Imam Rochani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Unjuk Kerja Crane Barge KGM-23 Pada Saat Operasi Pengangkatan dan Pemasangan Boom Burner di Lokasi Peciko Field Platform MWP-B Total E&P Indonesié Adelia Viviany Suwarsono; Imam Rochani; Wisnu Wardhana
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.08 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1617

Abstract

Crane Barge merupakan sebuah kapal bisa disebut dengan pontoon yang memiliki crane diatasnya, biasa digunakan untuk menunjang kegiatan kerja pengeboran gas dan minyak bumi seperti dredging, lifting, protection pile removal, installasi pin connector dan installasi boom burner. Tugas akhir ini menganalisa stabilitas statis dan dinamis dengan mencari tinggi gelombang maksimal yang diizinkan menurut standar yang digunakan dibantu oleh software MOSES dibagi dalam tiga kondisi, yaitu 10% consummables, 50% consummables, dan 100% consummables. Stabilitas yang dihasilkan crane barge untuk setiap kondisi menunjukkan angka stabilitas yang baik sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Untuk gerakan maksimum yang dihasilkan yang memenuhi standar Total E&P Indonesié Lifting Operation pada kondisi 10% Consummables, yaitu untuk heading 0° dan 180°, tinggi gelombang yang diizinkan sebesar 1.53 m, heading 45°,135°,225°, dan 315°  tinggi gelombang sebesar 1.37 m, sedangkan untuk heading 90° dan 270° tinggi gelombang sebesar 0,83 m. Sedangkan untuk gerakan maksimum pada kondisi 50% Consummables, yaitu untuk heading 0° dan 180°, tinggi gelombang yang diizinkan sebesar 1.62 m, heading 45°,135°,225°, dan 315°  tinggi gelombang sebesar 1.40 m, sedangkan untuk heading 90° dan 270° tinggi gelombang sebesar 0,90 m. Gerakan yang diperoleh untuk roll dan pitch dapat dikatakan aman pada tinggi gelombang yang telah didapatkan untuk masing-masing arah dan kondisinya karena masih memenuhi standar yang ditetapkan sehingga operasi pengangkatan dan pemasangan boom burner pada platform MWP-B Peciko Field Total E&P Indonesié dapat dilaksanakan dengan baik.
Penjadwalan Berdasarkan Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Reparasi Kapal: Studi Kasus MV. Blossom Laura Karennina Padaga; Imam Rochani; Yeyes Mulyadi
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.132 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29075

Abstract

Reparasi kapal merupakan sebuah proyek yang singkat dalam prosesnya sehingga waktu merupakan elemen kritis sebagai parameter penyelesaian. Keterlambatan waktu merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi pada setiap proyek. Suatu proyek cenderung mengalami keterlambatan apabila buruknya manajemen proyek dan juga kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia didalamnya. Tugas akhir ini menganalisa faktor penyebab keterlambatan pada proyek reparasi kapal MV. Blossom  dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) serta membuat rencana baru penjadwalan proyek agar dapat dijadikan sebagai acuan supaya proyek dapat selesai sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan Critical Path Method (CPM). Dari hasil analisa metode FTA didapatkan tiga peluang basic event  penyebab utama keterlambatan proyek sebesar 0.33196 untuk peralatan kerja terbatas, 0.22502 untuk peralatan jarang dirawat, dan 0.12393 untuk jumlah tenaga kerja kurang. Untuk hasil penjadwalan ulang dengan CPM didapatkan bahwa proyek dapat selesai dalam waktu 41 hari yang semula berdurasi 101 hari.  
Analysis of Configuration of Stinger Angle with Depth Variation During Installation On Pipe Diamater 20" in Banyu Urip, Bojonegoro Imam Rochani; Juniavi Dini Kumala Putri; Handayanu Handayanu
International Journal of Offshore and Coastal Engineering (IJOCE) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat) ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.404 KB) | DOI: 10.12962/j2580-0914.v1i2.7052

Abstract

The selection of subsea pipeline construction methods used depends on the environmental conditions and behavior of the pipe installation system which acquires a variety of loads during installation and may the result in failure. In this case the required angle stinger configuration is in accordance with the criteria to avoid overstress and local buckling on the pipe during installation, the variation of the depth of 15 meters, 18 meters, 20.65 meters, 21.25 meters and 22.25 meters can help analysis the stress on the pipe in each case. The pipeline is 23.4 km north of Bojonegoro. From the results of the analysis, it is known that the configuration of stinger angles used during installation for each water depth is 15 m with stinger angle 8.88 degree, 18.65 m stinger angle 8.88 degree, 20.65 m stinger angle 8.88 degree, 21.25 m stinger angle 8.88 degree and 22.25 m stinger angle 8.88 degree. The result of pipe stress on the overbend area has a value of 85.13% SMYS or 352.42 Mpa when the direction of wave comes 90 degrees, while the sagbend area of the pipe has a maximum stress of 51.01% SMYS or 211.2 Mpa when the direction of wave comes 180 degrees. Local buckling check results in all conditions show safe results during the installation process.