Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Nurcahyo, Cahyono Bintang; Wiguna, I Putu Artama
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.18 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v14i2.3048

Abstract

Makalah ini menyajikan analisis risiko rantai pasok beton ready mix pada proyek pembangunan apatemen di Surabaya. Tahap pertama dilakukan identifikasi risiko untuk menentukan variabel yang berpengaruh pada kegiatan rantai pasok di suatu proyek. Tahap kedua dilakukan penilaian risiko melalui matriks probabilitas & dampak. Tahap terakhir adalah merencanakan respon risiko yang bertujuan untuk mengembangkan tindakan manajemen guna meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, diperoleh 26 variabel risiko yang terbagi dalam 3 aliran yaitu aliran material/fisik, aliran finansial, dan aliran informasi. Dari hasil analisis data diketahui bahwa pihak kontraktor maupun pemasok beton ready mix memilih opsi respon risiko dengan upaya mengurangi risiko baik secara preventif ataupun kuratif, sehingga risiko tersebut tidak mengganggu dan menyebabkan dampak yang besar terhadap tujuan proyek.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Keberhasilan Proyek Pada Hubungan Kerja Antara Kontraktor dan Subkontraktor Andika Ade Indra Saputra; Rossana Margaret Kadar Yanti; I Putu Artama Wiguna; Cahyono Bintang Nurcahyo
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 3, No 2 (2017): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v3i2.265

Abstract

Hubungan kerja antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor  dilaksanakan  untuk mengatasi kesulitan yang muncul di lapangan agar dapat mencapai keberhasilan proyek. Untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan komunikasi yang efektif antar perusahaan. Oleh karena itulah perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis indikator pada komunikasi yang efektif dan pengaruhnya terhadap keberhasilan antar perusahaan tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan proyek. Penelitian ini diawali dengan melakukan kajian literatur untuk mendapatkan variabel danindikator  terkait komunikasi dan keberhasilan proyek. Kemudian dilakukan penyusunan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data.  Responden pada survey yang digunakan adalah manajer perusahaan kontraktor dan subkontraktor yang pernah atau sedang terlibat dalam hubungan kerja.  Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan analisis dengan menggunakan structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan pekerjaan proyek antara perusahaan kontraktor dan subkontraktor. Sedangkan indikator penting pada komunikasi yang efektif adalah frekuensi komunikasi, komunikasi dua arah, kejelasan isi pesan, kejujuran berkomunikasi, dan resolusi konflik Kata kunci :komunikasi, keberhasilan proyek , hubungan kerja, structural equation modelling
Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan Underpass Di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali Ayunita Indria Dewi; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.863 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4162

Abstract

Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali diharapkan dapat memecah kemacetan yang sangat tinggi di pulau Bali dan dapat digunakan saat kegiatan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) 2013. Pada proyek ini terdapat pekerjaan galian dengan MAT (Muka Air Tanah) tinggi dan banyak ketidakpastian yang sulit diprediksi, sehingga diperlukan adanya analisa risiko. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui risiko Proyek Pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali. Untuk mengetahui risiko pada proyek ini dilakukan survey lapangan, kuisioner, dan wawancara. Tahapan penelitan dibagi menjadi tiga bagian yaitu identifikasi risiko, analisa risiko dan respon risiko. Identifikasi adalah tahap mencari variable-variabel risiko yang relevan pada proyek. Tahapan ini diawali dengan melakukan studi literatur dan kemudian melakukan survey pendahuluan kepada responden. Analisa risiko adalah proses mencari beberapa risiko yang signifikan dari segi waktu maupun biaya. Analisa risiko diterapkan terhadap hasil survey utama yang telah dilakukan sebelumnya. Metode yang digunakan adalah Severity Index dan Matriks Probabilitas-Dampak. Tahap terakhir adalah menentukan respon risiko terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu. Respon risiko didapat dengan melakukan wawancara terstruktur dengan para responden yaitu beberapa personel kontraktor yang menangani proyek pembangunan Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali. Berdasarkan hasil analisa risiko maka diketahui bahwa hanya ada satu macam variable risiko yang signifikan terhadap waktu dan biaya,yaitu muka air tanah yang tinggi. Respon risiko yang dilakukan adalah dengan menyediakan pompa dengan kapasitas besar dan banyak.
Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya Handi Destianno Adhika; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.514 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21535

Abstract

Proyek konstruksi bangunan selalu diikuti dengan pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung sementara di sekitarnya yang berguna sebagai penunjang jalannya proyek konstruksi. Seringkali perencanaan penempatan fasilitas pendukung tersebut belum direcanakan secara optimal, sehingga perlu dilakukan optimasi site layout dengan mengatur letak fasilitas pendukung sementara yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja secara efisien. Pada penelitian ini site layout akan dioptimasi menggunakan multi-objectives function dengan fungsi objektif yang ingin dicapai adalah Traveling Distance (TD) dan Safety Index (SI) yang minimum. Perhitungan optimasi pada Penelitian ini akan dilakukan dengan membuat beberapa alternatif perpindahan fasilitas dengan cara memindahkan fasilitas satu ke fasilitas lainnya dengan tetap memperhatikan luasan masing-masing fasilitas. Proyek yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya yang memiliki tinggi 4 lantai dan terletak di Jl. Raya Kali Rungkut No.25. Dari 15 alternatif perpindahan, didapatkan dari hasil plot pada diagram bahwa alternatif yang paling optimum adalah Alternatif 9 dan Alternatif 12. Dari perhitungan Traveling Distance diperoleh bahwa hasil TD paling minimum yaitu ada Alternatif 9 sebesar 58.409,5 meter atau mengalami penurunan nilai TD sebesar 10,10% bila dibandingkan dengan kondisi asli. Sedangkan dari hasil perhitungan Safety Index diperoleh bahwa hasil SI paling minimum yaitu pada Alternatif 12 sebesar 2314,69 atau mengalami penurunan nilai SI sebesar 9,01% bila dibandingkan dengan kondisi asli. Sedangkan untuk menentukan Alternatif yang paling optimum digunakan pembobotan, dengan nilai 30% Traveling Distance dan 70% Safety Index. Dari hasil perhitungan pembobotan didapat nilai Alternatif 9 sebesar 8,26% dan Alternatif 12 sebesar 7,40%. Nilai pembobotan paling besar artinya paling optimum, sehingga Alternatif 9 dipilih sebagai alternatif yang paling optimum.
Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya Ahmad Puguh Septiawan; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.709 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21747

Abstract

Tower Crane adalah alat yang digunakan untuk mengangkut material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Pada saat pemilihan tower crane sebagai alat pengangkatan yang akan digunakan, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain, dan pergerakan alat tidak perlu. Pertimbangan ini harus direncanakan sebelum proyek dimulai karena tower crane diletakkan di tempat yang tetap selama proyek berlangsung, tower crane harus dapat memenuhi kebutuhan pemindahan material sesuai dengan daya jangkau yang ditetapkan. Pada konstruksi proyek yang besar, seperti pada proyek My Tower Surabaya, tower crane bekerja lebih ekstra terutama ketika tower crane tunggal tidak bisa melayani keseluruhan pekerjaan pengangkatan dari semua titik persediaan dan titik kebutuhan, maka perlu digunakan lebih dari satu tower crane, atau biasa disebut group tower crane. Dengan adanya lebih dari satu tower crane bukan berarti semua masalah pekerjaan pengangkatan bisa teratasi, karena pada proyek yang memiliki lahan yang kurang luas, semakin banyak tower crane menyebabkan sering terjadinya tabrakan ataupun tumpang tindih antar tower crane. Dari permasalahan tersebut perlu adanya pengoptimalan lokasi untuk group tower crane. Lokasi yang optimal adalah lokasi yang memiliki konflik indeks dan keseimbangan beban kerja antar tower crane terkecil. Karena tower crane yang digunakan lebih dari satu maka penempatan tower crane harus sesuai pada titik yang optimal. Dalam perhitungan untuk mendapatkan hasil yang optimal pada penempatan tower crane direncanakan menggunakan 3 skenario. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa skenario 3 adalah skenario yang paling optimal dibandingkan skenario 1 dan skenario 2, karena skenario 3 memiliki nilai konflik indeks (NC) terkecil yaitu 6 dan keseimbangan beban kerja (σ) terkecil yaitu 2,249 jam serta dengan biaya operasional sebesar Rp 1.256.778.497, -.
Analisis Risiko Ratai Pasok Beton Ready Mix Pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya Arvin Irshad Prabowo; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.987 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21938

Abstract

Dalam upaya memenuhi ekspektasi dari pemilik proyek Hotel Batiqa, Kontraktor tentu harus meningkatkan kinerja dari perusahaan untuk menghasilkan produk bermutu tinggi, tepat waktu, dan efisien. Maka dari itu, pada umumnya para kontraktor menerapkan manajemen rantai pasok dalam pelaksanaan proyek dari awal sampai akhir. Dalam pelaksanaannya, manajemen rantai pasok mempunyai risiko negatif. Risiko tersebut harus dianalisis sebelumnya, karena risiko tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi kontraktor. Manajemen risiko diawali dengan melakukan identifikasi risiko yang dibagi menjadi tiga aliran, yaitu aliran material/fisik, aliran finansial, dan aliran informasi, dengan melakukan survei pendahuluan kepada pelaku proyek dalam rantai pasok beton ready mix untuk mendapatkan variabel risiko yang relevan di lapangan, lalu setelah itu melakukan survei utama untuk mendapatkan nilai persepsi dari probabilitas dan dampak dari variabel risiko. Dari hasil survei tersebut akan dianalisis dengan matriks probabilitas dan dampak untuk mengkategorikan tingkatan variabel risiko. Berikutnya adalah untuk mengetahui respon risiko terhadap variable berkategori tinggi tersebut.Dari hasil analisis data diketahui bahwa apabila risiko berkategori tinggi dari persepsi kontraktor terhadap pemasok beton ready mix terjadi masing-masing satu variabel di aliran finansial dan informasi. Beda halnya untuk persepsi pemasok ready mix terhadap kontraktor, risiko berkategori tinggi terjadi hanya satu variabel pada aliran finansial. Semua pihak yang terlibat dalam aktivitas rantai pasok proyek memilih opsi respon risiko dengan mengurangi dampak risiko apabila risiko tersebut terjadi di lapangan.
Analisis Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon Steffanie Christarindra; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53237

Abstract

Proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon di Kota Surabaya mengalami keterlambatan, dengan penyebab utamanya adalah karena terjadinya adendum nilai kontrak pada bulan Desember 2019. Sehingga proyek yang awalnya direncanakan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 mengalami kemunduran hingga 30 April 2020. Adendum tersebut terjadi karena banyaknya Variation Order (VO) akibat adanya perubahan desain dan pekerjaan baru seperti landscape, yang menjadi pemicu terjadinya keterlambatan pada proyek pembangunan Tower Caspian Grand Sungkono Lagoon. Untuk mengidentifikasi item-item pekerjaan yang mengalami keterlambatan, dilakukan analisis pada data laporan progres mingguan proyek. Item-item pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan lintasan kritis dan lintasan non kritis. Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan pada pekerjaan tersebut, dilakukan wawancara terstruktur terhadap responden menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Keterlambatan pada setiap item pekerjaan tersebut juga dibuktikan melalui metode Perhitungan Kinerja Jadwal Proyek. Metode ini akan memberikan informasi status kinerja proyek tiap item pekerjaan yang mengalami keterlambatan pada suatu periode pelaporan berdasarkan hasil perhitungan indeks kinerja jadwal proyek. Item pekerjaan yang mengalami keterlambatan dan faktor-faktor penyebabnya tersebut kemudian dimodelkan hubungannya dengan Decision Tree dalam bentuk diagram dan pohon logika. Pada akhir penelitian, faktor utama penyebab keterlambatan pada setiap item pekerjaan tersebut dianalisis berdasarkan nilai Independent Probability pada setiap faktor penyebab yang didapatkan dari wawancara terstruktur kedua. Hasil akhir dari penelitian ini adalah ditemukan 1 item pekerjaan yang mengalami keterlambatan pada lintasan kritis dan 4 item pekerjaan yang mengalami keterlambatan tidak pada lintasan kritis pada tiap bulannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari, Februari dan Maret 2020; sehingga terdapat total 15 buah pekerjaan yang mengalami keterlambatan. Faktor utama yang menjadi penyebab dari keterlambatan item-item tersebut adalah ketersediaan tenaga kerja, kurangnya produktifitas dan efisiensi dari peralatan, pembayaran oleh pemilik proyek, permasalahan keuangan seperti kesulitan keuangan / masalah ekonomi, dan keterlambatan dalam pembuatan dokumen desain.
Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Ridhati Amalia; M. Arif Rohman; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.47 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.2105

Abstract

Setiap proyek konstruksi pada umumnya  mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal  pelaksanaan tertentu, kapan pelaksanaan proyek  tersebut harus dimulai, kapan proyek tersebut harus diselesaikan,  bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta  bagaimana penyediaan sumber dayanya. Diharapkan dalam pelaksanaanya tidak terjadi keterlambatan karena keterlambatan yang terjadi akan mengakibatkan meningkatnya biaya proyek. Namun, dalam pelaksanaan proyek pembangunan Sidoarjo Town Square mengalami keterlambatan. Metode yang direncanakan dalam pembahasan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan yaitu Metode Fault Tree  Analysis (FTA) dan Method Obtain Cut Set (MOCUS). Didapatkan bahwa item pekerjaan yang mengalami keterlambatan yaitu: pekerjaan struktur GWT STP, pekerjaan finishing fasade dan canopy, dan pekerjaan atap. Dari hasil analisa FTA dari ketiga top event, didapatkan bahwa keterlambatan terjadi dikarenakan  perubahan desain serta perijinan, dimana keduanya akibat faktor penyebab keterlambatan dari pihak owner.
Analisa Perbandingan Biaya Kebutuhan Dan Penggunaan Energi Hotel Yusro Jombang Ryan Pramuditya; Yusroniya Eka Putri; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.965 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1055

Abstract

Hotel Yusro, merupakan hotel berbintang 3 (tiga) pertama di Kota Jombang dengan fasilitas yang lengkap. Sebagai hotel berbintang tiga yang baik, haruslah memenuhi persyaratan kriteria hotel yang baik sesuai dengan KEPMEN No KM.03/HK 001/MKP.02 [1] salah satunya yaitu memiliki sistem kelistrikan yang memadai dengan pengunaan daya yang tidak boros, yaitu yang konsumsi listriknya sesuai dengan kebutuhan energinya. Seiring dengan tarif listrik yang terus meningkat tiap tahunnya, penggunaan konsumsi listrik pada hotel dapat menyebabkan biaya operasional hotel yang meningkat pula. Menurut Shiming & Burnett, 2002, konsumsi energi untuk penerangan, sistem pengaturan suhu (penghawaan), dan sistem pemanas air umumnya mencapai 70% dari total penggunaan energi pada bangunan hotel. Kesimpulannya konsumsi energi terbesar terletak pada sistem kelistrikan hotel. Analisa energi yang akan dilakukan adalah analisa terhadap sistem kelistrikan yang meliputi sistem penghawaan, pencahayaan, dan transportasi vertikal gedung. Metode yang digunakan yaitu menghitung kebutuhan energi kelistrikan pada hotel lalu dibandingkan dengan hasil observasi konsumsi energi listrik di lapangan. Dari hasil analisa data diketahui bahwa hasil perbandingan biaya untuk sistem penghawaan hotel adalah perhitungan sesuai kondisi lapangan lebih hemat 17,67% dibandingkan perhitungan teoritis; untuk sistem transportasi vertikal hotel adalah 0%;  untuk sistem pencahayaan hotel adalah perhitungan teoritis lebih hemat 23,72% dibandingkan perhitungansesuai kondisi lapangan.
Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Apartemen Puncak Kertajaya M. Awallutfi Andhika Putra; Christiono Utomo; Cahyono Bintang Nurcahyo
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.142 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2860

Abstract

Pendanaan proyek biasanya dilakukan dengan cara konvensional yaitu pendanaan dengan modal sendiri dan hutang jangka panjang dengan suatu komposisi tertentu. Di sisi lain penggunaan pendanaan secara konvensional seringkali manghasilkan cost of capital yang tidak optimal atau kurang menguntungkan perusahaan. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pembiayaan yang paling menguntungkan dalam proyek pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya menggunakan 4 alternatif yaitu 100% modal sendiri, 20% modal sendiri dan 80% pinjaman, 50% modal sendiri dan 50% pinjaman, 80% modal sendiri dan 20% pinjaman. Metode yang digunakan adalah metode Net Present Value (NPV). Dari hasil perhitungan Net Present Value (NPV) keempat alternatif tersebut di dapat kan nilai NPV yang tertinggi adalah kombinasi antara  50% modal sendiri dan 50% pinjaman sebsesar Rp. 96.958.307.080 (Sembilan puluh enam milyar sembilan ratus lima puluh delapan juta tiga ratus tujuh ribu delapan puluh rupiah) dengan i sebesar 11,6% merupakan bentuk pembiayaan terbaik pada pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya.