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Pengujian dilakukan agar dapat mengetahui kinerja alat tersebut untuk mendapatkan jumlah bahan bakar cair yang dihasilkan beserta karakteristiknya. Pada penelitian ini limbah oli bekas akan dipanaskan dari suhu 30 ᵒC hingga suhu maksimal 350 ᵒC dengan rentang waktu hingga bahan oli bekas habis. Bahan bakar cair yang dihasilkanakan di uji untuk mengetahui karakteristiknya. Pada pengujian kinerja alat didapat suhu penguapan bahan bakar adalah 270 ᵒC dan suhu maksimal hingga 345 ᵒC selama 106 menit. Hasil Bahan bakar cair terdiri dari 2 jenis yaitu bahan bakar A sebanyak 1.3 liter dan bahan bakar B sebanyak 1.7 liter. Bahan Bakar A digunakan dalam pengujian karakteristik karena lebih mudah terbakar dibandingkan bahan bakar B. Bahan bakar A memiliki nilai karakteristik yang berbeda dengan bahan bakar diesel lainnya perbedaan terdapat pada nilai kadar air dan titik nyala. Kadar air yang dimiliki bahan bakar A sangat jauh melebihi batas standar pertamina yang berada pada angka dibawah 1% sedangkan bahan bakar A memiliki kadar air yang tinggi yaitu 20,5632 %. Untuk titik nyala bahan bakar A jauh lebih rendah dari bahan bakar lainnya yaitu 34,3°C. Kata Kunci: Oli bekas, pirolisis, bahan bakar diesel.
PENGARUH KATALIS (NaOH) DALAM PROSES SERTA HASIL PENGOLAHAN OLI BEKAS MENJADI BAHAN BAKAR CAIR (BBC) Muhammad Rizky Rahmaddy; Azharuddin .; Almadora Anwar Sani
MACHINERY: Jurnal Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1 (2021): Machinery: Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.906 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4748501

Abstract

Penggunaan minyak pelumas yang semakin meningkat tiap tahunnya, maka limbah yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Berdasarkan kriteria limbah yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, oli bekas termasuk kategori limbah B3. Meski oli bekas masih bisa dimanfaatkan, bila tidak dikelola dengan baik, ia bisa membahayakan lingkungan. Di lain pihak ketergantungan terhadap minyak bumi pada waktu yang sama akan terus meningkat akibat pertambahan penduduk dan kegiatan industri dan pembangunan. Akibat dari hal ini adalah harga energi yang semakin tinggi dan pasokan minyak yang menurun. Proses dalam penelitian ini adalah mengolah limbah oli bekas tersebut dengan metode perlakuan panas dan membandingkan hasil serta proses pengolahan limbah oli bekas dengan menggunakan katalis dan tanpa menggunakan katalis. Kemudian diuji sampel hasilnya dan dibandingkan dengan standar bahan bakar yang sudah ada. Katalis terbukti mempengaruhi proses serta hasil yang dihasilkan pada proses pengolahan oli bekas. Dapat dilihat pada pembahasan proses dengan menggunakan katalis lebih cepat menghasilkan produk minyak ketimbang dari proses tanpa menggunakan katalis, dan juga produk yang dihasilkan pada proses menggunakan katalis lebih banyak dan lebih bagus kualitasnya daripada produk yang dihasilkan tanpa menggunakan katalis. Disitu membuktikan bahwa fungsi katalis bekerja dengan baik yaitu sebagai pemercepat laju reaksi dan meningkatkan hasil reaksi yang dikehendaki.
PERENCANAAN MESIN MINI FREEZER PENGAWETAN IKAN GILING 20 KG Ema Agustina; Almadora Anwar Sani; Solin Aminullah
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 2 No 1 (2016): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.74 KB)

Abstract

Mesin Pengawetan ikan giling dengan kapasitas 20 kg merupakan alat untuk Mengawetan ikan giling yang yang biasanya digunakan untuk membuat pempek, kerupuk dan lain-lain. Mesin pendingin ini digunakan karena daging ikan tidak tahan lama dan mudah membusuk jika ditempatkan di udara terbuka dan pada suhu biasa. Penyebab kerusakan daging ikan diantaranya adalah aktifnya mikroorganisme dan bakteri yang ada dalam daging ikan.. Pada suhu dan keadaan lembab, mikroorganisme dan bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Maka untuk keperluan diatas suatu teknik refrigerasi sangat diperlukan untuk proses pendinginan ikan. Pendingin dibagi menjadi dua, yaitu yang mendinginkan pada suhu +4°C dan -20°C sebagai tempat penyimpanan berkepanjangan untuk ikan. Beberapa pendingin dapat mencairkan material dengan sendirinya, namun beberapa pendingin lain pencairan daging ikan dapat dilakukan secara manual. Beberapa faktor seperti suara mesin atau suara bising, bau, atau perubahan temperatur harus tidak terjadi pada proses pendinginan. Pada mini freezer pengawetan ikan yang mempunyai pendingin dengan suhu - 18oC dapat untuk menyimpan daging ikan selama beberapa bulan, jenis refrigeran yang digunakan untuk Mesin pengawetan ikan giling ini, yaitu refrigeran primer (R-134a), Beban pendingin total mesin mini freezer Pengawetan ikan giling adalah sebesar 201,34 watt, nilai COP mesin mini freezer pada perenanaan sebesar 3,03, nilai efisiensi 81 % dan dengan daya kompresornya adalah 0,0729634031 Kw atau sebesar 72,96 watt.