Budiman, Fajar
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengenalan Suara Burung Menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Jaringan Syaraf Tiruan pada Sistem Pengusir Hama Burung Budiman, Fajar; Nursyeha, Muhammad Agung; Rivai, Muhammad; ., Suwito
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5, No 1: Maret 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jnte.v5n1.191.2016

Abstract

Indonesia is one of the agricultural country that produces crops. Nevertheless, Indonesia still imports rice from other countries because of crop decreasement. One of its factors is caused by bird pests. In the ricefields ecosystem, the variety of bird species can be classified as a pest and as a non-pest. Non-pest birds usually help farmer against insects. Farmers are using traditional methods to repel bird pests. In this research, a software to recognize species of birds has been designed. The system is based on birdchirp types. A mono-microphone is used to capture the sound. Voice Activity Detection (VAD) method is used for birdchirp detection. Mel Frequency Cepstrum Coefficient (MFCC) and Fast Fourier Transform (FFT) are used to extract birdchirp feature. Artificial Neural Network is utilized to recognize the pattern of  birdchirp feature. Furthermore, audiosonic bird repeller is used to repel bird pests. In the offline mode testing, success level using MFCC feature extraction is up to 90% for birdchirp variation, while up to 68% using FFT. In the online mode, the average success level using MFCC feature extraction is 70% for finch birds, while 30% using FFT. In addition, a gunshot is a best sound to repel bird pests. The success rate of bird voice recognitions using MFCC feature extraction is higher than that using FFT.  Keywords : Bird pests, Voice Activity Detection, Fast Fourier Transform, Mel Frequency Cepstrum Coefficient.Abstrak—Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memproduksi hasil pertanian. Namun, Indonesia masih mengimpor beras dari negara lain dikarenakan penurunan hasil panen. Salah satu faktor menurunnya produksi beras Indonesia adalah akibat serangan hama burung. Ekosistem sawah mengandung berbagai macam spesies burung, baik hama maupun non-hama. Burung non-hama menolong petani melawan hama serangga. Petani menggunakan metode tradisional untuk mengusir hama burung. Pada penelitian ini telah dirancang perangkat lunak untuk mengenali jenis burung berdasarkan kicauannya. Voice Activity Detection (VAD) digunakan untuk mendeteksi adanya kicau burung. Metode ekstraksi ciri suara dari kicau burung menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient (MFCC) dan Fast Fourier Transform (FFT). Jaringan Syaraf Tiruan digunakan untuk mengenali pola hasil ekstraksi. Selanjutnya, audiosonic bird repeller digunakan sebagai metode pengusiran hama burung. Hasil identifikasi offline dengan menggunakan MFCC didapatkan tingkat keberhasilan mencapai 90% untuk variasi kicauan dan jenis burung, sedangkan dengan FFT mencapai 68%. Hasil identifikasi online untuk spesimen burung bondol didapatkan tingkat keberhasilan 70% dengan menggunakan MFCC, dan 30% dengan FFT. Selain itu, suara tembakan merupakan suara yang paling baik digunakan untuk mengusir hama burung. Tingkat keberhasilan pengenalan suara burung menggunakan ekstraksi ciri MFCC lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekstraksi ciri dengan menggunakan FFT.Kata Kunci : Hama Burung, Voice Activity Detection, Fast Fourier Trasnform, dan Mel Frequency Cepstrum Coefficient.
Pengolahan Citra untuk Mengukur Diameter Terkecil Kayu Guna Mengatasi Rugi Akibat Kesalahan Pengukuran pada Industri Kayu Rifyal Rachmat; Ronny Mardiyanto; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.639 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9844

Abstract

Kayu merupakan hasil hutan sebagai bahan dasar dari produk jadi seperti lemari, kursi, dan produk olahan lain. Pada industri pengolahan kayu, metode penentuan harga umumnya didasarkan terhadap perhitungan isi kayu (volume) dimana nilai tersebut diawali dengan perhitungan diameter terkecil. Pekerja lapangan pada usaha kayu menggunakan nilai dari diameter terkecil untuk dijadikan acuan perhitungan dengan penggaris. Akan tetapi pengukuran ini kurang akurat karena kayu gelondong mempunyai bentuk yang tidak bulat sempurna. Padahal, selisih satu centimeter saja dapat menentukan grade kayu dan berpengaruh terhadap harga kayu gelondong tersebut. Penelitian menggunakan algorithma pengolahan citra telah dilakukan  maupun dengan spesifikasi tentang permukaan kayu. Teknologi yang dirancang memanfaatkan penginderaan mesin visual yang dilakukan oleh kamera  untuk melakukan penghitungan otomatis terhadap nilai kayu dengan program OpenCV. Pada tugas akhir ini, sebuah alat tepat guna dengan raspberry pi yang akan menjadi standarisasi pengukuran pada usaha kayu dengan menggunakan pengolahan citra digital. Devais yang dibuat sangat portabel dan berhasil mengukur diameter terkecil kayu dengan akurasi pengukuran 97% menggunakan metode kontur dan bounding box. Metode tersebut lebih baik dari metode lingkaran Hough dengan akurasi 89%. Perbaikan sistem dapat dilakukan pada deteksi obyek melalui pencahayaan dan segmentasi kontur.
Rancang Bangun Data Logging Berbasis Web Server Pada Robot Balon Udara Untuk Deteksi Kebocoran Pipa Gas Bagus Aji Supeno; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.236 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16264

Abstract

Saluran pipa gas adalah salah satu komponen terpenting dalam industri gas. Umumnya, saluran pipa gas digunakan untuk menyalurkan gas dengan jarak yang jauh terutama untuk gas alam. Deteksi kebocoran gas dan mekanisme identifikasi lokasi kebocoran gas secara realtime memiliki peranan penting dalam sistem managemen saluran pipa gas alam. Kelambatan sistem deteksi kebocoran gas dapat menyebabkan kerugian materi dan peralatan bahkan kerusakan pada lingkungan. Sistem deteksi kebocoran gas berdasarkan aliran gas hanya dapat mendeteksi kebocoran pipa gas tanpa mengetahui lokasi saluran pipa yang bocor. Sebuah balon udara dilengkapi navigasi GPS dan sensor gas dapat mendeteksi sumber kebocoran pada pipa gas dengan identifikasi lokasi berdasarkan GPS. Pada tugas akhir ini, sensor gas yang digunakan adalah sensor TGS 2611. Proses identifikasi lokasi kebocoran pipa gas menggunakan sensor GPS yang akan memberikan data lokasi dari balon udara ketika terjadi peningkatan konsentrasi gas. Data konsentrasi gas dan data lokasi dikirim ke ground station melalui gelombang radio menggunakan NRF24L01 untuk kemudian data diunggah ke database dan ditampilkan pada localhost. Jarak jangkauan maksimum balon udara dapat mendeteksi kebocoran pipa gas dengan sensor TGS 2611 adalah 15 cm. Dibutuhkan sebuah kipas penghisap pada kotak sensor untuk membantu sensor agar lebih fokus. Identifikasi lokasi sumber kebocoran gas menggunakan sensor GPS mempunyai rata-rata error sebesar 0.03% dan 7% dengan jarak maksimum pengiriman data melalui gelombang radio sejauh 100 meter.
SISTEM PEMANDU PENDARATAN PADA BALON UDARA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DAN KENDALI PID Agung Andri Kurniawan; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.458 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16276

Abstract

Riset dan pengembangan studi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak tengah berkembang pesat. Banyak perusahaan besar memfokuskan dalam kegiatan ini, mulai dari aplikasi untuk pengantaran barang, teknologi bertani, hingga untuk penanganan bencana alam. UAV menggunakan sistem Navigasi global positioning system (GPS) untuk memandu menuju lokasi tujuan. Navigasi dengan GPS mempunyai kelemahan yaitu rawan terhadap error hingga mencapai puluhan meter. Sehingga dapat menyebabkan masalah pada saat mendarat di lokasi tujuan. Maka dari itu, dirancanglah sistem pemandu pendaratan pada UAV dalam hal ini balon udara untuk membantu navigasi GPS dalam meningkatkan keakuratan pendaratan. Dengan bantuan pengolahan citra, sistem akan membantu mengenali pola dari landasan dengan metode Hu Moments contour matching yang tidak berubah secara skala, rotasi, dan translasi. Dari hasil percobaan sistem dengan metode Hu Moments contour matching, didapatkan tingkat keakurasian sebesar 94% pada perubahan skala secara ketinggian, 94% pada perubahan rotasi.
Identifikasi Jumlah dan Tingkat Aktivitas Orang Berbasis Pengolahan Citra Menggunakan Raspberry Pi Daniel Krisrenanto; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.756 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21397

Abstract

Air conditioner (AC) merupakan suatu perangkat yang paling banyak digunakan sebagai pendingin ruangan. Walaupun AC saat ini sudah menggunakan teknologi hemat energi, namun apabila tidak digunakan dengan baik maka penggunaan AC hanya menjadi suatu pemborosan listrik saja. Untuk mengurangi pemborosan listrik pada AC, maka pengaturan suhu harus disesuaikan dengan kondisi ruangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ruangan antara lain adalah jumlah orang serta tingkat aktivitas dalam ruangan. Sebagai upaya penghematan konsumsi listrik pada AC, maka dalam penelitian ini dilakukan rancang bangun suatu sistem identifikasi jumlah orang dan tingkat aktivitas. Pada sistem ini digunakan kamera USB sebagai perangkat pengambil citra. Pada pengolahan citra menggunakan metode Histogram of Oriented Gradient (HOG) sebagai penghitung jumlah orang, sedangkan metode background subtraction digunakan sebagai penghitung tingkat aktivitas. Sistem ini diimplementasikan ke dalam Raspberry Pi 3 sebagai mikrokontroler. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat mendeteksi orang dari jarak 3 m sampai 9 m dan membedakan 2 orang dengan jarak antara 30 cm sampai 150 cm. Sistem juga dapat membedakan tingkat aktivitas sedikit, sedang dan tinggi.
Rancang Bangun Tomografi Kapasitansi Listrik dengan Sensor Tersegmentasi dan Berperisai untuk Deteksi Benda Dalam Pipa Ardian Wardhana; Muhammad Rivai; Fajar Budiman; Saikhul Imam
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.006 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22752

Abstract

Tomografi merupakan teknik pengamatan struktur penampang benda tanpa melakukan tindakan yang bersifat merusak atau mengubah benda yang dibutuhkan dalam penerapan industri, kesehatan maupun keamanan. Pengamatan dilakukan dengan memanfaatkan interaksi bahan dalam benda terhadap sinyal eksitasi eksternal. Hasil pengukuran digunakan untuk merekonstruksi struktur penampang internal benda. Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem tomografi kapasitansi listrik dengan menggunakan sensor tersegmentasi dan berperisai. Tomografi kapasitansi listrik memanfaatkan informasi perbedaan nilai kapasitansi pada beberapa garis potong yang disebabkan oleh persebaran permittivitas bahan untuk merekonstruksi struktur bagian dalam benda. Konfigurasi sensor diatur dengan menggunakan multiplekser analog yang terdiri dari array switch CMOS HEF4066B. Pengukuran kapasitansi sensor dilakukan dengan metode pengukuran muatan. Sinyal hasil pengukuran dikondisikan dengan menggunakan filter high-pass, penguat, penyearah presisi dan perata-rata, yang kemudian didigitalkan menggunakan ADC pada mikrokontroller ATmega8A. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer. Rekonstruksi citra dilakukan dengan algoritma proyeksi balik linier. Berdasarkan hasil pengujian, sistem tomografi kapasitansi listrik dapat mendeteksi letak dan membedakan bahan benda uji. Penggunaan sensor tersegmentasi mampu meningkatkan sensitivitas pengukuran kapasitansi sebesar 2,76 kali lipat dari penggunaan sensor tunggal dengan nilai sensitivitas 0,515 V/pF. Penggunaan sensor berperisai mampu mengurangi efek gangguan lingkungan terhadap pengukuran sensor. Hasil dari penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai alat pemonitor isi pipa pada industri dengan kebutuhan regulasi yang rendah.
Pengarah Suara pada Sistem Audio Berdasarkan Beda Phasa Olly Bangon Baskhoro; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.186 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28564

Abstract

Pemberian informasi seperti pengumuman, ceramah, dan musik sering dilakukan dalam berbagai acara yang memerlukan ruangan yang luas. Supaya pemberian informasi hanya mencapai target yang dituju dan tidak mengganggu pengunjung lain maka suara harus diarahkan untuk lokasi tertentu. Pada penelitian ini telah dilakukan sebuah perancangan dan realisasi sistem deret speaker dimana intensitas sinyal suara dapat diarahkan dengan sudut kemiringan antara -90o sampai 90o. Untuk menghindari munculnya intensitas suara pada arah yang berlawanan maka jarak antar titik pusat speaker untuk frekuensi 2Khz adalah 8,6 centimeter. Pengarahan suara dilakukan dengan cara memberikan waktu tunda di setiap speaker dengan menggunakan Field Programable Gate Array ALTERA DE-2. Sinyal audio dikonversi dengan menggunakan Analog to Digital Converter 24-bit. Waktu tunda tersebut dihasilkan dengan menggunakan sub program 8-bit D flip-flop dengan clock input sebasar 1 mikro detik. Data pengujian dengan menggunakan osiloskop menunjukkan untuk waktu tunda pada beda phasa 90o sampai 90o memiliki rata-rata kesalahan 3,5%. Data hasil pengujian lobe deret speaker menunjukkan rerata kesalahan pengarahan suara sebesar 19%. Sistem dapat diterapkan pada berbagai acara komersil sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan daya dan mengurangi noise lingkungan.
Implementasi Penguat Lock-in Digital Untuk Deteksi Gas Diana Rofiqoh; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.069 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.31682

Abstract

Pada sebuah pengukuran seringkali dibutuhkan pemulihan sinyal sensor yang kecil yang terbenam dalam sinyal derau. Penelitian ini merancang dan membuat penguat lock-in digital yang berbasis komputer untuk mengolah sinyal yang berasal dari sensor gas karbon monoksida. Mikrokontroler Arduino Mega2560 digunakan sebagai penerima data sensor dan mengirimkannya ke komputer. Seluruh proses utama dalam sistem penguat lock-in digital, seperti proses mixing dan penyaringan yang menggunakan low pass filter dilakukan secara digital. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penguat lock-in digital ini dapat meningkatkan nilai Signal-to-Noise Ratio dari sensor gas karbon monoksida sebesar 12 dB.
Sistem Pengering Anggur Berbasis Kolektor Surya dengan Pelacak Matahari dan Kontroler PID Bagus Caesar Muharam; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53541

Abstract

Anggur memiliki kandungan air sebesar 75-80%, sehingga rentan terhadap aktivitas fisiologis seperti respirasi dan transpirasi yang menyebabkan anggur sensitif terhadap aktivitas mikroba seperti pembusukan. Produksi anggur di Indonesia selama 10 tahun ke belakang memiliki rata-rata sebesar 10.932,8 ton. Menanggapi sifat dan peluang produksi anggur, pengeringan anggur menjadi kismis merupakan solusi untuk memperpanjang umur konsumsi anggur. Metode pengeringan dengan penjemuran langsung di bawah matahari memerlukan waktu yang lama, dan menghasilkan luaran yang kurang bagus. Untuk menambah efisiensi dan memaksimalkan luarannya, maka pada penelitian ini digunakanlah teknologi rekayasa surya dan rangkaian elektronika sebagai perbaikan dari cara konvensional. Alat ini menggabungkan prinsip pengeringan anggur dengan energi surya secara tidak langsung, dengan kolektor surya yang sudah dilengkapi dengan pelacak matahari serta kontrol proporsional integral derivative (PID) pada sistem penyaluran udaranya. Pengujian alat menghasilkan suhu udara 72,69 C, dengan sistem pengaliran udara yang lebih merata. Dengan suhu yang dioptimalkan, serta sistem pengeringan yang lebih merata dihasilkan pengeringan yang lebih cepat dimana anggur pada alat pengering memiliki berat akhir sebesar 48,19 gram setelah 4 hari pengeringan. Dalam keadaan tersebut anggur sudah dapat disimpan dengan waktu penyimpanan lebih lama sementara penjemuran konvensional masih menyisahkan 194,33 gram.
Rancang Bangun Wireless Sensor Network Pada Pendeteksi Dini Potensi Kebakaran Lahan Gambut Menggunakan Banana Pi IoT Hendra Irawan; Muhammad Rivai; Fajar Budiman
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.813 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26016

Abstract

Lahan gambut merupakan bagian dari ekosistem yang banyak mengandung bahan organik yang tidak mudah terurai. Seringnya terjadi kebakaran lahan gambut membuat Indonesia kerap menderita kabut asap, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi potensi terjadinya kebakaran lahan gambut. Telah banyak penelitian tentang hal penanganan masalah tersebut, namun penelitian yang ditawarkan biasanya berupa pendeteksi paska kebakaran lahan gambut. Selain itu banyak teknologi yang ditawarkan mempunyai harga produksi yang mahal dan penggunaan daya yang tinggi. Sistem yang dirancang pada penelitian ini adalah penerapan Wireless Sensor Network menggunakan topologi tree pada pendeteksi dini potensi kebakaran lahan gambut yang diintegrasikan dengan Internet of Things. Menggunakan Arduino sebagai prosesor dari sensor node yang dibuat dan menggunakan Banana Pi sebagai server dari keseluruhan sitem. Sistem ini mengutamakan penanganan sebelum terjadinya kebakaran dengan membaca suhu lingkungan setiap node. Hasil dari sistem keseluruhan dapat dilihat pada tampilan halaman web yang dapat menampilkan informasi suhu permukaan lahan gambut. Jarak optimum peletakan antar node adalah 100m dan kesuksesan membaca GPS mencapai 80%.