Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemanfaatan Chitosan Dari Limbah Kulit Udang Sebagai Pestabil Pada Nanopartikel Perak Dengan Bioreduktor Daun Serai (Cymbopogon citratus) Fatimah; Islawati; Asdinar; AR.Pratiwi Hasanuddin
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v6i2.720

Abstract

This study was based on the background Renewable research in nanotechnology has shown the creation of new, better performing products. Nanoparticles are part of nanotechnology which plays an important role in the development of science, especially its application in various fields including the health sector Chitosan has been widely applied commercially in the chemical, food and pharmaceutical industries. Chitosan can be a stabilizer alternative in the formation of silver nanoparticles.The purpose of this study was to determine the use of chitosan from shrimp shell waste as a stablizer on silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor. This research is a type of experimental research. Experiments were carried out to determine the ability of chitosan from shrimp shell waste as a stabilizer in silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor. Based on the results of the research, the spectrum shows that the silver nanoparticles without the addition of chitosan are formed at a maximum wavelength of 442 nm - 448 nm, while for silver nanoparticles with the addition of chitosan are at a wavelength of 458 nm - 470 nm. The conclusion Chitosan from shrimp shell waste can be used as a stabilizer in silver nanoparticles with lemongrass leaf as bioreductor with a maximum wavelength of 470 nm with a synthesis time of up to 72 hours with an absorbance value of 0.610 nm.
Uji Bioaktivitas Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karier Gigi A.R.Pratiwi Hasanuddin; Subakir Salnus
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v5i2.11490

Abstract

Abstrak Kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor yang dapat menimbulkan masalah kesehatan jika diabaikan. Salah satu masalah yang ditimbulkan adalah gigi berlubang (karier gigi). Jenis bakteri yang dapat menyebabkan terbentuknya plak, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman tropis. Bunga cengkeh mengandung minyak atsiri (clove essential oil) dengan kandungan utama ialah Eugenol yang dianggap mampu membunuh bakteri Streptococcus mutans penyebab karier gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok konsentrasi tertinggi dengan kelompok konsentrasi rendah dan kontrol (p<0.05). Sedangkan, kelompok perlakuan ciprofloxacin jika dibandingkan dengan kelompok konsentrasi 100% tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0.05). Ekstrak minyak cengkeh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak minyak cengkeh yang digunakan maka semakin besar diameter zona hambat (zona bening) yang terbentuk. Kata Kunci: Aktivitas Antibakteri, Ekstrak Minyak Cengkeh, Bakteri Streptococcus mutans.
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH BAGI MASYARAKAT DESA TACCORONG SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN TENTANG KEBUTUHAN DAN MANFAAT DARAH AR.Pratiwi Hasanuddin; Subakhir Salnus
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.879 KB)

Abstract

Darah merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam tubuh, mengingat fungsinya sebagai alat transportasi. Kekurangan darah di dalam tubuh dapat memacu sejumlah penyakit dimulai dari anemia, hipotensi, serangan jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Beberapa kasus lain seperti kecelakaan, luka bakar dan proses persalinan juga memerlukan tranfusi darah akibat tingginya kemungkinan pendarahan. Banyak diantara kita belum mengetahui jenis golongan darah yang kita miliki. Kasus ini menjadi sangat krusial ketika individu tersebut mengalami musibah, seperti kecelakaan yang mengakibatkan darah banyak keluar. Tindakan penanganan pasien menjadi terlambat, karena individu ini belum mengetahui jenis golongan darah yang ia miliki. Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat dan protein. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 50 orang, bergolongan darah A sebanyak 10 orang (20%), bergolongan darah B sebanyak 25 orang (50%), bergolongan darah AB sebanyak 7 orang (14%), dan bergolongan darah O sebanyak 8 orang (16%). Dampak dilakukannya pengabdian masyarakat yaitu masyarakat Desa Taccorong menjadi tahu golongan darah mereka sehingga bisa menjadi acuan saat dibutuhkannya informasi golongan darah mereka.
PEMBUATAN DESINFEKTAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 BAGI MASYARAKAT DI DESA PAENRE LOMPOE KEC. GANTARANG KAB. BULUKUMBA Fatimah; AR Pratiwi Hasanuddin
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.745 KB) | DOI: 10.37362/jap.v2i1.559

Abstract

Saat ini belum ada obat antivirus yang spesifik direkomendasikan untuk pengobatan Covid-19. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan penyebaran virus dengan mencuci tangan serta penyemprotan desinfektan. Disinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai, dan lain-lain. Disinfektan tidak disarankan digunakan pada kulit maupun selaput lendir, karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan Untuk memberikan informasi, pengetahuan, dan keterampilan dalam hal pembuatan desinfektan dengan takaran yang benar serta untuk mengetahui penggunaan desinfektan yang tepat untuk mencegah Covid-19 bagi masyarakat di desa Paenre Lompoe Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat di desa Paenre Lompoe tentang pembuatan desinfektan dengan takaran yang benar serta penggunaan desinfektan yang tepat untuk mencegah Covid-19. Kesimpulan dari kegiatan pembuatan desinfektan di desa Paenre Lompoe ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal pembuatan desinfektan yang benar dan sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : PEMBUATAN KOPI JAHE CELUP DI DESA TAMAONA KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA Andi Suswani Makmur; AR Pratiwi Hasanuddin; A.Nurlaela Amin; Fatimah
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.042 KB) | DOI: 10.37362/jap.v2i2.732

Abstract

Minuman kopi merupakan salah satu minuman yang terkenal karena citarasa khas yang ditimbulkan saat penyeduhan. Penambahan jahe pada kopi sangat bermanfaat disebabkan karena jahe dapat menghangatkan badan serta menambah nafsu makan. Selain itu jahe juga dapat memberikan efek yang psitif terhadap Kesehatan karena kan membangkitkan nafsu makan dan memperbaiki pencernaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang manfaat dan cara pengolahan kopi jahe celup dalam kemasan tea bag sebagai minuman tradisional peningkat daya tahan tubuh. Kegiatan ini bekerjasama dengan dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tamaona Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Kopi jahe celup yang dihasilkan berasal dari kopi dan hasil pertanian masyarakat Desa Tamaona. Metode dalam pelaksanaan pengabdian melalui penyuluhan dan mengajarkan cara pembuatan kopi jahe celup dengan komposisi 20 mg kopi dan 20 mg jahe. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani tentang manfaat kopi jahe khususnya untuk Kesehatan serta cara pembuatan kopi jahe celup yang bermanfaat bagi Kesehatan. Kata Kunci: Kopi Jahe Celup, minuman kesehatan
Gambaran Telur Cacing Balita Stunting Menggunakan Pewarnaan Antosianin Dari Ekstrak Ubi Ungu Metode Flotasi Di Kabupaten Bulukumba Asman; Subakir Salnus; Andi Suswani; A.R Pratiwi Hasanuddin
Jurnal TLM Blood Smear Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.252 KB)

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan pada balita di dunia khususnya di Indonesia yang menyebabkan gagal pertumbuhan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis atau malnutrisi dan terjadi infeksi berulang. Masalah kekurangan gizi pada belita umumnya sering disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya infeksi Soil Transminted Helminth (STH). Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran telur cacing Soil Transminted Helminth (STH) pada balita stunting usia 24-60 bulan di kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Metode yang di gunakan adalah Jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, di dapatkan 19 responden balita stunting kemudian dilakukan pemeriksaan feses menggunakan metode flotasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik frequensi. Hasil Penelitian berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel ditemukan 5 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,6, 17, dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 3, 8 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 26,3% dengan menggunakan ekstrak antosianin konsentrasi 80% sebagai pewarna metode flotasi di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut. Kata Kunci: Antosianin, Kecacingan, Stunting, Ubi Ungu.
Gambaran Telur Cacing Sth Pada Balita Stunting Metode Sedimentasi Menggunakan Ekstrak Ubi Ungu Di Kabupaten Bulukumba Andi Agus. S; Subakir Salnus; Muriyati; A.R Pratiwi Hasanuddin
Jurnal TLM Blood Smear Vol 3 No 2 (2022): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.319 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v3i2.397

Abstract

Stunting merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan infeksi seperti diare, panas, batuk, pilek, dan sering terkena penyakit pada anak balita normal karena kekurangan protein, gizi serta vitamin A yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak balita. Masalah kekurangan gizi pada belita pada umumnya sering disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya infeksi STH adalah salah satu penyakit kecacingan yang menyebabkan kekurangan gizi yang sering terjadi seperti di Negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk di ketahui antosianin dapat di gunakan dalam pemeriksaan telur cacing STH dengan kejadian stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan observasi laboratorik yang bersifat deskriptif kategorik. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, di dapatkan 19 responden balita Stunting kemudian di lakukan pemeriksaan feses menggunakan metode Sedimentasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisi data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik Frekuensi. Hasil penelitian berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel di temukan 4 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,3 dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 8,11 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 21,1% di Kecamatan Ujung Bulu dan Gantarang Kabupaten Bulukumba dan pewarna antosianin yang di peroleh dari ekstrak ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai pewarna dalam pemeriksaan telur cacing STH. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian. selanjutnya dapat digunakan sebagai penambah wawasan khususnya dalam bidang sains.
Identifikasi Infeksi Kecacingan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Bangun Rini Wahyu Ningsi; AR Pratiwi Hasanuddin; Risnawati
Jurnal TLM Blood Smear Vol 2 No 1 (2021): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.193 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v2i1.435

Abstract

Pembangunan kesehatan selalu ditujukan untuk meningkatkan mutu dan untuk memudahkan pelayanan kesehatan yang dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat khususnya kepada kelompok yang beresiko tinggi seperti bayi, balita, ibu hamil dan ibu bersalin. Kehamilan merupakan bagian terpenting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Penyakit Soil Transmitted Helminths (STH) juga merupakan salah satu Penyakit parasite yang dengan pravalensinya tinggi. Pada infestasi cacing ini ibu hamil mungkin mengalami toksemia dan infestasi bakteri sedang. Apabila tidak diobati, kemungkinan akan mengalami keguguran,atau kelahiran premature dan janin lahir meninggal menjadi tinggi. Untuk mengetahui adanya telur cacing pada ibu hamil yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bonto Bangun.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif laboratorik menggunakan metode langsung (Natif). Hasil pemeriksaan dari 21 sampel ditemukan 4 sampel positif yang terinfeksi telur cacing Ascaris lumricoides dan Trichuris trihiura. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan 4 sampel positif yang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura.
Hubungan Infeksi Soil-Transmitted Helminths (STH) Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Bulukumba A.R.Pratiwi Hasanuddin; Asdinar
Jurnal TLM Blood Smear Vol 3 No 1 (2022): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.285 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v3i1.535

Abstract

Malnutrisi dan infeksi kecacingan bertalian satu dengan yang lain, malnutrisi dapat menyebabkan cacingan dan sebaliknya cacingan dapat menyebabkan malnutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan infeksi kecacingan dengan stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba. Metode penelitian Menggunakan rancangan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Balita berumur 24-59 bulan sebanyak 20 orang yang telah masuk kedalam kategori stunting. Pengumpulan data pada bulan Desember 2019 – Februari 2020 di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang di Kabupaten Bulukumba. Orang tua subjek di wawancarai menggunakan panduan kuesioner. Sampel tinja dikumpulkan dan diamati menggunakan metode natif (langsung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 666 balita di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang, hanya 20 balita yang memenuhi syarat penelitian dan telah dikategorikan stunting. Infeksi kecacingan memiliki persentase sebesar 20% (4 balita) dengan intensitas infeksi paling banyak adalah cacing Ascaris lumbricoides 15%. Hasil analisis hubungan antara infeksi STH dengan status gizi berdasarkan TB/U menunjukkan nilai p>0.05. Kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara infeksi STH dengan kejadian stunting pada balita yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Hubungan Kecacingan Dengan Stunting Pada Balita Dengan Menggunakan Metode Sedimentasi di Kabupaten Bulukumba Asdinar; Nurfaikatunnisa; A.R.Pratiwi Hasanuddin
Jurnal TLM Blood Smear Vol 2 No 2 (2021): Jurnal TLM Blood Smear
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.946 KB) | DOI: 10.37362/jmlt.v2i2.550

Abstract

Latar belakang penelitian adalah Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada balita seperti karakteristik balita maupun faktor sosial ekonomi, kebersihan personal Hygiene, sanitasi lingkungan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kasus stunting yaitu adanya infeksi telur cacing Soil Transmitted Helminthiasis. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara pemeriksaan telur cacing STH dan mengetahui hubungan antara kecacingan dengan stunting pada balita dengan metode pemeriksaan sedimentasi. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan untuk melihat hubungan antara kecacingan dengan stunting pada balita di Kabupaten Bulukumba, dimana sampel yang digunakan sebanyak 20 subjek. Kesimpulan penelitian ini diperoleh nilai p = 2,17 artinya nilai ɑ = 0,05 lebih besar dari nilai p, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kecacingan dengan balita dengan metode pemeriksaan sedimentasi di Kabupaten Bulukumba dengan uji yang digunakan Chi-square atau uji alternatif fisher. Saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan untuk menggunakan APD lengkap dalam pemeriksaan dan waktu yang relatif lebih lama.