Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Fabrikasi dan Simulasi Termoelektrik Cooler Menggunakan Material Semikonduktor Bismuth Telluride (Bi2Te3) dan Software ANSYS Nilna Fauzia; Melania Suweni Muntini; Bachtera Indarto; Diky Anggoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan fabrikasi dan simulasi modul termoelektrik cooler dengan material semikonduktor Bismuth Telluride (Bi2Te3). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi nilai arus yang diberikan, maka perbedaan temperatur yang dihasilkan oleh modul akan semakin tinggi dan penyusunan semikonduktor secara seri mampu menghasilkan perbedaan temperatur tertinggi. Koefisien performansi (COP) modul termoelektrik cooler dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, arus yang diberikan, resistansi listrik, koefisien seebeck, dan konduktansi termal modul. Nilai temperatur terendah berturut-turut dihasilkan oleh modul tiga pada arus lima Ampere, modul dua pad arus 4,5 Ampere, dan modul satu pada arus empat Ampere. Nilai koefisien performansi modul satu pada arus empat Ampere adalah 0,12881± 0,000005; pada modul dua saat dialiri arus 4,5 ampere adalah 0,63361± 0,000005; dan pada modul tiga saat dialiri arus lima ampere adalah 0,92906± 0,000005. Nilai error hasil pengukuran dan simulasi berturut-turut pada modul satu, modul dua, dan modul tiga adalah 7,041%; 5,577%; dan 10,387%.
Pemodelan Dan Fabrikasi Modul Thermoelectric Generator (TEG) Berbasis Semikonduktor Bi2Te3 dengan Metode Penyusunan Thermoelement untuk Menghasilkan Daya Listrik Nanda Rico Famas Putra; Melania Suweni Muntini; Diky Anggoro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36722

Abstract

Penelitian yang berjudul “pemodelan dan fabrikasi modul thermoelektrik generator (TEG) berbasis semikonduktor Bi2Te3 dengan metode penyusunan thermoelement untuk menghasilkan daya listrik” bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan, daya dan efesiensi terbaik dari simulasi dan pengujian modul thermoelektrik generator. Variasi penyusunan thermoelement yang digunakan yaitu modul TEG dengan desain modul kesatu P-N, modul kedua P-P N-N, dan modul ketiga P-P-P N-N-N. Proses simulasi digunakan software Ansys 12.0 dan Solid Work 2013. Dilakukan simulasi dengan Open Circuit tanpa beban dan Close Circuit dengan beban satu Ohm. Dari simulasi dihasilkan nilai tegangan output, arus, dan daya. Pada proses pengujian dilakukan variasi yang sama dengan simulasi yaitu dengan Open Circuit dan Close Circuit . Dilakukan tiga kali pengulangan untuk setiap modul. Telah didapatkan besar tegangan keluaran maksimum pada perbedaan temperatur 100o Kelvin yaitu pada modul kesatu sebesar 0,511±0,005 mVolt dalam kondisi sirkuit terbuka dengan keakuratan 93,7%. Hasil tegangan output tertinggi dari pemodelan sirkuit tertutup yaitu pada modul kesatu menghasilkan 0,452±0,001 mVolt. Didapatkan nilai daya keluaran tertinggi sebesar.0,204±0,005 mWatt pada modul kesatu dengan efisiensi 2,06% .
Penumbuhan Silikon Nanowire dengan Nanokatalis Perak menggunakan Metode HWC-In Plasma-VHF-PECVD melalui Optimasi Tekanan Diky Anggoro; Toto Winata
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.704 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v10i2.811

Abstract

Penelitian mengenai penumbuhan silikon nanowire (SiNW) telah dilakukan dengan mengunakan metode Plasma Enhanced Chemical Vapour Deposition (PECVD). Katalis yang digunakan yaitu logam perak (Ag). Penggunaan nano katalis perak dalam penelitian ini dibatasi seberat 0,025 gram. Nanokatalis perak tersebut dideposisi pada substrat gelas dengan cara evaporasi dalam keadaan vakum untuk membentuk lapisan tipisAg pada substrat. Hasil penumbuhan nanokatalis dilakukan karakterisasi SEM dan EDX dengan hasil logam perak yang di-annealing selama satu jam menghasilkan pulau-pulau Ag berukuran dominan 70-80 nm. Ag yang di-annealing selama satu jam kemudian digunakan untuk penumbuhan silikon nanowire. Sebagai gas carier digunakan gas silant SiH4 dengan precursor silikon dengan kecepatan alir 70 sccm dan daya rf 8 watt. Variasi optimasi dilakukan pada parameter tekanan 100, 200, 300 dan 400 mTorr. SEM dan EDX dilakukan untukmengkarakterisasi silikon nanowire. Dari hasil SEMdan EDX, tekanan deposisi 100 mTorr dapat menghasilkan silikon nanowire dengan rasio penumbuhan yang tinggi. Diameter silikon nanowire diperoleh 70-120 nm dan panjang silikon nanowire 200-5000 nm.
The Influence of Humidity-Control Addition on Electrospinning System for Nanofiber Formation Diky Anggoro; M Rizki Romadhoni; Imam Muhlas; Iim Fatimah
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v18i1.11659

Abstract

This research was conducted to determine the effect of humidity control system and collector rotational speed on electrospinning during PVA nanofiber fabrication. The humidity control system is controlled by Arduino Uno and the actuator is an air pump, and modifications are made to the air pump by adding silica gel as a more optimal humidity reducing agent. A 12 V DC-motor and L293D driver are used to control the direction and speed of rotation of the collector. The collector speed control uses the principle of Pulse Width Modulation (PWM). The humidity control system that has been made has an accuracy rate of more than 88%, and the lowest relative humidity achieved is 30%. The collector control system that has been made has an accuracy rate of more than 95%, and the lowest rotational speed is 125 RPM. Carbon nanofiber was successfully fabricated with an average diameter distribution of 43.4 nm and 79.2 nm at 30% and 40% humidity, respectively.
MODELLING DYNAMICS OF ZNO PARTICLES IN THE SPRAY PYROLISIS REACTOR TUBE Diky Anggoro; Melania Muntini; Iim Fatimah; Sudarsono Sudarsono
UNEJ e-Proceeding 2016: Proceeding The 1st International Basic Science Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of ZnO particles research is current quite rapidly, especially in the fields of medicine and energy. ZnO Particle morphology during the process of synthesis using spray pyrolysis systems highly influential in its application the future. Our research group has developed a system of tubes spray pyrolysis reactor with the electrical heater. Physical phenomena that occur in the processing of particles, simulated in the form of a mathematical equation, useful for the experimental spray pyrolysis as there some parameters such as carrier gas flow (Q), the temperature of reactor walls (Tw), the number concentration of droplets that enter reactor (No), and the size of initial droplet diameter (dPo). The modelling parameters provide system optimization and prediction of particle morphology formed from experiments.
Karakterisasi Pengaruh Temperatur Kalsinasi pada Intensitas emisi Material Luminisensi ZnO:Zn Diky Anggoro; Raidah Syarifah; Hasto Sunarno; F Faridawati; Bachtera Indarto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 14, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.117 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v14i3.4165

Abstract

Karakterisasi pengaruh temperatur terhadap intensitas emisi material luminisensi ZnO:Zn telah dilakukan. Penelitian ini di lakukan  untuk mengetahui sifat optik dari ZnO:Zn sebagai material luminisensi dan akan dianalisis pengaruh temperatur terhadap intensitas emisi material luminisensi ZnO:Zn pada konsentrasi dopan 5%. Sintesis ZnO dilakukan dengan metode solution phase dan dalam mendapatkan material luminisen ZnO:Zn digunakan metode milling. Spektrum absorbansi terbaik dihasilkan oleh ZnO:Zn dengan suhu tertinggi kalsinasi yaitu 4000C. Berdasarkan dari karakterisasi spektrum photoluminniscence diketahui bahwa material luminisensi ZnO:Zn dengan variasi temperatur mampu mengemisikan  cahaya hijau dengan rentang panjang gelombang 523nm. Variasi temperatur yang diberikan akan berpengaruh pada tingginya intensitas emisi ZnO:Zn yang dihasilkan seiring meningkatnya temperatur yang diberikan
Pengaruh Konsentrasi Doping terhadap Intensitas Emisi Material Luminisensi ZnO:Zn Diky Anggoro; Rizki Yuniasari; Hasto Sunarno; F Faridawati
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.32 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v14i1.3554

Abstract

Material luminisensi ZnO (Zinc Oxide) telah disintesis menggunakan  metode solution phase. Proses kalsinasi dilakukan pada temperatur 800°C. Dilakukan identifikasi fasa, karakterisasi optik, dan intensitas luminisensi yang dihasilkan oleh ZnO hasil sintesis. Penambahan doping dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi doping 1%, 3%, dan 5% dengan temperatur kalsinasi 300°C untuk mendapatkan ZnO:Zn. Dilakukan identifikasi fasa dan karakterisasi optik untuk ketiga sampel yang dihasilkan. Intensitas luminisensi diuji untuk mengetahui pengaruh  penambahan konsentrasi doping terhadap emisi yang diihasilkan oleh material luminisensi ZnO:Zn. Diperoleh hasil material luminisensi yang memancarkan emisi hijau dengan rentang panjang gelombang 510nm hingga 535nm. Semakin tinggi konsentrasi doping akan semakin banyak aktifator (doping) dalam host (ZnO) yang menyerap energi untuk proses eksitasi sehingga semakin tinggi pula intensitas emisi yang dipancarkan.
Carbonization of Lignin Extracted from Liquid Waste of Coconut Coir Delignification Widiyastuti Widiyastuti; Mahardika Fahrudin Rois; Heru Setyawan; Siti Machmudah; Diky Anggoro
Indonesian Journal of Chemistry Vol 20, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.138 KB) | DOI: 10.22146/ijc.46484

Abstract

Lignin as a by-product of the pulping process is less widely used for worth materials. In this study, the utilization of lignin by-product of the soda delignification process of coconut coir converted to the activated carbon by a simple precipitation method followed by the carbonization at various temperatures is presented. The by-product liquor of the soda delignification process having a pH of 13.4 was neutralized by dropping of hydrochloric acid solution to achieve the pH solution of 4 resulting in the lignin precipitation. The precipitated was washed, filtered, and dried. The dried lignin was then carbonized under a nitrogen atmosphere at various temperatures of 500, 700, and 900 °C. The dried lignin and carbonized samples were characterized using SEM, XRD, FTIR, and nitrogen adsorption-desorption analyzer, to examine their morphology, X-Ray diffraction pattern, chemical bonding interaction, and surface area-pore size distribution, respectively. The characterization results showed that the functional groups of lignin mostly disappeared gradually with the increase of temperature approached the graphite spectrum. The XRD patterns confirmed that the carbonized lignin particles were amorphous and assigned as graphitic. All samples had a pore size of 3–4 nm classified as mesoporous particles. This study has shown that the carbonization lignin at a temperature of 700 °C had the highest surface area (i.e. 642.5 m2/g) in which corresponds to the highest specific capacitance (i.e. 28.84 F/g).
Sistem Kontrol Otomatis Berbasis IoT dan Sel Surya Untuk Budidaya Jamur Tiram di Desa Selorejo, Jombang Lila Yuwana; Susilo Indrawati; Sudarsono Sudarsono; Niniet Indah Arvitrida; Iim Fatimah; Diky Anggoro
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.6 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3505

Abstract

Lila Yuwana*1, Susilo Indrawati2, Sudarsono3, Niniet Indah Arvitrida4, Iim Fatimah5, Diky Anggoro61,2,3,5,6Departemen Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember4Departemen Teknik dan Sistem Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember*e-mail: lila@physics.its.ac.id1, susilo_i@physics.its.ac.id2 , sudars29@gmail.com3, arvietrida@gmail.com4, iim.fatimah.its@gmail.com5, anggorodiky@gmail.com6 Received: 31 Mei 2021/ Accepted: 16 Juni 2021  Abstract Pleurotus ostreatus cultivation has been developed using wood sawdust as a planting medium in Selorejo Village, Mojowarno District, Jombang Regency, East Java. Previous research, sawdust can function very well as a growing medium for oyster mushrooms, which is indicated by the abundance of yields. In addition, the use of sawdust can also overcome the problem of abundant waste from the furniture industries in Selorejo Village. In this community service that will be carried out, it aims to create an internet-based or IoT (Internet of Things) and solar cell-based control system as a resource for the entire system. The IoT system designed and built in abdimas is used to see the development of ostreatus mushrooms in the mushroom house through a webcam that is integrated with the system. Furthermore, through this IoT, humidity and temperature settings can be done anywhere through the android application and internet browser. The power system that uses solar cells in this service is taking into account the limited electrical power in the mushroom house in Selorejo Village, Mojowarno Jombang. All systems that are designed and will be built in this service are portable, in other words, they can be easily moved around. With this service, it is hoped that Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in ostreatus cultivation can increase the efficiency of the ostreatus mushroom growing process because monitoring the process of growing ostreatus mushrooms can be done anywhere and anytime, through an integrated IoT system. In addition, it is hoped that other MSMEs can adopt the automation system for controlling humidity and temperature for ostreatus mushroom cultivation based on IoT and solar cells. Key words: IoT (Internet of Things), solar cells, mushroom houses, ostreatus mushrooms, sensors and monitoring 
Light trap Lampu LED Sebagai Penjebak Hama Padi Berbasis Sel Surya Bagi Petani di Desa Lembeyan Kulon Kabupaten Magetan Sudarsono Sudarsono; Retno Asih; Iim Fatimah; Diky Anggoro; Linda Silvia; Lila Yuwana; Nurrisma Puspitasari
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i1.4361

Abstract

Lembeyan Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan Jawa Timur, dengan penduduknya sebagian besar sebagai petani. Lahan pertanian sebagian besar ditanami padi dengan masa tanam rata rata dua kali dalam setahun. Para petani sering menggunakan pestisida untuk membasmi hama seperti wereng coklat, walang sangit, kepik hijau, penggerek batang padi dan penggulung atau pelipat daun. Penggunaan pestisida dalam membasmi hama padi merupakan cara yang praktis dan mudah. Namun dibalik penggunanan pestisida tentu memberikan dampak negatif diantaranya banyak makhluk hidup lain di sawah yang tidak menggangu tanaman padi ikut mati. Penggunaan pestisida yang berlebihan selain mempunyai dampak negatif bagi makhluk hidup lainnya juga memerlukan biaya yang tidak murah dan dapat membahayakan kesehatan manusia. Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan alternatif cara pengendalian hama padi yang ramah lingkungan. Pada makalah ini dilakukan rancang bangun light trap penjebak hama padi lampu LED sebagai penjebak hama padi berbasis sel surya bagi petani di Desa Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan. Prinsip kerja alat ini adalah menarik hama padi dengan cahaya lampu di malam hari sehingga terperangkap dalam sebuah wadah.  Sistem light trap ini bekerja secara otomatis yaitu menyala otomatis di malam hari dan mati di siang hari untuk melakukan pengisian baterai dengan sinar matahari melalui panel surya