Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Community Attitudes and Decisions in Choosing a Health Center as a Health Service Facility in Lembang Laang Tanduk, Tampak Selatan, Rantepao District Sri Angriani; Baharuddin Baharuddin
Health Notions Vol 5, No 3 (2021): March
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn50307

Abstract

The existence of a community health center as the spearhead of health services in Indonesia is faced with various problems such as a decrease in budget allocations and a lack of health personnel. This study aims to analyze the relationship between attitudes and decisions about choosing a community health center as a health service facility, especially at the Laang Tanduk. The study design was cross-sectional with respondents from the health center customers who were selected by purposive sampling technique. Data were collected through filling out a questionnaire and tested the hypothesis using the Chi-square test. The results showed that the p-value was less than 0.05, so it was concluded that attitudes were related to the community's decision to choose a health center as a health service facility. Keywords: public health center, decision to choose, attitude, community
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Kanker Payudara Dengan Program SADARI Di Puskesmas Mamajang Kota Makassar Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Baharuddin; Rusni Mato
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara ditemukan secara dini dengan memeriksa Payudara Sendiri, pemeriksaan klinik, dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25 – 30% (Saryono,Dyah,2009). Upaya meurunkan angka kejadian dengan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga diharapkan dapat diobati dan berpeluang besar untuk sembuh. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara yang dapat memotivasi wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi kader posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan program Periksa Payudara Sendiri. Sasaran adalah kader posyandu dan wanita usia subur. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan kader (ceramah, tanyajawab, dan simulasi ) dengan program SADARI. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 25 dan 26 Juli 2018 yang selanjutnya dilakukan penyuluhan ke masyarakat. Hasil yang didapatkan bahwa ke-5 Kader Posyandu tersebut sudah memahami dan termotivasi untuk malakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Setelah 2 minggu pelaksanaan kegiatan pengabmas, dilaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan didapatkan bahwa ada 5 orang wanita usia subur yang menderita kanker payudara dan 2 orang diantaranya sudah dilakukan biopsi/operasi. Hasil wawancara dengan Kader Posyandu tersebut dapat disimpulkan bahwa Wanita Usia Subur tersebut belum mengenal tentang pemeriksaan atau deteksi dini terhadap kanker payudara. Adapun rencana tindak lanjut yang kami ajukan bagi kegiatan ini yaitu Kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinu untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan sikap para Kader Posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan teknik SADARI dan Diadakan kerjasama dengan Puskesmas dan Kader dalam pendampingan bagi Wanita Usia Subur dalam program SADARI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEGAGALAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS (TB)PARU PADA ANAK DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR Baharuddin K
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 13 No. 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru pada anak merupakan penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus, terjadi ketika daya tahan tubuh menurun. Di Indonesia jumlahnya mencapai 8,2 % dari seluruh kasus TB sepanjang 2012. Tujuan penelitian, diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan pasien Tuberkulosis Paru pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan Cross sectional study, dimaksudkan untuk mengetahui faktor yang berhubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) dengan melakukan identifikasi terhadap semua variable. Kedua variabel tersebut dapat dilihat pada waktu pelaksanaan secara bersaman. Temuan dalam penelitian ini didapatkan bahwa pendidikan rendah, pengetahuan rendah dan ketidakpatuhan meminum obat merupakan faktor yang memiliki resiko yang kuat terhadap kegagalan pengobata pasien TB paru pada anak, sedangkan dukungan keluarga hanya faktor protektif (pencegahan), bukan faktor resiko kegagalan pengobatn pasien TB pada anak. Kesimpulan menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kegagalan pengobatan pasien TB adalah Variabel pendidikan dan pengetahuan memiliki nilai OR yang sama sebesar 22,752 pada CI 95% dengan nilai lower limit (LL) =1,032 dan Upper limit (UL) = 501,786 dengan tingkat kemaknaan 0,048 < 0,05.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR Muhammad Basri; Baharuddin K; Sitti Rahmatia; Ramlah Dillah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi- Kassikota Makassar. Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari. Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 55 orang yaitu seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR Sri Angriani; Baharuddin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang bersifat kronik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam urine akibat terganggunya metabolisme karena produksi dan fungsi hormon insulin tidak berjalan dengan seharusnya. Tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang cukup lama dapat merusak beberapa sistem tubuh seperti, pembuluh darah jantung, ginjal, kerusakan syaraf, hingga kematian. Gangguan kecemasan merupakan penyakit penyerta yang sering muncul pada pasien diabetes melitus kecemasan pada penderita diabetes mellitus dikarenakan bahwa diabetes dianggap merupakan suatu penyakit yang menakutkan, kerena mempunyai dampak negatif yang kompleks terhadap kelangsungan kecemasan individu. Kadar gula darah yang meningkat merupakan efek umum dari diabetes tak terkontrol. Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Batua Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel di ambil secara purposive sampling berjumlah 33 responden. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 mei-28 juni 2019. Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kadar gula darah. Berdasarkan hasil uji statistik (Chi-Square) yang menunjukan adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan pvalue=0,001 (α=0,005).
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP NILAI RESPON NEUROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TYPE 2 DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR Muhammad Basri; Baharuddin K; Sitti Rahmatia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam kaki diabetes melitus dilakukan oleh penderita diabetes melitus untuk membantu memperlancar peredaran darah kaki pada penurunan neuropati. Neuropati adalah perubahan metabolisme sel yang mengganggu fungsi saraf. Tujuan penelitian untuk menganalisa Pengaruh Senam Kaki Terhadap Nilai Respon Neuropati pada Penderita Diabetes Melitus Type 2 Non Ulkus di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen Control Group. Populasi dalam penelitian adalah 98 penderita diabetes mellitus. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling yaitu 45 responden dibagi 2 kelompok, 15 kontrol dan 30 kelompok perlakuan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan T test. Hasil: nilai t hitung pretest diperoleh nilai 0,620 yang berarti nilai t hitung untuk pretest kelompok sampel lebih kecil dari nilai t tabel (0,620<1,248), untuk postest nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (4,325>1,248. Kesimpulan: Ada pengaruh senam kaki terhadap nilai sensori neuropati penderita DM type 2, berarti senam kaki efektif dalam menurunkan nilai respon Neuropati atau dapat memperbaiki komplikasi Neuropati.
PENGARUH LATIHAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR Sri Angriani; Nuraeni Jalil; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.1964

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease indicated by the blood glucose raising above the normal level with the occurrence of large amount of sweet urine. DM treatment normally begins with dietary habit management and physical exercise for two to four weeks. If this treatment does not satisfy the expected target metabolic rate, then it is worthy of pharmacological intervention. One of the physical exercises to do in such condition is a diabetic foot exercise.Diabetic foot exercise is an exercise where feet are moved forward and backward simultaneously or consecutively to strengthen or flex ankles and toes. This exercise can help improve blood circulation and strengthen small muscles on feet area and prevent them from disorder or deformity. This study aimed to describe the effect of diabetic foot exercise on the blood glucose level of type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar. It used pre-experimental design with one group pre-test post-test design. Of the total population, 17 samples were chosen using purposive sampling method. The paired t-Test found that diabetic foot exercise has an effect on the blood glucose level on type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar where p=0.003 (p<0.005).
STUDI LITERATUR HUBUNGAN STRES DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PASIEN ULKUS DIABETIK Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Ainun Nur Zakina; Mardiana Mustafa; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1899

Abstract

ABSTRAKDiabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena pankreas tidak memproduksi insulin secara adekuat atau ketika tubuh manusia tidak bisa menggunakan insulin tersebut secara efektif. Di Indonesia terdapat 10,7 juta jiwa penderita diabetes melitus dan di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 33,693 ribu jiwa penderita. Ulkus diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus berupa luka pada anggota tubuh yang diawali oleh neuropati dan tidak terkontrol, kemudian ulkus diabetik tersebut akhirnya menjadi stresor psikologis bagi penderitanya dan menyebabkan stres hingga penerimaan diri rendah. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dimana peneliti mengumpulkan beberapa artikel penelitian untuk kemudian disimpulkan isinya. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi penelitian-penelitian terdahulu tentang hubungan stres dengan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. Studi literatur ini disusun atas penelusuran artikel penelitian ilmiah terkait, dalam rentang tahun 2015 sampai 2020. Terdapat 7 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian disimpulkan isinya. Hasil penelitian dari 7 artikel yang dijabarkan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara stres dan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. ulkus diabetik merupakan stressor yang akan menyerang psikis pasien dengan kondisi tubuh lemah dan akhirnya memicu stres, selanjutnya dampak stres membuat persepsi terhadap diri pasien sendiri menjadi kurang baik dan menurunkan kualitas penerimaan dirinya. Kemudian ibadah, melakukan kontrol terhadap kondisi penyakit, dan keluarga adalah metode-metode  yang digunakan  untuk mengurangi stres dan meningkatkan penerimaan diri pasien.Kata Kunci: Ulkus Diabetik, Stres, Penerimaan DiriABSTRACTDiabetes mellitus is a chronic disease caused by the pancreas that not producing insulin adequately or when the human body cannot use insulin effectively. In Indonesia there are 10.7 million people with diabetes mellitus and in South Sulawesi  there are 33.693 patients. Diabetic ulcers are a complication of diabetes mellitus in the form of lesion on human body that are established by neuropathy and are not controlled, then these diabetic ulcers eventually become psychological stressors for the patients which leads to stress and low self-acceptance. This type of research is a literature study in which researcher gather several research articles and then conclude its contents. The purpose of this literature study is to identify any recommendations from previous studies on the correlation between stress and self-acceptance in diabetic ulcer patients. This literature study was compiled by a search of related scientific research articles, in the period 2015 to 2020. There were 7 articles that fit the criteria and then being concluded. The results of the 7 articles researcher can conclude that there is a mutually influential relationship between stress and self-acceptance in patients with diabetic ulcers. Diabetic ulcers are stressors that will psychologically attack patients with weak conditions and ultimately trigger their stress, then the stress would worsen patient’s perception and eventually decreases the quality of their self-acceptance. Then worship, controlling ulcers conditions, and family are the methods used to reduce stress and increase patient self-acceptance.Keywords: Diabetic Ulcer, Stress, Self Acceptance
Implementasi Tutor Sebaya dalam Penanganan Cedera Luka di MTS Muhammadiyah Kota Makassar Sri Angriani; Baharuddin Baharuddin
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v7i1.2314

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keterampilan dan pengetahuan terhadap penanganan luka cedera pada siswa MTS Muhammadiyah Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode tutorial sebaya dengan menggunakan panduan penanganan cedera luka sebagai alat edukasi. Hasil pelatihan penanganan cedera luka yang dihitung secara statistic yang menunjukkan bahwa nilai mean= 6,66, nilai tengah= 7, simpangan baku= 1,552, nilai minimum= 3 dan nilai maksimum = 10. Adapun keterampilan mengenai pelatihan penanganan cedera luka didapat nilai mean= 2,89, nilai tengah = 3, simpangan baku = 0,252, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum= 3. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan penanganan cedera yang dilakukan oleh siswa-siswi SMP Muhammadiyah dapat dipahami dengan baik.
UPAYA PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH BAGI PASIEN HIPERTENSI DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA Baharuddin K; Wirmawanti Wirmawanti
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.353 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i1.93

Abstract

Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah pasien persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.Tujuan penelitan ini untuk mengetahui upaya pasien dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi dengan mengontrol tekanan darah, diet hipertensi, berolahraga, dan keteraturan berobat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analisis, populasi yang diteliti adalah pasien hipertensi yang rawat inap diRSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dengan penilaian skala Gutman. Analisa data menggunakan analisa distribusi frekuensi kemudian disajikan dalam tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran upaya pasien dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi dengan mengontrol tekanan darah, diet hipertensi, berolahraga, dan keteraturan berobat masih sangat kurang. Hasil penelitian tentang upaya pasien dalam memelihara tekanan darah pada pasien hipertensi yaitu yang mengontrol tekanan darahnya 6 orang (9,2%), tidak mengontrol tekanan darah 59 orang (90,8%). Pengetahuan tentang diet hipertensi yang baik 8 orang (12,3%), yang masih kurang 57 orang (87,7%). Pengetahuan tentang Berolahraga yang baik 6 orang (9,2%), yang berpengetahuan kurang 59 orang (90,8%). Dan upaya berobat secara teratur 4 orang (6,1%), yang berobat secara tidak teratur 61 orang (93, 9%).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masih kurangnya kesadaran pasien hipertensi dalam mengontrol tekanan darahnya menyebabkan masih tingginya kasus hipertensi dan komplikasi penyakit akibat hipertensi di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.