SARI - Air bawah tanah merupakan suatu komponen dalam daur hidrologi (hydrologic cycle) yangberlangsung di alam, terbentuk dari air hujan yang meresap ke dalam tanah di daerah imbuh (recharge area)dan mengalir melalui media lapisan batuan yang bertindak sebagai lapisan pembawa air (aquifer) dalamcekungan air tanah (ground water basin) yang berada di bawah permukaan tanah menuju ke daerah lepasan(discharge area) . Air tanah di Cekungan Wates yang meliputi Kecamatan Wates, Temon, Panjatan, Lendah,Brosot, serta sebagian Kecamatan Sentolo dan Pengasih yang secara geomorfologi terletak pada Satuan DataranFluvio Volkanik, Satuan Dataran Pantai dan Satuan Gumuk Pasir dengan litologi penyusun berupa materialaluvial yang terdiri dari perselang-selingan pasir, krikil, lanau, dan lempung, dengan kondisi morfologi yangrelatif datar dengan litologi yang relatif seragam dan memiliki air tanah dengan karakteristik relatif seragampula. Litologi yang demikian sangat berpotensi terjadinya perubahan sistem kelestarian air tanah, jika terdapatpengambilan air tanah yang berlebihan pada wilayah tersebut yang dapat ditandai dengan kenaikan kadar garampada air tanah. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui besarnya potensi intrusi air laut di Cekungan Airtanah Wates akibat direncanakannya pembangunan Bandara Internasional Temon dalam kaitannya menjagasistem kelestarian air tanah sekaligus membuat model pencegahannya.Metode/cara yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas beberapa langkah/tahapan, yaitu mulai daripengamatan dan pendiskripsian batuan/tanah yang meliputi: pengukuran bidang perlapisan batuan, pengukuranelemen struktur geologi, pengamatan kondisi morfologi, dan pengambilan contoh tanah/batuan untuk diuji dilaboratorium tentang kandungan mineralogi, tekstur dan strukturnya. Pengamatan terhadap air permukaan danair tanah dilakukan dengan menguji sifat fisika air permukaan yang meliputi : bau, rasa, kekeruhan , temperatur(T), keasaman ( pH), electrolit conductivity (EC), dan pengambilan contoh air untuk diuji di laboratoriumuntuk mengetahui unsur kimia yang dikandungnya yang hasilnya akan dipakai untuk dibuat diagram Stiff danTrilinier. Pendugaan tahanan jenis (geolistrik) dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah/batuan bawahpermukaan sampai kedalaman lebih dari 75 m, dengan tujuan untuk mengetahui konfigurasi akuifer baik secaralateral maupun vertikal, yang hasilnya akan memberikan gambaran/penampang tiga dimensi sistem simpananair tanah pada daerah telitian serta daerah resapannya. Gambaran penampang tersebut akan memberkaninformasi kuantitas/jumlah air tanah yang ada pada daerah penelitian dan identifikasi pantai tersebut terhadappotensi terjadinya intrusi air laut yaitu pada lokasi pantai di sebelah selatan dari rencana runway bagian timur .Hasil analisis mineralogi batuan dan hidrokimia air tanah akan memberikan informasi sebaran kualitas airtanah. Kondisi kualitas ini tentunya akan berubah seiring dengan mulainya pembangunan bandara maupunpasca pembangunan bandara. Sehingga harus dilakukan konservasi untuk pencegahan intruis air laut yaitudengan biogeoteknologi penanaman mangrove, penanaman dibuat bersisitem sehingga dapt mempertahankangaris pantai dan bidang interface. Model ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi pada upayapelestraian air tanah pada wilayah Bandara Internasional Temon, DIY.Kata kunci: air tanah, akuifer, intrusi air laut, interface.