Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Mediator

Sikap Pers terhadap Kondisi Keterpurukan Bangsa Indonesia Haryati, Haryati
Mediator Vol 4, No 1 (2003)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam model efek komunikasi massa, pers diasumsikan memiliki pengaruh positif juga negatif. Melalui pemberitaan yang berimbang, pers dapat membantu masyarakat  menjelaskan situasi yang tengah bergolak. Di sisi lain, melalui pemberitaan yang tidak akurat, pers dapat menambah eskalasi konflik yang tengah terjadi. Sementara itu, dalam kondisi keterpurukan bangsa saat ini, pers Indonesia ditengarai menyikapinya dengan menampilkan kecenderungan pemberitaan mengarah pada isu-isu politik yang hangat, kontroversial, dan penuh sensasi. Peristiwa yang langsung berkaitan dengan realitas masyarkat, seperti kemiskinan, pengangguran, degradasi moral, dan lain-lain, malah luput dari perhatian pers. Gejala ini memperlihatkan pers Indonesia belum sepenuhnya berpihak pada masyrakat. Padahal, fungsi pers paling utama justru melayani publik. Pers Indonesia, di tengah euforia kebebasan pers saat ini, karenanya perlu menengok kembali undang-undang, kode etik, atau pun standar profesional yang menempatkan masyarakat sebagai titik tolak pengabdiannya – baik dari segi jurnalistik, isi media, narasumber, maupun kontrol sosial.
Ketika Parpol Mengiklankan Kandidatnya di Televisi Haryati, Haryati
Mediator Vol 8, No 2 (2007): Proses Berkesenian = Proses Berkomunikasi
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of mass media (especially television) for political campaign has started since four decades ago. US Presidential Election (1950) became an example of how advertising and news became sites of political campaign. In Indonesia, political campaign through advertising began in 1999 General Election. In effect, this phenomenon gave birth to PR Politic: the use of PR consultant to manage political campaign and political leader’s publicity. In local election of DKI Jakarta, Fortune PR and Hotline dominated campaign consultant activities for government candidates. The use of advertising and news in political campaign essentially follows marketingand promotion principles as well. Both are trying to sell products to a particular consumer by applying some strategies. Success will be measured from popularity of a particular candidate, a significant change of voter’s decision, and candidate image.