Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effect of Natural Feed Provision on the Growth of Koi Fish Seed Mohamad Harun; Hasim Hasim; Rully Tuiyo
The NIKe Journal VOLUME 6 ISSUE 3 | SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v6i3.5243

Abstract

This study aims to determine the effect of natural feeding of Tubifex sp, Moina sp, mosquito larvae on the growth of seeds of koi fish (Cyiprinus carpio). This study uses a Completely Randomized Design (CRD) using Analysis of Variance (ANOVA) with 3 treatments and 4 replications. The results showed that the best absolute length and weight growth was shown in A Tubifex sp treatment, namely absolute length 0.8 cm and absolute weight 0.51 gram. The results of analysis of various growth length and weight of koi fish have a very significant effect on growth, followed by the Least Significant Difference Test (LSD) for weight and length growth obtained at each significantly different treatment. Keywords: koi; Cyprinus carpio; Tubifex sp; Moina sp; mosquito larvae; growth.
ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG Mohamad Harun
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.05 KB) | DOI: 10.24929/ft.v1i2.60

Abstract

Banyaknya permasalahan konstruksi di Kabupaten Sumenep menyebabkan kualitas pekerjaan kurang baik sehingga para pelaku konstruksi harus berpikir keras agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan standar dan perencanaan sebelumnya.Dalam Pembahasan ini maka dapat diketahui bahwa pemasangan dinding batu bata yang terbanyak tiap perumahan yaitu perumahan yang ada di Perumahan Trunojoyo Regency Kabupaten Sumenep adalah di kelompok 1 yaitu sebesar 246 m2, perumahan 4 pada kelompok ke 4 yaitu sebesar 246 m2, perumahan 6 pada kelompok 16 yaitu sebesar 246 m2, dan perumahan 20 pada kelompok 20 yaitu sebesar 246 m2. Pekerjaan pasangan dinding batu bata ini dikerjakan selama 16 hari, jadi keempat perumahan tersebut mampu menyelesaikan pemasangan dinding batu bata selama 16 hari yaitu dengan luas 246 m2 pada rumah type 36. Sedangkan Berdasarkan hasil uji regresi linier dihasilkan bahwa komponen produktivitas antara lain : tinggi pasangan, letak material, cuaca, umur, dan pendidikan.Berdasarkan hasil pendataan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan, 1. Besarnya produktivitas kelompok kerja tukang batu yang dikerjakan sampai selesainya pasangan dinding batu bata yaitu selama 16 hari sebesar 284,31 m2 dan rata – ratanya yaitu 14,22 m2, 2. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kelompok kerja tukang batu yaitu tinggi pasangan    ( X1 ) dengan beta 0,00, letak material ( X2 ) dengan beta 0,00, cuaca ( X3 ) dengan beta 0,577, umur ( X4 ) dengan beta 0,00, dan pendidikan ( X5 ) dengan beta 0,00, tetapi yang sangat berpengaruh pada pemasangan dinding batu bata adalah variabel cuaca ( X3 ) dengan beta 0,577 > 0,50.Kata Kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Konstruksi. 
DESAIN RUMAH TINGGAL ATAP DATAR BETON BERTULANG YANG BERORIENTASI PADA PEMANFAATAN ATAP DATAR Mohamad Harun
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.21 KB) | DOI: 10.24929/ft.v2i2.91

Abstract

Kriteria desain yang harus dipenuhi dalam merencanakan sebuah rumah tinggal antara lain kemampuan layan yang pada dasarnya merupakan kriteria kekuatan, ekonomi, pemilihan model struktur dan kemudahan dalam pelaksanaan. Penggunaan atap datar beton bertulang sebagai alternatif penutup bagian atas pada rumah tinggal perlu dikembangkan untuk mengurangi penggunaan kayu dan menjaga ketersediaan lahan pertanian, dikarenakan penggunaan atap datar beton bertulang dapat ditingkatkan dari segi fungsinya atau manfaatnya karena atap datar dapat menghasilkan lahan baru. Penelitian dilakukan pada rumah tinggal type 36 dengan menggunakan atap datar beton bertulang. Hasil penelitian yaitu, mutu beton 17,5 MPa, mutu baja 240 MPa, selimut beton 20 mm, tulangan utama yang digunakan diameter 8, 10 dan 12 mm, tulangan geser yang digunakan diameter 6 dan 8 mm, tebal plat beton 120 mm, dimensi balok 15/15, 15/20 dan 15/30, dimensi kolom yang digunakan 15/15. Tulangan utama dan tulangan geser diperhitungkan terhadap batang yang mempunyai gaya dalam yang paling besar. Perhitungan tersebut menghasilkan tulangan plat Ø 10 – 140 pada tulangan lapangan dan tumpuan arah x, Ø 10 – 150  pada  tulangan lapangan dan tumpuan arah y dengan Ø 6 – 115 tulangan bagi arah x dan y. Tulangan utama lapangan dan tumpuan pada balok 15/15 sebesar 3 Ø8 untuk tulangan tarik dan 2 Ø8 untuk tulangan tekan dengan tulangan geser sebesar Ø 6 – 60 mm, balok 15/20 tulangan lapangan tarik 3 Ø10 tulangan lapangan tekan 2 Ø10 dan tulangan tumpuan tarik 6 Ø10 tulangan tumpuan tekan 2 Ø10 dengan tulangan geser Ø8 - 70, balok 15/30 tulangan lapangan tarik  6 Ø12 tulangan lapangan tekan 2 Ø12 dan tulangan tumpuan tarik 9 Ø12 tulangan tumpuan tekan 3 Ø12 dengan tulangan geser Ø8 – 55, kolom 15/15 tulangan utama 6 Ø12 dengan tulangan geser Ø8 – 55.  Kata kunci        :  rumah tinggal, atap datar, beton bertulang. 
PERSEPSI MASYARAKAT DESA MANTAJUN KECAMATAN DASUK KABUPATEN SUMENEP TERHADAP PENGGUNAAN MCK Mohamad Harun
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.939 KB) | DOI: 10.24929/ft.v4i2.301

Abstract

Lingkungan yang buruk dapat di identifikasi dengan melihat aspek-aspek yang berpengaruh pada kualitas hunian tersebut seperti jaringan air bersih, drainase, fasilitas MCK, dan kemiskinan. Faktor yang  mempengaruhi prilaku tidak sehat yaitu pendidikan, penghasilan yang rendah, pengetahuan, kebiasaan turun temurun, tidak adanya fasilitas MCK sehingga masyarakat sebagian masih menggunakan ruang terbuka sebagai sarana untuk Buang Air Besar (BAB). Disarankan  kepada masyarakat untuk  merubah prilaku sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan dari pihak terkait dan disediakan fasilitas MCK yang memadai.
PERENCANAAN PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI DESA PANGARANGAN KABUPATEN SUMENEP DENGAN MENGGUNAKAN 3D SKETCHUP Subaidillah Fansuri; Mohamad Harun
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5839.232 KB) | DOI: 10.24929/ft.v6i2.623

Abstract

Perumahan adalah sebagai tempat dimana suatu rumah yang di bangun secara berkelompok seperti pemukiman baik perkotaan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana beserta utilitas umum rumah layak huni. Luas keseluruhan tanah yang akan di rencanakan perumahan adalah 3,400 m2, tanah yang dimanfaatkan untuk bangunan rumah adalah 1,800 m2, dan tanah untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial adalah 1,600 m2. Dari setiap rumah yang di rencanakan dalam perumahan ini setiap rumah di beri penampungan air hujan untuk di gunakan kembali menjadi air bersih. Hasil analisa dan perhitungan air bersih untuk type 65 sebanyak 10 unit rumah dan type 85 sebanyak 4 unit rumah pada tahun 2018 sebesar 6,72 m3/hari.