This Author published in this journals
All Journal AUSTENIT
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGOLAHAN JAMUR TIRAM MENGGUNAKAN MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYING) Tri Widagdo; Samsul Rizal; Jaksen M Amin
AUSTENIT Vol. 6 No. 1 (2014): AUSTENIT 06012014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.326 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546617

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur yang memiliki kandungan protein yang tinggi serta kandungan Omega 3 yang seimang, sehinggga sngat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan otakp. Artikel ini dibuat sebagai salah satu luaran Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Iptek Bagi Masyarakat (IbM) sebagian besar telah selesai dilaksanakan. Secara umum kegiatan dibagi menjadi 3 kelompok, antara lain:- Pengadaan Mesin Penggorengan pada tekanan rendah (Vacuum Frying), yang berfungsi untuk menggoreng Jamur Tiram pada suhu rendah.- Melaksanakan kegiatan pelatihan kepada UKM mitra. Materi kegiatan meliputi:  Pengoperasian mesin dengan benar, Perawatan serta perbaikan mesin- Membuat laporan kegiatan, terdiri dari Laporan Kemajuan, Laporan Akhir Kegiatan serta Desiminasi.Hasil pengujian mesin yang telah dilaksnakan di UKM mitra, pada proses penggorengan Jamur Tiram dengan tekanan vakum diset sekitar angka – 70cmHg, pada 3 variasi suhu antara lain adalah:- Pada temperature penggorengan 700C durasi penggorengan optimum 70 menit kondisi jamur renyah dan kering- Pada temperature penggorengan 800C durasi penggorengan optimum 60 menit kondisi jamur renyah dan kering- Pada temperature penggorengan 900C durasi penggorengan optimum 50 menit kondisi jamur renyah dan kering. 
ANALISIS PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PERLAKUAN PANAS PRODUK PANDAI BESI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN BATANG PISANG Sailon Sailon; Samsul Rizal
AUSTENIT Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT 06022014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4757.909 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4546688

Abstract

Salah satu rangkaian proses pengerjaan logam yang dilakukan oleh pandai besi adalah proses pendinginan, dimana media pendingin yang biasa dilakukan oleh pandai besi selama ini adalah air. Dari hasil pengamatan di lapangan penulis menemukan ada seorang pandai besi yang melakukan pendinginan dengan media batang pisang. Tujuan penelitian ini adalah meneliti perubahan-perubahan sifat mekanik dari logam (terutama sifat kekerasannya) akibat perlakuan pendinginan dengan batang pisang pada berbagai variasi waktu. Pada penelitian ini variasi waktu pendinginan diambil 1, 3, 5, 10 dan 15 menit. Dari kelima variasi waktu tersebut diharapkan didapatkan waktu pendinginan yang paling optimum. Berdasarkan analisa data hasil pengujian dan analisis foto struktur mikro sampel, kesimpulan yang didapat adalah, dengan mengunakan media pendingin batang pisang terjadi penurunan kekerasan. Penurunan ini disebabkan karena laju pendinginan yang lambat. Waktu pendinginan yang paling optimum adalah 5 menit. Unsur-unsur kimia pada batang pisang tidak memberikan pengaruh terhadap perubahan sifat mekanik logam. 
COMPOSITE MATRIX POLYESTER REINFORCE FIBRESKIN GELAM; PREPARATION AND MECHANICAL PROPERTIES Agung Mataram; Samsul Rizal; Ahmad Zamheri
AUSTENIT Vol. 7 No. 1 (2015): AUSTENIT 07012015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.86 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547530

Abstract

Gelam (melaleuca leucandendra) is one plant that is widely available in South Sumatra potential into cellulose extraction. His plant is widely used for building materials and wood products processed the rest of the powder timber furniture industry. While, the skin of this plant is not used for anything. In fact, from  the structure of the skin that have fiber, skin of gelam  has the potential to be a valuable product, one of them with a matter in the form of composite reinforcement. While today's technology demands urgent environmental friendly technology product makers, especially friendly to the environment. The analysis conducted in this study utilizes softwood bark fiber serves as reinforcement to resin volume fraction ratio : Resin 100% : Filler 0%(A), Resin 90% : Filler 10% (B) Resin 80% : Filler 20%(C), Resin 70% : Filler 30%(D), Resin 60% : Filler 40% (E). Observed characteristics are kekutan composite tensile and impact strength. On average the highest tensile stress is the value obtained from the variation of the volume fraction of the specimen D (70% resin: 30% fiber) that is equal to 17.96 N/mm2, while the average value obtained from the lowest voltage variation of the volume fraction of the specimen B (90 % resin: 10% fiber) that is equal to 12:35 N/mm2. The average value of tensile strain obtained specimens A, B, C, D and E are the same, namely 0.68%. High MOE happens to specimens B, C and E, it indicates that the greater the value of the modulus of elasticity of the material is more difficult to increase the length, in this case the smallest specimen D modulus of elasticity. The average value of the energy required to break the specimen is equal to the highest Joule 34.728, obtained from the variation of the volume fraction of specimen D (70% resin: 30% fiber).
DESAIN OPTIMASI SUDU KIPAS SENTRIFUGAL Ali Medi; Samsul Rizal
AUSTENIT Vol. 7 No. 2 (2015): AUSTENIT 07022015
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.604 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4547543

Abstract

Artikel ini membahas tentang cara optimasi desain kipas sentrifugal menggunakan analisis elemen hingga dengan menggunakan Autodesk Inventor 2013. Dalam analisis kipas sentrifugal yang digunakan analisis siklus simetri. Ada dua bahan yang digunakan dalam optimasi desain yaitu; baja ringan dan baja.kekuatan tinggi paduan rendah Harapan desain di bawah 0,5 mm perpindahan dan di atas faktor 1,5 keselamatan. Hasil analisis didapat desain yang baik adalah baja kekuatan tinggi paduan rendah (high strength low alloy steel) dengan ketebalan 4 mm dan 5 mm