Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RANCANG BANGUN KULKAS MINI TERMOELEKTRIK Yusril Ihza; Widiyatmoko Widiyatmoko; Almadora Anwar Sani
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 2 No 2 (2016): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.026 KB)

Abstract

Mesin pendingin ramah lingkungan dibutuhkan guna mengurangi dampak buruk dari refrigeran. Tujuan darirancang bangun kulkas mini termoeletrik adalah merancang sistem pendingin termoelektrik, merakit sistempendingin termoelektrik dan menguji kulkas mini termoelektrik. Langkah rancang bangun kulkas mini dimulaidari menghitung beban pendingin, menentukan desain alat, dan menentukan komponen-komponen utama kulkasmini termorelektrik. Merakit kulkas mini termoelektrik dilakukan agar dapat memvalidasi kulkas minitermoelektrik. Kemudian menguji performa kulkas mini termoelektrik dengan cara mengambil data suhulingkunga, suhu kabin, suhu sisi dingin termoelektrik, suhu panas termoelektrik, mengukur arus dan teganganlistrik yang masuk ke peltier. Dari hasil penelitian didapatkan perhitungan beban transmisi 1,55 Watt, bebanproduk adalah 13,8125 Watt, hasil perhitungan beban infiltrasi adalah 0,0,63 Watt, dan hasil total bebanpendingin adalah 15,43 Watt, sedangkan COP kulkas mini termoelektrik adalah 0.067.
PERENCANAAN DAN PERAKITAN BLOOD BANK REFRIGERATOR HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN Widiyatmoko Widiyatmoko; Almadora Anwarsani; Gilang Saputra
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 3 No 1 (2017): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.436 KB)

Abstract

Blood Bank Refrigerator Adalah Alat Penyimpan Darah Untuk Menjaga Kualitas Darah agar tetap Baik dalamProses Tranfusi. Tujuan dari Rancang Bangun Blood Bank Refrigerator ini adalah Untuk Mengetahui TotalBeban Pendingin, Komponen Utama Refrigerasi, Langkah Perakitan, Biaya Perakitan Dan COP Aktual. Metodeyang Digunakan Meliputi 5 Tahapan yaitu Perencanaan, Meliputi : Beban Kalor Konduksi, Beban Produk danBeban Infiltrasi, Pemilihan Komponen, Perencanaan Biaya, Perakitan, dan Pengujian Blood Bank Refrigerator.Pengujian COP Dilakukan dengan Pengambilan Data Temperatur Lingkungan Dan Kabin, Tekenan Dischargedan Tekanan Suction, Tegangan Listrik Dari Sumber Listrik, dan Arus Listrik yang Masuk Ke Kompresor.Beban yang Digunakan adalah 10 Kantong Darah Dengan Berat 2,5 kg. data yang Telah diambil Dianalisiskembali Menggunakan Aplikasi Cool Pack Untuk Mendapatkan Nilai Entalpi. Berdasarkan Seluruh ProsesPenelitian dapat di Simpulkan bahwa total beban pendingin adalah 167 watt dengan rincian beban transmisi9,842 watt beban infiltrasi 16,168 watt, beban produk 125,56 watt dan safety factor 15,156 watt, komponencompressor perencanaan 58 watt, perencanaan kondensor183,4 watt sebanyak 10 U lengkukan pipa,perencanaan pipa kapiler panjang 1,96 m dengan diameter 0,63 mm, evaporator dengan tipe RT4 dengan luas2200 cm2, kemudian erdasarkan langkah-langkah perlakitan dapat diambil garis besar proses perakitan meliputipersiapan (pembelian komponen sesuai perencanaan), perakitan kerangka, body dan alat dan komponen(refrigerasi dan kelistrikan) mesin mini freezer, diakhiri dengan Finishing (pengecatan dan Pengrapihan).
Optimalisasi Cycle Time Proses Vacuum Forming Pada Kemasan Plastik Almadora anwar Sani; Dicky Seprianto; Didi Suryana; Iskandar Iskandar; M Khaira Fajri
TEKNIKA Vol. 17 No. 1 (2023): Teknika Januari - Juni 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7943352

Abstract

Alat vacuum forming otomatis untuk pengemasan produk, dilakukan pengembangan sehingga dapat lebih efisien dari sebelumnya. Permasalahan yang dihadapi adalah proses naik turunnya plastic clamp dari meja vacuum ke bagian kotak heater, yang masih manual menggunakan tenaga dari operator, sehingga mengakibatkan kurang efisien dalam pengerjannya. Maka dilakukan pengembangan terhadap alat vacuum forming yang telah ada dan melakukan peningkatan di beberapa bagian dengan tujuan meningkatkan efisiensi alat, meningkatkan peforma alat dan mengurangi beban kerja dari operator. Dalam proses pengembangan ini beberapa komponen dibuat menggunakan teknologi addictive manufacturing yaitu menggunakan mesin 3D Printing. Bahan yang digunakan dalam proses pengujian alat ini adalah plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) ukuran 400mm x 400mm, dengan ketebalan 0,35 mm. Hasil yang diperoleh adalah kemasan produk sesuai dengan permodelan yang digunakan. Hasil bentuk dipengaruhi dari proses vacuum forming pada saat waktu pemanasan, apabila bendanya memiliki bentuk yang lebih rumit maka diperlukan waktu pemanasan plastik yang lebih lama. Kata kunci - Cycle Time, Pengemasan, Vacuum Forming, Kemasan Plastik
PENGARUH VARIASI MATERIAL MATA PAHAT ENDMILL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN PADA CNC ROUTER 3018 Muhammad Andhika; Iskandar Ismail; Almadora Anwar Sani; Dodi Tafrant
MACHINERY: Jurnal Teknologi Terapan Vol. 4 No. 2 (2023): Machinery:04022023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8049203

Abstract

The purpose of this study is to find out what chisel is the best for cutting acrylic resin and evaluate which one is the best, which can be seen from the surface roughness value obtained through the cutting process. The workpiece materials used in this study are acrylic resins and various types of chisels, namely HSS, carbide and tungsten, Because the chisel has different characteristic properties, so it can be used as a comparison. For the next process, the workpiece is fed three times with a spindle kec of 1000 rpm and a cut kec of 400 mm / minute and a feeding depth of 0.5 mm. It can be concluded that the surface roughness data of the workpiece, the value of the surface roughness of the workpiece of acrylic resin is averaged from the smoothest to the roughest, namely HSS, tungsten chisel, and the roughest carbide. The average roughness value of the HSS chisel is 0.751 μm and the average roughness value of the tungsten chisel is 1.578 μm and the roughness value of the carbide chisel is 1.768 μm.