Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Artifical Intelligence Librarian as Promotion of IAIN Lhokseumawe Library in the Revolutionary Era 4.0 Aida Hayani; Evi Aprilia Sari; Sukiman Sukiman
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 2, No 2 (2021): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.2258

Abstract

Era 4.0. is a revolution in the industrial world, in the era referred to as the phenomenon distruptive innovation. In the industrial era 4.0, the emphasis lies on the digital economy pattern, artificial intelligence (artificial intelligence) big data, robotics, and automation. The impact of the industrial era 4.0 influential in various fields of work are no exception librarians. Librarian is someone who has the ability and expertise librarianship the librarians in charge to prepare themselves to face the era that is the way to equip themselves with information technology and analytical capabilities of the library so that airport users effective. Then by applying a librarian AI (artificial intelligence) to guide users in using the integrated library information. The presence of librarians AI (artificial intelligence) at IAIN Lhokseumawe made of evidence that has entered the era of disruption 4.0 will be the college library promotion strategy.
Model Pembinaan Moral Keagamaan Anggota Jamaah Zikir Istigotsah di Yogyakarta Sukiman Sukiman
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 4, No 5 (2002)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v4i5.2064

Abstract

Artikel ini menyajikan laporan tentang analisis model pembinaan moral keagamaan anggota Jamaah Zikir Istighotsah di Yogyakarta. Hal ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan model pembinaan tersebut. Data dikumpulkan dengan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) dalam wacana tentang gerakan tarikat, tarikat Jamaah Zikir Istighotsah dapat dikategorikan sebagai tarikat praktis (riyalat) yang dikembangkan terutama untuk pembinaan masyarakat papan bawah atau awam (grassrood); (2) model pembinaan moral keagamaan anggota Jamaah Zikir Istighotsah adalah mirip dengan model pembinaan yang dikembangkan dalam dunia tarikat pada umumnya; (3) secara umum pembinaan moral keagamaan anggota Jamaah Zikir Istighotsah telah berhasil dalam hal perbaikan dan peningkatan dari segi sikap dan perilaku, pengetahuan agama, gairah beribadah, ikatan kekeluargaan, ketenteraman hidup sebagian anggota Jamaah Zikir Istighotsah, meskipun ada sebagian anggota Jamaah Zikir Istighotsah yang belum bisa berubah sikap dan perilakunya. Kata Kunci: moral keagamaan, jamaah zikir istighotsah
Dinamika Sosial Ekonomi Petani Jagung Kuning di Desa Tontorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa 1985-2005 Sukiman Sukiman
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 2 No 01 (2015): MEI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v2i01.1366

Abstract

The aim of this study to discover the social and economic life of yellow corn farmers in the Tonrorita village, Biringbulu District, Gowa Regency, by uncovering the background of the society which develop yellow corn plants. Then to describe the development of yellow corn plants in Tonrorita Village. Moreover, to analyze the impact of yellow corn the changing of social and economic in the Tonrorita Village society, Biringbulu Districts, Gowa.This research is a historical description using historical methods that include heuristic, critic, interpretation, and historiography or writing a historical narrative. Then the results showed that the yellow maize crop development in the Tonrorita Village, District of Biringbulu began in 1985. That is the start of the public to switch from hazelnut cultivation to the yellow corn cultivation. The role of government couldn’t be separated from the success of the yellow maize crop, namely the provision of capital, formation of farmer groups and agricultural extension.From the results of this study concluded that increasing yellow maize cultivation in the Tonrorita Village, Biringbulu District, Gowa Regency has a very broad impact to the farmers. Farmer economic level was increasingly prosperous, as well as the fulfillment of social needs of farmers.
PENERAPAN BREAK EVEN POINT PADA PABRIK RICE PROCESSING COMPLEX (RPC) ANABANUA KABUPATEN WAJO Sukiman Sukiman; Hasanuddin Hasanuddin
Al-Buhuts Vol. 12 No. 1 (2016): Al-Buhuts
Publisher : Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.03 KB) | DOI: 10.30603/ab.v12i1.917

Abstract

This research aimed to provide an illustration of the production amount in order to achieve the value of the break even point.Analysis method used was descriptive-quantitative. The data were analysed using the Break Even Point analysis.The research results revealed that; (1) RPC as a rental service provider of the rice mill of Rp. 250 per kg which has the value of the break even points of production of 27.373.889 kg per year. Its exceed the maximum production capacity of the machine of 25,920,000 kg per year; (2) RPC was not able to reach the value of the break even point of production was only cooperated with one business partner as the use of rice milling services with the highest capacity of supply of 520,660 kg per year
Penggunaan Media Pembelajaran Learning Management System (LMS) di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran SKI Kelas XI MAN Se-Kabupaten Bantul Muhammad Masruri; Sukiman Sukiman
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 17 No. 2 (2021): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v17i2.3675

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 memunculkan cara dan inovasi baru dalam prosesnya, sehingga menjadi pemikiran tersendiri bagi para pendidik dengan adanya keterbatasan ruang dan gerak. Hal ini yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaan metode dan problematika pembelajaran di MAN Kabupaten Bantul selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada pemanfaatan data lapangan (sesuai kenyataan). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasif, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian di dapat 1) Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik, aplikasi WhatsApp, aplikasi E-Smart (Moodle) dan aplikasi GeSchool. 2). Kendala yang dialami selama pembelajaran dengan penggunaan media LMS di MAN se-Kabupaten Bantul diantaranya kendala jaringan, kendala kuota (paket data) dan kendala lingkungan.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA Sukiman Sukiman; Dumasari Dumasari; Sulistyani Budiningsih
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 9, No 1 (2007): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v9i1.950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi, pendapatan yang diterima pengrajin serta kelayakan ekonomi usaha agroindustri gula kelapa di Desa Panerusan Kulon Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei diskriptif dengan pemilihan lokasi penelitian secara purposive sampling. Sampel penelitian diambil secara stratified random sampling yaitu sebanyak 25 pengrajin untuk pemilik penderes dan 7 pengrajin untuk penggaduh. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner yang telah disiapkan, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan pemilik penderes sebesar Rp.618.388,35/bulan dan penggaduh sebesar Rp.413.642,76/bulan. Pendapatan pemilik penderes sebesar Rp.262.551,65/bulan dan penggaduh sebesar Rp.105.957,24/bulan. Nilai rata-rata R/C untuk pemilik penderes sebesar 2,86 sedangkan penggaduh sebesar 2,53.
Studi Komparatif Pendapatan Produk Kredit Cepat Aman (Kca) Dengan Produk Kredit Angsuran Sistem Fidusia (Kreasi) Di Pt. Pegadaian Cabang Sinjai (Analisis Tinjauan Syariah) Sukiman Sukiman
Jurnal Asy-Syarikah: Jurnal Lembaga Keuangan, Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 1 No 1 (2019): Asy-Syarikah Volume 1 Nomor 1 September Tahun 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.528 KB) | DOI: 10.47435/asy-syarikah.v1i1.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pendapatan Pegadaian yang peroleh dari produk Kredit Cepat Aman (KCA) dengan produk Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) di PT. Pegadaian Cabang Sinjai dan tinjauan syariah terhadap pendapatan produk Kredit Cepat Aman (KCA)dan produk Sistem Fidusia (KREASI). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis komparatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan nasabah produk Kredit Cepat Aman (KCA) dengan produk Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) di PT. Pegadaian Cabang Sinjai sebagai objek penelitian. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi dengan menggunakan instrumen pedoman dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji z dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pendapatan Pegadaian yang diperoleh dari produk KCA dan KREASI adalah Rp.15.723.800 dan Rp.35.835.000 dengan jumlah pendapatan yang diperoleh produk KREASI lebih besar Rp.20.111.200 dari pada produk KCA. Adapun rata-rata pendapatan produk KCA Rp.524.127 dan KREASI Rp.1.194.500 dan berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Z menunjukkan nilai Z Tabel 0,999999997>0,05, oleh karena itu perbandingan rata-rata pendapatan produk KCA dan KREASI di PT. Pegadaian Cabang Sinjai signifikan. (2) Pendapatan Pegadaian pada produk KCA dan KREASI yang diperoleh dari penarikan sewa modal atau bunga kepada nasabah mengandung ungsur riba, karena adanya penambahan jumlah uang yang harus dibayar nasabah dari pinjaman pokok. Dimana setiap bunga 1% dari masing-masing pinjaman nasabah KCA yang harus dibayar adalah Rp.47.949 dan setiap bunga 1% dari masing-masing pinjaman nasabah KREASI yang harus dibayar adalah Rp.115.400 dengan tarif bunga untuk 30 nasabah KCA dan KREASI adalah sebesar Rp.15.723.800 dan Rp.35.835.000. Hal ini bertentangan dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan pendapat para ulama yang melarang adanya riba dalam melakukan transaksi, oleh karena itu pendapatan Pegadaian yang diperoleh dari produk KCA dan KREASI merupakan sesuatu yang dilarang dalam Islam dan hukumnya adalah haram.
Kinerja dan Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2005 dan 2006 Irma Kusumawardani; Sukiman Sukiman; Neni Widayaningsih
EKO-REGIONAL Vol 3, No 1 (2008)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.416 KB) | DOI: 10.20884/1.erjpe.2008.3.1.397

Abstract

The purposes of this research are to analyze how regional government optimizes their regional financial and its influence to the increasing level of Domestic Product Regional Bruto, and also to analyze the independency level in Ciamis and Tasikmalaya Region. The method analysis used in this research are Regional Independency Model (RFIR and four regional Independency model by LPEM FEUI team model) and Harmonizing Ratio that consist of DER (Development Expenditure Ratio) and RER (Routine Expenditure Ratio).According to analysis result of Development Expenditure Ratio (DER) and Routine Expenditure Ratio (RER), it notified that Ciamis and Tasikmalaya region tends to be increase in the term of development expenditure and decrease in the term of routine expenditure. But in the term of those development fund allocation notified that it have not prioritized in potential sectors is the potential sector in Domestic Product Regional Bruto. Agriculture, Trade and Service sector is the potential sector in Domestic Product Regional Bruto but only accept less than ten percent total of regional development expenditure. This research implies that, for the next period is still need effort to improve the sources of acceptance from Regional Origin Income by intensification and extensification of Regional Origin Income. Beside that, to improve the capability of region independency can be done by developing and improving regional potencies. Both of region also have to regulate the developing expenditure allocation so that the budget can be allocated to the potential sectors for the Domestic Product Regional Bruto growth, so it can stimulate the growth improvement of Regional Origin Income.Keywords: Regional Independency Model, Harmonizing Ratio, Domestic Product Regional Bruto
Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengangguran, IPM dan Pertumbuhan Penduduk terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2009-2013 Nurul Fadlillah; Agustin Susyatna Dewi; Sukiman Sukiman
EKO-REGIONAL Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.464 KB) | DOI: 10.20884/1.erjpe.2016.11.1.849

Abstract

Studi Sosial Ekonomi Usaha Tani Padi (Studi Empiris Usaha Tani Padi Desa Kedung Banteng, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Tegal) Oke Setiarso; Sukiman Sukiman
EKO-REGIONAL Vol 7, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.339 KB) | DOI: 10.20884/1.erjpe.2012.7.1.456

Abstract

The purpose of this study is to know the characteristic rice farming in The Village Kedung Banteng and analyze the economic efficiency and technical efficiency in rice farming in the Village Kedung Banteng.Total population of rice farmers in the village Kedung Banteng  totaling 1825 people and taken 95 samples in . This research was conducted with qualitative and quantitative analysis based on production function with a stochastic frontier approach (Stochastic Frontier Production Function) included: regression analysis, maximum likelihood (MLE), the analysis of technical efficiency(DEA), economic efficiency and  price efficiency.The results show the estimation of stochastic frontier production function rice farming both in The Village Kedung Banteng there are only four significant independent variables namely labor, land , seed and capital. When viewed from the coefficient of elasticity, these inputs is elastic and when viewed from its RTS, rice farming in a state of increasing returns to scale (IRS), which the IRS values of 1,8747 in The Village Kedung Banteng. Based on analysis of technical efficiency (ET), it is known there are only 21 farmers who are efficient in  the Village Kedung Banteng at 100% efficiency rate. When viewed from the efficiency of the price / allocative and economic efficiency, the farming of rise has not been efficient with the efficiency of its value pricing 2,163 &1,758 in The Village Kedung Banteng economic efficiency  . From the calculation of technical efficiency, price efficiency, and economic efficiency can be concluded that rice farming has not been efficient. Value R/C ratio is 1.34 means rice farming profitable. Keywords: stochastic frontier, technical efficiency, economic efficiency, efficiency price.