Kemajuan teknologi menjadikan museum mengembangkan cara penyajian koleksinya. Salah satu teknologi yang diadaptasi dalam penyajian museum virtual adalah Virtual Reality (VR) dengan stereoscopic 3D. Sayangnya, museum virtual dengan teknik penyajian stereoscopic masih menggunakan keyboard dan mouse sebagai perangkat interaksi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan interaksi dengan pengindera tangan pada museum virtual dengan penyajian stereoscopic 3D. Museum virtual divisualisasikan dengan teknik stereoscopic side-by-side melalui Head Mounting Display (HMD) berbasis Android. HMD juga memiliki fungsi head tracking dengan membaca orientasi kepala. Interaksi tangan diterapkan dengan menggunakan pengindera tangan yang ditempatkan pada HMD. Karena pengindera tangan tidak didukung oleh HMD berbasis Android, maka digunakan server sebagai perantara HMD dan pengindera tangan. Setelah melalui pengujian, diketahui bahwa rata-rata confidence rate dari pembacaan pengindera tangan pada pola tangan untuk memicu interaksi adalah sebesar 99,92% dengan rata-rata efektifitas 92,61%. Uji ketergunaan juga dilakukan dengan pendasaran ISO/IEC 9126-4 untuk mengukur efektifitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna dari sistem yang dirancang dengan meminta partisipan untuk melakukan 9 tugas yang mewakili interaksi tangan dalam museum virtual. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua pola tangan yang dirancang dapat dilakukan oleh partisipan meskipun pola tangan dinilai cukup sulit dilakukan. Melalui kuisioner diketahui bahwa total 86,67% partisipan setuju bahwa interaksi tangan memberikan pengalaman baru dalam menikmati museum virtual.