Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan Knowledge Management System (KMS) Untuk Pengelolaan Hasil Penelitian Di Universitas Tanjungpura Safriadi, Novi; Salam, Urai; Hazriani, Rini
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 1, No 1 (2015): Edisi Perdana
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.871 KB) | DOI: 10.26418/jp.v1i1.10009

Abstract

Perguruan tinggi pada hakekatnya adalah sebuah institusi yang menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan baik melalui pembelajaran maupun kegiatan penelitian. Masalah yang timbul di Universitas Tanjungpura (Untan) salah satunya adalah banyaknya pengetahuan yang dimiliki individu dosen dan peneliti tidak terdokumentasi secara teratur dan tertata dengan baik, dimana ilmu pengetahuan tersebut dapat meningkatkan competitive advantage. Di sisi lain perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat, dapat merubah paradigma perguruan tinggi yang pada awalnya mengandalkan resources based menjadi knowledge based. Dengan demikian knowledge (pengetahuan) yang ada di suatu perguruan tinggi harus dapat dikelola sehingga dapat menjadi aset perguruan tinggi. Perangkat lunak utuk mengelola knowledge disebut Knowledge Management System (KMS). Dampak penerapan dari KMS dapat menyebabkan perubahan pada perguruan tinggi. Oleh sebab itu, sebelum menerapkan KMS diperlukan serangkaian kegiatan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menilai kesiapan perguruan tinggi dan melakukan inventarisasi ilmu pengetahuan yang dimiliki, sehingga perguruan tinggi mengetahui knowledge yang dimiliki oleh individu-individunya. Pengembangan KMS merupakan salah satu cara dalam mengorganisasi dan mendokumentasikan pengetahuan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan KMS dalam sebuah aplikasi yang disebut WikiPeat. Metode pengembangan WikiPeat menggunakan sharepoint yang bisa mengoleksi, menyimpan dan mempublikasi semua data dijital hasil penelitian yang ada di Untan, sehingga mudah diakses secara online. WikiPeat dapat memetakan hasil penelitian dosen, mengumpulkan dan me-recycle pengetahuan secara terstruktur. mengorganisasi dan mendokumentasikan pengetahuan, khususnya di bidang lahan basah dan gambut tropis, melakukan agregasi dokumen hasil penelitian berdasarkan PIP dan RIP, serta menyusun dan membuat link sumber-sumber ilmu eksternal. Masa yang akan datang Untan masih perlu mendorong semua dosen dan peneliti, bahkan melibatkan semua pihak untuk meningkatkan lagi pengumpulan pengetahuan di bidang lainnya, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan mutu Untan.   Kata kunci — pengetahuan, KMS, lahan basah, gambut tropis, untan.
Identifikasi Status dan Luas Lahan untuk Pengembangan Komoditas Pertanian di Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang hazriani, rini
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 1, No 1 (2011): Perkebunan dan Lahan Tropika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3059.03 KB) | DOI: 10.26418/plt.v1i1.30

Abstract

Terdapat perubahan paradigma dalam hal cara pandang terhadap kawasan perbatasan dimana sebelumnya kawasan perbatasan dianggap sebagai bagian belakang dari negara ini, maka sekarang pemerintah menganggap kawasan perbatasan sebagai sebuah beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu kajian mengenai potensi lahan yang dapat dimanfaatkan petani di kawasan perbatasan kabupaten Sintang sangat penting. Penelitian bertujuan untuk mengkaji status pemanfaatan lahan di kawasan perbatasan kabupaten Sintang di tinjau dari aspek hukum, ekonomi, sosial dan budaya; dan melakukan identifikasi potensi pemanfaatan lahan untuk optimalisasi pertanian/perkebunan di wilayah perbatasan kabupaten Sintang. Metode penelitian dilaksanakan dalam 5 tahapan: persiapan, survei pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan dan analisis data (status lahan, potensi dan kesesuaian lahan) serta penyajian hasil (laporan dan peta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan dengan Status Fungsi Kawasan APL yang berpotensi untuk diusahakan dan dimanfaatkan bagi pengembangan komoditas pertanian seluas 22.887,98 Ha dan harus dikonservasi seluas 6.537,01 Ha dan komoditas perkebunan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman Karet
Kadar Hara Npk Tanaman Kelapa Sawit pada Berbagai Tingkat Kematangan Tanah Gambut Di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah Saputra, Bayu; Suswati, Denah; Hazriani, Rini
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 1 (2018): Perkebunan dan Lahan Tropika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.351 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i1.29789

Abstract

Kadar hara merupakan proses untuk mengetahui kandungan unsur hara yang ada didalam jaringan tanaman. Kadar hara diperoleh melalui survey lapangan dan analisis unsur hara di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar hara N, P dan K serta merekomendasi penggunaan hara N, P dan K untuk tanaman kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan produksi kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di PT. Peniti Sungai Purun Kabupaten Mempawah. Hasil Analisis menunjukkan bahwa kadar hara N, P dan K pada Blok G50 tergolong defisiensi sampai optimum, Blok H34 tergolong defisiensi sampai optimum, Blok I26 tergolong defisiensi sampai optimum, dan Blok J26 tergolong defisiensi sampai optimum. Pada masing-masing Blok di Rekomendasikan dosis pemupukan N, P dan K untuk blok G50 (1,73 kg urea/pohon/tahun, 1,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 2,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok H34 (3.00 kg urea/pohon/tahun, 3,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 3,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok I26 (1,73 kg urea/pohon/tahun, 1,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 2,50 kg KCl/pohon/tahun). Blok J26 (3,00 kg urea/pohon/tahun, 3,50 kg Rock Phospate/pohon/tahun, dan 3.50 KCl/pohon/tahun). Dosis rekomendasi digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman Kelapa Sawit di PT. Peniti Sungai Purun.Kata Kunci : Kadar Hara, Rekomendasi Pemupukan
TIPOLOGI SEBARAN PERILAKU PEMBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT Wanti, Fitrianti; Maswadi, Maswadi; Oktoriana, Shenny; Maulidi, Maulidi; Hazriani, Rini; Raharjo, Dwi; Zulfita, Dwi; Krisnohadi, Ari; Hiromitsu, Kuno; Kartika, Anna Silviyana; Manik, Sahat Irawan
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Social Economic of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v3i1.7668

Abstract

The purpose of this study was to analyze (1) the correlation of factors that affect the spread of forest fire indication, and (2) the pattern of distribution, land burning time, and the public perception of combustion in Kubu Raya and Bengkayang Districts. The research activities were carried out in 12 villages in Kubu Raya and Bengkayang Districts during the month of November 2014 until January 2014. The research method is using correlation analysis and descriptive to explain the distribution patterns, land burn time, and the public perception of combustion. The results showed: 1) there is a relationship between the purpose of combustion (open land and eradicate weeds) with the population, and there is no relationship between the objectives of land combustion on the combustion behavior of the land associated with the main types of cultivated plants, and there is a correlation to the density of hotspots, the density of dry land farming and bush, shrub/ swamp density, marsh density, density of plantation, and density of open land. 2) The pattern of the farmers burning rice, horticulture and perenninal crops were classified into the type of the pattern of spots and the perception is part of a burning activities,  type with ash beds and lodge with the perception of not being a part of burning activities, and type with only one time burning on the stages of land preparation, and type with in the eradication of weeds. Keywords: Peat fires, Land burning behavior, Climate Change Mitigation
Performance Behavior of Corn Smallholders for Sustainable Cooperative Change in West Kalimantan Nurliza, Nurliza; Ruliyansyah, Agus; Hazriani, Rini
AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Vol 6, No 1: January-June 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.757 KB) | DOI: 10.18196/agr.6186

Abstract

The production of corn as the second most important cereal crops after rice is dominated by smallholders, particularly in West Kalimantan. However, smallholders in farmer cooperatives are unsustainable because of the lack of decision-making power at the grassroots level; limited access to land, capital, technologies, information and financial services; low market competitiveness; weak management; and limited policy and socio-cultural norms. This research aims to construct the behavior model for performance change of cooperative farmers in Rasau Jaya, Kubu Raya district, West Kalimantan. It involved 75 smallholders recruited using purposive sampling technique. In-depth interviews using the structural equation modeling/SEM based on the new institutional approach and the theory of planned behavior were used in the study. The findings proved that intentions and past behaviors have positive and negative influence on farmers' cooperative behavior, but contradicted with control. Therefore, there are several efforts for changing the behavior in corn farmers’cooperatives, i.e. the perceived behavioral control can stimulate the motivation to be long-lived performing based on the resources and opportunities; pro-environmental behavior needs to engage a supportive injunctive norm and a supportive descriptive norm; a subjective norm for motivation to exhibitthe positive experiential attitude; and the confidence to perform and control their performance.