Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pembuatan Paket Tutorial Batik Ikat (Tie Dye) bagi Pelajar Sekolah Dasar Kelas 3-5 Guna Memperkenalkan Batik Ikat dan Meningkatkan Aria Weny Anggraita; Nanik Rachmaniyah; Budiono Budiono; Okta Putra
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9639

Abstract

Pembuatan paket tutorial batik ikat bertujuan berbagi ilmu dengan para pelajar SD untuk lebih mengenalkan keunikan dan keindahan batik ikat. Paket ini ditujukan kepada pelajar SD kelas 3-5 yaitu anak usia 9-11 tahun sebagai target utama, melihat dari kondisi School from home (SFH). Pelajar SD yang sangat aktif dengan berbagai kegiatan diluar rumah baik dari sekolah ataupun dari kegiatan ekstra diluar sekolah, saat ini harus tetap tinggal dirumah dan belajar dirumah karena adanya wabah atau pandemi Covid-19. Mengapa batik ikat dan bukan batik tulis, alasan utama adalah karena teknik batik ikat lebih mudah dibandingkan dengan batik tulis, batik ikat juga memiliki bahan yang sederhana, batik ikat juga mudah dikreasikan. Dengan adanya paket tutorial batik ikat, kami berharap dapat mengenalkan batik ikat lebih dini kepada para pelajar SD, dan bermanfaat dalam mengisi aktivitas mereka saat SFH. Paket tutorial ini berisi video tutorial cara membuat batik ikat, dan semua bahan yang dibutuhkan dalam membuat batik ikat. Pada paket juga akan dilengkapi dengan asesoris interior yaitu sarung bantal kursi, sehingga setelah sarung bantal kursi selesai di batik, pelajar dapat menata bantal tersebut pada salah satu ruang dirumah. Paket yang dibagikan akan dikemas dengan kemasan yang praktis dan handy.The making of traditional batik tutorial packages is intended to share knowledge with elementary students in order to enhance the batik uniqueness and beauty. The package is addressed to the 3-5 graders of 9-11 as a primary target, based on the condition of the school from home (SFH). An elementary school student whose very active with outdoor activities whether from school or from extra outside school, should stay and study at home because of an outbreak or a covid-19 pandemic. The main reason for choosing batik ikat is because the batik ikat technique is easier than the handwritten batik, the ikat batik also has a simple material, the ikat batik is also easy to create. With the batik ikat tutorial package, we hope to be able to introduce batik ikat early to elementary school students, and be useful in filling their activities during SFH. This tutorial package contains video tutorials on how to make batik ikat, and all the materials needed to make batik ikat. The package will also be equipped with interior accessories, it is a cushion cover, so that after the chair cushion cover is finished in batik, students can arrange the pillow in one of the rooms in the house. The packs will be packed with handy, practical packages. 
Desain Interior Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Surabaya dengan Konsep Modern Youth Intan Hannah Marysa; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Desain Interior Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.246 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v1i2.1910

Abstract

Pemuda merupakan populasi terbesar di Indonesia dan menjadi harapan untuk meningkatkan jumlah ketersediaan darah di Indonesia. PMI membuat program “Yang Muda Yang Berdonor” mengajak pemuda untuk menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. Selain program tersebut perlu adanya strategi untuk menarik pemuda datang mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Surabaya. Improvisasi pada kondisi dan fasilitas UTD PMI Surabaya melalui desain interior merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung peningkatan pendonor darah dari kalangan usia muda. Dalam menentukan konsep dan desain interior UTD PMI Surabaya digunakan metode desain melalui tahap pengumpulan data (observasi, wawancara, survey, studi literatur) dan tahapan desain (eksplorasi ide konsep, sketsa-sketsa, dan implementasi desain). Melalui proses tersebut didapatkan konsep yaitu Modern Youth. Konsep Modern Youth merupakan konsep yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Surabaya yang modern dengan pendekatan karakteristik pemuda yaitu dinamis. Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan bentuk-bentuk geometris, dengan komposisi asimetris.Hasil desain interior UTD PMI Surabaya dengan Konsep Modern Youth secara keseluruhan membuat suasana interior UTD PMI Surabaya lebih dinamis, menyenangkan, dan memberikan suasana yang dapat mengurangi kesan klinis. Hal tersebut ditunjukkan dengan penerapan warna-warna analog, bentuk-bentuk geometris, dan penerapan desain furnitur yang fleksibel.
Ornamen Masjid Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Sendang Budiono Budiono; Nanik Rachmaniyah; Aria Weny Anggraita
Jurnal Desain Interior Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v6i1.9641

Abstract

Bangunan yang dinilai mampu mewakili keberhasilan penerapan prinsip arsitektur Islam adalah Masjid. Karakteristik arsitektur masjid secara rinci dapat dilihat melalui morfologi, teknologi, dan artikulasi desainnya. Morfologi masjid meliputi organisasi spatial serta bentuk atap, aspek teknologi meliputi struktur, konstruksi, dan material bangunannya. Sedangkan karakteristik artikulasi desain lebih ditekankan pada bahasa dekoratif dan keteraturan desainnya. Analisis tentang morfologi, teknologi dan artikulasi desain dari arsitektur masjid yang terjadi saat ini perlu dilakukan guna memperoleh temuan terkait pengaruh dari budaya lokal atau non-lokal, serta terkait ciri-ciri yang bisa dikatagorikan sebagai arsitektur Islam/Islami.  Penelitian ini hanya membatasi pada kajian karakteristik artikulasi dari ornamen masjid. Masjid yang dipilih untuk diteliti ornamennya adalah masjid Wali di Jawa Timur yaitu masjid Sunan Ampel di Surabaya, masjid Sunan Giri di Gresik, dan masjid Sendang Duwur di Lamongan. Masjid Wali dipilih karena dianggap mewakili prototip masjid awal atau tradisional di Indonesia. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : Pertama, mendeskripsikan dan memetakan karakteristik visual dari salah satu elemen masjid yang menjadi salah satu warisan budaya yaitu ornamen masjid Wali. Kedua, menemukenali prinsip artikulasi desain pada masjid Wali sebagai salah satu wujud penerapan kaidah arsitektur/desain Islam pada era Wali di Indonesia. Setelah ditetapkan state of the art penelitian, masalah penelitian serta kajian teori yang mendukung, maka penelitian ini dilakukan dengan kegiatan: pengumpulan data lapangan dengan observasi dan wawancara, pembuatan visualisasi berupa gambar dua dimensi dari ornamen yang terpilih, analisis bentuk dan interpretasi makna ornamen, serta kesimpulan. Luaran yang ditargetkan dari penelitian ini adalah berupa deskripsi bentuk dan makna ornamen masjid Wali, serta rumusan konsepsi karakteristik ornamen masjid yang berbasis budaya lokal dan Islam di Indonesia. The building considered to represent the successful application of Islamic architectural principles is the mosque. The architectural characteristics of the mosque can see through its morphology, technology, and design articulation. The morphology of the mosque includes spatial organization and roof form. Technological aspects include structure, construction, and building materials. The characteristics of design articulation emphasized the decorative language and the order of the design. Analysis of the current morphology, technology, and design articulation of mosque architecture needs to be carried out in order to obtain findings regarding the influence of local or non-local cultures, as well as related characteristics that can be categorized as Islamic architecture/design. The research is limited to only the study of the design articulation characteristics of the mosque ornament elements. The mosques chosen to researched were the Wali mosque in East Java, namely the Sunan Ampel mosque in Surabaya, the Sunan Giri mosque in Gresik, and the Sendang Duwur mosque in Lamongan. The Wali Mosque chose because it considers representing the prototype of an early or traditional mosque in Indonesia. The specific objectives of this study are: First, to describe and map the visual characteristics of the Wali mosque ornament which is one of the local cultural heritages. Second, to identify the principles of design articulation in the Wali mosque ornament as a manifestation of Islamic architectural/design principles in the Wali era in Indonesia. After determining the state of the art, research problems, and supporting theoretical studies, this research was carried out with the following activities: field data collection by observation and  interviews, visualization in the form of 2-dimensional images of selected ornaments, form analysis, and interpretation of ornament meanings, and conclusions. The output of this research is a description of the form and meaning of the Wali mosque ornament. Apart from that, the formulation of the character concept of mosque ornament base on local culture and Islam in Indonesia. 
Studi Langgam Desain sebagai Dasar Mendesain Hotel Nanik Rachmaniyah; Lea Kristina Anggraeni; Chyntia Putri Adiwijaya
Jurnal Desain Interior Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.227 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v1i1.1452

Abstract

Pembangunan Kota Surabaya berdampak pada peningkatan berbagai sektor termasuk ekonomi dan pariwisata. Usaha perhotelan berkembang pesat sejak tahun 2013. Persaingan bisnis perhotelan meningkat. Masing-masing hotel perlu usaha yang lebih keras untuk menarik konsumen. Hotel tidak lagi hanya memperhatikan segi pelayanan dan suasana yang nyaman saja, tetapi juga perlu menghadirkan suasana dengan gaya/langgam tertentu yang berbeda dengan yang lain, terutama pada interiornya. Demi menciptakan suasana tersebut, maka diperlukan suatu pendalaman terhadap karakter langgam desain yang ingin diterapkan serta cara-cara yang tepat untuk mewujudkan langgam tersebut di dalam ruang.Objek desain yang menjadi bahan penelitian ini adalah sebuah hotel bisnis di sekitar Tugu Bambu Runcing di Kota Surabaya yang  berdiri sejak tahun 1975. Hingga saat ini hotel ini baru mengalami satu kali renovasi. Ini tentu sangat berdampak pada kualitas desain interiornya. Tuntutan dalam pemenuhan perkembangan desain ini menjadi penting apabila hotel ingin bersaing dengan hotel-hotel sekelas lainnya.Penelitian dilakukan untuk mengetahui langgam desain manakah yang paling sesuai untuk diterapkan pada interior hotel bisnis yang sudah berdiri cukup lama. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 25 orang pengunjung hotel. Melalui kuisioner ini, dapat diketahui bahwa pengunjung menginginkan adanya renovasi pada objek desain. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langgam desain yang diinginkan mayoritas pengunjung hotel adalah langgam modern klasik dengan  sentuhan  Jawa.  Dalam  menerapkan  langgam desain  ini,  kesatuan elemen-elemen desain menjadi aspek penting dalam penentuan berhasil tidaknya penerapan langgam desain tersebut. ABSTRACT Surabaya city development has impact on the increase in the development of various sectors including economy and tourism. Hotel business has grown rapidly since 2013. The competition in hospitality business increase, so that each hotel needs more effort to attract customers. The hotel is no longer just paying attention to terms of service and comfortable atmosphere, but also need to bring the atmosphere of certain design style that different from the others, especially in the interior. In order to create such atmosphere, a deepening character of design style need to be applied as well as the proper ways to achieve these design styles in space.Objects design of the study is an bussines hotel near “Bambu Runcing” monument in Surabaya, which has stood since 1975. Up unil now, the hotel has only been renovated once. This would greatly impact on the quality of its interior design. The fullfilment demands of the development on its design becomes important when the hotel want to compete with others in its class.The purpose of the study is to determine the most suitable design style to be applied on the interior of the bussines hotel in Surabaya. The study was conducted by distributing questionnaires to 25 visitors. Through this questionnaire, it is known that visitors want a renovation on the objects’ design. The study concluded that the desired style of the majority of hotel visitors is modern classic with a touch of Java style. To apply this design style, unity of design elements becomes an important aspect in determining the success or failure in the implementation of the design style.Keywords : Design, Hotel, Style
Kajian Perilaku Sehat Pelanggan Restoran di saat Pandemi Studi Kasus : Restoran Cepat Saji di Surabaya Vippy Dharmawan; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j12345678.v5i2.7833

Abstract

Kajian hubungan antara setting fisik dan perilaku manusia yang ada di dalamnya cukup banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut banyak bermanfaat dalam menyusun desain arsitektur atau pun lingkungan binaan lainnya. Penelitian-penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan kedua aspek tersebut telah banyak dilakukan di ruang-ruang publik, dan dengan setting beragam termasuk diantaranya adalah ruang publik restoran. Namun demikian kebanyakan penelitian tersebut dilakukan dalam situasi normal. Penelitian ini mengkaji hubungan setting fisik restoran dan perilaku sehat pelanggannya saat situasi new normal pasca pandemi covid-19 melanda Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh setting fisik restoran terhadap perilaku sehat pelanggan. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif pada tiga buah restoran yang berada di kota Surabaya pada periode bulan Mei hingga Juni 2020. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di ketiga restoran tersebut, dan dilakukan saat restoran sedang beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan cenderung lebih disiplin dalam berperilaku sehat saat berada di restoran yang menyediakan fasilitas protokol kesehatan secara lengkap, yaitu:  fasilitas atau peralatan cuci tangan, signage yang jelas, dan setting perabot sesuai jarak sosial. Penelitian juga menunjukkan bahwa peran petugas yang memandu pengunjung untuk tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan sangat dominan.Kata kunci: Covid-19; Perilaku Sehat; Restoran ABSTRACT Studies on correlation between physical setting and human behavior have been done many times. These studies have been useful in the making of architectural design and other built environment. Previous studies on the correlation of those two aspects have been done in public spaces with various settings, one of which is in restaurants. However, those studies were done in normal situation before Covid-19 pandemic. This study looks into the correlation between restaurants physical setting and visitors' health behavior in time of covid-19 pandemic in Indonesia. The purpose is to find out the impact of restaurant physical setting on visitors' health behavior. This study was done in qualitative descriptive manner on three restaurants in Surabaya in May to July 2020. The method that was used is direct observation in the three restaurants. Observation was done when the restaurants were working. The result shows that visitors's tend to be more disciplined in term of health behavior when the restaurant provides complete health facilities, such as: washbasin or any other handwashing facility, clear signage, and furniture settings according to safe social distance. The study also shows that attendants play dominant role to make sure visitors' obey the safe and health protocol. Keyword: Covid-19; Health Behavior; Restaurant
Kajian Perilaku dan Interior Restoran Cepat Saji di Pusat Perbelanjaan Vippy Dharmawan; Fibria Conytin; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Desain Interior Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.921 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v3i2.4597

Abstract

Hubungan antara manusia dan lingkungan di ruang publik cenderung bersifat environmental determinant. Suatu hubungan dimana faktor lingkungan lebih berpengaruh dalam pembentukan perilaku manusia daripada faktor-faktor internal di dalam dirinya. Hubungan seperti itu juga berlaku di ruang publik seperti restoran cepat saji yang sekarang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.  Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa di ruang publik restoran, perilaku pengunjung cenderung dipengaruhi oleh tata letak meja, view, dan privasi. Namun belum diketahui apakah perilaku serupa juga terlihat pada restoran cepat saji. Kajian ini mendeskripsikan pola-pola perilaku pengunjung dan elemen-elemen interior yang mempengaruhi perilaku tersebut pada sebuah restoran cepat saji McDonald yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis kualitatif yang berbasiskan pendekatan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek interior yang dominan dalam membentuk perilaku pengunjung adalah pola penataan perabot dan dinding kaca yang hampir meliputi seluruh ruang makan restoran. Adapun aspek lain yang juga mempengaruhi perilaku adalah density atau kepadatan pengunjung.Kata kunci: interior; perilaku; restoran cepat saji ABSTRACT The relationship between humans and environment in public space tends to be environmental determinant. A relation in which environmental factor has more impact on human behaviour than internal factor within the human itself. This kind of relationship is also applied on public spaces such as fast food restaurant which nowadays we encounter daily. Previous research has shown that in public spaces such as restaurants, visitor's behaviour tends to be influenced by table arrangement, view, and privacy. However, it is yet unknown whether such behaviour can also be seen in fast food restaurant. This research describes visitor's behavioral pattern and interior elements that affect such behaviour in McDonald, a fast food restaurant located inside a shopping mall in Surabaya. The method used in this research is descriptive analytical qualitative method which based on behavioral approach. The result shows that interior aspect that is dominant in shaping visitor behaviour are furniture arrangement and glass wall that covered almost all dining area. Another aspect that also determine behaviour is visitor density.Keywords: behaviour; fastfood resraurant; interior
Redesain Hotel Berbintang Tiga di Surabaya Langgam Neo Klasik dengan Sentuhan Etnik Jawa Mataram Chyntia Putri Adiwijaya; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.342 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.19178

Abstract

Perkembangan sektor perhotelan di kota Surabaya sejak tahun 2013 menyebabkan persaingan bisnis di sektor ini meningkat. Pihak manajemen hotel saling berlomba menarik perhatian konsumennya melalui beberapa langkah, bukan hanya melalui peningkatan pelayanan, namun juga menghadirkan suasana interior hotel yang nyaman sekaligus memiliki konsep langgam yang berbeda. Objek desain yakni sebuah hotel berbintang tiga di Surabaya. Riset mengenai langgam desain telah dilakukan oleh penulis demi menemukan konsep desain yang sesuai untuk diaplikasikan pada objek desain ini. Hasil kuisioner yang dilakukan memberi kesimpulan bahwa langgam desain yang sesuai untuk diterapkan yakni langgam desain Neo Klasik dengan sentuhan Etnik Jawa Mataram. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni pengumpulan data secara langsung dan tidak langsung. Pengumpulan data secara langsung dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner kepada pengunjung hotel. Sedangkan pengumpulan data secara tidak langsung yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai literature. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa terhadap elemen-elemen pembentuk ruang pada interior, sehingga didapatkan sebuah penerapan konsep langgam pada ruang. Hasil dari proses redesain ini adalah rancangan desain interior area lobi, kamar, dan restauran di hotel berkonsep neo klasik dengan sentuhan etnik jawa mataram yang memperhatikan efisiensi dan efektifitas alur sirkulasi, baik untuk tamu maupun staff hotel.
Redesain Interior Hotel Bisnis dengan Konsep Minimalis Montana Citra Nurfadilah; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.668 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20398

Abstract

Pada era global ini bisnis perhotelan berkembang seiring dengan kemajuan sektor pariwisata dan bisnis. Kondisi ini tidak lepas dari mobilisasi yang dilakukan oleh manusia di seluruh dunia dari waktu ke waktu. Perkembangan bisnis yang pesat di kota besar seperti Surabaya membuat orang- orang berdatangan ke kota ini untuk berbisnis. Akibatnya, industri hotel berbasis bisnis bersaing ketat. Tema perancangan desain interior hotel bisnis ini ditentukan setelah melewati beberapa tahapan, seperti studi mengenai hotel bisnis, observasi, kuesioner, wawancara dengan pihak hotel dan lain sebagainya. Data- data yang ada kemudian disimpulkan menjadi tema yang cocok untuk desain interior Hotel Bisnis, yakni minimalis montana. Proses desain dilakukan melalui brainstorming dengan membuat berbagai sketsa-sketsa ide desain. Hasil akhir dari perancangan ini dapat disajikan melalui sebuah presentasi dengan output gambar kerja, modelling 3D, dan lain-lain. Penggunaan tema minimalis lebih dominan pada ruangan. Penerapan tema ini terlihat dari furnitur yang berbentuk sederhana, minimnya ornamen pada dinding, pengaplikasian finishing glossy dan warna netral seperti putih dan abu- abu yang cukup banyak digunakan pada interior. Aplikasi konsep Montana dilakukan dengan menggunakan material alam seperti kayu dan batu, juga pengaplikasian transformasi bentuk pohon- pohon yang ada di hutan montana pada elemen estetis yang ada di ruangan seperti partisi, lampu dan backdrop. Selain itu juga terdapat lukisan dan elemen estetis lain untuk menguatkan kesan montana.
Redesain Interior Rumah Sakit Negeri Kelas B dengan Konsep Healing Environment Rr. Lina Qonitah Herdyanti; Nanik Rachmaniyah; Prasetyo Wahyudie
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.038 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20400

Abstract

Rumah sakit bukan hanya sebagai sebuah bangunan yang memberikan pelayanan kesehatan namun juga menawarkan keindahan dan kenyamanan dalam rancangan lingkungan fisiknya. Lingkungan fisik harus dirancang untuk mendukung kebutuhan dan preferensi konsumen serta penyedia layanan kesehatan secara bersamaan. Kondisi lingkungan fisik di Rumah Sakit Negeri Kelas B banyak memerlukan peningkatan dan penyesuaian dengan standar yang benar guna menciptakan sirkulasi yang komunikatif, membantu proses penyembuhan pasien, serta meningkatkan kinerja staf. Tradisi dalam perancangan ini menggunakan metode intuistik, dimana perancangan ini merupakan perancangan berbasis intuisi. Metode ini melalui 6 langkah yaitu, brainstorming/overview pada objek, pra-desain dengan membuat sketsa-sketsa desain, penyesuaian terhadap konsep desain, studi standar tentang pola elemen-elemen interior, optimalisasi pra-desain, dan yang terakhir adalah presentasi desain. Konsep healing environment merupakan suatu desain lingkungan terapi yang dirancang untuk membantu proses pemulihan pasien secara psikologis. Sehingga banyak diantara rumah sakit yang memiliki lingkungan fisik memadai menggunakan konsep healing environment dalam mendesain. Perpaduan ketiga unsur healing environment dalam desain interior dan eksterior merupakan solusi dalam mengatasi masalah stres dan ketidaknyamanan pasien, keluarga maupun staf pada saat berada dalam rumah sakit. Hasil desain yang ditunjukkan merupakan suatu desain lingkungan terapi yang tercipta dari hasil perpaduan tiga unsur yaitu alam sebagai komponen desain, indra sebagai penerima rangsangan, dan psikologis sebagai efek/pengaruh yang dirasakan secara spiritual.
Desain Interior Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Dengan Pemanfaatan Budaya Lokal Modern Desiree Eriyanti Suprapto; Nanik Rachmaniyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.461 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.21764

Abstract

Di jaman modern seperti saat ini terjadi fenomena persaingan antar individu di masyarakat agar tidak tertinggal dengan perkembangan arus globalisasi yang sangat pesat. Masyarakat dituntut untuk memiliki skill dan pengetahuan yang luas yang dapat didapat dari internet, buku dan majalah. Kebutuhan akan pendidikan menjadikan sebagai kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk memperoleh pendidikan formal tidak hanya dapat didapatkan di sekolah ataupun dari bimbingan belajar, tetapi dapat diperoleh di perpustakaan. Tetapi sayangnya kesadaran masyarakat kurang meminati pentingnya membaca buku sehingga dibutuhkan perubahan konsep desain pada perpustakaan untuk menarik minat masyarakat untuk datang dan membaca buku. Salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung yaitu memberikan fasilitas yang lengkap, area baca semi outdoor dan lain lain. Dalam hal ini dengan penambahan area baca semi outdoor dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi perpustakaan agar pengunjung dapat santai mengerjakan tugas ataupun membaca buku. Terdapat beberapa faktor kenyamanan serta keamanan pada fasilitas pada perpustakaan yang dapat mempengaruhi sisi psikologis pada pengunjung untuk memberikan daya tarik bagi pembacanya. Pemilihan furnitur yang multifungsi dapat meminimalisirkan banyaknya jenis furnitur yang akan memberikan kesan sempit pada ruangan. Metode desain yang digunakan meliputi pengumpulan data yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak secara langsung seperti pembagian kuisioner pada pengunjung perpustakaan. Studi pustaka yang diambil banyak didapat dari internet, dan majalah yang berhubungan dengan kontemporer serta mendalami budaya Jawa Timur untuk mendukung konsep perpustakaan yang akan di redesain. Hasil yang diharapkan dari desain interior ini adalah merancang desain interior perpustakaan sebagai sarana edukasi dan hiburan yang dapat meningkatkan minat baca dan kreatifitas masyarakat luas.