hasyimkan hasyimkan
Unknown Affiliation

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM PELARASAN GITAR KLASIK LAMPUNG PEPADUN Barnawi, Erizal; Hasyimkan, Hasyimkan; Hernanda, Agung Hero
Jurnal Warna Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Warna
Publisher : IAIIG Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gitar Klasik Lampung or Peting Tunggal is an acculturation music between Portuguese music and Lampung music. The form of acculturation is the guitar instrument from Portuguese and lyrics, the tuning system, and grenek from Lampung Pepadun people's culture and intelligence. Gitar Klasik Lampung Pepadun is also known as a type of vocal instrument performance art which has long been an instrument of expression and a part of people's lives that are currently following the times.Until now, Gitar Klasik Lampung Pepadun has developed very rapidly due to the presence of indirect social media to promote this art. Finally, many young people have emerged to learn and show their expertise on Instagram and their personal Facebook. Already began to emerge sanggar's from the original village of Lampung who studied and became a pioneer of the Gitar Klasik Lampung Pepadun.Gitar Klasik Lampung Pepadun has a different tuning system than the standard guitar. The tuning system is called Stem Pal, Stem Kembang kacang, Stem Be, Stem sanak mewang, and Stem hawayang. Excerpts (tetti ') consist of tetti' pal, Tetti' kembang kacang, tetti' Stambul, tetti' Keroncong Pandan, tetti' Tiga serangkai, tetti' Las Bas, tetti' Sanak Mewang di Ejan, tetti' Sai Kris, Tetti 'Hawayang' and Sandung.
KAJIAN SYAIR PADA WARAHAN KLASIK TENTANG GAMOLAN INSTRUMEN MUSIK TRADISIONAL LAMPUNG Hasyimkan, Hasyimkan; Barnawi, Erizal; Hakim, Uswatul
Jurnal Warna Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Warna
Publisher : IAIIG Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gamolan is a traditional Lampung musical instrument, Gamolan came from West Lampung which was influenced by African, Arabic, Indian, Chinese and European cultures, as well as Sumatra.  Gamolan comes from the word begamol which means gathering which has three poems about gamolan including the story of warahan Radin Jambat, the oral literature of the Pubian and Tanggamus people.This research answers the problem of how classical gamolan poetry in Lampung.  The goal is to be missed background gamolan poetry.  The method used is descriptive qualitative analysis with the expected results that books can be made, submitted to journals and obtained copyright.
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG Hanna Difetra Alfath; Fitri Daryanti; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2014): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.477 KB)

Abstract

The purpose of this research is to discribe the learning plan, teacher activity,  evaluation,  the  role  of  teacher,  student  activity,  and  student  learning output. The subjects of this research are art and culture teacher and 18 girl students grade VIII in SMP Wiyatama Bandar Lampung. This  research  used  qualitative  descriptive  research  design.  Data  collecting techniques  which  are  used  in  this  research  are observation,  interview,  and documentation. The data is analyzed with reduction way, data presenting, and data conclusion. Based on the data analysis, can be discovered that from 13 roles of teacher assessment, the teacher obtained average sufficient criteria (60). Learning design assessment  obtained  excellent  criteria  (83),  teacher  activity  obtained average criteria (71), assessment principle (evaluation) obtained excellent criteria (100), student activity obtained good criteria (71) and student learning assessment is sufficient (63).Penelitian  ini  bertujuan  untuk mendeskripsikan  perencanaan pembelajaran,  aktivitas  guru,  evaluasi,  peranan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah guru  seni  budaya  dan  siswa  perempuan  kelas  VIII  SMP  Wiyatama  Bandar Lampung berjumlah 18 orang. Penelitian  ini  menggunakan  desain  penelitian  deskriptif  kualitatif.  Teknik pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  observasi,  wawancara  dan dokumentasi.  Data  dianalisis  dengan  cara  reduksi,  penyajian  data,  dan  data kesimpulan.  Berdasarkan  analisis  data  dapat  diketahui  bahwa  dari  13  aspek penilaian  peranan  guru,  guru  memeroleh  kriteria  rata-rata cukup  (60).  Penilaian perencanaan  pembelajaran  memeroleh  kriteria  baik  sekali  (83).  Aktivitas  guru memeroleh kriteria baik (71), prinsip penilaian (evaluasi) memeroleh kriteria baik sekali (100), aktivitas siswa memeroleh kriteria baik (71) dan hasil belajar siswa cukup (63). Kata Kunci : Tari Bedana, Pembelajaran, Peranan Guru.
Pembelajaran Tari Bedana Tradisional Menggunakan Metode Tutor Sebaya Pada Kelas 7 di SMPS Bodhisatva Bandar Lampung Puguh Nurohim; Hasyimkan Hasyimkan; I Wayan Mustika
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2067.968 KB)

Abstract

This study discusses the implementation of traditional bedana dance learning using peer tutoring methods. The use of peer tutoring methods at SMPS Bodhisatva Bandar Lampung was conducted to see the process and learning outcomes of traditional bedana dance. The theory used is behavioristic theory and uses qualitative descriptive research. The data obtained is done by observation, interview and documentation. Learning outcomes using the peer tutoring method are carried out by conveying background material and learning objectives, demonstrating the material in stages, conducting guided exercises with peer tutors, checking understanding and providing feedback, and conducting further exercises in learning traditional dance bedana get good criteria with grades the average obtained by students is 71.  Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan pembelajaran tari bedana tradisional menggunakan metode tutor sebaya. Penggunaan metode tutor sebaya di SMPS Bodhisatva Bandar Lampung dilakukan untuk melihat proses dan hasil belajar tari bedana tradisional. Adapun teori yang digunakan adalah teori behavioristik dan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya yang dilaksanakan dengan menyampaikan latar belakang materi serta tujuan pembelajaran, mendemonstrasikan materi secara bertahap, melakukan latihan terbimbing bersama tutor sebaya, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, serta melakukan latihan lanjutan dalam pembelajaran tari bedana tradisional mendapatkan kriteria baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 71. Kata kunci: Metode tutor sebaya, Pembelajaran, Tari bedana tradisional.
Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Model Think Pair Share di SMA Paramarta 1 Seputih Banyak Khalis Cundoko Manik; Hasyimkan Hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.498 KB)

Abstract

ABSTRACTThis research is trying to describe about how to use the Think Pair Share model on learning Sigeh Penguten dance in SMA Paramarta 1 Seputih Banyak. The theory on this research is Think Pair Share model, learning, and Sigeh Penguten dance. Source data of this research Think Pair Share models, Sigeh Penguten dance, teacher and 9 students.. The point procedure in Think Pair Share model include 3 steps. First is Think step, the teacher ask students to think about movement kind of the dance. Then the Pair step, the teacher ask students to make a discussion with other students. The last is Share step, the teacher ask student to share about the result of discussion in. The result by using Think Pair Share is be found a modification on Think step which not appropriate with the procedure. There is any a problem who on Pair step which not every student get partner as their wish so that effected on their  activity.Penelitian ini mendeskripsikan bagaimanakah penggunaan Model Think Pair Share dalam pembelajaran tari sigeh penguten di SMA Paranarta 1 Seputih Banyak. Sumber data dalam penelitian ini adalah Model Think Pair Share, tari sigeh penguten, guru/pelatih tari dan 9 siswi. Prosedur inti pelaksanaan Model Think Pair Share meliputi 3 tahap. Pertama adalah tahap Think, siswi diminta untuk berfikir tentang ragam gerak tari. Tahap Pair, siswi diminta untuk  berdiskusi secara berpasangan. Tahap Pair, siswi diminta  menjelaskan hasil diskusinya. Hasil penggunaan metode Think Pair Share ini diketahui terdapat modifikasi yang dilakukan pada tahap Think yang tidak sesuaian dengan prosedur yang seharusnya. Selain itu terdapat masalah dalam tahap Pair dimana tidak semua siswi mendapatkan pasangan yang diinginkannya sehingga berpengaruh pada keaktifan siswi.Kata Kunci : pembelajaran, think pair share, tari sigeh penguten
Pembelajaran Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas Menggunakan Metode Drill Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Di SMP Islam Kebumen Kuat Slamet Widodo; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.089 KB)

Abstract

This study aims to describe the learning range of motion piring dua belas dance using drill method on extracurricular activities dance in SMP Islam Kebumen. This research uses descriptive method through qualitative approach. Learning theory used is behavioristic theory. Data collection techniques in this study are observation, interview and documentation. The implementation of the learning activities of teachers to give the material motion on students, the range of motion is taught that is sembah, ngakhelap, ngahelop, sebatang masuk, sebatang keluar, laga puyuh and nokokh. Based on the result of learning the range of motion piring dua belas dance using method drill shows that students are able to demonstrate the range of motion tari piring dua belas in accordance with what is taught by the teacher.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP Islam Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Teori pembelajaran yang digunakan yaitu teori behavioristik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru memberikan materi gerak pada siswa, ragam gerak yang diajarkan yaitu sembah, ngakhelap, ngahelop, sebatang masuk, sebatang keluar, laga puyuh dan nokokh. Teknis analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas menggunakan metode drill menunjukan bahwa siswa mampu memeragakan setiap ragam gerak tari piring dua belas sesuai dengan yang diajarkan oleh guru.Kata kunci: Pembelajaran, Tari Piring, Metode Drill
PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG Wita Asiyah; I Wayan Mustika; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 1, No 3 (2013): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.684 KB)

Abstract

Background of the problem on this research is on how the learning of Melinting dance using demonstration method at SMA Negeri 3 Bandar Lampung. This research aims to describe the learning of Melinting dance uses demonstration method at SMA Negeri 3 Bandar Lampung. This research uses descriptive qualitative method. The data source of this research is students who join dance extracurricular at SMA Negeri 3 Bandar Lampung which consists of 12 students. The techniques used to collect data are observation in taking a part (participation), interview, documentation and practical test. Applied method in learning Melinting dance from beginning meeting up to last meeting is demonstration method. The result of learning Melinting dance by using demonstration method shows that the average students are able to apply Melinting dance based on the estimation criteria standard.Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari Melinting menggunakan metode demonstrasi di SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tari Melinting menggunakan metode demonstrasi di SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswi yang mengikuti ekstrakulikuler tari di SMA Negeri 3 Bandar Lampung yang berjumlah 12 siswi. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi berperan serta (partisipasi), wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran tari Melinting adalah metode demonstrasi. Hasil pembelajaran tari Melinting dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukan bahwa siswa rata-rata sudah mampu menggerakan tari Melinting dengan cukup.Kata kunci : metode demonstrasi, pembelajaran, tari melinting.
PENGGUNAAN MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI MELINTING Maulida Sopia; Hasyimkan Hasyimkan; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2016): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.993 KB)

Abstract

The research aimed to describe the learning process and learning result of Melinting dance by using peer tutor models in SMAN 07 Bandar lampung. The type of the research used was qualitative descriptive. Source data of the research from teacher and students. The data collection techniques were used by observation, interview, documentation, test practices and non test. There are 5 steps of the use of peer tutor in the learning models Melinting dance, those are, the teacher tells the purposed of learning, deliver material, divide of the students into groups and choose one of the students who have the ability to be a peer tutor, giving group assignments and evaluation. The result of learning Melinting dance using peer tutor model in SMAN 07 Bandar Lampung is 85 which is classified into very good score.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Melinting menggunakan model tutor sebaya di SMA Negeri 07 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes. Penggunaan model tutor sebaya dalam pembelajaran tari Melinting terdapat 5 langkah yaitu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi, membagi siswa dalam kelompok dan memilih salah satu siswa yang memiliki kemampuan untuk menjadi tutor teman sebaya, memberi tugas kelompok dan evaluasi. Hasil pembelajaran tari Melinting menggunakan model tutor sebaya mendapat nilai 85 termasuk dalam kriteria baik sekali. Kata kunci : pembelajaran, tari Melinting, model tutor sebaya.
Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Metode Demonstrasi pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Ar Raudah Bandar Lampung Putri Stephanie; Hasyimkan Hasyimkan; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.207 KB)

Abstract

Formulation of the problem in this research was how the learning process of bedana dance learning using demontrative method in extracurricular activities at SD Ar Raudah Bandar Lampung.This research design uses qualitative descriptive research. Data collection instruments in this study were observation, interviews, and documentation. Sources of data in this study are students who take extracurricular activities and extracurricular counseling teachers. Teachers was implemented a demonstrative method on any learning process, but the teachers was also used other methods, namely a lecture and drill methods that support learning dance used demontrative method. Based on the analysis of learning process and the student learning activities, it can be seen demonstrating the ability of the students in the bedana dance in extracurricular activities at SD Ar Raudah Bandar Lampung classified in both criteria with the capability of increasing student movement. In this research, teachers was use more than one method in the learning process. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran tari bedana menggunakan metode demonstrasipada kegiatan ekstrakurikuler di SD Ar Raudah Bandar Lampung. Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitiandeskriptif kualitatif.Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan guru pembimbing ekstrakurikuler. Guru telah menerapkan metode demonstrasi pada setiap proses pembelajaran, namun guru juga menggunakan metode lain yaitu metode ceramah dan metode latihan yang menunjang pembelajaran tari menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan analisis pada proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa, dapat diketahui kemampuan siswa dalam memperagakan tari bedanapada kegiatanekstrakurikuler di SD Ar Raudah Bandar Lampung tergolong dalam kriteria baik dengan kemampuan gerak siswa yang semakin meningkat. Dalam penelitian ini terdapat beberapa temuan yaitu guru menggunakan lebih dari satu metode pada proses pembelajaran. Kata kunci: pembelajaran, metode demonstrasi, tari bedana.
PENERAPAN EVALUASI FORMATIF PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMK WIYATA KARYA NATAR Fivita Ayu; Hasyimkan Hasyimkan; Fitri Daryanti
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 2, No 3 (2014): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.109 KB)

Abstract

This study aims to describe the process and results of the application of the formative evaluation of learning Bedana dance in SMK Wiyata Karya Natar. This research uses a qualitative descriptive method. Source of the data obtained in this study were 10 students  who  take  extracurricular activities.  Data  collection  techniques  used  were observation, interviews, documentation,  and  practices  testing.  Step  of  the implementation  of formative  evaluation  is  to  formulate  or  reinforce  the  teaching objectives,  set  the  "test  situation"  which  is  necessary,  prepare  an evaluation  tool, using the  results of the  evaluation. Rating  given by rote aspects of movement and accuracy  of  the  count,  but  it  is  also  an assessment  of  student  learning  activities  at each meeting. The results of the application of the formative evaluation of learning Bedana dsnce in SMK Wiyata Karya Natar shows that the average of all aspects of dance assessment criteria Bedana gets better with an average score of 75,5. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya Natar. Penelitian ini menggunakan  metode  deskriptif kualitatif.  Sumber  data  yang  diperoleh  dalam penelitian  ini  adalah 10  siswa  yang  mengikuti  kegiatan  ekstrakurikuler.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi formatif adalah merumuskan atau mempertegas  tujuan-tujuan pengajaran,  menetapkan  “test  situation”  yang diperlukan, menyusun alat evaluasi, menggunakan hasil evaluasi. Penilaian diberikan melalui aspek hafalan gerak dan ketepatan hitungan, selain itu juga penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil penerapan evaluasi formatif pada pembelajaran tari Bedana di SMK Wiyata Karya Natar menunjukkan bahwa rata-rata dari seluruh aspek penilaian tari Bedana mendapat kriteria baik dengan rata-rata skor 75,5.   Kata kunci: pembelajaran, evaluasi, tari bedana.