Eri Naharani Ustazah
Departemen Desain Produk Fakultas Desain Kreatif Dan Bisnis Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Desain Tas Perlengkapan Bayi untuk Usia 0-3 Tahun dengan Konsep Modular Farah Ashifa; Eri Naharani Ustazah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.21016

Abstract

Tumbuhnya populasi dan meningkatnya pendapatan masyarakat kelas menengah dalam beberapa tahun terakhir ini rupanya menjadi pemicu atas bergesernya pola konsumsi dari kebutuhan pokok ke gaya hidup, salah satunya adalah travelling. Travelling semakin menjadi kebutuhan wajib di masyarakat, terutama pada kalangan menengah atas. Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka kebutuhan anak pun semakin meningkat, terutama pada usia 0-3 tahun. Desain tas bayi pada umumnya belum dapat mengakomodir seluruh kebutuhan orangtau dalam 1 tas. Pada usia tersebut, orang tua yang bepergian bersama anak mereka biasanya membawa 2-3 tas sekaligus, yaitu: tas untuk pakaian, cooler bag untuk makanan dan tas untuk barang pribadi orang tua.Pada perancangan ini penulis mendesain tas bayi berdasarakan kebutuhan orang  tua saat bepergian, seperti tas yang dapat menjaga suhu makanan ataupun minuman dalam keadaan tetap hangat atauupun dingin. Selain itu desain tas dengan sistem modular dimana setiap modulnya memiliki fungsi yang berbeda dan dapat digunakan terpisah maupun secara bersamaan.Metode perancangan dilakukan dengan obervasi langsung dengan produsen tas, distributor tas bayi, orang tua yang memiliki anak usia 0-3 tahun selain studi literatur. Pengamatan pada pengguna dilakukan dengan metode deep interview dan shadowing dengan responden para orang tua yang memiliki anak usia 0-3 tahun. Dari metode tersebut kemudian diolah menjadi sebuah diagram kedekatan (affintiy diagram) yang diklasifikasikan dan dirangkum sehingga menghasilkan beberapa fitur yang ditawarkan dalam desain tas bayi. Hasil dari perancangan adalah 3 serial tas perlengkapan bayi yang disesuaikan dengan durasi waktu bepergian orang tua, yaitu: On The Go, All Day Acitivity, dan Weekender sesuai dengan kebutuhan barang bawaan pengguna.
Eksplorasi Material Bambu untuk Produk Perhiasan Wanita Bonita Rizka Dhamayanti; Eri Naharani Ustazah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.51625

Abstract

Kawasan hutan bambu yang terdapat di Indonesia tersebar merata diberbagai wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali serta Nusa Tenggara. Bambu merupakan material alam yang memiliki karakteristik lentur dan kuat, namun pemanfaatan material bambu di Indonesia masih rendah, perlu adanya pengembangan produk yang mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap material bambu. Pengolahan material bambu dengan menggunakan teknologi modern mampu meningkatkan nilai pada produk yang dihasilkan. Computer Numberic Control merupakan teknologi modern yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dan dapat digunakan untuk produksi masal. Perpaduan material bambu, teknologi Computer Numberic Control serta teknik bending, yang merupakan teknik tradisional mampu menghasilkan produk perhiasan yang beragam, unik serta memiliki nilai jual tinggi. Perhiasan memiliki fungsi sebagai bentuk ekspresi diri yang sesuai dengan sifat masyarakat urban. Penggabungan produk perhiasan dengan material bambu dengan menggabungkan teknologi modern merupakan suatu inovasi yang menarik dalam bidang fashion.
Desain Peralatan Memasak Untuk Anak Usia 5 Tahun ke Atas sebagai Edukasi Makanan Sehat Bunga Asgiani Aziza; Eri Naharani Ustazah
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.799 KB) | DOI: 10.12962/iptek_desain.v16i1.2831

Abstract

Obesitas yang terjadi pada anak usia dini dapat menimbulkan potensi munculnya berbagai penyakit degeneratif hingga berujung pada kematian. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi tentang makanan sehat untuk menanggulangi permasalahan obesitas tersebut. Penanaman pendidikan tentang makanan sehat pada anak sejak dini bisa dilakukan melalui kegiatan memasak bersama. Keamanan, kenyamanan, penerapan edukasi tentang makanan sehat, hingga proses pembersihan merupakan permasalahan dan kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan memasak bersama anak. Pada kebutuhan ini, penulis mencoba memberikan solusi berupa desain peralatan memasak yang berfokus pada edukasi pengolahan makanan sehat. Selain itu peralatan memasak dirancang agar aman digunakan oleh anak. Metode perancangan dilakukan dengan observasi langsung percobaan memasak dengan anak dan dilakukan dengan usability test prototip produk pada anak untuk pengembangan desain. Pengamatan pada user dilakukan dengan metode shadowing dan usability test. Dari metode shadowing tersebut didapatkan hasil analisa permasalahan dan kebutuhan yang dirangkum dalam Affinity Diagram hingga ditemukan konsep perancangan yang berhubungan dengan fitur yang ditawarkan pada perancangan ini. Desain peralatan memasak berkonsep edukasi makanan sehat ini bertujuan untuk memfasilitasi pengolahan sayur dan buah sekaligus mengedukasi anak untuk mengonsumsi makanan sehat. Hasil dari perancangan meliputi peralatan memasak, di antaranya pisau, peeler, cetakan buah, melon baller, spatula, Alat tumbuk, dan Alas potong, sesuai dengan kebutuhan mengolah buah dan sayur.Obesitas yang terjadi pada anak usia dini dapat menimbulkan potensi munculnya berbagai penyakit degeneratif hingga berujung pada kematian. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi tentang makanan sehat untuk menanggulangi permasalahan obesitas tersebut. Penanaman pendidikan tentang makanan sehat pada anak sejak dini bisa dilakukan melalui kegiatan memasak bersama. Keamanan, kenyamanan, penerapan edukasi tentang makanan sehat, hingga proses pembersihan merupakan permasalahan dan kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan memasak bersama anak. Pada kebutuhan ini, penulis mencoba memberikan solusi berupa desain peralatan memasak yang berfokus pada edukasi pengolahan makanan sehat. Selain itu peralatan memasak dirancang agar aman digunakan oleh anak. Metode perancangan dilakukan dengan observasi langsung percobaan memasak dengan anak dan dilakukan dengan usability test prototip produk pada anak untuk pengembangan desain. Pengamatan pada user dilakukan dengan metode shadowing dan usability test. Dari metode shadowing tersebut didapatkan hasil analisa permasalahan dan kebutuhan yang dirangkum dalam Affinity Diagram hingga ditemukan konsep perancangan yang berhubungan dengan fitur yang ditawarkan pada perancangan ini. Desain peralatan memasak berkonsep edukasi makanan sehat ini bertujuan untuk memfasilitasi pengolahan sayur dan buah sekaligus mengedukasi anak untuk mengonsumsi makanan sehat. Hasil dari perancangan meliputi peralatan memasak, di antaranya pisau, peeler, cetakan buah, melon baller, spatula, Alat tumbuk, dan Alas potong, sesuai dengan kebutuhan mengolah buah dan sayur.
Identifikasi Titik Kritis Pengendalian Kualitas Desain Masker Fashion Produksi Ukm Tanggulangin Sidoarjo Primaditya Primaditya; Hertina Susandari; Ellya Zulaikha; Eri Naharani Ustazah; Waluyohadi Waluyohadi
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v5i3.1492

Abstract

Abstract: Tanggulangin Subdistrict in Sidoarjo Regency, East Java, is a well-known area as the center of the biggest bag and convection industry in East Java. One of them is Sartika Ratu, which has 10 employees and dozens of partners with the Tanggulangin SMEs. Sartika Ratu has a long experience in supplying traveling equipment for Umrah and Hajj travel agencies. Due to the COVID-19 pandemic, this business has shifted its production to cloth masks to ensure its business continuity. However, the cloth mask business is now very competitive. Meanwhile, the Tanggulangin SMEs develop mask design in a sporadic way without a strong design concept. This community service program using counseling method to assist the Tanggulangin SMEs in order to produce mask designs that have fashion value so that they have differentiation that increases the selling value. The team provides various alternative mask designs for the Tanggulangin SMEs in the form of a design bank book. Next, selected designs were produced and tested for users. After user testing, the team identifies some critical points that determine the quality of fashion masks. The results of this evaluation become a guide for SMEs to produce better masks and have a high selling value. Keywords: cloth mask; fashion; quality controlAbstrak: Kecamatan Tanggulangin di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan daerah yang terkenal sebagai sentra industri pengrajin tas dan konveksi terbesar di Jawa Timur. Salah satu di antaranya adalah Sartika Ratu, yang selama ini menjadi pemasok perlengkapan perjalanan umroh dan haji. Sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19, UKM yang memiliki 10 karyawan dan belasan mitra di Tanggulangin ini mengalihkan produksinya pada masker kain agar kelangsungan bisnis tetap terjamin. Namun persaingan produk masker saat ini sangat kompetitif, sementara itu pengembangan produk masker yang dilakukan oleh UKM ini bersifat masih bersifat sporadis dan belum berkonsep. Metode pengabdian yang digunakan adalah pendampingan UKM Tanggulangin agar dapat menghasilkan desain masker yang bernilai fashion sehingga memiliki diferensiasi yang meningkatkan nilai jual.  Tim pengabdi memberikan berbagai alternatif desain masker kepada UKM dalam bentuk buku bank desain, yang dilanjutkan dengan pengujian terhadap beberapa desain terpilih. Setelah dilakukan pengujian produksi, diperoleh hasil evaluasi berupa identifikasi titik kritis yang menjadi penentu kualitas masker fashion.  Hasil evaluasi ini menjadi pegangan bagi UKM untuk memproduksi masker yang lebih baik dan bernilai jual tinggi.Kata kunci: fashion; kontrol kualitas; masker kain
Studi Kebutuhan Desain Tas Wanita Kustomisasi untuk Generasi Z sebagai Sarana Ekspresi Diri Sintia Chany Hartono; Eri Naharani Ustazah; Bambang tristiyono
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v21i2.12121

Abstract

Abstrak- Perkembangan produk kustomisasi seiring dengan meningkatnya kebutuhan generasi Z untuk Mengekspresikan diri. Karakteristik Generasi Z ini berdampak pada berbagai sektor industri, salah satunya industri fesyen. Bagi Generasi Z, dengan mengenakan produk fesyen dapat memperlihatkan jati diri mereka pada orang lain. Bahkan, Generasi Z rela mengganti tas untuk menyesuaikan gaya dan kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, produk-produk existing masih kurang efisien, dan belum memenuhi kebutuhan Generasi Z dalam mengekspresikan diri. Karena itu, penelitian dilakukan untuk mempelajari aspek-aspek yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk tas wanita yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pengguna. Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis melakukan observasi lapangan, melakukan wawancara, dan pengumpulan data. Temuan-temuan tersebut dibandingkan dengan literatur untuk merumuskan DR&O (Design Requirements and Objectives), lalu dikembangkan menjadi konsep desain. Selanjutnya, penulis membuat sketsa ideasi dan desain alternatif, lalu melakukan pembuatan studi model untuk menguji desain. Desain final yang dibuat berupa tas yang dapat dikustomisasi menggunakan sistem interchangeable dengan mekanisme snap button. Komponen tas yang dapat dibongkar-pasang adalah base tas, flap dan strap, masing-masing komponen memiliki variasi yang dapat dikombinasikan sesuai citra yang diinginkan. Tas kustomisasi ini mewadahi kebutuhan Generasi Z untuk ekspresi diri. Ekspresi yang dapat ditonjolkan dari produk ini adalah minimalist preppy, girly feminine, casual boyish, elegant glamour dan retro indie.Abstract—The development of customized products is in line with the increasing need for Z Generation's self expression. Most characteristics of Z Generation have an impact on various industrial sectors, one of which is the fashion industry. For the Z Generation, wearing fashion products can show their identity to others. In fact, they are willing to change bags to suit their style. This shows that in general, existing bags products are still less efficient, and have not met the needs of Z Generation in expressing themselves. Therefore, this research is done to study the aspects needed to develop women's bag products that can be adapted depending on what the user wants. To obtain accurate data, the authors conducted field observations, conducted interviews, and collected data. These findings are compared with the literature to formulate DR&O (Design Requirements and Objectives), then developed into a design concept. Next, the author sketches ideation and alternative designs and made a model study to test the design. The final design is a bag that can be customized using an interchangeable system with a snap button mechanism. The components of the bag that can be disassembled are the base bag, flap and strap, each component has variations that can be combined according to the desired image. This customized bag caters to Generation Z's need for self-expression. Expressions that can be highlighted from this product are minimalist preppy, girly feminine, casual boyish, elegant glamor and retro indie
Model Kemitraan Pengembangan UKM Batik di Eks Lokalisasi Dolly Eri Naharani Ustazah; Waluyohadi; Bambang Tristiyono; Primaditya; Novianti Ika Sari
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.768 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.18

Abstract

Level kesiapan masyarakat dalam menerima program pengembangan UKM Batik Dolly menjadi sebuah produk turunan adalah belum siap. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga atau keahlian khusus. Sehubungan hal tersebut, kegiatan pengabdian ini bermaksud membantu pengembangan ekonomi lokal khususnya di kawasan Dolly-Jarak melalui upaya pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan pengembangan produk batik dan turunannya melalui kemitraan antar pelaku UKM Batik dan partner desainer lain. Pengembangan yang dilakukan berupa pembuatan produk turunan batik yang disesuaikan dengan kompetensi pengabdi dipilih 3 (tiga) yang akan dikembangkan yaitu: baju to wear, baju rumahan, dan sajadah lipat. Skema kerjasama yang digunakan adalah melibatkan pelaku UKM Batik Dolly sebagai pemasok kain batik dan menggandeng partner Radiya Kinan, Zorey, dan Aghili sebagai produsen produk turunan batik. Kegiatan pengabdian yang diawali dengn pelatihan konsep dan desain sajadah lipat secara online. Tahapan dan urutan kerja dalam pengembangan produk dimulai dari tahap desain, pembuatan produk, proses \textit{Quality Control} produk serta Proses Persiapan Pemasaran Produk harus disesuaikan dengan kasus Pandemi. Setiap tahapan dibagi ke dalam tim-tim khusus yang selalu diawasi dan didampingi, agar dihasilkan kualitas produk yang optimal. Upaya pengembangan produk turunan batik diharapkan berkesinambungan dan diminati masyarakat luas, sehingga sistem kemitraan yang dibangun adalah dengan melibatkan produsen lain dalam membuat produk turunan batik.
Going into the Field: The Sensory Experience of Design Students on Spatial Atmosphere of Art Fashion Retail Eri Naharani Ustazah; Purwanita Setijanti; Arina Hayati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 8, No 3: MARCH 2023
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v8i3.21406

Abstract

Today's retail architecture is developed by creating experiences, sensory experience is one of its aspects. Design students are expected to understand the concept, so this study aims to explore the sensory experience of students in a special retail space, namely art fashion retail. This research uses the qualitative photo elicitation method, participants are brought into real retail space and follow-up interviews are accompanied by photos. The findings revealed that only a small of participants paid attention to both tangible and intangible elements. So, for further assessment, it is necessary to match knowledge between education and the real world