Gatot Kusrahardjo
Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Rancang Bangun Software Sistem Monitoring TV Digital DVB-T2 Galih Arindra Putra; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4313.918 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8395

Abstract

Sebuah software sistem pengawasan penerima televisi digital telah dikembangkan. Sistem telah dirancang sebagai solusi yang mudah digunakan untuk mengontrol kualitas layanan televisi digital dengan mengukur parameter service level agreement pada penerima. Software yang terintegrasi dengan DekTec 2131 mampu menampilkan pengukuran real time. Berdasarkan persyaratan sistem monitoring, bagaimana memastikan pengukuran secara real time menjadi masalah utama dari perangkat lunak. Selain itu banyaknya data yang dikumpulkan dan  mengingat data history yang perlu disimpan dalam system maka untuk alasan tersebut file .txt merupakan komponen penting dalam sistem monitoring. Guna mengetahui kinerja dari perangkat lunak yang telah dirancang digunakan pengujian black box, MOS, dan SUS. Kesesuaian parameter input dan output pada pengujian black box menunjukkan bahwa software yang dirancang telah sesuai analisis kebutuhan. Selain itu, berdasarkan 32 data dari responden yang dilibatkan untuk mencoba dan menggunakan software diperoleh nilai MOS rata-rata 4,311818182. Responden juga terlibat untuk mengisi survei SUS untuk menentukan kegunaan dari sistem. Hasil pengujian SUS menunjukkan nilai rata – rata 77,97 yang artinya software yang dirancang bersifat acceptable.
Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Pemancar Televisi Digital Terestrial di Indonesia Isna Nur Mahmud; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7030.673 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8478

Abstract

Perubahan dari sistem televisi analog menjadi sistem televisi digital terestrial di Indonesia tinggal menunggu waktu. Namun masih banyak infrastruktur yang masih perlu dibangun untuk menunjang sistem televisi digital terestrial agar dapat beroperasi dengan baik. Belum meratanya sistem pemancar televisi digital terestrial yang keberadaannya masih terbenturnya undang – undang yang berlaku di negara ini menjadi salah satu permasalahannya. Salah satu solusinya adalah memetakannya dalam sebuah SIG. Pemetaan pemancar tv digital terestrial ini dibuat untuk mempermudah KPI  dalam melakukan identifikasi letak pemancar televisi digital terestrial serta memberikan informasi yang berkaitan dengan daya pemancar, spesifikasi pemancar televisi digital terestrial di Indonesia dalam kondisi offline. Dari pengujian didapatkan hasil antara lain, untuk pengujian black-box, didapatkan hasil yang sesuai dengan fungsionalitas sistem. Untuk nilai MOS, kemudahan menu aplikasi 3.9, kemudahan dlm navigasi aplikasi 4.1, kemudahan dlm menggunakan tools 4.05, penilaian tampilan interface 3.952, penilaian keseluruhan aplikasi SIG 4.hasil SUS yang dilakukan didapatkan nilai 65.71
Optimalisasi Network Gain Jaringan Digital Melalui Pemanfaatan Kombinasi SFN Dan MFN Di Pulau Jawa Dengan Metode Monte Carlo Novita Purwaningsih; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8658

Abstract

Abstrak - Teknologi penyiaran analog saat ini mulai ditinggalkan. Indonesia saat ini sedang melakukan proses transisi untuk berpindah ke tv digital dengan standart DVB-T2 dan merencanakan analog switch off pada tahun 2018. Banyaknya jumlah pemancar, coverage kurang besar, dan persen coverage yang rendah merupakan indikator dari network gain yang kurang optimal. Pada tugas akhir ini dilakukan optimalisasi network gain tujuannya adalah agar coverage pemancar lebih optimal, persen coverage meningkat, dan bisa mengurangi jumlah pemancar sehingga menghemat biaya implementasi. Untuk optimalisasi network gain digunakan metode monte carlo dengan cara melakukan proses selection atau combine pada daerah yang menerima sinyal lebih dari satu. Dari simulasi yang telah dilakukan, optimasi dengan metode monte carlo menunjukkan hasil persentase coverage yang paling bagus yaitu 71.96% dan yang paling buruk zona 7 yaitu 58,81% untuk skala nasional zona 4. Jumlah pemancar dapat dikurangi sebanyak 3 pemancar dari total 33 pemancar yang ada, pemancar yang dapat dihilangkan adalah pemancar di kota Magelang di zona 6 dan Sumedang dan Majalengka di zona 5. Nilai rata-rata persen coverage di seluruh zona adalah 52.7% dan hasil optimalisasi telah melampaui nilai rata-rata yaitu 64.35%.
Rancang Bangun Platform Sistem SFN TV Digital DVB-T2 Rakhmat Oktariza; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.19 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9801

Abstract

Menyambut implementasi penuh standar penyiaran TV digital DVB-T2 di Indonesia, pemahaman konsep dan realisasi terkait skema alokasi frekuensi dan susunan pemancar-penerima amat diperlukan untuk dapat melakukan perencanaan jaringan yang matang. Adanya suatu platform untuk implementasi, pengukuran dan analisis kinerja sistem DVB-T2 akan sangat membantu hal tersebut. Tugas Akhir ini bertujuan merancang platform sistem Single Frequency Network (SFN) untuk implementasi, pengukuran dan analisis pada aplikasi TV digital berstandar DVB-T2. Rancangan platform untuk pengukuran terdiri atas sebuah PC berisi card DekTec DTA-2131 dan antena UHF sebagai unit penerima, sedangkan dua buah PC berisi card DekTec DTA-2111 sebagai unit pemancar dan sebuah RF channel simulator ditambahkan untuk memungkinkan implementasi dan pengujian SFN secara mandiri dalam skala laboratorium. Pengukuran lapangan melalui drive test dilakukan dengan unit penerima sebagai evaluasi terhadap jaringan penyiaran TV digital di wilayah Gerbang Kertasusila. Hasil yang diperoleh kemudian digunakan dalam simulasi untuk menentukan rekomendasi skenario pengimplementasian SFN di wilayah tersebut, terutama dalam kaitannya dengan faktor Power Imbalance (PI) antara dua atau lebih pemancar. Platform yang dirancang sudah mampu diaplikasikan untuk pengukuran dan evaluasi jaringan penyiaran existing. Sementara hasil pengukuran dari 8 test point memberikan rata-rata level RF sebesar -67,70 dBm dan CNR sebesar 20,40 dB untuk wilayah Gerbang Kertasusila. Skenario pasangan pemancar yang direkomendasikan dari hasil simulasi adalah Tx1-2 untuk SFN-SISO dan Tx2-3 untuk SFN-MISO.
Pengembangan dan Penerapan Sistem Virtual Private Network (VPN) pada Internet Of Things (IOT) Menggunakan Simulasi Ilmalik Muhammad Alviendra; Eko Setijadi; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i1.81278

Abstract

Internet Of Things (IOT) mengacu kepada penggunaan beberapa perangkat yang terhubung dan sistem untuk menggunakan data yang diperoleh dari sensor dan aktuator dan objek fisik lainnya.. Wireless Sensor Network merupakan salah satu aspek penting dalam IOT.. Dalam proses ini diperlukan kapasitas penyimpanan serta networks untuk mendukung lancarnya komunikasi antara user dengan perangkat itu tersendiri.WSN sendiri lebih rentan terhadap serangan dibandingkan jaringan lainnya. Pada penelitian ini telah dilakukan simulasi menggunakan Graphical Network Simulator 3(GNS3) dan di konfigurasikan Virtual Machine(VM)sebagai gambaran perangkat IOT. VM tersebut dihubungkan menuju router dimana router tersebut adalah Gateway menuju internet dan jaringan lainnya. Dikonfiguasikan pula Network Address Translation (NAT) agar simulasi dapat serupa dengan kasus nyata. Kemudian dikonfigurasikan VPN Server jenis PPTP,L2TP,IPsec dan L2TP IPSec. Pada percobaan PPTP server yang terhubung langsung pada router Gateway didapatkan bahwa data terenkripsi dan IP telah terselubung pada jaringan internal namun IP masih tetap akan berubah ketika sudah menuju Internet. Pada percobaan L2TP IP telah berhasil terselubung dari intranet dan ketika menuju internet juga telah terselubung namun belum terenkripsi. Pada percobaan IPSec data telah berhasil terenkripsi dan alamat IP tidak berubah. Pada percobaan L2TP IPsec data telah berhasil ternekripsi dan alamat IP berubah ketika menuju internet
Inovasi SIEC-ITS dalam Implementasi Teknologi Informasi dan [Tele]Komunikasi Mendukung Framework Smart-city yang Berkelanjutan Endroyono Endroyono; Achmad Affandi; Eko Setijadi; Gatot Kusrahardjo; Djoko Suprajitno
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.735 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3335

Abstract

Smart-city & Intelligent Approach” merupakan terminologi yang membuat kota-kota di Indonesia tertantang untuk memanfaatkan TIK di semua aktifitas. Namun demikian, ada data, bahwa lebih dari 47% proyek TIK dinyatakan kurang berhasil. Hal ini mendorong SIEC-ITS melakukan pengembangan dan inovasi, yang tidak saja yang bersifat makro (kebijakan dan frame work), tapi juga aplikasi nyata di lapangan, berupa hardware dan software. Master-Plan Intelligent Transportation Surabaya (ITS) adalah contoh produk makro yang dijadikan rujukan hingga saat ini. Master Plan ini melahirkan inovasi aplikasi S-ITS, sebuah sistem pengaturan lalu-lintas adaptif yang seluruh interfacenya dikembangkan oleh anak-anak bangsa. SIEC-ITS juga sedang menguji coba sistem manajemen armada dan sistem manajemen revenu untuk angkutan massal cepat (AMC) Surabaya. Untuk melengkapi itu, SIEC-ITS melakukan integrasi sistem e-Dishub, sebagai bagian dari konsep “Smart-Mobility”. Dengan interintegrasi ini, maka data dan informasi dari aplikasi e-Lalin, e-Transport, e-Perijinan, e-Pengujian, e-Sekretariat, e-Terminal, termasuk e-Parkir akan berada dalam satu platform terpadu, sehingga manajemen lalu-lintas, penataan transportasi dan pengendalian sarana-prasarana dapat dilakukan secara tepat, efektif dan efisien.
Road-map Pengembangan Intelligent Transport System di Surabaya Achmad Affandi; Djoko Suprajitno Rahardjo; Eko Setijadi; Endroyono Endroyono; Gatot Kusrahardjo
IPTEK Journal of Proceedings Series No 2 (2018): The 2nd Conference on Innovation and Industrial Applications (CINIA 2016)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.727 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2018i1.3346

Abstract

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang transportasi, diharapkan memberikan pelayanan operasional yang efektif kepada masyarakat dan dapat memberikan kelancaran pada sistem transportasi secara umum. Pemerintah Kota Surabaya telah membangun Adaptive Traffic Control System - Intelligent Transport System (ATCS-ITS) dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan lalulintas, serta peningkatan kelancaran lalulintas. Sistem ATCS bekerja dengan inputan kamera dan sensor. Input tersebut kemudian diolah di ruang control oleh operator, kemudian hasil dari inputan tersebut bisa berupa pengaturan traffic light dan Variable Message Sign (VMS). Selanjutnya, sistem ATCS – ITS ini dikembangkan, dengan melengkapi komponen Advanced Public Transportation System (APTS) yang meliputi manajemen armada (fleet management) dan manajemen revenue (e-ticket). Manajemen armada yang berbasis pada transportasi cerdas memberikan solusi operasional lalu-lintas yang efisien, menyegarkan kembali kapasitas ruas jalan, memperpendek mileage, mengurangi waktu tempuh, menekan konsumsi bahan bakar dan tingkat polusi dari emisi gas buang, mengurangi kelelahan pengemudi sehingga mengurangi resiko kecelakaan. 
Evaluasi VoIP Menggunakan Mean Opinian Score pada Jaringan Testbed-WiMAX Berbasis IEEE 802.16-2004 Prasetiyono Hari Mukti; Ardhian Eka Prabowo; Gatot Kusrahardjo
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 4 No 4: November 2015
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.516 KB)

Abstract

In this paper, an implementation of VoIP Services over WiMAX testbed based on IEEE Standard 802.16-2004 will be described. The quality of VoIP services over the proposed network is evaluated in terms of delay, jitter, packet loss, throughput, and Mean Opinion Score (MOS). The proposed network is implemented in both of the recommended network topologies that are point-to-point and point-to-multipoint. The VoIP Services is evaluated in the variation of background traffic with certain scheduling types. Background traffic is injected into the system to give the sense that the proposed system has variation traffic load. Scheduling types which are used in this paper are Best Effort (BE), Non-Real-Time Polling Service (nrtPS), Real-Time Polling Service (rtPS) and Unsolicited Grant Service (UGS). From the experimental results, it shows that VoIP services in P2P topology with UGS Scheduling has the minimum average of delay, jitter, packet loss is 12.688 ms, 7.472 ms, and 7.87%, respectively. Meanwhile, the highest MOS value of 3.39 is achieved when throughput equal to 134 kbps. Moreover, for VoIP Services in PMP topology has the minimum average of delay, jitter, packet loss of 12.872 ms, 7.222 ms, and 6.918%, respectively. The highest throughput of 133 kbps gives the MOS value of 3.52.