Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI SISTEM NILAI TEMPAT PADA SISWA KELAS I SD Sri Haryuni; Mei Fita Asri Untari
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 2, No 2 (2012): malih peddas
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v2i2.506

Abstract

Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu: a) apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman konsep Matematika materi sistem nilai tempat pada siswa kelas I SD 1 Mlatinorowito, Kudus ? b) apakah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual hasil belajar siswa kelas I SD 1 Mlatinorowito, Kudus dapat meningkatkan hasil belajar diatas KKM (kriteria ketuntasan minimal) ? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum, secara khusus bertujuan antara lain sebagai berikut: untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Matematika sistem nilai tempat pada siswa kelas I SD 1 Mlatinorowito melalui pembelajaran kontekstual dan meningkatkan hasil belajar siswa diatas KKM (kriteria ketuntasan minimal) pada siswa kelas I SD 1 Mlatinorowito. Metode penelitiannya dengan pengumpulan data hasil belajar siswa, aktivitas siswa, data hasil pemahaman konsep siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan kemampuan guru dalam pembelajaran. Analisis instrumen mengunakan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Subyek penelitian meliputi seluruh siswa kelas I SD 1 Mlatinorowito yang berjumlah 24 siswa terdiri 17 putra dan 7 putri. Penelitian ini berlangsung selama tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai analisis data diketahui nilai rata-rata pada siklus I: 67,25 Siklus II: 69,5 menjadi 72,5 pada siklus III. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dari hasil siklus I mendapat skor rata-rata 62,7% kriteria aktif, pada siklus II mendapat skor rata-rata 68,33 kriteria aktif, dan pada siklus III mendapat skor rata-rata 75,62 kriteria sangat aktif. Data hasil pemahaman konsep siswa dalam Kegiatan belajar mengajar tentang sistem nilai tempat meningkat dari hasil siklus I mendapat nilai rata-rata 66,46 kriteria cukup, siklus II mendapat nilai rata-rata 77,5 kriteria baik, dan pada siklus III mendapat nilai rata-rata 85,625 kriteria sangat baik, Kemapuan guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan pada tiap siklus. Terlihat dari dari siklus I rata-rata kemampuan guru cukup baik yaitu 64,44% menjadi 69,63% pada siklus II dalam kriteria baik dan pada siklus III meningkat menjadi 74, 1% dengan kriteria sangat baik. Dari analisis tersebut terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika materi sistem nilai tempat pada siwa kelas I SD 1 Mlatinorowito, Kec. Kota, Kab. Kudus. Kata Kunci: pembelajaran kontekstual, konsep matematika, sistem nilai tempat
Pengaruh Pelatihan Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Kesiapsiagaan Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di “Yayasan Hidayatul Mubtadiin Kediri Sri Haryuni
coba Vol 6 No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.909 KB) | DOI: 10.32831/jik.v6i2.167

Abstract

Natural disaster preparedness in schools or madrassas important because of the hours of the lessons is a gathering place for students certainly have a high vulnerability. If it does not do disaster risk reduction efforts, the school or madrasah at high risk would cause many casualties and damage, quantitatively as much as 75% of schools in Indonesia are at risk of moderate to high hazard. The purpose of this study to determine whether there are effects of the earthquake disaster preparedness training to preparedness primary school age children in the face of the earthquake in the "Foundation Hidayatul Mubtadiin" of Kediri City.This research includes inferential study, the type of design used is cross sectional with a kind of pre experiment. The study design One group pretest posttest desighn. The population in the study sample were 24 respondents. The sampling technique using cluster random sampling. The variable in this study is the independent variable is the training of earthquake disaster preparedness and the dependent variable is the preparedness of primary school age children in the face of the earthquake.Data were analyzed using the Wilcoxon test match pair test by signing α = 0.05. Almost all of them elementary school age children are ready for as many as 10 (41.3%) and very prepared a total of 14 (58.3%) in the "Foundation Hidayatul Mubtadiin" Kediri Year 2016. From the statistical test by using the Wilcoxon test match test pair obtained value ρ = 0.000, then H0 rejected H1 accepted, meaning that there is Disaster Preparedness Training Effect of Earthquake Preparedness Against Childhood Elementary School in Earthquake Disaster in "Foundations Hidayatul Mubtadiin" of Kediri City.The results of this study recommends that the disaster management in order to better implement the importance of earthquake preparedness education in schools, can reduce the risk of a disaster at school with one of the programs to be disaster prepared schools.
HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI NADI DENGAN DERAJAT DEHIDRASI PADA ANAK DENGAN DIARE Sri Haryuni; Idola Perdana; Endang Mei Yunalia; Wiwik Handayani
coba Vol 10 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v10i2.411

Abstract

Pendahuluan: Diare merupakan kondisi dimana meningkatnya jumlah buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi serta lebih dari 3 kali pada anak anak, yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses, dimana feses lebih cair, berwarna kehijauan dan adakalanya bercampur dengan lendir, darah atau lendir saja. Komplikasi yang biasa terjadi akibat diare adalah dehidrasi, syok hipovolemik, hipokalemia, hipoglikemia, intoleransi sekunder yang diakibatkan karena kerusakan pada vili mukosa usus dan kekurangan enzyme laktase, kejang biasanya terjadi pada dehidrasi hipertonik, Kekurangan energi protein (akibat adanya muntah serta diare, jika lama atau kronik). Kondisi dehidrasi biasa ditandai dengan perubahan tanda-tanda vital, seperti suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi nadi dengan derajat dehidrasi pada Anak dengan diare di IGD RSUD Wamena. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data sekunder menggunakan lembar pengumpul data dengan jumlah responden sebanyak 380 orang. Variabel independen adalah frekuensi nadi, sedangkan variabel dependennya adalah derajat dehidrasi. Hasil: Berdasarkan hasil uji spearman rank didapati bahwa ada hubungan antara frekuensi nadi dengan derajat dehidrasi dengan nilai p =0.013 dan kekuatan hubungannya adalah sangat lemah. Diskusi: Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang factor lain terkait diare. Kata kunci : derajat dehidrasi, diare, frekuensi nadi
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI ASERTIF DENGAN KEJADIAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA Endang Mei Yunalia; Sri Haryuni
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.696 KB) | DOI: 10.33366/jc.v8i2.1362

Abstract

Aggressive behavior is an action that aims to dominate or behave destructively by using verbal or physical strength aimed at the object. Aggressive behavior can occur at any stage of age including adolescents. Emotional development in adolescence causes adolescents to have a high desire for something, where this period is a critical period and a time of rebellion. One of the factors that influence the aggressive behavior in adolescents is the ability to carry out assertive communication. The purpose of the study was to determine the relationship between assertive communication skills and aggressive behavior in adolescents. This study used descriptive correlation design with cross sectional approach. The sample of 42 was recruited using simple random sampling in SMA 5 Kota Kediri. The result showed that there most a half respondent (40,5%) have good assertive communication skills with moderate levels of aggressive behavior. Based on Chi Square: ρ-value 0,000< 0,05 it has been recognized that there is a correlation between assertive communication skills and aggressive behavior in adolescents. Based on the results of these studies it is expected that parents or the school will provide education about the importance of assertive communication and can be a role model for adolescents in behaving so that the incidence of aggressive behavior and juvenile delinquency can be reduced.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Endang Mei Yunalia; Idola Perdana Sulistyoning Suharto; Sri Haryuni; Samelina Eleeuw; Wahyu Sukma Samudera
Nursing Sciences Journal Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v6i2.3730

Abstract

Angka kejadian tuberkulosis paru (TB Paru) di Indonesia masih masih cukup tinggi. Tingginya kejadian TB Paru salah satunya disebabkan karena masih rendahnya capaian pengobatan. Terlaksananya pengobatan pasien TB Paru memiliki kaitan dengan dukungan keluarga selama program pengobatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan melibatkan 47 responden yang dipilih dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling dan menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah responden dengan dukungan keluarga suportif memiliki tingkat kepatuhan pengobatan tinggi yaitu sebanyak 14 responden (29,8%), dan hampir setengah responden dengan dukungan keluarga non-suportif memiliki tingkat kepatuhan pengobatan sedang yaitu sebanyak 19 responden (40,4%) dengan p value = 0,000 <α = 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,801 yang artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru. Berdasarkan hasil tersebut keluarga diharapkan agar mengikutsertakan keluarga dalam pengobatan pasien TB Paru. 
Women’s Intention to Undertake an HIV test: A Concept Analysis Yeni L. N. Agnes; Sri Haryuni; Kun Ika Nur Rahayu
Journal for Quality in Public Health Vol. 4 No. 1 (2020): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v4i1.134

Abstract

Background: The intention in the Theory of Planned Behavior is preceded by attitude, perceived control, and subjective norm. This theory had been applied to hundreds of studies from many disciplines. However, when a nurse applies this theory, it requires a detail description related to Muslim wives’ intention to undertake an HIV test. This detailed concept development will help nurses in employing the nursing process accurately to achieve the target of Prevention from Mother to Child Transmission (PMTCT) program. Purpose: The study aims to develop a model of Muslim wives’ intention to undertake an HIV test. Methods: Concept validation of Muslim wives’ intention to undertake an HIV test was traced by using keywords “intention”, “willingness”, “desire”, “HIV tests”, “readiness”, “commitment”, “woman and HIV/AIDS”, “awareness”, in EBSCO, CINAHL, and Proquest. Results: The concept of Muslim wives’ intention was developed from existing theories as deductive origin and literature reviews as an inductive origin. The concept consists of many antecedents that being categorized into two categories includes internal and external factors and six sub-categories as follows internal commitment, knowledge, ethical values, risk perception, demographic factor and subjective norms. Both attribute and consequence key words each have one category. Conclusion: The tentative model can be generalized for other settings or situations. There is no specification that this model just for a specific gender or specific situation.
PENGARUH AIR JAHE TERHADAP LOW BACK PAIN PADA PEKERJA SAWIT Berta Oresye; Sri Haryuni; Indah Jayani
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2020): MARET 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i2.758

Abstract

RINGKASAN  Low Back Pain adalah gangguan musculoskeletal yang ada pada daerah punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang kurang baik.. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi keluhan low back pain ini adalah pemberian  air jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian  air jahe terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita low back pain. Penelitian ini bersifat pre-experimental dengan rancangan pre-test and post-test one group design. Subjek penelitian ini adalah 30 pekerja panen sawit, yang diambil dengan menggunakan purpossive sampling dengan kriteria inklusi berusia 20- 45 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan pre dan post pada kelompok perlakuan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T berpasangan (paired t test) jika tidak memenuhi syarat menggunakkan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p value adalah 0,000 yang berarti nilai p <0,05. Artinya terdapat pengaruh air jahe terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita low back pain pada pekerja sawit di Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau. Disarankan pada pekerja sawit di kecamatan Bulik kabupaten Lamandau dapat  menggunakan air jahe sebagai salah satu alternatif pengobatan untuk mengurangi low back pain. Kata Kunci: Air jahe, Low Back Pain. ABSTRACT  Low Back Pain is a musculoskeletal disorder which located at the lower-back, is caused by several of diseases and many of bad activities of the body. One of the non-pharmacological therapies that can be used in reducing the low back pain’s suffer of the patients is ginger  water. This research aim is to find out the effect of ginger  water to decrease pain intensity in the low back pain patient. This research is pre-experimental with the design of the pre-test and post-test one group design. The subjects of this research are 30 palm oil harvest workers, which are taken using purposive sampling with inclusion criteria 20-45 years of age. The data is taken by pre and post in the treatment group. Furthermore, the data will be analyzed by using paired T test, if this test is not required, using Wilcoxon test. The results of this research indicates that the p value is 0,000, it means that the value of p <0.05, so that there is an effect of ginger water towards decreasing of pain intensity for low back pain patient in oil palm workers, in Bulik Sub-district of Lamandau Regency. Therefore, it is recommended that the oil palm workers in Bulik, be able to use ginger  water as an alternative treatment in reducing low back pain. Key Words: Ginger  water, Low Back Pain.
SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT Rahayu Ayuningtyas; Wiwin Sulistyawati; sri haryuni
Jurnal Mahasiswa Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2020): MARET 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jumakes.v1i2.771

Abstract

Tujuan penelitian ini  mengetahui hubungan supervisi  kepala ruang dengan motivasi perawat dalam melaksanakan triage. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di Instalasi Gawat Darurat  (IGD). Sampel  sebanyak 51 responden yang diambil secara total populasi . Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik dengan uji korelasi spearmen rho dengan α = 0,05, didapatkan ρ-value < 0,05 yakni 0,000, yang berarti terdapat  hubungan supervisi kepala ruang dengan motivasi perawat dalam melaksanakan triage, dengan koefisiensi korelasi 0,475  yang menujukkan kekuatan hubungan sedang . Hal ini terjadi karena supervisi atasan terhadap bawahan merupakan alat untuk memotivasi kerja bawahan, apabila dilakukan dengan tepat. Kepala ruang  perlu  meningkatkan supervisi keperawatan  sehingga motivasi perawat dalam melaksanakan triage juga meningkat. Kata Kunci : Supervisi Kepala Ruang, Motivasi, Perawat, Instalasi Gawat Darurat.Â