Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisa Sel Sedimen Sebagai Pendekatan Studi Erosi Di Teluk Lampung, Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung Dianpurnama, Dianpurnama; Helmi, Muhammad; Yusuf, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.736 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2067

Abstract

Shoreline deformation is a result from sediment transport process with an intervention of current. Concept of sediment cell used to facilitate the analysis and it can be seen on satellite images Landsat. The purpose of this research is to identify sediment cell limit and dominant direction of sediment transport along shore, erosion and sedimentation analysis using sediment cell approachment based satellite images analysis and wave modeling. This research used remote sensing method to determine sediment cell limit and ground check method to identify the source, direction and limits of sediments movement. The landmass that got erosion and accretion was obtained from satellite images overlay. Satellite images which used in this research is Landsat 1990, 2000 and 2010. According to the result of overlay, seashore deformation for 20 years was dominated by accretion (167,71 ha wider than erosion). The result of overlay showed that average accretion rate was 8,3855 ha/year and average erosion rate was 1,1745 ha/year. Results of overlay processing based on erosion and accretion showed that seashore in Bandar Lampung divided into 6 sub sediment cell with 5 limit of static sub cell and 1 dynamic sub cell appropriate for cell sediment concept.
Pemetaan Area Genangan Banjir Pasang Di Kawasan Lahan Budidaya Air Payau Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Drestanto, Adhyaksa Saktika; Indarjo, Agus; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.38 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8365

Abstract

Kota Pekalongan memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terbesar di Jawa Tengah, namun terjadi penurunan terhadap produksi dan produktivitas yang signifikan. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menekan penurunan produksi dan produktivitas maka dapat dilakukan budidaya ikan air payau di wilayah pesisir. Pembuatan lahan budidaya air payau banyak mengalami masalah, utamanya adalah banjir pasang air laut. Berdasarkan pada hal tersebut, maka perlu dilakukan pemetaan daerah terkena dampak area genangan  banjir pasang dan mengkaji lahan budidaya air payau yang terkena dampak area genangan banjir pasang.Penelitian ini dilakukan untuk memetakan lahan budidaya air payau yang terkena dampak area genangan banjir pasang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode rektifikasi, komposit warna, purposive sampling, admiralty, sistem informasi geografi dan regresi linear sederhana. Lima kelurahan yang memiliki lahan budidaya air payau yang terkena dampak area genangan banjir pasang. Kelurahan Bandengan 108,66 ha, Kandang Panjang 59,62 ha, Panjang Baru 27,43 ha, Krapyak Lor 115,55 ha dan Degayu 38,91 ha. Hanya lahan budidaya air payau pada Kelurahan Degayu saja yang tidak terkena dampak area genangan banjir pasang seluruhnya.
ANALISIS PERUBAHAN LUAS MANGROVE BERDASARKAN CITRA SATELIT IKONOS TAHUN 2004 DAN 2010 DI KECAMATAN MLONGGO, TAHUNAN DAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH Karyono, Afirman; Pribadi, Rudhi; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.488 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3141

Abstract

Mangrove as one of coastal ecosystem has plenty of role on coastal stability, but the current condition even though of mangroves ecosystem is Java, including Jepara destructed by many reasons mostly human activities such as. Conversion of mangrove forests to ponds, settlements and illegal logging. Rehabilitation was conducted in some places. therefore, there is a need of review the changes. The purpose of this study to determine the mangrove area changes based on IKONOS satellite imagery of 2004 and 2010 in the District Mlonggo, Tahunan and Kedung, Jepara. Descriptive method is used to describe the state of research areas by comparing the field data and interpretation process. Satellite images have been digitized in overlay to know the changes at mangrove area. Ground check was conducted the field using the quadratic sampling plots of 10m x 10m to for tree, 5m x 5m for sapling and 1m x 1m for seedling. The results were increate that the between period of 2004 to 2010. However, the mangrove area increased 5,959 ha and reduced 5,294 ha and so there was in general 0.665 ha increased. The total area at mangrove in 2004 38,098 ha and in 2010 was variously 37,444. There were at least 20 species in the research area and Rhizophora sp was the most dominant species.
KAJIAN GENANGAN BANJIR PASANG DI KECAMATAN PEKALONGAN UTARA, KOTA PEKALONGAN Febriani, Diana Nur; Helmi, Muhammad; Hariyadi, Hariyadi
Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.509 KB)

Abstract

Kecamatan Pekalongan Utara merupakan salah satu Kecamatan di Kota Pekalongan yang memiliki karakteristik wilayah pesisir. Wilayah pesisir Kecamatan Pekalongan Utara memiliki nilai elevasi tanah yang rendah yaitu < 1 meter. Hal ini menyebabkan wilayah tersebut tergenang banjir pasang. Banjir pasang yang terjadi di wilayah tersebut merupakan kejadian dengan intensitas yang sering dan mengakibatkan infrastruktur dan pemukiman mengalami kerusakan sehingga menyebabkan kerugian cukup besar. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi besarnya kerusakan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elevasi pasang surut serta mengetahui luas genangan banjir pasang, sehingga dapat bermanfaat untuk mitigasi mengenai banjir pasang di pesisir Pekalongan Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Selain itu, dilakukan juga pendekatan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk membuat model genangan banjir pasang dalam bentuk peta menggunakan Software ArcGIS 10.3. Data yang digunakan untuk membuat model genangan banjir pasang adalah data pasang surut, data survei lokasi batasgenangan terjauh, titik tinggi dan DEM, serta Peta Penggunaan Lahan Kota Pekalongan tahun 2014. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa tipe pasang surut di perairan pesisir Pekalongan adalah pasang surut campuran condong harian tunggal dengan nilai LLWL sebesar 1,27 m; MSL 1,72m; HHWL 2,11 m.. Total luas penggunaan lahan yang terkena dampak genangan banjir pasang sebesar 1.019,45 ha Ha. Penggunaan lahan yang tergenang mencakup tambak 585,42 Ha; lahan terbuka 109,94 Ha; permukiman 217,93 Ha; sawah 38,32 Ha dan rawa 68,12 Ha.
STUDI KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN UNTUK REKREASI PANTAI DI PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU Nugraha, Himavan Prathista; Indarjo, Agus; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.02 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i2.2474

Abstract

resort in the Panjang Beach area. One form of the beach tourism is the beach recreation activities. However, in its efforts to the development of tourism in Panjang Beach needed to be identified and approaches the problems first. The most fundamental and the goal of this research is to conduct a study on the level of suitability and carrying capacity of the Panjang Beach coast primarily for recreational activities. Research carried out by field observations (collecting primary data and secondary data) for 2 months in July 2012 until August 2012 at the Panjang Beach city of Bengkulu, which is divided into seven-point sampling locations from the south up to the north shore. Collecting primary data consist of physics and chemistry sea water data and suitability parameters of beach recreation, such as type of beach, width of the beach, slope of the beach, brightness of sea water, current velocity, water depth, water base material, beach land cover, presence of harmful organism and availability of fresh water. The method used to analyze the results of the research is descriptive method with the help of Tourism Suitability Index analysis and the carrying capacity of Regions that generate value and suitability of the tourist carrying capacity. Based on the results obtained from the calculation of tourism suitability index for coastal recreation activities are mostly above 80%. This indicates that the coastal areas of Bengkulu City, Panjang Beach classified in the category of Highly Suitable (S1) for coastal recreation activities. While the value Capability Area of the Panjang Beach approximately 42.045 people per day.
PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN TSUNAMI DI PANTAI PARANGTRITIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Qoriadi, M. Taufan; Subardjo, Petrus; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.322 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i4.3687

Abstract

Tsunami is one of the natural events that can not be predicted. The causal of tsunami can be submarine earthquake, submarine volcanic eruptions, or submarine landslide. The mapping of tsunami vulnerability in Parangtritis Beach is an effort of disaster mitigation to minimize the negative impact of tsunami. The research is aimed to map the vulnerability of tsunami disaster in the area of Parangtritis Beach. There are five classes of vulnerability level i.e. very vulnerable class, vulnerable class, slightly vulnerable class, safe class, andvery safe class. The places in Kretek Sub-district which are rated vulnerable (very vulnerable, vulnerable, and slighty vulnerable) is covering the area of 1.334,22 hm2 or 52,93 % of Kretek Sub-district. The places in Kretek Subdistrict which are rated safe is covering the area of 1.186,27 hm2 or 47,06% of Kretek Subdistrict.
Kajian Kerentanan Pantai Di Pesisir Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah Arini, Dwi Puspa; Indarjo, Agus; Helmi, Muhammad
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.556 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8368

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan wilayah yang secara langsung menerima dampak dari aktivitas erosi akibat arus dan gelombang. Erosi memiliki sifat merusak yang dapat  menganggu keseimbangan ekosistem dan dapat merusak infrastruktur yang telah dibangun pada daerah tersebut dan daerah sekitarnya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mangrove terhadap tingkat kerentanan pantai dan untuk memetakan Indeks Kerentanan Pantai berdasarkan pada lima variabel yang digunakan yaitu: tipologi pantai, geomorfologi pantai, vegetasi mangrove, kemiringan pantai dan penggunaan  lahan pesisir. Terdapat empat kelas kerentanan pantai di Kabupaten Rembang yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Pengaruh Mangrove untuk Kecamatan Kaliori tidak terlalu tampak, sedangkan di Kecamatan Rembang terjadi perubahan nilai kerentanan pantai dari tingkat kerentanan rendah menjadi tingkat kerentanan sedang.
KAJIAN SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT AKIBAT AIR BAHANG PLTU PAITON MENGGUNAKAN SALURAN TERMAL SATELIT LANDSAT 7/ETM+ DI PANTAI BHINOR KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR Ismayati, Qorihah; Helmi, Muhammad; Rochaddi, Baskoro
Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.881 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk memetakan secara horisontal suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton Probolinggo dan mengkaji sebaran spasial termal perairan akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009 hingga tahun 2012, data arus permukaan dan angin yang diperoleh dari BMKG Maritim Perak Surabaya dan data hasil pengukuran lapangan bulan Februari 2012. Kenaikan suhu permukaan perairan kompleks PLTU Paiton Probolinggo akibat air bahang berkisar  dari  yang  terendah  28 °C  hingga suhu  tertinggi 36 °C yang berada pada mulut saluran buangan PLTU. Luasan area perairan yang mengalami kenaikan suhu permukaan akibat air bahang bervariasi mulai dari 2,07  hingga mencapai 35,65 . Arah pergerakan air bahang dipengaruhi oleh arus yang dibangkitkan oleh sistem angin monsun.
Sebaran Suhu Permukaan Laut Akibat Air Bahang Berdasarkan Analisa Citra Satelit Landsat-8 di Perairan PLTU Labuhan Angin Sibolga, Sumatera Utara Sitinjak, Dedy Febrianto; Suryo P., Agus Anugroho Dwi; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.416 KB)

Abstract

PLTU Labuhan Angin Sibolga memiliki air bahang yang langsung berhubungan dengan laut. Air bahang adalah air laut yang telah digunakan dalam proses pendinginan mesin PLTU yang dibuang kembali ke laut, sehingga suhu permukaan laut mengalami peningkatan suhu dari suhu rata-rata laut.             Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU Labuhan Angin Sibolga dengan menggunakan data Citra Satelit Landsat-8. Sebaran suhu permukaan laut diproses melalui pendekatan metode penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). hasil analisa terlihat adanya perubahan dan sebaran suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU. Penelitian ini dilakukan verifikasi data lapangan di beberapa titik sampling dengan penentuan titik secara acak sebanyak 15 titik yang digunakan untuk verifikasi data.             Hasil dari penelitian didapatkan adanya suhu permukaan laut yang mengalami perubahan suhu sebesar 4,8oC dari suhu rata-rata laut dan arah sebaran dominan ke arah Selatan perairan sejauh 690 meter dengan kecepatan arus permukaan rata-rata 0,032 m/s. Suhu tertinggi perairan akibat air bahang sebesar 35,4oC dan suhu terendah 31,4oC, verifikasi data lapangan mendapatkan Mean Relative Error 3,48%.
Studi Variabilitas Suhu Permukaan Laut Berdasarkan Citra Satelit Aqua MODIS Tahun 2007-2011 di Perairan Selat Bali Yuniarti, Amaliana; Maslukah, Lilik; Helmi, Muhammad
Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.591 KB)

Abstract

AbstrakSuhu permukaan laut dapat memberikan informasi mengenai front, upwelling, arus, cuaca atau iklim dan daerah tangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabilitas suhu permukaan laut secara spasial dan temporal serta pola penyebarannya selama lima tahun (2007-2011) berdasarkan data citra satelit Aqua MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) level.3 bulanan. Pengambilan data insitu dilakukan pada 10 Agustus 2012 dengan 10 titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan suhu permukaan laut mengalami variasi dan fluktuasi berdasarkan pola musim, yaitu musim barat sebesar 29,85°C, musim peralihan I sebesar 29,79°C, musim timur sebesar 26,72°C dan musim peralihan II sebesar 27,86°C. Terlihat fluktuasi antar tahunan dimana suhu permukaan laut pada tahun 2010 memiliki nilai yang paling tinggi dan pada tahun 2008 memiliki nilai yang paling rendah. Tingginya suhu permukaan laut di tahun 2010 diduga terkait  dengan fenomena IODM (Indian ocean dipole mode) di Samudera Hindia dengan nilai DMI (Dipole Mode Index) yang ekstrim negatif dengan nilai DMI sebesar -1.021 dan -1.059 sementara di tahun 2008 memiliki nilai DMI yang ekstrim positif sebesar 0,568 dan 0,860.