Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGURANGAN WAKTU PRODUKSI PRODUK MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH PADA PT INTINUSA SELAREKSA, Tbk Badri, Wahyu Zeryanto; Hasanah, Ina Siti
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/tr.2018.v23i1.2446

Abstract

Kegiatan penjadwalan produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam industri manufaktur agar tidak terjadi keterlambatan dalam penyelesaian produk yang dapat mengurangi tingkat kepuasan dan kepercayaan dari konsumen. Industri manufaktur tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada penjadwalan. Penjadwalan yang kurang baik dapat mengakibatkan masalah pada bagian produksi seperti penumpukan bahan baku pada suatu stasiun kerja, keterlambatan penyelesaian pesanan konsumen, dan produksi yang berlebih yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan metode Campbell Dudek and Smith (CDS) untuk mengurangi waktu produksi batu alam granit. Pengurangan waktu proses produksi atau makespan dari batu alam granit yang didapat adalah sebesar 79 menit, dimana waktu proses pada perusahaan yaitu sebesar 164 menit dan waktu proses dengan metode CDS adalah sebesar 85 menit.Penjadwalan produk dengan menggunakan metode CDS menghasilkan 2 urutan pekerjaan yang dapat dipilih oleh perusahaan dengan urutan 2 – 5 – 1 – 3 – 4 – 6 dan 2 – 5 – 3 – 1 – 4 – 6
MANAJEMEN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN PADA KOMPONEN PERALATAN REBUSAN PREVENTIVE MAINTENANCE MANAGEMENT FOR STEW EQUIPMENT Ina Siti Hasanah; Machfud Machfud; Sukardi Sukardi; Erliza Hambali
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol 17, No 3 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.41 KB)

Abstract

Pemeliharaan pencegahan pada suatu sistem sangat diperlukan untuk menjaga agarkegiatan produksi tidak berhenti. Kehandalan suatu sistem yang baik terlihat darijarangnya terjadi kerusakan pada sistem. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakanpemeliharaan pencegahan komponen peralatan rebusan. Untuk itu pertama sekalididentifikasikan distribusi kerusakan komponen menggunakan uji kebaikan suai.Perencanaan pemeliharaan pencegahan kemudian disimulasikan. Hasil simulasimenunjukkan bahwa tindakan pemeliharaan pencegahan untuk komponen Seal pinturebusan sebaiknya dilakukan setiap 356 jam dengan kehandalan meningkat sebesar29,08% pada t = 1039,9207. Tindakan pemeliharaan pencegahan untuk komponen VBeltsebaiknya dilakukan setiap 1205 jam dengan kehandalan meningkat sebesar37,813% pada t = 1969,613.
Analisis Tas Sensor Berat dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) Ina Siti Hasanah; Tegar Rizky Wicaksono
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v4i2.13868

Abstract

Tas dengan sensor berat merupakan salah satu produk yang digunakan untuk menghitung berat beban maksimal pada tas yang akan dibawa oleh pelajar. Tujuan penelitian ini meliputi 1) menentukan seberapa penting tindakan perbaikan untuk dilakukan pada tas sensor berat dengan menggunakan metode RULA. 2) menentukan sejauh mana pengaruh modifikasi pada tas biasa menjadi tas sensor berat dengan membandingkan penilaian RULA sebelum dan sesudah modifikasi diterapkan. Identifikasi tingkat kepentingan dari tindakan perbaikan untuk dilakukan dengan menggunakan metode RULA adalah memiliki skor 4 pada posisi duduk dan jalan dengan tas sensor berat, sedangkan pada posisi berdiri dan mengendarai motor dengan tas sensor berat memiliki total skor 5. Perbandingan antara tas biasa dan tas sensor berat dari hasil penilaian RULA adalah tas biasa memiliki total skor 7 pada posisi berdiri, duduk, jalan, dan mengendarai motor. Sedangkan tas sensor berat memiliki total skor 5 pada posisi berdiri dan mengendarai motor, serta skor 4 pada posisi duduk dan jalan.Tas dengan sensor berat memilki penilaian yang lebih baik dibandingkan tas biasa, artinya tas sensor berat dapat dikatakan sudah cukup baik dibandingkan tas biasa.
Perancangan diffuser aromaterapi menggunakan metode quality function deployment Ina Siti Hasanah; Rafika Lestari
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 4 No 1 (2023): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jenius.v4i1.472

Abstract

Diffuser aromaterapi merupakan suatu alat yang bisa mengolah air dengan tetesan cairan aromaterapi. Diffuser aromaterapi dapat digunakan di berbagai tempat seperti ruang keluarga, dapur, kamar tidur, dan di ruang kantor. Pada saat diffuser aromaterapi digunakan, konsumen sering mengalami permasalahan yang diakibatkan oleh produk yang harus selalu disambungkan ke sumber tenaga seperti stop kontak atau terminal listrik. Hal tersebut dapat menyebabkan produk tidak bisa digunakan ketika sedang mati listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk diffuser aromaterapi, mengidentifikasi karakteristik teknis produk diffuser aromaterapi, mengidentifikasi spesifikasi produk dan rancangan desain produk diffuser aromaterapi dalam bentuk 2D dan 3D. Quality Function Deployment adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk diffuser aromaterapi yaitu pada bagian performance diffuser aromaterapi ringan dan memiliki ukuran sedang. Bagian durability diffuser aromaterapi tidak mudah rusak, bersifat tahan lama, dan berbahan baku plastik. Di bagian features diffuser aromaterapi memiliki fitur tambahan slot baterai dan timer. Selanjutnya identifikasi karakteristik teknis produk diffuser aromaterapi yaitu pada diameter memiliki nilai weighted importance sebesar 90, tinggi 90, jenis material 90, slot baterai 45, dan timer 45. Karakteristik yang diterapkan pada produk yaitu weighted importance yang memiliki nilai tertinggi. Karakteristik teknis prioritas yang akan diterapkan yaitu diameter sebesar 18 cm, tinggi sebesar 20 cm, dan jenis material yang digunakan berupa plastik polietilena (PE). Kemudian identifikasi spesifikasi produk yaitu perancangan desain produk diffuser aromaterapi terbentuk dari kebutuhan dan keinginan konsumen yang dituangkan dalam matriks House of Quality untuk meningkatkan kualitas produk