Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali Luqman Nur Imansyah; Rony Seto Wibowo; Soedibjo Soedibjo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.299 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5269

Abstract

Dalam pengoperasian sistem tenaga lisrik perlu dilakukan peminimalan biaya operasi atau fuel cost. Tujuannya agar daya beban tetap terpenuhi, sedangkan biaya operasi dapat ditekan.  Faktor yang menjadi pertimbangan dalam meminimalkan biaya operasi adalah harga bahan bakar. Selama ini pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pengoperasian pembangkit listrik menimbulkan kerugian dari sisi biaya operasi. Hal tersebut dikarenakan potensi gas alam yang dalam penggunaannya lebih efisien dan murah oleh pemerintah Indonesia lebih dikhususkan untuk kebutuhan ekspor. Maka, kajian didalam tugas akhir ini ialah mengenai seberapa besar dampak kerugian penggunaan BBM pada pembangkit listrik. Alasan PLTG dan PLTGU dipilih yaitu karena pembangkit ini memiliki efisiensi thermal yang tinggi, sehingga dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai jenis minyak. Dynamic Optimal Power Flow (DOPF) dipakai untuk menghitung biaya operasi dengan menggunakan metode Quadratic Programming. DOPF dilakukan dengan menggunakan program Matpower dan software matlab. Sistem yang digunakan yaitu  PLTG dan PLTGU yang beroperasi pada sistem kelistrikan Jawa Bali 500 kV.
Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Quadratic Programming Zainal Abidin; Imam Robandi; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.972 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.112

Abstract

Economic dispatch (ED) dapat diterapkan untuk mengatasi masalah penjadwalan pembangkit secara optimal ekonomi, namum jika digunakan pada sistem dengan beban dalam rentang waktu tertentu, akan ada beberapa pembangkitan yang melewati batas dari parameter ramp rate pembangkit. Dengan parameter ramp rate, ED tidak dapat diselesaikan pada satu level beban. Dynamic economic dispatch (DED) merupakan pengembangan dari economic dispatch konvensional karena memperhitungkan batasan ramp rate dari unit pembangkit. DED dapat digunakan untuk menentukan pembagian pembebanan unit pembangkit secara ekonomis dalam rentang waktu tertentu tanpa melanggar batasan ramp rate dari unit pembangkit. Pada tugas akhir ini digunakan quadratic programming untuk menyelesaikan dynamic economic dispatch. Hasil simulasi menunjukkan bahwa quadratic programming yang digunakan dapat menyelesaikan DED tanpa melanggar parameter ramp rate yang ditentukan. Pada percobaan dengan 3-unit pembangkit pada 4 profil beban berbeda dan percobaan dengan 10-unit pembangkit  menujukkan bahwa  parameter ramp rate menyebabkan pembagian pembebanan pada satu waktu tertentu akan mempengaruhi pembagian pembebanan pada waktu lain serta terdapat variasi pembangkitan yang berbeda antara economic dispatch dan dynamic economic dispatch. Parameter ramp rate juga menyebabkan total biaya pembangkitan pada dynamic economic dispatch  menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan economic dispatch.
Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan-Bali Resort, Bali Cakasana Alif Bathamantri; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.479 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.153

Abstract

Sistem pengaman dalam tenaga listrik dimaksudkan untuk melokalisir gangguan agar tidak meluas sesuai dengan cakupan daerah pengaman. Salah satu kegagalan pengaman melokalisir gangguan disebut sympathetic trip yaitu kegagalan rele pada penyulang 20 kV di gardu induk dimana penyulang yang tidak terganggu, akan ikut trip dengan penyulang yang terganggu. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai analisa penyebab terjadinya peristiwa sympathetic trip pada penyulang Ungasan-Bali Resort 20kV di Bali karena di tempat inilah tercatat sering terjadi gangguan sympathetic trip. Besarnya arus kapasitif, setting ground fault relay dan koordinasi rele pengaman semua akan di analisa pada tugas akhir ini. Untuk analisa koordinasi rele, perhitungan dilakukan menggunakan program ETAP 7.0.
Koordinasi Kontroler PID dan Thyrystor Controlled Phase Shifter (TCPS) pada Load Frequency Control (LFC) Menggunakan Differential Evolution (DE) Wendy Kurniawan Kautsar; Imam Robandi; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.432 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.819

Abstract

Pada sistem tenaga listrik, perubahan beban tidak dapat diprediksi. Beban yang berubah secara tiba-tiba menyebabkan osilasi pada frekuensi generator. Pada sistem tenaga listrik multi area, generator bekerja secara sinkron. Osilasi frekuensi dapat menyebabkan frekuensi generator lepas sinkron. Oleh karena itu, osilasi frekuensi harus diredam dengan cara pengaturan frekuensi dan beban atau Load Frequency Control (LFC). Pengaturan frekuensi pada generator dilakukan oleh governor. Untuk mendapatkan performansi yang lebih baik, pengaturan frekuensi pada generator diberi aksi kontrol Kontroler Proporsional Integral Differensial (PID). Selain kontroller PID, osilasi dapat diredam dengan Thyristor Controlled Phase Shifter (TCPS). TCPS adalah salah satu peralatan Flexible AC Transmision System (FACTS). FACTS juga banyak digunakan sebagai peredam osilasi. Agar didapatkan koordinasi yang baik, maka parameter PID dan TCPS dioptimisasi dengan Differential Evolution (DE).
Dynamic Optimal Power Flow (DOPF) Dengan Kurva Biaya Pembangkitan Yang Tidak Mulus menggunakan Particle Swarm optimization (PSO) Afif Nur Wahyudi; Imam Robandi; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.855 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5410

Abstract

Dynamic optimal power flow memiliki peranan penting dalam perencanaan sistem tenaga listrik. Dynamic optimal power flow (DOPF) adalah sebuah metode untuk penjadwalan output generator online untuk memenuhi permintaan beban dalam jangka waktu tertentu agar sistem tenaga listrik dapat beroperasi dengan ekonomis. DOPF merupakan pengembangan dari Optimal Power Flow (OPF) konvensional dengan menambahkan ramp rate generator sebagai konstrain. Generator memiliki permasalahan dalam hal pembangkitan yang diakibatkan oleh pembukaan katup uap untuk menambah putaran turbin generator. Pembukaan katup uap pada generator ini disebut efek valve point. Efek valve point dapat mempengaruhi biaya pembangkitan yang menyebabkan munculnya kurva biaya yang tidak mulus. Tugas Akhir ini membahas mengenai DOPF yang memiliki kurva biaya pembangkitan yang tidak mulus dengan menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO). Algoritma PSO terinspirasi dari populasi swarm dalam mencari lokasi makanan yang terbaik. Swarm menentukan lokasi makanan yang terbaik berdasarkan pengalaman sendiri dan swarm lain. Penyelesaian permasalahan DOPF menggunakan metode PSO ini diharapkan memiliki hasil yang dapat dipakai sebagai acuan dalam operasi pembangkitan dan penyaluran daya yang optimal, terutama mengenai biaya pembangkitan pada setiap saat.
Optimisasi Unit Commitment Mempertimbangkan Fungsi Biaya Tidak Mulus Dengan Firefly Algorithm Benny Prastikha Hadhi; Imam Robandi; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.135 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5411

Abstract

Setiap unit pembangkit yang beroperasi untuk memenuhi permintaan beban mempunyai jadwal operasi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik input-output yang khas dari setiap unit. Untuk memperoleh biaya total pembangkitan yang ekonomis dibutuhkan penjadwalan nyala-padam unit pembangkit yang terhubung pada sistem tenaga listrik, yang dikenal sebagai unit commitment (UC). Penjadwalan unit pembangkit pada suatu sistem tenaga listrik memiliki banyak pertimbangan, seperti cadangan berputar (spinning reserve), waktu menyala minimal (minimum up time), waktu padam minimal (minimum down time), rentang daya output unit pembangkit dan lain-lain. Selain itu, fungsi biaya pembangkitan unit yang mengoperasikan katup uap untuk mengimbangi perubahan beban menyebabkan persamaan fungsi biaya menjadi tidak mulus. Fungsi biaya tidak mulus mempersulit penjadwalan ekonomis unit pembangkit. Tugas akhir ini mengajukan Firefly Algorithm (FA) untuk menyelesaikan penjadwalan UC. FA merupakan algoritma yang sederhana, tetapi handal dalam menyelesaikan permasalahan optimisasi. UC yang diajukan menggunakan fungsi biaya tidak mulus. Dengan metode tersebut, diharapkan permasalahan penjadwalan unit pembangkit dapat terselesaikan dengan baik dan optimal sehingga memperoleh biaya total pembangkitan yang ekonomis.
Penentuan Lokasi dan Kapasitas Optimal SVC (Static VAR Compensator) untuk Meningkatkan Keamanan Tegangan Habibur Rohman; Adi Soeprijanto; Rony Seto Wibowo
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.253 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28486

Abstract

Tujuan dari sistem transmisi adalah menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban secara aman, efisien, handal dan ekonomis. Agar Penyediaan tenaga listrik dapat dilakukan dengan baik sistem tenaga listrik perlu memenuhi beberapa persyaratan diantaranya tegangan dan frekuensi yang stabil. Gangguan pada saluran transmisi dapat menyebabkan overload pada saluran, overvoltage dan undervoltage pada bus yang dapat mengancam keamanan dari sistem tenaga listrik. Dampak dari kontingensi pada tiap elemen sistem bermacam-macam. Voltage performance index adalah salah satu index yang dapat digunakan untuk  menentukan tingkat kontingensi pada tiap saluran transmisi. Pada tugas akhir ini analisis kontingensi diterapkan pada saluran 500 KV Jawa-Bali untuk menentukan tingkat keparahan kontingensi dan untuk mengevaluasi dampak dari kontingensi terhadap sistem.Static VAR Compensator (SVC) merupakan FACTS device yang dipasang secara shunt pada bus untuk memperbaiki profil tegangan pada kasus kontingensi terburuk. Penempatan FACTS device yang kurang optimal tidak mampu memperbaiki profil tegangan akibat kontingensi, sehingga pada tugas akhir ini  akan dilakukan optimasi penempatan dan penentuan kapasitas SVC menggunakan Voltage Performance Index dan Quantum Swarm Evolutionary Algorithm (QSEA).
Dynamic Economic Dispatch On Micro Grid Electrical Systems Using Quadratic Programming Heri Suryoatmojo; Fakhruddin Wirakusuma; Rony Seto Wibowo
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25796216.v2.i1.39

Abstract

Currently the needs of electric power increased rapidly along with the development of technology. The increase in power requirements is contrary to the availability of sources of energy depletion of oil and coal. This problem affects the national electrical resistance. To meet the needs of large electric power with wide area coverage is required small scale distributed power generation. This distributed generation (DG) of renewable energy sources sought to minimize the use of energy resources such as oil and coal and connected to the micro grid and use the battery as a power balance. Because of there are many DGs and the use of batteries, therefore it is important to determine the optimal power generation of each plant as well as the use of battery based on the optimal capacity so that requirement of electric power can be met with minimal cost each time. This optimization is known as Dynamic Economic Dispatch. In this study, the methods of Quadratic Programming is required to solve the optimization problem.Keywords: micro grid, Dynamic Economic Dispatch, Quadratic Programming, Battery, Energy Storage
Alokasi Optimal DG Sumber Energi Terbarukan Menggunakan Algoritme Multi-Verse Optimizer Firdaus Firdaus; Ontoseno Penangsang; Rony Seto Wibowo; Umar
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 10 No 3: Agustus 2021
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.612 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v10i3.1462

Abstract

In the current situation, minimizing power loss in the distribution and transmission network is one of the research challenges. The distribution system has more losses than the transmission system. High power losses occur when loads connected to the distribution network are removed from the distribution substation. The optimal allocation for Distributed Generation (DG) renewable energy sources is one way to minimize distribution power loss and improve the distribution voltage profile. Inaccurate placement causes increased power losses, lowers the voltage profile and can adversely affect system performance. The Multi Verse Optimization (MVO) method is used to place DG renewable energy sources in the right location. In this work the MVO algorithm is implemented to optimize the location and type of DG for renewable energy sources. The implementation of the MVO algorithm was tested on the IEEE 33 bus radial distribution system. The results obtained indicate that the use of the MVO algorithm method for the optimal allocation of renewable DG is able to minimize power losses and increase the voltage profile.