Pemerintah Indonesia memberlakukan sistem pembelajaran daring selama pandemi covid-19.Hal ini menuntut guru beradaptasi dengan lebih cepat, kreatif, dan inovatif agar bisa mendidik siswanya melalui jarak jauh. Beberapa keluhan guruyakni adanya kesulitan beradaptasi dengan teknologi, keterbatasan fasilitas, kesulitan interaksi dengan anak didik, sulit mengontrol pembelajaran di rumah, banyaknya peserta didik yang apatis, kurang termotivasi dan belum mampu belajar secara mandiri, serta kurangnya kesadaran dan sulitnya bekerjasama dengan pihak lain termasuk orangtua anak didik. Para guru juga merasa kehabisan ide dan kreativitas dalam mengajar, kesulitan membagi waktu antara kepentingan akademik dan kepentingan pribadi, sehingga kehilangan waktu “memberi jeda” atau mengistirahatkan diri dari berbagai aktivitas mengajar. Kehadiran beban dan keterbatasan yang cukup besar ini menjadi sumber stres bagi para guru. Dengan demikian, diberikan penguatan kepada guru untuk menghadapi situasi denganteknik berbasis mindfulness yaitu teknik mindful breathing. Metode yang dipakai adalah metode workshop berupa psikoedukasi dan pelatihan teknik mindful breathing. Selanjutnya peserta mempraktekkannya di kehidupan sehari-hari selama empat minggu dan kemudian memberikan feedback terkait dampak mempraktekkan teknik tersebut. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa peserta mendapatkan energi positif, merasa lebih tenang, tidak gelisah dan mulai fokus untuk menghadapi situasi yang saat ini sedang dihadapi. Setiap mengalami pikiran negatif, peserta langsung menerapkan teknik mindful breathing, para peserta merasa lebih mudah untuk mengontrol diri dan lebih fokus dalam mennghadapi peserta didik selama pandemi covid-19. Berdasarkan hasil ini, dikemukakan pemberian penguatan pada guru menggunakan teknik miniful breathing efektif dalam membantu guru menghadapi situasi pembelajaran selama pandemi